Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hormon (dari bahasa Yunani,: horman – “yang mengerakan”) adalah pembawa
pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon adalah senyawa yang secara
normal dikeluarkan oleh kelenjar endokrin atau jaringan tubuh dan dilepaskan ke
peredaran darah, menuju jaringan sasaran, berinteraksi secara selektif dengan reseptor
khas dan menunjukkan efek biologis (Siswandono dan Soekardjo, B., 1995). Semua
organisme multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi hormon.Hormon beredar di
dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target.
Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor
tertentu pada permukan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan
menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel
atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau
penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau
penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru
(misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas
dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan
pelepasan hormon lainya.Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua
organisme multiselular.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian
dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui
kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan
memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonya dengan mengirim faktor
regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim
impuls saraf ke lobus posteriornya.
Dalam alat reproduksi wanita terdapat berbagai macam hormon yang dapat
membantu wanita dalam proses produksi. Dari sekian banyak hormon yang memegang
peranan penting pada wanita adalah hormon estrogen dan progesteron. Dan masing –
masing memiliki fungsi yang berbeda – beda.Hormon progesteron diproduksi dan
disekresi di ovarium, terutama dari korpus luteum pada fase luteal atau sekretoris siklus
haid, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil). Hormon progesteron berfungsi
menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan temperatur inti selama ovulasi,

1
mengurangi kejang dan rileks otot polos (memperluas saluran pernapasan dan mengatur
lendir) dan anti-inflamasi. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium
sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan
selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Pada manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium
(khususnya setelah ovulasi di corpus luteum), pada otak, selama kehamilan, dan pada
plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi)
pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada
keadaan yang optimal jika terjadi implantasi. Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah
kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan
memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Pil kontrasepsi
dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia.Di Indonesia
diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah ini
tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah akseptor yang
mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Pil mengakibatkan perlunya tenaga
pelayanan lebih banyak dibandingkan IUD, sehingga merupakan beban yang berat bagi
tenaga medis serta para medis.Oleh karena itu perlu pelayanan yang diatur oleh tenaga
terlatih yang terdapat dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini diperlukan
pengetahuan dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan tersebut, baik
untuk seleksi akseptor maupun cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen?
2. Apakah fungsi Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen?
3. Bagaimana mekanisme kerja Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen?
4. Bagaimana kekurangan Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen?
5. Bagaimana kelebihan Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen?
6. Apakah indikasi dan kontraindikasi Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen
2. Untuk mengetahui fungsi Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen
4. Untuk mengetahui kekurangan Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen

2
5. Untuk mengetahui kelebihan Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen
6. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi Hormon Progesteron dan Hormon
Estrogen.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
A. Hormon Progesteron
Progesteron merupakan hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada
siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis. Progesteron tergolong
kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak
terdapat secara alami. Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang
dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari kolesterol darah. Progesteron bertanggung
jawab pada perubahan endometrium pada paruh kedua siklus mestruasi dan perubahan
siklik dalam serviks serta vagina.Progesteron menyiapkan lapisan uterus
(endometrium) untuk penempatan telur yang telah dibuahi dan perkembangannya, dan
mempertahankan uterus selama kehamilan.
Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, terutama dari korpus luteum
pada fase luteal atau sekretoris siklus haid.Selain itu, hormon ini juga disintesis di
korteks adrenal, testis dan plasenta.Sintesis dan sekresinya dirangsang oleh LH. Pada
pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak kemudian akan menurun dan
mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus haid, yang diakhiri dengan
perdarahan haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan
segera terjadi perkembangan trofoblas yang mengeluarkan hormon gonadotropin
korion ke dalam sirkulasi.
Hormon ini akan ditemukan di urin beberapa hari sebelum taksiran waktu
perdarahan haid yang berikutnya. Pada bulan pertama kehamilan fungsi korpus
luteum akan dipertahankan dan hormon gonadotropin akan terus disekresi sampai
akhir kehamilan trimester I. Pada bulan kedua dan ketiga plasenta yang sedang
tumbuh mulai mensekresi estrogen dan progesteron, mulai saat ini sampai
partus,korpus luteum tidak diperlukan lagi. Sekresi progesteron selama fase folikuler
hanya beberapa milligram sehari, kemudian kecepatan sekresi ini terus meningkat
menjadi 10 sampai 20 mg pada fase luteal sampai beberapa ratus milligram pada akhir
masa kehamilan. Pada pria sekresi ini hanya mencapai 1-5 mg sehari, dan nilai ini
kira-kira sama dengan wanita pada fase folikuler.
Progesteron dibagi menjadi dua, yaitu:

4
1. Progesteron alami : Homon steroid 21-karbon yang diproduksi oleh korpus
luteum dan plasenta. Menyebabkan perubahan sekresi pada fase poliferatif
endometrium. Perubahan ini sangat penting pada awal kehamilan
2. Progesteron sintetis : Efek hormon sintetis mirip dengan progesteron alami.
Sebagaian besar efek biologisnya bergantung pada interaksi dengan estrogen
(Buku Saku Ilmu Kandungan, 2003)
3. Bagaimana dan dari manakah sebenarnya hormon Progesteron itu dihasilkan,
berikut adalah uraiannya.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah :
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin

Baik FSH dan LH merangsang sel target ovarium dengan cara berkombinasi
dengan reseptor FSH dan LH yang sangat spesifik pada membran sel. Reseptor yang
diaktifkan selanjutnya akan meningkatkan laju kecepatan sekresi dari sel-sel ini
sekaligus pertumbuhan dan proliferasi sel. Hampir semua efek perangsangan ini
dihasilkan dari pengaktifan sistem second messenger siklus adenosin monofosfat
dalam sitoplasma sel, yang selanjutnya menyebabkan pembentukan protein kinase dan
kemudian berbagai fosforilasi dari enzim-enzim kunci yang membangkitkan banyak
fungsi intraselular.
Progesteron juga merupakan salah satu steroid yang disintesis didalam
ovarium terutama dari kolesterol yang berasal dari darah.Walaupun dalam jumlah
kecil hormon progresteron ini juga diperoleh dari asetil koenzim A, yaitu suatu
multipel yang dapat berkombinasi untuk membentuk inti steroid yang tepat. Selama
sintesis, progesteron dan hormon kelamin pria, testosteron akan disintesis pertama
kali, baru kemudian salama fase folikular dari siklus ovarium, sebelum kedua hormon
ini dikeluarkan dari ovarium, hampir semua testosteron dan sebagian besar
progesteron akan diubah menjadi esterogen oleh sel-sel granulosa. Setelah terbentuk
sel-sel granulosa kemudian progresteron dan esterogen ditransfor dalam sitoplasma
darah terutama berikatan dengan albumin plasma dan globulin khusus pengikat

5
esterogen dan progresteron. Dalam waktu 30 menit progesteron disekresi, yang
kemudian berdegradasi menjadi steroid lain yang tidak mempunyai efek
progresterionik. Sedangkan hasil akhir dari degradasi progesteron sendiri yaitu
pregnanediol dan disekresi dalam urin.

B. Hormon Estrogen
Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita
yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara
dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.Estrogen juga
mengatur siklus menstruasi.Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak
memainkan peran yang penting dalam gairah seks mereka. Dalam sebuah penelitian
pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90% melaporkan tidak adanya perubahan dalam
nafsu seks atau fungsi setelah hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua
rahim.Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya,
serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina.Mereka juga membantu
untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.Pada pria, estrogen tidak memiliki
fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera
seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan
rambut tubuh pada beberapa pria.Hormon estrogen adalah hormon steroid seks
dengan 18 atom C dan dibentuk terutama dari 17-ketosteroid androstenedion.
(Sarwono Prawirohardjo, ilmu kandungan)
Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk
merangsang pertumbuhan organ seks, seperti; payudara dan rambut pubik; mengatur
siklus menstruasi.Hormon Estrogen merupakan hormon steroid kelamin karena
memiliki struktur kimia berintikan steroid dan secara fisiologik sebagian besar
diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem reproduksi.Hormon ini dihasilkan oleh
Folikel Graaf.Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
Estrogen dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Estrogen Alami : Estrogen diproduksi oleh folikel ovarium, dan juga adrenal
dan testis. Merupakan hormon steroid yang memiliki 18 atom kabon dengan
cincin-A (aromatik) tidak tersaturasi.
2. Estrogen Sintetis : Senyawa sintetis (buatan) yang mempunyai efek estrogenik
kuat bila diberikan secara oral.

6
Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Steroid
Ketiga estrogen alami utama dalam perempuan estron (E1), estradiol (E2),
dan estriol (E3).Estradiol (E2) adalah bentuk dominan pada wanita tidak hamil,
estron diproduksi selama menopause, dan estriol merupakan estrogen utama
kehamilan.Dalam tubuh ini semua diproduksi dari androgen melalui tindakan
enzim.Meskipun orang sering menganggap estrogen sebagai entitas tunggal,
hormon ini sebenarnya tiga molekul biokimiawi berbeda yang secara alami tubuh
memproduksi Ketiga molekul estrogen memiliki kegiatan yang berbeda yang
membuat mereka lebih atau kurang “estrogenic”.

a. Estrone
Estron dibuat dari lemak tubuh.Dari menarche dengan menopause
estrogen utama adalah 17β-estradiol. Pada wanita postmenopause lebih estron
hadir dari estradiol. Ia wujud dengan banyak untuk wanita yang putus-haid.
b. Estradiol
Adalah dihasilkan dari testosteron dan estron dari androstenedion oleh
aromatase. Estradiol dibuat dari ovarium, dan memberikan penampilan wanita
melengkung mereka. Estriol hadir dalam jumlah kecil dan sebagian besar
dibuat selama kehamilan

Premarin, obat estrogenik sering diresepkan, mengandung estrogen dan


steroid equilin equilenin, selain estron sulfat tetapi karena resiko kesehatan, lebih
banyak estrogen genetik bernama Progynova (estradiol valerat) sekarang lebih
sering diresepkan.

2. Nonsteroid
Berbagai bahan sintetis dan alami telah diidentifikasi yang juga memiliki
aktivitas estrogenik
a. Zat sintetis dari jenis ini dikenal sebagai xenoestrogens
b. Tanaman produk dengan aktivitas estrogenik yang disebut fitoestrogen.
c. Yang dihasilkan oleh jamur yang dikenal sebagai mycoestrogens

7
2.2. Fungsi Hormon Progesteron dan Hormon Estrogen
A. Hormon Progesteron
Jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen dan progrestin. Sejauh ini
hormon yang paling penting dari esterogen adalah hormon estradiol dan yang paling
penting dari progestin adalah progresteron. Estrogen terutama meningkatkan
poliferasi dan pertumbuhan sel-sel khusus di dalam tubuh dan berperan dalam
perkembangan sebagian besar karakteristik kelamin sekunder pria. Sebaliknya,
progrestin hampir berkaitan seluruhnya dengan persiapan akir dari uterus untuk
menerima kehamilan dan persiapan.
1. Fungsi Hormon Progesteron pada Uterus
Sejauh ini fungsi progesteron yang paling penting adalah untuk
meningkatkan perubahan sekresi pada endometrium uterus selama separuh
terakir siklus seksual bulanan wanita, atau untuk mempersiapkan uterus untuk
menerima ovum yang akan dibuahi. Selain itu progresteron juga berfungsi
mengurangi frekuensi dan intensitas kontraksi uterus untuk mencegah
terlepasnya ovum yang sudah berimplantasi.
2. Fungsi Progresteron pada Tuba Fallopi
Progresteron disini berfungsi untuk meningkatkan sekresi pada mukosa
yang melapisi tuba fallopil. Sekresi ini dibutuhkan untuk menutrisi ovum yang
telah dibuahi, yang sedang membelah, sewaktu ovum berjalan dalam tuba
fallopi sebelum berimplantasi
3. Fungsi Progresteron pada Payudara
Hormon progresteron ini berkerja meningkatkan perkembangan
lobulus dan alveoli kelenjar payudara, mengakibatkan sel-sel alveolar
berproliferasi, membesar, dan menjadi bersifat sekretoris. Akan tetapi,
progresteron tidak menyebabkan alveoli benar-benar mensekresi air susu,
karena air susu disekresi hanya sesudah payudara yang siap dirangsang
(biasanya pada masa kehamilan) oleh prolaktin dari hipofisis
anterior.Progesteron juga dapat mengakibatkan payudara membengkak, hal ini
terjadi karena timbulnya sekresi dari lobulus dan alveoli, selain itu karena
terjadinya peningkatan cairan pada jaringan subkutan.
4. Fungsi Progresteron pada Keseimbangan Elektrolit

8
Progresteron dalam jumlah besar dapat meningkatkan reabsorpsi
natrium, klorida, dan air dalam tubulus distal ginjal.Namun progresteron lebih
sering menyebabkan peningkatan ekskresi natrium dan air.

B. Hormon Estrogen
Fungsi Estrogen yang umumnya diproduksi oleh rahim yakni :
1. Merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya
payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.
2. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
3. Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi
cairan yang melembabkan vagina.
4. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
5. Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh
bagian atas dan gangguan mood)
6. Mempertahankan fungsi otak.
7. Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh
wanita yang feminine
8. Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan
(kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah).
9. Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara
dan kencang serta mampu menahan air.
10. Produksi sel pigmen kulit
11. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang
terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi,
pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.

2.3. Mekanisme Kerja Hormon Progesteron dan Estrogen


A. Hormon Progesteron
Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi oleh
corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan mempersiapkan
endometrium untuk implantasi telur dan membantu perkembangan serta berfungsinya
kelenjar mammary. Di samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu
memiliki efek anabolik, androgenik atau estrogenik (biasanya lemah). Progesteron

9
merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya sebagai hormon
juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan
estrogen secara endogen.
Progesteron merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain
efeknya sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai
androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen.
Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya fungsi
poros hipotalamus-hipofisis-ovarium dan karena modifikasi dari FSH dan LH
pada pertengahan siklus yang disebabkan oleh progesteron.
2. Implantasi
Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron pra-
ovulasi.Ini yang menjadi dasar untuk membuat IUD yang mengandung
progesteron. Pemberian progesteron-eksogenous dapat mengganggu kadar
puncak FSH dan LH, sehingga meskipun terjadi ovulasi produksi progesteron
yang berkurang dari korpus luteum menyebabkan penghambatan dari
implantasi. Pemberian progesteron secara sistemik dan untuk jangka waktu
yang lama menyebabkan endometrium mengalami keadaan istirahat dan
atropi.
3. Transpor Gamet atau Ovum
Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila diberikan progesteron
sebelum terjadi fertilisasi.
4. Luteolisis
Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin menyebabkan fungsi
corpus luteum yang tidak adekuat pada siklus haid sehingga menghambat
folikulogenesis.
5. Lendir serviks yang kental
Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir
serviks yang kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari spermatozoa
sangat terhambat.Lendir serviks yang tidak cocok dengan sperma adalah lendir
yang jumlahnya sedikit, kental dan seluler serta kurang menunjukkan ferning
dan spinnbarkeit.

B. Hormon Estrogen

10
Estradiol memasuki sel-sel bebas dan berinteraksi dengan target sitoplasma sel
reseptor. Setelah reseptor estrogen yang telah mengikat ligan, estradiol dapat
memasukkan inti dari sel target, dan mengatur transkripsi gen, yang mengarah ke
pembentukan pesan RNA (MRNA).
MRNA berinteraksi dengan ribosom untuk memproduksi protein tertentu yang
mengekspresikan efek estradiol pada sel target.Estradiol mengikat baik untuk kedua
reseptor estrogen, berbeda dengan estrogen tertentu lainnya, terutama obat yang
preferentially bertindak atas salah satu reseptor. Obat-obat ini disebut modulator
reseptor estrogen selektiv/selective estrogen receptor modulation, atau SERM.
Estradiol adalah estrogen alami yang paling ampuh.
1. Mekanisme kerja Hormon Progesteron dan Estrogen
a. Progesteron : Menginduksi sintesis protein spesifik melalui reseptor
intrasel
b. Estrogen : Menginduksi sintesis protein spesifik melalui efek androgen
(Belajar Mudah Farmakologi, EGC 2004)

2.4 Kekurangan Hormon Progesteron dan Estrogen


Berikut adalah kekurangan dari hormon progesterone dan hormone estrogen, yaitu :
A. Kekurangan Hormon Progesteron
1. Anamnesa
Merujuk pada fungsi-fungsi hormon progesteron yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka ada beberapa pertanyaan dalam proses anamnesa yang
dapat ditanyakan kepada pasien, yang dalam hal ini dapat membimbing kita
untuk memahami gambaran konsentrasi progestseron dalam tubuh pasien.
Pertanyaan tersebut antara lain :
a. Apakah pasien merasakan kecemasan berlebih ?
b. Apakah pasien mengalami kepanikan dan gelisah ?
c. Adakah keluhan insomnia ?
d. Adakah keadaan payudara yang membengkak serta nyeri payudara
berebih saat menstruasi ?
e. Adakah sikap agresif dan migraine serta nyeri perut bawah
sebelum menstruasi ?
f. Apakah terjadi penurunan gairah seksual ?
g. Apakah pasien pernah mengalami keguguran sebelumnya ?

11
Bila pasien memiliki tanda-tanda seperti disebutkan diatas, maka
pemeriksa dapat mencurigai kemungkinan pasien mengalami kekurangan
hormon progesteron :
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan
oleh pemeriksa setelah menemukan kemungkinan kekurangan
progesteron pada pasien melalui proses anamnesa sebelumnya.
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan antara lain : Menilai
tanda-tanda kekurangan cairan. Tanda ini biasanya tidak spesifik
dan mudah untuk dikenali, tetapi dapat menjadi gejala awal yang
menjadi pertimbangan pemeriksa.
b. Menilai tampilan otot wajah pasien Pasien yang mengalami
kekurangan progesteron cenderung memiliki otaot wajah yang
tampak tegang.
Efek kekurangan hormon progesteron
Melihat dari betapa besar fungsi hormon progesteron dalam tubuh,
maka kekurangan progesteron dapat sangat berpengaruh bagi
penderita. Pengaruh-pengaruh yang mungkin terjadi antara lain :
Pengaruh umum :
a. Terganggunya siklus menstruasi
b. Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi
c. Tidak terjadinya ovulasi
d. Meningkatnya resiko keguguran
e. Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan, terutama
pada trimester I
f. Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada
perkembangan janin
g. Menurunnya daya ingat
h. Keringnya mukosa vagina
i. Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing
Pasca persalinan :
a. Depresi
Selama hamil, kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh terus
menerus menghasilkan hormon ini melalui plasenta. Setelah melahirkan,

12
plasenta berhenti memproduksi sehingga kadar progesteron mendadak
turun. Menurut penelitian yang dilakukan NaProTechnology, penurunan
kadar progesteron berkaitan dengan terjadinya depresi setelah melahirkan
(postpartum depression). Kadang-kadang depresi yang ditandai dengan
gejala selalu sedih dan gelisah serta mudah menangis ini bisa berlangsung
hingga 6 bulan.
b. Retensi cairan
Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai
akibat dari berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai
dengan pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal
ini terjadi karena pada siklus normal, progesteron juga berfungsi sebagai
diuretic. Oleh progesteron, kelebihan carain yang terdapat dibeberapa
jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urin.
c. Siklus menstruasi yang tidak teratur
Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron
mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk luruh.
Kekurangan progesteron menyebabkan dinding rahim tidak luruh tepat
pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal tidak terjadi
secara drastis.
Gangguan pada siklus menstruasi merupakan keluhan yang sering dialami para
ibu setelah melahirkan. Selain kadar hormon progesteron belum normal, produksi Air
Susu Ibu (ASI) juga sering dituding sebagai pemicunya. Penyebab kekurangan hormon
progesteron
1. Stres
Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan stres. Hal
inilah yang memicu terhentinya produksi hormon sehingga menyebabkan
terjadinya kekurangan progesteron.
2. Diet
Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam ketidakseimbangan
hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan mengkonsumsi makanan yang secara
tidak langsung mengandung estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang
diternakkan yang diberikan makanan tambahan berupa hormon estrogen demi
memepercepat pertumbuhannya.
3. Kontrasepsi

13
Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai terapi pengganti
hormon. Progestin memiliki sifat yang tidak sama dengan progesteron alami,
sehingga hanya akan memicu meningkatnya kadar hormon estrogen didalam
tubuh.
4. Lingkungan
Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima paparan estrogen sintesis
seperti yang terkandung dalam deterjen, pestisida serta berbagai macam produk
perawatan kecantikan. Stimulus paparan yang terjasi secara terus-menerus ini
memberikan dampak negatif terhadap reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga
menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengacu pada keadaan estrogen
dominan.

B. Kekurangan Hormon estrogen


Berikut adalah dampak jangka panjang akibat berkurangnya hormon estrogen
adalah :
a. Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang )
b. Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner
c. Meningkatnya risiko dimensia ( linglung )
d. Meningkatnya risiko kanker usus besar
e. Meningkatnya risiko stroke dan katarak

2.5 Kelebihan Hormon Progesteron dan Estrogen


A. Kelebihan Hormon Progesteron
1. Pengaruh kelebihan hormon progesteron
a. Pasien tampak kelelahan
b. Kehilangan gairah seksual
c. Ketidakstabilan emosi
d. Kembung dan nafsu makan berkurang
e. Siklus menstruasi tidak teratur
2. Penyebab kelebihan hormon progesterone
Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply apabila
pasien mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung
progesteron dalam dosis yang tinggi, yang dalam hal ini tidak sesuai dengan
kebutuhan.

14
B. Kelebihan Hormon Estrogen
Berikut adalah dampak dari kelebihan dari estrogen bagi tubuh, yaitu :
a. kista pada payudara
b. kelelahan
c. sakit kepala
d. mood swing

2.6 Indikasi dan Kontraindikasi Hormon Progesteron dan Estrogen


Berikut adalah indikasi dan kontraindikasi dari hormone progesterone dan hormone
estrogen, yaitu :
A. Hormon Progesteron
Indikasi :
a. Kontrasepsi
b. Perdarahan menstruasi hemoragik/ tidak teratur
c. Karsinoma endometrium
d. Hipoventilasi
Kontraindikasi :
a. Maskulinisasi pada penggunaan lama
b. Toksisitas minimal

Farmakokinetik :
Dimetabolisme oleh hati menjadi glukoronida atau konjugat sulfat.Sebagian
besar dosis awal cepat didegradasi oleh metabolisme lintasan pertama, sehingga
progesterone tidak mencapai jaringan bila diberikan secara oral.Progestin sintetis
sebaliknya tidak rentan terhadap metabolisme lintasan pertama sehingga dapat
diberikan secara oral.

B. Hormon Estrogen
Indikasi :
a. Kontrasepsi
b. Vaginitis atrofik
c. Osteoporosis
d. Penyakit kardiovaskuler yang terkait menopause
e. Perdarahan menstruasi hemoragik

15
f. Kegagalan perkembangan ovarium
g. Hirsutisme
h. Kanker prostate
Kontraindikasi :
a. Kehamilan teratogenik
b. Neoplasma yang tergantung estrogen
c. Perdarahan pervaginam
d. Kerusakan hati
e. Kelainan tromboembolik
f. Nausea (memburuk pada waktu pagi, kemudian terjadi toleransi)
g. Nyeri tekan payudara dan edema
h. Ginekomastia
i. Peran estrogen dalam mengubah risiko penyakit kardiovaskuler belum
jelas)

Farmakokinetik :

Sebagian besar estrogen diabsorpsi dengan baik secara oral.Estrogen


cenderung cepat didegradasi oleh hati selama lintasan pertama dari saluran
cerna.Metabolitnya adalah glukororonida dan konjugat sulfide yaitu estradiol,
estron dan estriol.

OBAT SIFAT
ESTROGEN
Estradiol (mis. Estraderm) Estrogen endogen paling poten yang disekresi
oleh ovarium. Transdermal/IM/PO. Mengurangi

16
osteoporosis pada wanita pasca menopause. Bentuk
oral dimetabolisme menjadi estron (kurang aktif)
17-etinil estradiol (mis. Estynil dan Potensi tinggi, tidak didegradasi selama
Mestranol metabolisme lintasan pertama (enzim hati tidak
mengenal estrogen yang diubah susunan kimianya
ini). Digunakan sebagai kombinasi dengan progestin
untuk kontrasepsi.
Estrogen Terkonjugasi (Premarin) Ester sulfat dari substansi estrogenik. Kurang
poten dibanding estradiol. Oral,IV,atau preparat
vaginal efektif
Dietilstillbesterol (DES) Estrogen nonsteroid. Semua obat di atas adalah
(Stilphostrol) steroid. Sama kuat dengan estradiol. Dulu digunakan
oleh wanita hamil untuk mencegah abortus iminens.
Sistem reproduksi anak yang dilahirkan oleh ibu
yang terpajan DES lebih mungkin abnormal secara
fungsional dan struktural (dianjurkan pemeriksaan
genital tahunan). Metabolisme lambat
memungkinkan pemberian oral,topikal, atau IV
dengan interval dosis lebih lebar dari kebanyakan
preparat lain.
ANTIESTROGEN
Klomifen Bersaing dengan estrogen untuk reseptor estrogen
intrasel. Jadi, kerja estrogen endogen menurun.
Fungsi penting estrogen endogen adalah
penghambatan umpan balik hipotalamus dan
hipofisis. Pencegahan penghambatan umpan
balik(oleh klomifen) mengakibatkan meningkatnya
pelepasan gonadotropin. Hal ini menyebabkan
stimulasi ovarium, ovulasi, dan pemeliharaan korpus
luteum. Digunakan untuk mengobati infertilitas pada
wanita. Dosis tinggi dapat menyebabkan pembesaran
ovarium dan kista. Bisa terjadi kehamilan multipel
yang tidak diharapkan

17
PROGESTIN
Prigesteron (Progestaject) Hanya IM. Terutama untuk mengobatikelainan
menstruasi
Medroksiprogesteron (Depo PO/IM. Digunakan untuk amenore sekunder dan
Provera) perdarahan uterus abnormal yang diinduksi hormon.
Depot IM dapat mempunyai kerja lama. Harus
dihindari pada wanita yang berpotensi hamil dalam
waktu dekat
Megestrol (mis. Megace) Kemoterapi paliatif untuk kanker payudara atau
endometrium
Noretindron (mis. Norlutin) Obat oral yang poten

BAB III
PENUTUP

18
3.1 Kesimpulan
Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi
wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. Progesteron tergolong
kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak
terdapat secara alami.vProgesteron ini mempunyai efek terhadap sistem reproduksi,
saraf, maupun sistem lainnya.
Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya,
serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina.Mereka juga membantu
untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.Pada pria, estrogen tidak memiliki
fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera
seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut
tubuh pada beberapa pria. Hormon estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom
C dan dibentuk terutama dari 17-ketosteroid androstenedion. (Sarwono Prawirohardjo,
ilmu kandungan)

3.2 Saran
Diharapkan kepada masyarakat, terutama wanita yang sebagian besar proses
dalam tubuhnya sangat dipengaruhi oleh hormon, agar lebih membuka wawasan dan
menambah pengetahan mengenai petingnya fungsi hormon-hormon tersebut serta
bagaimana cara menjaga agar kadar berbagai hormon dalam tubuh tetap dalam keadaan
seimbang demi menciptakan keadaan tubuh yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

19
Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.2009.Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Setiadi.Anatomi dan Fisiologi Manusia. 2007.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Diana. Kamus Kedokteran Lengkap. Surabaya: Serba Jaya.
H. Syaifudin, B.AC.Drs. Anatomi Fisiologis. Edisi : 2, 1997. EGC. Jakarta.
Buku Saku Ilmu Kandungan, 2003
Olson, James, M.D, Ph.D. Belajar Mudah Farmakologi. Edisi : 1, 2004. EGC. Jakarta
Arif Manjoer,.dkk,. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid I. Media
Aesculapius.FKUI. Jakarta. 2001
Rustam Mochtar,.Prof,. DR,.Sinopsis Obstetri. Jilid II. EGC. Jakarta. 1998

20

Anda mungkin juga menyukai

  • Modul RPL
    Modul RPL
    Dokumen103 halaman
    Modul RPL
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat
  • Contoh MOU
    Contoh MOU
    Dokumen6 halaman
    Contoh MOU
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat
  • Nera
    Nera
    Dokumen1 halaman
    Nera
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Luka Jahitan Perineum
    Perawatan Luka Jahitan Perineum
    Dokumen26 halaman
    Perawatan Luka Jahitan Perineum
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat
  • Konsep 1
    Konsep 1
    Dokumen16 halaman
    Konsep 1
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat
  • Konsep 4
    Konsep 4
    Dokumen16 halaman
    Konsep 4
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal Mangga
    Review Jurnal Mangga
    Dokumen2 halaman
    Review Jurnal Mangga
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat
  • 7
    7
    Dokumen23 halaman
    7
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat
  • Bank Soal Farmakologi
    Bank Soal Farmakologi
    Dokumen19 halaman
    Bank Soal Farmakologi
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat
  • Agama Kelompok 13
    Agama Kelompok 13
    Dokumen12 halaman
    Agama Kelompok 13
    Friska Marienda Utari
    Belum ada peringkat