SOP
SOP
1. Pengertian :
Konseling Kontrasepsi
Tingkat Keterampilan 4A
2. Tujuan :
Dokter mampu melakukan konseling kontrasepsi sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan di Indonesia.
3. Kebijakan :
SK Klinik Pratama nomo 1/KM/SK/KP/7/2019 tentang Manajemen Mutu
4. Referensi :
1) Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer.PB-IDI,2016
2) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama. Lampiran-II
5. Prosedur/Langkah-langkah:
5.1. Konseling kontrasepsi pil:
1) Memberi salam dan memperkenalkan diri
2) Menanyakan kapan hari pertama haid terakhir
3) Menanyakan apakah klien menyusui kurang dari 6 minggu pascapersalinan
4) Menanyakan apakah klien pernah mengalami perdarahan/perdarahan bercak
antara haid atau setelah senggama
5) Menanyakan apakah klien pernah ikterus pada kulit atau mata
6) Menyakan apakah klien pernah nyeri kepala hebat atau gangguan visual
7) Menanyakan apakah klien pernah nyeri hebat pada betis,paha,atau dada, atau
tungkai bengkak (edema)
8) Menanyakan apakah klien pernah tekanan darah diatas 160 mmHg (sistolik) atau
90 mmHg (diastolik)
9) Menanyakan apakah klien memiliki masa atau benjolan pada payudarah
10) Menanyakan apakah klien sedang minum obat-obatan anti kejang (epilepsi)
11) Memberikan informasi umum tentang kontrasepsi dan jenis-jenisnya
12) Memberikan informasi tentang indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan hal
yang perlu diperhatikan tentang kontrasepsi pil.
Konseling kontrasepsi
Melakukan tindak metode amenorea laktasi
7. Unit Terkait :
- Dokter
- Tenaga Kesehatan
`
Logo FKTP PROGRAM JAMINAN MUTU
No. Dokumen :85.PKK/2.6.1/SOP/KP/7/2019
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 13Juli 2019
Halaman : 1-2
1. Pengertian :
Levits dan Hilts menyatakan bahwa program jaminan mutu adalah proses pengumpulan data
dari sebuah pelayanan kesehatan untuk membandingkan kinerja dengan indikator-indikator
yang mempengaruhi hasil pelayanan serta mengidentifikasi masalah dalam proses pelayanan
dan manajemen pelayanan.
Pelayanan kesehatan yang bermutu bias dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi pasien dan sisi
pemberi pelayanan. Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan bermutu dari pasien adalah
pelayanan kesehatan yang mudah ditemui, mudah didapat, memberikan tingkat kesembuhan
tinggi, dengan pelayanan yang ramah dan sopan. Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan
bermutu dari sisi pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang efektif, memberikan
tingkat kesembuhan tinggi dna dilaksanakan sesuai dengan prosedur terstandar. Artinya sebuah
pelayanan kesehatan yang bermutu harus memenuhi kriteria-krtiteria dari dua sisi tersebut.
Agar dapat menghasilkan layanan yang bermutu tersebut dan secara konsisten menghasilkan,
dibutuhkan sebuah program yang disebut program jaminan mutu.
Tingkat keterampilan: 4A
2. Tujuan :
Dokter mampu:
1) Memprioritaskan bagian dari pelayanan kesehatan yang perlu ditingkatkan mutunya
2) Menghasilkan solusi terhadap masalah yang membutuhkan penanganan secara
fundamental
3) Membangun kesuksesan organisasi melalui peningkatan mutu pelayanan
3. Kebijakan :
SK Klinik Pratama nomor 1/KM/SK/KP/7/2019 tentang manajemen mutu
4. Referensi:
1) Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer.PB-IDI,2016
2) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama. Lampiran-II
5. Prosedur/Langkah-langkah :
5.6. Merancang alternative pemecahan masalah dan menemukan pemecahan masalah terbaik
- Merancang berbagai alternative penyelesaian berdasarkan pada penyebab masalah
terbesar.
- Alternatif penyelesaian masalah dibuat sebanyak mungkin sesuai dengan penyebab
masalah yang ditemukan
- Pilihlah alternatif penyelesaian masalah yang paling mugkin sesuai dengan penyebab
masalah yang ditemukan
- Pilihlah alternative penyelesaian masalah yang paling mungkin dilaksanakan dengan
menggunakan teknik skoring prioritas penyelesaian masalah:
P = (M x I x V) / C
Keterangan:
- M = Magnitude
Besarnya masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar masalah yang dapat diatasi
makin tinggi prioritas jalan keluar tersebut
- I = Importancy
Pentingnya jalan keluar dikaitkan dengan kelanggengan penyelesaian masalah. Makin
lama bebas masalah, makin penting jalan keluar tersebut
- V = Vulnerability
Sensitivitas jalan keluar, dikaitkan dengan kecepatan jalan keluar untuk mengatasi
masalah. Makin cepat teratasi, makin sensitive jalan keluar tersebut
- C = Cost
Adalah ukuran efisiensi alternative jalan keluar. Nilai efisiensi ini biasanya dikaitkan
dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya
yang diperlukan, makin tidak efisien jalan keluar tersebut. Berikan angka 1 (biaya paling
sedikit) sampai dengan angka 5 (biaya paling besar)
Nilai prioritas (P) untuk setiap alternative jalan keluar dihitung dengan membagi hasil
perkalian nilai M x I x V dengan C. Jalan keluar dengan nilai P tertinggi adalah prioritas jalan
keluar terpilih.
6. Diagram Alir
Penetapan masalah
Menuliskan laporan
7. Unit Terkait:
- Dokter
- Tenaga Kesehatan
Logo FKTP DIAGNOSIS KOMUNITAS
No. Dokumen :135.PKK/2.6.1/SOP/KP/7/2019
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 13Juli 2019
Halaman : 1-2
1. Pengertian :
Diagnosis komunitas adalah suatu kegiatan untuk menentukan adanya suatu masalah dengan
cara pengumpulan data dimasyarakat lapangan. Menurut definisi WHO diagnosis komunitas
adalah penjelasan secara kuantitatif dan kualitatif mengenai kondisi kesehatan di komunitas
serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatannya.
Diagnosis komunitas ini mengidentifikasi masalah kemudian mengarahkan suatu intervensi
perbaikan sehingga menghasilkan suatu rencana kerja yang kongkrit. Keterampilan
melakukan diagnosis komunitas merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh dokter
untuk menerapkan pelayanan kedokteran secara holistic dan komprehensif dengan pendekatan
keluarga dan okupasi terhadap pasien.
Tingkat Keterampilan: 4A
2. Tujuan :
Dokter mampu melakukan Diagnosis Komunitas sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
di Indonesia:
- Mengidentifikasi masalah kesehatan di masyarakat
- Mengembangkan instrument untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
- Menganalisis permasalahan kesehatan dan mengajukan solusi pemecahannya
- Menjelaskan struktur organisasi fasilitas kesehatan tingkat primer
- Membuat usulan pemecahan terhadap masalah kesehatan
- Berkomunikasi secara baik dengan masyarakat
- Membuat usulan pemecahan terhadap masalah kesehatan
3. Kebijakan :
SK Klinik Pratama nomor 1/KM/SK/KP/7/2019 tentang Manajemen Mutu
4. Referensi :
1) Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.PB-
IDI,2016
2) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Lampiran-II
5. Prosedur/Langkah-langkah :
1) Pertemuan awal untuk menentukan ruang lingkup masalah
2) Menentukan metode dan instrument pengumpulan data
3) Pengumpulan data dari masyarakat/ komunitas
4) Menganalisis data dan menarik kesimpulan
5) Membuat laporan hasil dan presentasi hasil
6. Diagram Alir :
7. Unit Terkait:
- Dokter
- Tenaga Kesehatan