Konsul LP
Konsul LP
DISUSUN OLEH :
NIM : KP.16.01.120
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi merupakan usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan
penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Menurut
WHO (World Health Organization), Pengobatan komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, misalnya jamu yang
merupakan produk Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan komplementer di negara
Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan sebagai pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Terapi
Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung
atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional.Sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan definisi pengobatan komplementer tradisional-alternatif atau sering disebut
dengan CAM (Complementary Alternative Medicine) adalah pengobatan non
konvensional yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui
pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektivitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik. Artinya Pengobatan komplementer adalah
pengobatan tradisional yang sudah diakui dan dapat dipakai sebagai pendamping terapi
konvesional/medis. Sedangkan pengobatan alternatif adalah jenis pengobatan yang tidak
dilakukan oleh paramedis/dokter pada umumnya, tetapi oleh seorang ahli atau praktisi
yang menguasai keahliannya tersebut melalui pendidikan yang lain/non medis.Obat-obat
komplementer yang dipergunakan adalah obat bersifat natural yaitu mengambil bahan
dari alam. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pengobatan komplementer
sebelumnya harus dikaji dan diteliti keefektivitasannya dan keamanannya. Terapi
komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem – sistem tubuh, terutama
sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri
yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan
respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat. Dasar
Hukum Pelayanan Pengobatan Komplementer-Alternatif antara lain :
B. Akupunktur
1. Pengertian
Kata Akupunktur Berasal Dari Bahasa Yunani, Yaitu Acus Yang Berarti Jarum,
Dan Puncture Yang Berarti Menusuk. Di Dalam Bahasa Inggris Menjadi To
Puncture, Sedangkan Kata Asal Dalam Bahasa Cina Adalah Cenciu. Kata Tersebut
Kemudian Diadaptasikan Ke Dalam Bahasa Indonesia Menjadi Akupunktur Atau
Tusuk Jarum. Sebagai Suatu System Pengobatan, Akupunktur Merupakan
Pengobatan Yang Dilakukan Dengan Cara Menusukkan Jarum Di Titik-Titik Tertentu
Pada Tubuh Pasien. Maksudnya Adalah Untuk Mengembalikan System
Keseimbangan Tubuh Sehingga Pasien Sehat Kembali. Pemikiran Dasar Adanya
System Keseimbangan Di Dalam Tubuh Yang Dikenal Sebagai Homeostatis, Yang
Menunjukkan Keberadaan Alam Semesta, Bumi Dan Manusia Dapat Bertahan Hidup
Karena Adanya Ukum Alam Yang Selalu Mengarah Kepada Keseimbangan. Dengan
Demikian, Apabila Manusia Mengikuti Aturan-Aturan Di Dalam Keseimbangan
Hukum Alam Bararti Kita Akan Menjalani Hidup Sehat, Sedangkan Apabila Manusia
Tidak Mengikuti Atau Menentang Keseimbangan Hokum Alam Berarti Sakit. Semua
Fenomena Alam Ini Selalu Berpasangan Yang Sifatnya Berlawanan Dinamis, Tetapi
Membentuk Suatu Kesatuan, Seperti Siang Dan Malam, Panas Dan Dingin, Padat
Dan Cair, Terang Dan Gelap, Kanan Dan Kiri, Suami Dan Istri, Laki-Laki Dan
Perempuan Dan Seterusnya. Apabila Unsur-Unsur Yang Berlawanan Itu Menyatu
Dan Membangun Sebuah Keharmonisan, Maka Keseimbangan Yang Secara Umum
Disebut Sehat Akan Tercapai.
Medialis adalah bidang median yang terletak di dalam, dari jempol ke dalam
Superior- untuk menunjukkan letak relatif terhadap tinggi atau rendah dalam
Inferior perbandingan permukaan tubuh
Anterior-
- menunjukkan letak depan dan belakang dari tubuh
Posterior
Taju vertebra
tulang belakang setinggi bahu pada pertegahan jarak kedua acromeon
servikal
o Titik Nei Kuan, lebih hati-hati pada waktu penusukan karena berdekatan
Tangan
dengan nadi
2. Anatomi Fisiologis
Gaster atau lambung Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster
merupakan saluran makanan yang paling dapat mengembang lebih besar terutama
pada epigastrium Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :
e. Makanan / Cairan
Gejala : -anoreksia, mual, muntah
f. Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar,
kelemahan.
Tanda: tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak
cenderung tidurg.
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : -nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa
terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi.
Rasa ketidaknyamanan / distress
9. Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.
b) Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
c) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
d) Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
e) Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit
10. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan & kriteria Intervensi Rasional Nama
Keperawatan Hasil /
TTD
-Cimetidine dan
ranitidine berfungsi untuk
menghambat sekresi
asam lambung
DAFTAR PUSTAKA
Agus P., & SriL., (2009). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba MedikaChandrasoma, &
Parakrama. (2010). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta :EGC
Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan
MedikalBedah.Jakarta : Salemba Medika.
Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Gosyen
Publising.
Jurnal Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman nyeri di RSUD
jombangHubungan pola makanan dengan timbulnya gastritis pada pasien di universitas
muhammadiyah malang center (UMC)Jurnal nyeri gastritis versi wayan supetran