PETUNJUK :
SOAL 1:
Apa yang saudara ketahui tentang Decree No 1075/MENKES/SK/VII/2003.
Jelaskan
SOAL 2 :
Saudara adalah seorang dokter yang menjadi penanggung jawab suatu pelayanan
kesehatan kerja di wilayah Pusat Kerajinan Industri Kecil Pulo Gadung pada
perusahaan Garment pembuatan pakaian. Di wilayah tersebut terdapat sekitar 46
perusahaan kecil, dengan populasi karyawan kurang lebih 276 karyawan.
Salah satu perusahaan yang mengkhususkan diri pada lingerie
memiliki sekitar 45 tenaga kerja, wanita 30 orang dan pria 15 orang. Bagian obras
36 orang, bagian pengepakan 2 orang, bagian cutting 7 orang. Jam kerja rata-rata 8
jam perhari yaitu dari pukul Pk 08.00-16.00 WIB. Dan tidak ada shift malam. Hanya
ada jam lembur dari jam 19.00-21.00 bila diperlukan. Meskipun masuk kategori
perusahaan kecil, kapasitas produksi perusahaan ini rata-rata 20.000 lusin tiap
mereknya dengan pemesanan 4000 lusin atau lebih dari satu kontainer dengan tinggi
20 feet. Per bulannya
ALUR PRODUKSI :
Tahap Persiapan
Proses Cutting
Proses cutting bahan yang digunakan untuk membuat pakaian dilakukan di
gudang penyimpanan. Cutting dilakukan sesuai dengan pola pakaian yang akan
dibuat dengan menggunakan mesin cutting. Baik proses cutting maupun inspeksi
bahan dilakukan oleh pekerja yang sama. Setelah melalui proses cutting, bahan
dikirim ke bagian produksi.
Mulai dari proses pembuatan sampel pakaian hingga proses cutting dilakukan di
gudang penyimpanan yang dikerjakan oleh 7 orang pekerja. Namun karena
adanya halangan di gudang penyimpanan, maka informasi mengenai alat-alat
yang digunakan, proses, faktor risiko dan ergonomi pekerja tidak kami dapatkan.
Tahap Produksi
Selanjutnya mulai dari tahap quality control hingga packing dilakukan di gedung
produksi.
Sewing
Obras Katok I
Bahan yang telah digunting dan melewati proses quality control, selanjutnya
dilakukan proses obras katok I, yaitu proses pengobrasan bagian
selangkangan dari bahan pakaian yang akan dibuat. Pekerja sebanyak 5
orang melakukan proses ini dengan menggunakan alat mesin obras dengan
posisi duduk tanpa sandaran, kepala agak menunduk dan punggung
membungkuk dalam jangka waktu yang lama. Gerakan yang dilakukan
dengan menggunakan kedua tangan, memasukan bahan pakaian ke mesin
obras, sedangkan kaki kanan menginjak pedal mesin obras. Gerakan ini
dilakukan secara repetitif.
Potong Katok I
Bahan pakaian yang telah melalui proses obras katok I, akan didapatkan
masih saling tersambung. Pekerja tahap potong katok I bertugas memotong
sambungan tersebut secara manual dengan menggunakan gunting, secara
cepat dan repetitif. Tahap ini dikerjakan oleh 5 orang pekerja yang bekerja
dengan posisi duduk menggunakan kursi tanpa sandaran dalam jangka waktu
lama. Pekerja duduk disebelah pekerja lain yang melakukan tahap obras
katok I, bertugas menerima bahan pakaian yang telah diobras dengan
menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memotong bahan.
Pemasangan Karet Pinggang
Karet yang hendak dipasang di bahan pakaian sebelumnya sudah dipotong
sesuai ukuran. Kemudian karet tersebut ditempatkan di sisi pinggang bagian
dalam bahan pakaian lalu dijahit memanjang. Jumlah pekerja sebanyak 5
orang. Alat yang digunakan pada proses ini adalah mesin jahit. Bahan yang
akan dipasang karet pinggang disiapkan secara bertumpuk diatas lantai
disamping pekerja yang bertugas pada tahap pemasangan karet pinggang.
Saat pemasangan dan penjahitan karet pinggang, pekerja duduk di kursi
tanpa sandaran dengan posisi mesin jahit yang lebih tinggi.
Kansai Karet Pinggang
Proses kansai karet pinggang ditujukan untuk membalik sisi pinggang yang
telah terpasang karet sehingga berada di sisi luar. Bahan pakaian yang
hendak di kansai (dibalik) sebelumnya sudah disiapkan bertumpuk di lantai.
Jumlah pekerja sebanyak 5 orang. Alat yang digunakan pada proses ini
adalah mesin jahit. Tangan kiri pekerja mengambil bahan pakaian di lantai
lalu diletakkan di atas mesin jahit. Bagian pinggang yang telah dipasang
karet lalu dibalik kemudian dijahit memanjang kembali di sepanjang sisi
pinggang bagian luar. Sedangkan kaki kanan terus-menerus menginjak pedal
mesin jahit. Gerakan ini dilakukan secara repetitif.
Potong Karet Pinggang
Pekerja yang bertugas pada proses ini duduk di sebelah kiri petugas lain yang
melakukan kansai, siap menerima bahan pakaian yang telah dipasang karet
pinggang yang masih saling tersambung. Para pekerja berjumlah 5 orang
yang menggunakan gunting untuk memotong bahan pakaian tersebut secara
manual.
Jahit Samping dan Katok
Tahap ini merupakan tahap akhir penjahitan. Pada tahap ini kembali
dilakukan penjahitan sisi-sisi samping dan bagian katok pakaian, lalu
pakaian yang telah jadi diberikan stiker merek sesuai pesanan. Proses ini
dilakukan oleh 5 orang pekerja. Alat yang digunakan adalah mesin jahit.
Proses Buang Benang
Setelah pakaian selesai dijahit, kemudian dilakukan pembersihan pakaian dari
sisa-sisa benang. Proses ini dilakukan oleh 3 orang pekerja. Pakaian yang telah
selesai dijahit dan siap untuk di packing ditumpuk di lantai untuk dilakukan
proses buang benang. Benang-benang yang masih tersisa dibuang secara manual.
Lipat Masuk Polybag (Packing)
Proses ini merupakan tahap terakhir dari produksi. Pakaian-pakaian yang sudah
jadi dilipat dan digulung lalu dimasukkan ke dalam kotak-kotak kemasan. Dalam
1 kotak berisi 6 pakaian. Kotak-kotak ini kemudian dimasukkan ke dalam kardus
besar dan dikirim kembali ke gudang penyimpanan sebelum didistribusikan.
Proses ini dilakukan oleh 2 orang pekerja.
Pembuatan Pemesanan Proses Inspeksi Proses Cutting
Sampel Pakaian Bahan Bahan
Lipat
Proses Potong Proses Jahit Proses
Pinggang Samping dan Katok Buang Masuk
Benang Polybag
acking)
Sebagai dokter yang klinik yang pelayanan sedang menuju ke level II BOHS, maka
saudara memeriksa angka-angka kejadian penyakit dan kecelakaan kerja
pengunjung klinik yang sebagian besar adalah pekerja dari perusahaan garment ini.
Keluhan terbanyak mereka adalah merasakan gangguan saluran pernafasan,
termasuk rasa sesak nafas, influenza sampai sesak nafas.
Sebagai seorang dokter yang melandasi ilmunya dengan Evidence Based Medicine
saudara ingat penelitian seorang dokter Puskesmas di wilayah ini yang menunjukkan
angka bahwa sejumlah 5 orang terkena asma kerja, 9 orang asmanya memburuk
akibat kerja pada perusahaan ini .
Salah satu dari perusahaan ini juga menyatakan bahwa salah seorang dari
karyawannya di kirim ke Rumah Sakit PS, dengan keluhan utama : Irritasi (mata
berair) , bersin, hidung tersumbat, gatal tenggorokan; sesak nafas dan sakit kepala,
, namun bertambah keluhannya karena Rumah Sakit ini menggunakan Sistem AC
central. Penderita merasa seluruh tubuhnya lemas.
PERTANYAAN :
1. Apa saja faktor risiko apa saja yang mengancam pekerja sektor informal di
industri ini ? Apa saja kemungkinan penyakit maupun kecelakaan kerja yang
mungkin terjadi dengan berbagai potential hazardous tersebut ?
7. Evaluasi selalu dikerjakan pada setiap upaya. Evaluasi apa yang saudara
ajukan untuk menilai apakah program saudara berhasil atau tidak, baik tehnis
maupun indikatornya.
SELAMAT BEKERJA
JAWABAN
2. As
2.1.A
2.2.A
2.3.A
2.4.A
2.5.Aa
2.6.A
2.7.A
2.8.A
2.9.A
2.10. A
2.11.