TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEMBERLAKUAN
PANDUAN PROTEKSI KEBAKARAN DI RSUD dr. Fauziah
Bireuen.
KEDUA : Memberlakukan Panduan Proteksi Kebakarandi RSUD dr.
Fauziah Bireuen sebagaimana lampiran surat keputusan ini.
KETIGA : Panduan Proteksi Kebakarandikaji ulang minimal setiap 3 (tiga)
tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila kemudian
hari ditemukan adanya kekeliruan akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : BIREUEN
ii
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal maka RSUD
dr. Fauziah Bireuen menyusun Panduan Proteksi Kebakaran. Diperlukan optimalisasi sumber
daya dan saran yang tersedia yang salah satu diantaranya adalah disusunnya Buku Panduan
Proteksi Kebakaran.
Buku Panduan Proteksi Kebakaran ini merupakan panduan daam pelaksanaan
konstruksi di RSUD dr. Fauziah Bireuen. Untuk penyempurnaan panduan ini diharapkan
kritik dan saran semua pihak yang berguna bagi perbaikannya.
Semoga buku panduan ini dapat mewujudkan lingkungan di RSUD dr. Fauziah
Bireuen yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
DITETAPKAN DI : BIREUEN
dr.MUKHTAR, MARS
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................................................. i
SK Direktur ................................................................................................................................ ii
Kata Pengantar............................................................................................................................ v
Daftar Isi .................................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 1
C. Landasan Hukum ........................................................................................... 1
BAB II DEFINISI .............................................................................................................. 3
BAB III RUANG LINGKUP .............................................................................................. 5
BAB IV TATA LAKSANA ................................................................................................ 6
A. Pencegahan Bahaya Kebakaran ..................................................................... 6
B. Keselamatan Terhadap Kebakaran Secara Umum ......................................... 6
C. Fasilitas .......................................................................................................... 7
D. Pencegahan Merokok di Lingkungan Rumah Sakit ....................................... 8
E. Tim Proteksi Kebakaran ................................................................................. 9
BAB V DOKUMENTASI ....................................................................................................... 11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem proteksi kebakaran adalah salah satu faktor keandalan bangunan gedung terhadap
bahaya kebakaran.Sistem proteksi kebakaran wajib diadakan untuk bangunan rumah sakit dimana
sebagian besar penghuninya adalah pasien dalam kondisi lemah sehingga tidak dapat
menyelamatkan dirinya dari bahaya kebakaran.
B. Tujuan
Panduan proteksi kebakaran bertujuan sebagai berikut:
1. Memastikan keselamatan seluruh penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran
2. Memastikan aset-aset atau dokumen-dokumen yang penting ke tempat yang
lebihaman.
3. Menyiapkan rumah sakit dalam proteksi kebakaran
4. Pembentukan sistem komunikasi, kontrol dan komando dalam waktu cepat
(rapidsystem establishment)
5. Mengintegrasikan sistem pengelolaan petugas (psikologis, sosial), pasien dan
pengunjung/tamu.
6. Pelaksanaan respon kebakaran dan pemulihan, serta tahap kembali ke fungsi normal
7. Mengintegrasikan semua aktivitas penanganan kebakaran dengan standar
kualitaspelayanan tertentu.
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 432/2007 mengenai Manajemen Kesehatan
danKeselamatan Kerja (K3) di Rumah sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 mengenai
StandarKesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186/Men/1999 tentang Unit
PenanggulanganKebakaran di Tempat Kerja
7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
TeknisPengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan
8. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 549/Menkes/Instruksi/VI/1999
tentang Larangan Merokok di Institusi Kesehatan
9. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84/Menkes/Instruksi/II/2002
tentang Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1980, tentang Syarat-syaratPemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/Men/1983, tentang Instalasi Alar Kebakaran
Automatik.
BAB II
DEFINISI
C. Fasilitas
1. System Deteksi dan Alarm Kebakaran
- System deteksi dini kebakaran menggunakan Smokedetector, Fixed heat
detector,dan Ror detector
- System Alarm dini kebakaran menggunakan Bel yang di integrasikan dengan
system deteksi dan bisa dioperasikan secara manual dengan menekan tombol
alarm. Selain bel, alarm kebakaran juga menggunakan Paging yaitu dengan suara
burung dan code red.
Tabel 1
Data Perlengkapan Fire Alarm
RSUD dr. Fauziah Bireuen
FIXED
LAMPU BELL BREAK SMOKE ROR
NO GEDUNG HEAT
TANDA ALARM GLASS DETECTOR DETECTOR
DETECTOR
1 Poliklinik Lantai 1 2 2 2 4 2 76
2 Poliklinik Lantai 2 2 2 2 3 3 71
3 Obgyn 2 2 2 8 - 15
4 Terpadu Lantai 1 6 6 6 9 - 95
5 Terpadu Lantai 2 1 1 1 - - 35
6 Terpadu Lantai 3 2 2 2 4 - 41
7 Paviliun 2 2 2 2 1 30
8 CSSD 1 1 1 - 3 11
9 Farmasi 1 1 1 1 - 13
13 Instansi Gizi 1 1 1 - 4 4
14 Laundry 1 1 1 - - 6
TOTAL 33 33 21 31 19 592
2. System Air Pemadam
- Sumber Air pemadam menggunakan air yang ditampung di bak penampungan
utility dengan kapasitas 250 M3.
- Hydrant pemadam disediakan di luar gedung yang terpasang di 8 lokasi Yaitu:
1. Depan Gedung Poli
2. Samping kanan IGD
3. Samping kanan Tribuana
4. Belakang Gedung Bank Darah
5. Depan Rawat Inap
6. Depan Instalasi Pemulasaraan Jenazah
7. Samping kanan Instalasi Gizi
8. Belakang Gedung terpadu
3. Pemadam dengan Media Bahan Kimia
- APAR Jenis CO2.
- APAR Jenis Chemical Powder.
4. Perlengkapan penanganan kebakaran dan keadaan darurat lainnya yang disediakan di
Lemari Perlengkapan Keadaan Darurat.
5. Penambahan perlengkapan peralatan pemadam kebakaran bila diperlukan.
6. Jalur jalur evakuasi di sediakan di setiap ruangan
7. Tangga tangga darurat untuk bangunan bertingkat
8. Titik kumpul
DITETAPKAN DI : BIREUEN