Anda di halaman 1dari 15

KEPUTUSAN DIREKTUR

RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN PROTEKSI KEBAKARAN


NOMOR : / / /2017

DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

Menimbang : bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan di RSUD dr.


Fauziah Bireuen yang optimal perlu ditetapkan Panduan
Proteksi Kebakaran.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992
Tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 432/2007 mengenai
Manajemen Kesehatan danKeselamatan Kerja (K3) di Rumah
sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1087/Menkes/SK/VIII/2010 mengenai StandarKesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 186/Men/1999 tentang
Unit PenanggulanganKebakaran di Tempat Kerja
7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000
tentang Ketentuan TeknisPengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan
8. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
549/Menkes/Instruksi/VI/1999 tentang Larangan Merokok di
Institusi Kesehatan
9. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
84/Menkes/Instruksi/II/2002 tentang Kawasan Tanpa Rokok di
Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1980, tentang
Syarat-syaratPemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR).
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/Men/1983, tentang
Instalasi Alar Kebakaran Automatik.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEMBERLAKUAN
PANDUAN PROTEKSI KEBAKARAN DI RSUD dr. Fauziah
Bireuen.
KEDUA : Memberlakukan Panduan Proteksi Kebakarandi RSUD dr.
Fauziah Bireuen sebagaimana lampiran surat keputusan ini.
KETIGA : Panduan Proteksi Kebakarandikaji ulang minimal setiap 3 (tiga)
tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila kemudian
hari ditemukan adanya kekeliruan akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : BIREUEN

PADA TANGGAL : 2017

DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

dr. MUKHTAR, MARS

Pembina Tk I, NIP. 19661122 20003 1002

ii
KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal maka RSUD
dr. Fauziah Bireuen menyusun Panduan Proteksi Kebakaran. Diperlukan optimalisasi sumber
daya dan saran yang tersedia yang salah satu diantaranya adalah disusunnya Buku Panduan
Proteksi Kebakaran.
Buku Panduan Proteksi Kebakaran ini merupakan panduan daam pelaksanaan
konstruksi di RSUD dr. Fauziah Bireuen. Untuk penyempurnaan panduan ini diharapkan
kritik dan saran semua pihak yang berguna bagi perbaikannya.
Semoga buku panduan ini dapat mewujudkan lingkungan di RSUD dr. Fauziah
Bireuen yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

DITETAPKAN DI : BIREUEN

PADA TANGGAL : 2017

DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

dr.MUKHTAR, MARS

Pembina Tk I, NIP. 19661122 20003 1002

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ............................................................................................................................. i
SK Direktur ................................................................................................................................ ii
Kata Pengantar............................................................................................................................ v
Daftar Isi .................................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 1
C. Landasan Hukum ........................................................................................... 1
BAB II DEFINISI .............................................................................................................. 3
BAB III RUANG LINGKUP .............................................................................................. 5
BAB IV TATA LAKSANA ................................................................................................ 6
A. Pencegahan Bahaya Kebakaran ..................................................................... 6
B. Keselamatan Terhadap Kebakaran Secara Umum ......................................... 6
C. Fasilitas .......................................................................................................... 7
D. Pencegahan Merokok di Lingkungan Rumah Sakit ....................................... 8
E. Tim Proteksi Kebakaran ................................................................................. 9
BAB V DOKUMENTASI ....................................................................................................... 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem proteksi kebakaran adalah salah satu faktor keandalan bangunan gedung terhadap
bahaya kebakaran.Sistem proteksi kebakaran wajib diadakan untuk bangunan rumah sakit dimana
sebagian besar penghuninya adalah pasien dalam kondisi lemah sehingga tidak dapat
menyelamatkan dirinya dari bahaya kebakaran.

B. Tujuan
Panduan proteksi kebakaran bertujuan sebagai berikut:
1. Memastikan keselamatan seluruh penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran
2. Memastikan aset-aset atau dokumen-dokumen yang penting ke tempat yang
lebihaman.
3. Menyiapkan rumah sakit dalam proteksi kebakaran
4. Pembentukan sistem komunikasi, kontrol dan komando dalam waktu cepat
(rapidsystem establishment)
5. Mengintegrasikan sistem pengelolaan petugas (psikologis, sosial), pasien dan
pengunjung/tamu.
6. Pelaksanaan respon kebakaran dan pemulihan, serta tahap kembali ke fungsi normal
7. Mengintegrasikan semua aktivitas penanganan kebakaran dengan standar
kualitaspelayanan tertentu.

C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 432/2007 mengenai Manajemen Kesehatan
danKeselamatan Kerja (K3) di Rumah sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 mengenai
StandarKesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186/Men/1999 tentang Unit
PenanggulanganKebakaran di Tempat Kerja
7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
TeknisPengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan
8. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 549/Menkes/Instruksi/VI/1999
tentang Larangan Merokok di Institusi Kesehatan
9. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84/Menkes/Instruksi/II/2002
tentang Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1980, tentang Syarat-syaratPemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/Men/1983, tentang Instalasi Alar Kebakaran
Automatik.
BAB II
DEFINISI

1. Proteksi adalahproses, cara, perbuatan melindungi


2. Kebakaranadalahapi yang tak terkendalikan, peristiwa terbakarnya sesuatu
3. Faktorpenyebabkebakaran :
a. Alam : gunungmeletus,gempabumi,petir,sinarmatahari yang mengenailensa,dsb
b. Manusia : karena disengaja (balas dendam,menutupi kejahatan, penggantian
asuransi, dsb); kelalaian (konsluiting listrik,kompor meledak, kebocoran gas,
dsb)
c. Binatang : tikus,kucing, anjing, burung
4. Teoriterjadinyaapi :apiadalahmerupakansuatureaksikimia (reaksioksidasi) yang
bersifatoksotermisdandiikutipengeluarancahayadanpanassertadapatmenghasilkannyala,
asapdanbara. Terjadinyaapidisebabkanolehbersatunyatiga unsuryaitu:
a. Bahan bakar yang mudah terbakar
b. Udara
c. Panas
Atau disebut dengan SEGITIGA API
5. Menurut NFPA (National Fire Protection Association)api di bagi menurut kelasnya
menjadi :
a. Kebakaran pada benda yang mudah terbakar yang menimbulkan arang/ karbon
(contoh : kayu, kertas, kardus, kain, kulit, plastik)
b. Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar (contoh : bahan bakar,
bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)
c. Kebakaran pada listrik atau yang mengandung aliran listrik
d. Kebakaran pada logam mudah terbakar (contoh : sodium, lithium, radium)
6. Menurut SAA (Standard Australian Association) api di bagimenurutkelasnyamenjadi:
a. Kebakaranpadabenda yang mudahterbakar yang menimbulkanarang/karbon
(contoh:kayu,kertas,kardus, kain,kulit, plastik)
b. Kebakaranpadabendacairmudahterbakar
(contoh:bahanbakar,bensin,lilin,gemuk,minyaktanah,thinner)
c. Kebakaranpadabenda gas (contoh: LPG, LNG, metan, dll)
d. Kebakaran pada logam mudah terbakar (contoh : sodium, lithium, radium)
e. Kebakaran pada peralatan yang menggunakan tenaga listrik /menimbulkan tenaga
listrik.
7. Kebakaran dibagi menjadi :
1) Bahaya kebakaran ringan adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
nilai dan kemudahan terbakar rendah, apabila kebakaran melepaskan panas
rendah, sehingga perjalanan api lambat.
2) Bahaya kebakaran sedang I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar sedang; penimbunan bahan yang mudah terbakar
dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 (dua setengah) meter dan apabila terjadi
kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga perjalanan api sedang
3) Bahaya kebakaran sedang II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar sedang; penimbunan bahan yang mudah terbakar
dengan tinggi tidak lebih dari 4 (empat) meter dan apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas sedang, sehingga perjalanan api sedang.
4) Bahaya kebakaran sedang III adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar agak tinggi, menimbulkan panas agak tinggi serta
penjalaran api agak cepat apabila terjadi kebakaran
5) Bahaya kebakaran berat I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, menimbulkan panas tinggi serta penjalaran
api cepat apabila terjadi kebakaran
6) Bahaya kebakaran berat II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar sangat tinggi, menimbulkan panas tinggi serta
penjalaran api cepat apabila terjadi kebakaran
BAB III
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam Panduan Proteksi Kebakaran adalah sebagai berikut:


1. Pencegahan merokok di Lingkungan RSUD dr. Fauziah Bireuen
2. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
3. Pelatihan yang terkait dengan penanggulangan kebakaran
BAB IV
TATA LAKSANA

A. Pencegahan Bahaya Kebakaran


- Asap sebagai akibat kebakaran paling fataldi area rumah sakit. Saat ini, banyak area di
rumah sakit yang melarang merokok, namun demikian apabila merokok dimungkinkan
di area tertentu, peraturan larangan merokok harus ditegakkan.
- Batasi merokok di semua area yang ditunjuk atausetelah merokok mereka yang
merokok secara langsung dipantau oleh para profesional perawatan kesehatan.
- Tempelkan aturan dilarang merokok secara mencolok di tempat-tempat strategis dan
terapkan aturan ini pada semua orang, pasien, petugas, pengunjung dan ibu-ibu yang
melahirkan.
- Peralatan yang rusak dan tidak layak digunakan juga merupakan penyebab kebakaran
di area perawatan kesehatan.
- Bersihkan serat dan lemak dari peralatan memasak dan peralatan cuci pakaian, tudung
ventilator (ventilator hood), filter, dan saluran.
- Hindari penggunaan sambungan (ekstensi) kabel. Jika Anda harus menggunakannya,
jangan dibebani dengan beban lebih.
- Pemasangan sambungan kabel dilarang melalui pintu atau di mana kabel ini dapat
terinjak. Dilarangmemasang sambungan kabel lebih dari satu sambungan dari satu
outlet.
- Bagian pemeliharaan dan perbaikan memeriksa dan memelihara semua peralatan pada
jadwal rutin. Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang dibawa pasien dari rumah
dan ikuti kebijakan mengenai penggunaannya.

B. Keselamatan Terhadap Kebakaran Secara Umum


- Jauhkan produk kertas, seprai, pakaian, dan barang mudah terbakar lainnya, dari
perangkat yang memproduksi panas, termasuk lampu baca.
- Jangan gunakan perangkat yang menghasilkan bunga api, termasuk mainan atau
peralatan bermotor, di daerah di mana oksigen digunakan.
- Simpan tabung gas dengan aman dan jauh dari pasien. Beri tanda silinder apabila
sedang tidak digunakan.
- Area perawatan dan penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah antara lain
serbuk gergaji, serutan kayu, kain berminyak, dan lain-lain. Ruangan dan jalur
evakuasi dipelihara tetap bersih.
- Pastikan bahwa tanda-tanda “EKSIT”(EXIT)selalu diterangi dan pencahayaan darurat
menyala dengan baik.
- Jangan pernah membiarkan pintu EKSIT/Darurat/Kebakaran terbuka. Pintu initidak
hanyamelarang orang keluar/masuk dalam keadaan normal, pintu ini dimaksudkan
untuk menjaga penyebaran api, bila terjadi kebakaran.

C. Fasilitas
1. System Deteksi dan Alarm Kebakaran
- System deteksi dini kebakaran menggunakan Smokedetector, Fixed heat
detector,dan Ror detector
- System Alarm dini kebakaran menggunakan Bel yang di integrasikan dengan
system deteksi dan bisa dioperasikan secara manual dengan menekan tombol
alarm. Selain bel, alarm kebakaran juga menggunakan Paging yaitu dengan suara
burung dan code red.
Tabel 1
Data Perlengkapan Fire Alarm
RSUD dr. Fauziah Bireuen

FIXED
LAMPU BELL BREAK SMOKE ROR
NO GEDUNG HEAT
TANDA ALARM GLASS DETECTOR DETECTOR
DETECTOR
1 Poliklinik Lantai 1 2 2 2 4 2 76

2 Poliklinik Lantai 2 2 2 2 3 3 71

3 Obgyn 2 2 2 8 - 15

4 Terpadu Lantai 1 6 6 6 9 - 95

5 Terpadu Lantai 2 1 1 1 - - 35

6 Terpadu Lantai 3 2 2 2 4 - 41

7 Paviliun 2 2 2 2 1 30

8 CSSD 1 1 1 - 3 11

9 Farmasi 1 1 1 1 - 13

10 Rawat Inap Lantai 1 4 4 - - 2 48

11 Rawat Inap Lantai 2 4 4 - - 2 67

12 Rawat Inap Lantai 3 4 4 - - 2 80

13 Instansi Gizi 1 1 1 - 4 4

14 Laundry 1 1 1 - - 6

TOTAL 33 33 21 31 19 592
2. System Air Pemadam
- Sumber Air pemadam menggunakan air yang ditampung di bak penampungan
utility dengan kapasitas 250 M3.
- Hydrant pemadam disediakan di luar gedung yang terpasang di 8 lokasi Yaitu:
1. Depan Gedung Poli
2. Samping kanan IGD
3. Samping kanan Tribuana
4. Belakang Gedung Bank Darah
5. Depan Rawat Inap
6. Depan Instalasi Pemulasaraan Jenazah
7. Samping kanan Instalasi Gizi
8. Belakang Gedung terpadu
3. Pemadam dengan Media Bahan Kimia
- APAR Jenis CO2.
- APAR Jenis Chemical Powder.
4. Perlengkapan penanganan kebakaran dan keadaan darurat lainnya yang disediakan di
Lemari Perlengkapan Keadaan Darurat.
5. Penambahan perlengkapan peralatan pemadam kebakaran bila diperlukan.
6. Jalur jalur evakuasi di sediakan di setiap ruangan
7. Tangga tangga darurat untuk bangunan bertingkat
8. Titik kumpul

D. Pencegahan Merokok di Lingkungan Rumah Sakit


1. Upaya RSUD dr. Fauziah Bireuen sebagai kawasan larangan merokok ditujukan
kepada pasien, pengunjung maupun tenaga medis dan non medis. RSUD dr.
Fauziah Bireuen bekerja sama dengan Security melakukan patroli terhadap orang
yang merokok di lingkungan RSUD dr. Fauziah Bireuen.
2. Bagi pasien dan pengunjung wajib mengikuti pemberlakuan ini, bila melanggar atau
telah diberi peringatan secara persuasif tidak menerima maka akan diberi surat
pernyataan yang dikeluarkan oleh Security yang ditembuskan kepada manajemen
RSUD dr. Fauziah Bireuen. Bagi karyawan yang melanggar akan diproses sesuai
peraturan RSUD dr. Fauziah Bireuen.
3. Jika terlihat puntung rokok yang masih ada apinya segera matikan dan pastikan tidak
ada puntung rokok di ruangan/area yang mudah terbakar
4. Pemasangan rambu- rambu larangan merokok. Antara lain:
a. Untuk area dalam Pemasangan larangan merokok berupa stiker di pasang tiap
tiap pintu keluar/masuk pengunjung, pasien dan tempat-tempat berkumpulnya
pengunjung Pasien
b. Untuk area Luar Pemasangan larangan merokok berupa papan peringatan di
beberapa titik :
1) Gerbang pintu masuk 2 titik (sisi kanan dan sisi kiri)
2) Area parkir pada 4 titik yaitu
- Parkir di belakang Gedung Obgyn
- Parkir Belakang CSSD
- Parkir di depan Gedung Terpadu
- Parkir Gedung rawat inap

E. Tim Proteksi kebakaran


Timproteksi kebakaran terdiri dari :
1. Direktur
Bertanggung jawab untuk mengarahkan kegiatan kegawatdaruratan dan harus berada
di Pusat Komando.untuk mengkajidan mengarahkan semua kegiatan. bila tidak di
tempat atau sulit dihubungi/di luar negeri maka berlaku urutanjabatan sebagai berikut:
1) Wakil Direktur Administrasi
2) Wakil Direktur Pelayanan Medis
RSUD dr. Fauziah Bireuen-Pusat Komando :
Lokasi Utama : Ruang Operator
Lokasi Penganti : Ruang Keamanan/Posko Security atau Tempat Berkumpul Darurat
di Parkir Depan Gedung Poliklinik, Parkir Depan Gedung Terpadu, Parkir Depan
Gedung Rawat Inap dan Parkir Belakang Gedung CSSD.
2. Tim Proteksi Kebakaran
a. Setiap Kepala Ruangan/Instalasi menunjuk kepala jaga pada masing-masing Shift
untuk mendapat peran mengkoordinasi di Ruangan masing-masing pada saat
terjadi kebakaran, gunanya adalah agar saat terjadi bencana kebakaran, setiap
petugas di unit masing – masing telah mengetahui peran mereka.
b. Tim proteksi kebakaran terdiri dari tiap-tiap komandan regu jaga beserta
anggotanya untuk melaksanakan deteksi bencana kebakaran selama pelaksanaan
tugas dan berkoordinasi dengan tim/petugas ruangan.Komandan regu melaporkan
setiap kejadian kepada koordinator security.
c. Penanganan awal bencana kebakaran dilakukan oleh Danru (Komandan Regu)
jaga dan anggota beserta tim/petugas ruangan. Bila terjadi api membesar/tidak bisa
dipadamkan, maka komandan regu jaga meminta bantuan kepada :
1.
2.
d. Bila ada laporan informasi tentang terjadinya kebakaran di suatu ruangan/ Kantor
maka security segera memindahkan Pasien/Keluarga Pasien, karyawan serta benda
yang berharga ketempat yang aman. Setelah selesai pemindahan keseluruhan
maka aliran listrik dipadamkan, tutup lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP)
hubungi pemadam kebakaran (PMK), Polsek dan Polres setempat dan
memberikan laporan objektif ke pimpinan/Direktur.
e. Dua orang anggota regu jaga memberhentikan kendaraan yang keluar/masuk
Rumah Sakit dalam rangka pelaksanaan pemadaman, kecuali kendaraan PMK
f. Uraian Tugas Tim proteksi kebakaran
1) Komandan Regu (Danru): Mengomandani/memimpin anggota dan
tim/petugas dari ruangan.
2) Anggota Regu :
- Secara keseluruhan membantu pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab untuk memadamkan api.
- memberhentikan kendaraan yang keluar/masuk Rumah Sakit
dalam rangka pelaksanaan pemadaman, kecuali kendaraan PMK
3) Tim Ruangan : Berkoordinasi dengan Komandan Regu jaga dalam
rangka penangan pemadaman Api.
BAB V
DOKUMENTASI

Pengumpulan data terkait dengan Proteksi Kebakaran adalah sebagai berikut:


a. Pengisian form pemeriksaan sarana proteksi kebakaran berupa Form
PreventifMaintenance untuk sarana proteksi kebakaran dilakukan oleh petugas Instalasi
Pemeliharaan Sarana kemudian dilaporkan kepada Komite K3. Masa berlaku
penyimpanan formadalah 1 tahun.
b. Pengisian nomor kunci darurat beserta alasan mengapa lemari perlengkapan
daruratdibuka didokumentasikan oleh Komite K3.
c. Pelaksanaan pelatihan proteksi kebakaran didokumentasikan dengan daftar asli peserta.
Daftar hadir yang asli diserahkan kepadaDiklat sedangkan bentuk fotokopi
didokumentasikan oleh Komite K3
d. Pelaksanaan simulasi proteksi kebakaran terdokumentasi dengan dibuatnya proposal dan
laporan pelatihan yang ditujukan kepada Diklat.
e. Terjadinya Kode Merahdidokumentasikan dengan membuat laporan penanganan
kasusKode Meraholeh Komite K3.
f. Checklist Facility tour yang terkait dengan Proteksi Kebakaran terdokumentasi oleh
Komite K3.
g. Laporan kejadian yang berkaitan dengan kebakaran di RSUD dr. Fauziah Bireuen dibuat
dalam laporan bulanan Komite K3.

DITETAPKAN DI : BIREUEN

PADA TANGGAL : 2017

DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

dr. MUKHTAR, MARS

Pembina Tk I, NIP. 19661122 20003 1002

Anda mungkin juga menyukai