Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

Seminar TugasAkhir

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Berdasarkan Perpres 16 Tahun 2018 BAB X Mengenai Pengadaan barang dan
jasa secara elektronik bagian kesatu Pasal 69 Yang berbunyi :
1. Penyelenggaraan baran/jasa dilakukan secara Elektronik
2. Penyelenggaraan Sebagaimana dimaksud pada ayat 1 menggunakan sistem
informasi yang terrdiri atas sistem pengadaan secara elektronik (SPSE)
dan Sistem Pendukung.
3. LKPP mengembangkan SPSE dan sistem Pendukung sebagaimana
dimaksud pada ayat (2).

Paragraf 2 Sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik (SPSE) Pasal 71:


1. Ruang Lingkup SPSE terdiri atas :
a) Perencanaan pengadaan
b) Persiapan Pengadaan
c) Pemilihan penyedia
d) Pelaksanaan Kontrak
e) SerahTerima pekerjaan
f) Pengelolaan penyedia
g) Katalog Elektronik
2. SPSE Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Memiliki Interkoneksi dengan
Sistem informasi perencanaan , penganggaran, pembayaran , manajemen
aset , dan sistem informasi lain yang terkait dengan SPSE.
3. Sistem Pendukung SPSE Meliputi :
a) Portal Pengadaan Nasional
b) Pengelolaan Sumberdaya Manusia pengadaan barang/jasa
c) Pengelolaanadvokasi dan penyelesaaian permasalahan hukum
d) Pengelolaan Peran serta Masyarakat
e) PengeolaanSumberdaya Pembelajaran
f) Monitoringdan Evaluasi

Prinsip-prinsip E-Procurement dalam Pengadaan Barang dan Jasa berdasarkan


Peraturan Presiden Nomor. 4 Tahun 2015 adalah efesien, efektif, transparan,
terbuka, bersaing, adil dan akuntabel. Meski demikian kejadian yang sering terjadi
adalah ditemukannya beberapa masalah dalam pengadaan barang dan jasa. Salah
satunya adalah terdapat banyak penyedia jasa yang melakukan pendaftaran lelang
pada suatu paket pekerjaan tetapi hanya sedikit yang melanjutkan sampai ke
pemasukan penawaran.(Syafran Noferi,2017).

1
BAB I PENDAHULUAN
Seminar TugasAkhir

Pemilihan penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi yang berkualifikasi diperlukan


proses yang disebut pelelangan(tender). Tender adalah kegiatan yang bertujuan
untuk menyeleksi, mendapatkan, menetapkan dan menunjuk perusahaan yang
paling layak untuk mengerjakan suatu paket pekerjaan (Alfian Malik, 2010).
Tahapa evaluasi tender umumnya sama, baik itu proyek milik pemerintah maupun
swasta. Namun karena anggaran yang digunakan untuk pengadaan barang/jasa di
pemerintah berasal dari APBN dan APBD, maka penggunaan dana tersebut
mengikuti aturan dan prosedur yang mengikat sesuai dengan aturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Sehingga pada pelaksanaan tender, aturan dan
alternatif sistem pengadaan bersifat lebih terbatas. Pihak Pelaksana Konstruksi
perlu memiliki strategi penawaran kompetitif (competitive bidding strategy)
seiring perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk
memenangkan tender proyek. Jumlah perusahaan yang terlalu banyak akan
menimbulkan persaingan bisnis jasa konstruksi yang cenderung tidak sehat
sehingga akan bertentangan dengan prinsip pengadaan barang dan jasa: efisien,
efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.
Menurut Maslani dan Siswanto (2011), Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam Audit Pengadaan Barang dan Jasa,telah
melakukan audit terhadap 8 aspek: perencanaan, keuangan, ketaatan terhadap
peraturan perundangundangan, kewajaran harga, ketepatan kuantitas, ketepatan
kualitas, ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan, dan pemanfaatan hasil
pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya menurut Maslani dan Siswanto (2011) hasil
auditmengemukakan ada 19 jenis dan tiap jenis terdiri dari beberapa bentuk
potensi penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa berdasarkan proses
pengadaan barang/jasa dari perencanaan sampai pemanfaatan).

Sedikitnya jumlah penawaran yang masuk justru akan mengurangi tingkat


persaingan pelelangan ,sehingga Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan
(POKJA ULP) akan sulit mendapatkan alternatif penawaran yang benar-benar
kompetitif, apalagi jika dikaitkan dengan sistem pelelangan yang berlaku.Dalam
sistem pelelangan di Indonesia yang menggunakan evaluasi sistem gugur dengan
evaluasi harga terendah tentunya diharapkan diperoleh harga penawaran yang
serendah mungkin yang sama atau lebih rendah dari Harga Perkiraan Sendiri
(HPS).

I.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan Latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
utama dari penelitian ini yaitu :
1. Apakah Persyaratan Dokumen Lelang pada LPSE Kota Tangerang selatan
Sudah adil dan tidak diskriminatif?

2
BAB I PENDAHULUAN
Seminar TugasAkhir

2. Syarat Apa saja yang paling memberatkan , khususnya untuk penyedia


jasa konstruksi yang mengikuti tender di LPSE Kota Tangerang Selatan?
3. Apakah Lelang pada E-procuremen pada LPSE Kota Tangerang Selatan
sudah efesien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil dan akuntabel
dari Sudut pandang Penyedia Jasa Konstruksi.

I.3 BATASAN MASALAH


Untuk memfokuskan pembahasan pada penelitian ini maka perlu dibatasi
permasalahanya . adapun batasan masalah yang diberikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk Penelitian ini difokuskan pada Syarat Dokumen Pelelangan Saja
2. Dokumen yang Diteliti hanya Dokumen Lelang untuk Pekerjaan
Konstruksi Saja.
3. Peserta Lelang yang digunakan dalam penelitian ini adalah hanya peserta
lelang yang menngikuti Tender pengadaan Jasa Konstruksi pada LPSE
Kota Tangerang Selatan.

I.4 TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui Persyaratan Dokumen lelang pada LPSE Kota
Tangerang Selatan.
2. Untuk mengetahui syarat-syarat Lelang yang Paling memberatkan
Kontraktor
3. Untuk mengetahui apakah Tender pada LPSE Kota Tangerang Selatan
sudah Sesuai dengan tujuan dibentuknya pengadaan secara E-Procurement
yaitu efesien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil dan akuntabel.

I.5 MANFAAT PENELITIAN


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Pengguna Jasa : Untuk mengetahui Syarat – syarat yang di anggap
memberatkan untuk penyedia jasa , sehingga bisa menjadi bahan evaluasi
dalam menentukan syarat Dokumen pelelangan , sehingga memunculkan
penawaran yang lebih kompetitif.
2. Pengguna jasa : Untuk menegetahui dalam persepsi penyedia jasa , apakah
Tender yang dilakukan sudah efesien, efektif, transparan, terbuka,
bersaing, adil dan akuntabel dan tidak diskrimiatif.
3. Penyedia jasa : Untuk mengetahui dan mempersiapkan lebih dini syarat
syarat yang dianggap memberatkan.

3
BAB I PENDAHULUAN
Seminar TugasAkhir

I.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika Penulisan proposal skripsi ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini membahas mengenai Latar belakang, Perumusan Masalah,
maksud dan tujuan penelitian , manfaat penelitian , batasan masalah , dan
sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini menguraikan kajian literatur yang menjelaskan mengenai teori ,
temuan , dan penelitian terdahulu yang menjadi acuan untuk melaksanakan
penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini Menguraikan tentang tahapan penelitian , pelaksanaan penelitian ,
teknik pengumpulan data , jenis data yang diperlukan , dan analisis data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi tentang analisis Penelitian dan pembahasan yang ada dalam
penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisis yang
dilakukan berikut saran – saran dari penulis.

Anda mungkin juga menyukai