PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
itu juga program perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan
(Gunarsa, 2002).
baju sendiri, dan menalikan sepatunya sendiri tanpa harus tergantung pada
bantuan orang lain. Anak yang mempunyai rasa mandiri akan mampu
2004).
diusahakan setelah anak besar, kemandirian itu akan menjadi tidak utuh.
pada anak sejak dini akan membuatnya dapat mengatur waktu kegiatannya
sendiri dan membuat anak terbiasa menolong orang lain serta lebih bisa
Sebagian besar pola hidup bersih sehat (PHBS) pada anak laki-laki
tergolong dalam katagori kurang (53,3%), hal ini disebabkan bedanya pola
Ibu memiliki peran yang besar dalam proses pengasuhan, pendidikan dan
pembentukan kepribadian anak sejak dini. Ibu adalah sosok pertama bagi
kembang anak dengan baik. Oleh karna itu diharapakan peran dari ibu untuk
sebagai petani dan pedagang, jadi kurang memperhatikan pola hidup bersih
sehat pada anak usia dini yang mengakibatkan kekebalan tubuh anak kurang
Studi pendahuluan dilakukan peneliti terhadap 5 orang tua. Dari 5 orang tua,
2 orang tua yang memiliki anak yang sudah bisa mencuci tangan, dan 3
orang tua yang memiliki anak yang belum terbiasa mencuci tangan.
B. Rumusan Masalah
Kalikidang.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Pertiwi.
2. Tujuan Khusus
kemandirian anak
kemandirian anak
D. Manfaat Peneliti
5–6 tahun.
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Masyarakat
siswa dan orang tua anak yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pola asuh orang tua memiliki hubungan yang cukup kuat dengan
untuk diberikan pola asuh yang benar agar dapat memicu anak untuk dapat
Penelitian lain dilakukan oleh Astuti (2005) tentang pengaruh pola asuh
orang tua terhadap kemandirian siswa dalam belajar pada siswa kelas XI
didapatkan ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa
dalam belajar pada siswa kelas XI. Diterima dan kontribusi pola asuh orang
tua terhadap kemandirian siswa dalam belajar sebesar 63,92 %. Hal ini
ditentukan oleh pola asuh orang tua sebesar 63,92% sedangkan sisanya
antara pola asuh permisif dengan kemandirian belajar di rumah. Hal ini
korelasi sebesar 0,685 (Positif) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,001.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan positif antara pola asuh
anak permisif dengan kemandirian belajar anak yang artinya semakin tinggi
anak.
Penelitian tentang pola asuh keluarga dengan harga diri remaja di SMK
Budi Utomo Sokaraja dilakukan oleh Tri Aji Manitih (2007). Hasil
penelitian pada pola asuh keluarga pada remaja di SMK Budi Utomo pola
asuh otoriter (12,4 %), pola asuh bebas (19,1 %), pola asuh demokratis (
berdasarkan hasil uji chi- square menyatakan Ho ditolak jika probalitas <
0,05. Hasil analisa dengan uji-square diperoleh nilai probabilitas (p=0,05 <
signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian pada anak usia
pada anak usia 5-6 tahun. sedangkan perbedaan dalam penelitian diatas