TENTANG
i
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEMBERLAKUAN
PANDUAN KESEHATAN KERJA DI RSUD dr. FAUZIAH
BIREUEN.
KEDUA : Memberlakukan Panduan Kesehatan Kerja di RSUD dr. Fauziah
Bireuen sebagaimana lampiran surat keputusan ini.
KETIGA : Panduan Kesehatan Kerja dikaji ulang minimal setiap 3 (tiga)
tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila kemudian
hari ditemukan adanya kekeliruan akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : BIREUEN
PADA TANGGAL : 2017
DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN
ii
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal maka RSUD
dr. Fauziah Bireuen menyusun Panduan Kesehatan Kerja. Buku Panduan Kesehatan Kerja
merupakan panduan dalam pelaksanaan kesehatan kerja di RSUD dr. Fauziah Bireuen. Untuk
penyempurnaan panduan ini diharapkan kritik dan saran semua pihak yang berguna bagi
perbaikannya.
Semoga buku panduan ini dapat mewujudkan lingkungan di RSUD dr. Fauziah
Bireuen yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
DITETAPKAN DI : BIREUEN
PADA TANGGAL : 2017
DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................................................. i
SK Direktur ................................................................................................................................ ii
Kata Pengantar........................................................................................................................... iv
Daftar Isi ..................................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................. 1
C. Landasan Hukum ................................................................................................ 2
BAB II DEFINISI .................................................................................................................... 3
BAB III RUANG LINGKUP .................................................................................................... 4
BAB IV TATA LAKSANA ..................................................................................................... 5
A. Pemeriksaan Kesehatan .......................................................................................... 5
B. Pemberian Vaksin Bagi Karyawan ........................................................................ 5
C. Pemberian Vitamin dan Makanan Tambahan ........................................................ 8
BAB V DOKUMENTASI ....................................................................................................... 9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan,
pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan
kesehatan, dan penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisiologis dan psikologis.
Dengan berkembangnya konsep kesehatan pekerja diharapkan dapat memberikan
pengertian yang lebih luas dari kesehatan kerja, maka tidak hanya masalah kesehatan yang
berkaitan dengan pekerjaan, tetapi juga masalah kesehatan umum yang mempengaruhi
produktivitas kerja. Kegiatan di Rumah Sakit berpotensi menimbulkan bahaya fisik, kimia,
biologi ergonomik, dan psikososial yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan
baik terhadap pekerja, pasien, pengunjung maupun masyarakat di lingkungan Rumah Sakit,
dan dapat menurunkan citra Rumah Sakit.
Bahwa untuk mencegah dan mengurangi bahaya kesehatan dan keselamatan
khususnya terhadap pekerja perlu dilakukan upaya-upaya kesehatan dan keselamatan kerja
dengan menetapkan Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
RSUD dr. Fauziah Bireuen sehingga tercapai derajat kesehatan kerja dan produktivitas
kerja yang optimal.
B. Tujuan
Adapun tujuan kesehatan kerja di RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan karyawan serta mengetahui secara dini bila terdapat
gangguan kesehatan pada karyawan RSUD dr. Fauziah Bireuen, secara khusus dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk analisa pola kesehatan karyawan, sehingga dapat dilakukan pengurangan risiko
gangguan kesehatan pada karyawan bila didapatkan pola penyebab terjadinya
gangguan kesehatan.
2. Sebagai rekomendasi dalam penerimaan calon karyawan RSUD dr. Fauziah Bireuen.
3. Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK).
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2002 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/Menkes//Per/III/2008 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja;
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, nomor : Per.05/Men/1996,
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3);
6. Surat Edaran Direktur Jendral Pelayanan Medik nomor HK: 00.06.6.01497 : Instruksi
untuk membentuk PK3-RS di Rumah Sakit.
BAB II
DEFINISI
1. Kesehatan Kerja
Menurut WHO/ILO (1995), Kesehatan Kerja bertujuan untuk peningkatan dan
pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi
pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, dan penempatan serta
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi
fisiologis dan psikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada
manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.
2. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja (Awal)
Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja
diterima untuk melakukan pekerjaan, yang ditujukan agar tenaga kerja yang diterima
berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit
menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya dan cocok untuk pekerjaan yang akan
dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan
tenaga kerja lainnya yang dapat dijamin.
3. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang
dilakukan oleh dokter, yang dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan
tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawall mungkin yang perlu dikendalikan dengan
usaha-usaha pencegahan.
4. Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenaga
kerja tertentu, yang dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari
pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
BAB III
RUANG LINGKUP
A. Pemeriksaan Kesehatan
Dibagi menjadi:
1. Pemeriksaan Kesehatan Awal
- Bekerjasama dengan Sub Bagian Kepegawaian membuat standar pemeriksaan Uji
Kesehatan Pemeriksaan Kesehatan Awal.
- Bekerjasama dengan Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
(Laboratorium, Radiologi, dll) untuk pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (MCU).
Pemeriksaan meliputi Pemeriksaan Visus dan Fisik, HBsAG dan Darah Lengkap,
BHCG (wanita), Urine Lengkap, Thorax Photo, EKG, Anal Swab (Gizi), Kerokan
Kuku (Gizi).
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
- Bekerja sama dengan Sub Bagian Kepegawaian membuat standar pemeriksaan uji
kesehatan berdasarkan unit kerja karyawan.
- Bekerjasama dengan Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
(Laboratorium, Radiologi, dll) untuk pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala.
Pemeriksaan disesuaikan dengan jenis dan unit kerja karyawan.
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus
- Bekerja sama dengan Sub Bagian Kepegawaian membuat standar pemeriksaan uji
kesehatan khusus.
- Bekerjasama dengan Bidang Pelayanan Medis, Penunjang Medis (Laboratorium,
Radiologi, dll) dan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) untuk
pelaksanaan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan
khusus dan secara insidential.
Hasil dokumentasi pemeriksaan berkala karyawan yang menjadi dasar pemberian vaksinasi
Hepatitis B merupakan bagian dari rekam medis setiap karyawan. Bekerja sama dengan
Bidang Pelayanan Medis dan Instalasi Rekam Medis untuk pemantauan dan perlu atau
tidaknya bila setelah imunisasi terdapat respons yang baik maka tidak perlu dilakukan
pemberian imunisasi penguat (booster).
DITETAPKAN DI : BIREUEN
PADA TANGGAL : 2017
DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN