Anda di halaman 1dari 31
MODUL PELATIHAN SPSS PELATIHAN SPSS DASAR MENGGUNAKAN IBM SPSS Statistic 20 oleh: Joko Purwadi, M.Sc HIMPUNAN MAHASISWA PRODI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2016 STATISTIKA Statistik merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan data, menyusun data, menyajikan data, menganalisis data dengan metode tertentu dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut. llmu Statistik dibagi dalam dua bagian : Tipe Data Statisti a Statistik Deskriptif Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian atau seluruh data (pengamatan) untuk memberikan informasi tanpa pengambilan kesimpulan Statistika Inferensi Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan. Statistika inferensi ‘akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif). Data Kulitatif a. nominal _: data kategori yang tidak memiliki tingkat b. ordinal _: data kategori yang memiliki tingkatan / level - Data Kuantitatif a. interval : Data numerik yang berada pada interval tertentue O Nak AbioW’ b. rasio. _: Data yang memiliki rasio / sifat angka memiliki arti yang sesunguhnya. > Kalau berbubungan Ame senes t- Wyck Eves all - ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD Pengenalan SPSS for Window SPSS (Statistical Package for Social Science) adalah software khusus untuk menganalisis data statistik yang banyak dipakai dalam berbagal riset pasar, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement) serta riset-riset sains. Window pada SPSS 1, Data Editor Window ini terbuka secara otomatis setiap kali SPSS dijalankan dan berfungsi untuk input data SPSS. Menu yang ada pada data editor adalah : File, Edit, View, Data, Transform, Analyze, Graphs, Utilities, Window dan Help. 2. Output viewer Merupakan window untuk menampilkan hasil pengolahan data atau informasi yang telah diolah lewat menu analyze. Isi output dapat berupa sebuah tabel, sebuah grafik atau sebuah teks. 3. Syntaks Editor Walaupun SPSS sudah menyediakan berbagai macam pengolahan data statistik secara memadai, namun ada beberapa perintah atau pilihan yang hanya dapat ditulis pada menu syntaks editor. Perintah SPSS harus diketik secara manual, namun SPSS juga menyediakan berbagai kemudahan untuk pembuatan syntaksseperti lewat Output Log, Journal File dan lainnya. 4. Script Editor Script Editor digunakan untuk melakukan berbagai pengerjaan SPSS secara otomatis, seperti membuka dan menutup file, ekspor Chart, penyesuaian bentuk output dan lainnya. Menjafankan SPSS for Windows Untuk menjalankan SPSS pilihlah dari start menu, menu program kemudian pilih SPSS 20.0 for Windows. Ketika SPSS telah jalan akan muncul tampilan pertanyaan “What would you like to do ? untuk sementara pilih “Cancel”. Tampilan yang akan muncul adalah data editor seperti gambar berikut : Data editor mempunyai 2 fungsi utama : 1. Input data yang akan diolah oleh SPSS. 2. Proses data yang telah diinput dengan prosedur statistik tertentu SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD INPUT DAN TRANSFORMASI DATA 1.1. Input data ke dalam SPSS 20 Untuk input data, kita akan mencoba menginput data di bawah ini ke dalam SPSS : No | Jenis Kelamin Usia Jumlah Saudara Tinggi Badan 1 Perempuan v7 0 165.8 2 Laki-Laki 18 ° 165.0 3 Perempuan 20 0 157.0 4 Perempuan 23 2 156.0 3 Laki-Laki 22 3 165.6 6 Perempuan 21 Ss 163.0 7 LakicLaki 25 1 170.1, 8 Perempuan 19 1 168.0 Di dalam SPSS kita mengenal ada dua sheet, yaitu Data View dan Voriable View,Data di atas merupakan data yang akan kita inputka ke dalam Data View akan tetapi kita harus menyiapkan kolomnya terlebih dahulu di dalam Variable Vi stabi aera Gambar 1.1.1 ( Tampilan awal SPSS ) Untuk membuat tabel tersebut, berikut beberapa langkah yang akan kita lakukan pada sheet Variable view : 1. Pada kolom name masukkan nama kolom/variable(tidak boleh ada spasi) pada masing - masing baris di dalam variabel view, pada kolom name ini berfungsi sebagai pemberi nama kelom yang akan tampak pada data view : [Tinggi ean” | Gamber 1.1.2 (Isian Nama Variable dalam Kolom Name) ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 3 2. Pada Kolom Type : masukkan type data sesuai variable. 3. Pada Kolom Width menunjukkan lebar karakter atau jumlah digit pada variable. 4. Pada Kolom Decimals, menunjukkan nilai angka dibelakang koma. 5. Pada Kolom Label, isikan keterangan untuk variabel, jika variabel disingkat, dapat ditulis disini keterangannya. 6. Pada Kolom values, memberikan kode,misal untuk jenis kelamin, kode 1 untuk " Laki-Laki" dan 2 untuk *Perempuan". Gambar 1.1.3 ( Isian Kode Pada Kolom value) 7. Pada Kolom Missing, menunjukkan data hilang atau tidak ada data. 8. Pada Kolom Column, untuk mengatur posisi data. 9. Pada Kolom Measure, ini berfungsi penting untuk menentukan jenis dat ee eee eee ee i ite ee fe Gambar 1.1.4 ( Tampilan Voriable View) Kemudian input data di atas di dalam tabel pada sheet data view : 2 w 6 2» owe 2B 2) tse 2 3s a ‘ wwe 3 1 ma * 1 sao Gambar 1.1.5 ( Tampilan Data View) ooo — SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 4 Kemudian simpan hasil pekerjaan anda. Menyimpan Data Untuk menyimpan data caranya adalah sebagai berikut : Dari menu utama File pilih submenu Save As.(untuk penyimpanan pertama) atau Save untuk data yang pernah disimpan. Untuk penyimpanan pertama beri nama kemudian kik Save. Data akan tersimpan dengan ekstensi sav. Silahkan save data dengan nama LATIHAN_1 Mengedit Data 1. Menghapus data Untuk menghapus data satu baris, letakkan pointer pada angka baris tersebut,0 sehingga teerlihat seluruh baris terblok, kemudian dari menu Edit pilih Cut atau tekan CTRL¢X. Jika hanya ingin menghapus satu data saja, maka letakkan pointer pada data0 tersebut lalu tekan delete atau perintah Clear dari menu Edit. Jika setelah menghapus data, ternyata data akan dikembalikan lagi maka pilihO Undo dari menu Edit. 2. Mengganti data Untuk mengganti data, letakkan pointer pada sel data tersebut kemudian ketik data penggantinya. 3. Duplikasi Data Jika ada data yang samia maka pengisian dapat ditakukan dengan duplikasi caranya, letakkan pointer pada data yang akan di duplikasi, pilih Copy dari menu Edit atau tekan CTRL4C, kemudian letakkan pointer pada sel tempat data baru yang kemudian pilih Paste dari Menu Edit atau tekan CTRL+V. Menyisipkan Data 1. Menyisipkan variable Letakkan pointer di sembarang tempat di kolom orang_ke, Pilih insert variable dari menu Data, untuk menamai variable ini lakukan pada variable view. 2. Menyisipkan kasus(cases) Letakkan pointer pada sebarang tempat di baris yang akan disisipi, kemudian dari menu Data pilih Insert Cases maka akan muncul baris kosong yang bisa langsung disi. Memisah Isi file dengan Kriteria tertentu Misalnya data akan dipisah berdasasrkan jenis kelamin maka langkahnya adalah : + Dari menu Data pilih Split File, hingga muncul | ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD > kik pilihan Organize output by groups. > Pilih variable JENIS_KELAMIN klik panah hingga JENIS_KELAMIN masuk ke kolom Group based on > Pilih sort the file by grouping variable ‘Megurutkan Data Jika isi fle akan diurutkan berdasarkan tinggi badan maka ; Dari menu Data pilih Sort Cases Klik variable tingg! masukkan dalam kolom Sort By dan klk ascending. Terakhir tekan OK. 1.2 TRANSFORMASI DATA 1.2.1 Perintah Compute Pada bab ini , kita akan belajar bagaimana menambah variabel baru dengan ‘memanfaatkan variabel variabel yang sudah ada, pada contoh kali ini akan di buat variabel baru yaitu berat badan ideal dengan definisi, berat badan ideal= tinggi-110 ‘Ada beberapa langgkah yang harus kita lalui sebagai beri 1, Dari menu Transfrom pi : Gambar 1.2.2 ( Tampilan Compute Variable) SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 6 2. Isi target variable dengan nama variable baru “Berat Badan Ideal” 3. Pada number of expressioan isikan formulanya = tinggi badan-110 4. Tekan OK 1.2.2 Perintah Count Perintah ini berfungsi untuk menghitung data dengan kriteria tertentu, misal ‘menghitung berapa laki-laki yang memiliki berat lebih dari SO kg. Berikut langkah-langkahnya : 1. Dari menu Transform pilih Count value within Cases | Gambor 1.2.3 (Pilih Count value within Cases) fae Gombar 1.2.5 (Tampiton Define Values) SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 2. Target Variable masukkan nama variable baru, misal pria lebih 155, 3. Pada Label target isi keterangan variable 4. Pada Variable diisi variable yang ingin dihitung, pilih jenis kelamin. 5. klik define values masukkan angka 1 (satu/kode laki-laki) 6. Masukkan kondisi yang diinginkan pada kolom if, misal tinggi badan > 150, klik continue. fe gee bu Tranwtorm oahen Orecusrstng Grane Weiter Aas ine Wow Hen Pada kolom Laki_Lebih_dr_155, kode anggka 1 berarti dia memenuhi syarat yaitu laiki-laki dengan tinggi lebih dari 155 cm. eee — SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 1.2.3 Rank Cases Berfungsi untuk mengurutkan kasus- dengan kriteria tertentu, misalnya pada file LATIHAN_1 akan diurutkan berdasarkan umur, maka langkahnya adalah : i. Dari menu Transform, pilih Rank cases, tampak pada layar: Karena akan diurutkan berdasarkan umur maka isi variable dengan umur. Karena umur diurutkan berdasarkan gendernya maka pindah gender ke kolom By. Pilihtah Display summary tables. ilih rank untuk rank types dan pilih Mean untuk ties. vi. Tekan OK. 1.2.4 Automatic Recode Fungsi ini akan mengubah sebuah variable numerk tanpa values menjadi variable numeric dengan values secara otomatis. Misalnya pada file LATIHAN.1, akan dilakukan automatic recode , sehingga umur akan dibuat kode sendiri. Langkahn > Dari menu transform pilih automatic recode, hingga tampak isi Variabel > New Name, masukkan variable umur Ketik umur_rec untuk New Name, kemudian tekan tombol New Name. Pilihlah Lowest Value untuk Recode starting From. Tekan OK. s vvvy ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD STATISTIKA DESKRIPTIVE Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan berbagai karakteristik data seperti : mean, median, modus, quartile, varian, standar deviasi. Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data- data dari hasil penelitian umumnya masih mentah, acak dan tidak terorganisir dengan baik, maka perlu diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau grafik sehingga data lebih mudah dibaca, dimengerti. Dalam SPSS pengolahan data untuk statistik deskriptif dapat dilakukan dengan menu Analyze - Deskriptive Statistics, yang terdiri dari : Frequencies, Descriptive, Explore, J Crosstab > ‘Frequencies Menu ini dapat digunakan untuk menampilkan dan mendeskriptifkan data yang terdiri atas. satu variabel saja. Seperti membuat tabel frekuensi dari usia responden, berapa yang mendapatkan nilai 50, berapa yang 70, dst. Selanjutnya output juga dapat untuk melihat mean, median, dil contoh kasus : berikut nilai pelajaran Matematika dan IPA dari 10 responden yang diamati secara acak siswa | 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 mat [60 [50 |70 |80 (90 |60 [so |70 [90 | 80 wa [40 [50 go |g [90 |70 |s0 |so |60 langkah —langkah : 1. isikan data ke SPSS dan simpan data “Latihan_2” 2. Mengolah data : ce SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 10 a. Pilih Analize ~ Descriptive Statistics - Frequencies Se ai ren es Pindahkan kedua variable ke Variable(s) Pilih Statistics Beri tanda pada statistik yang di Pilih Chart untuk jenis tabel yang diinginkan Pilih Format, pilih Ascendening value untuk pengurutan data f. klik Continue > Descriptive Perintah descriptive digunakan untuk menampilkan deskripsi statistik dari variabel yang dipilih. Menu ini tidak menampilkan besaran statistik yang dideskripsikan pada sebuah inkan pace variabel. Seperti akan dibuat deksripsi tentang nilai matematika yang meliputi mean, median, varians, dan ukuran lainnya. langkah — langkah : 1. Gunakan data “Latihan_2” 2. Mengolah data : a. Pilih Analize ~ Descriptive Statistics - Frequencies b. Pindahkan kedua variable ke Variable(s) Option Beri tanda centang pada mean, median, dan ukuran lain yang diinginkan d. Klik Continue, Ok. ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD_ iL e > Explore Menu ini adalah lanjutan dari menu descriptive. Pada menu ini data statistik yang akan diolah semakin kompleks dan dilengkapi dengan cara pengujian kenormalan sebuah data yang diuji dengan uji tertentu. Selain deskriptif yang meliputi mean, median, varians, dan ukuran lainnya, Menu explore dapat juga melihat karakteristik berdasarkan group. contoh kasus : berikut diberikan data gaji dan gender dari 22 responden yang diambil secara acak. NO] Gaji | Gender] No] Gaji Gender (dim ribuan) {alen ribuan) 1 276 Pria 12_| 265 Wanita 2 350 Wanita_| 13 _| 276 Pria 5. 265 Wanita_| 14 _| 350 Wanita 4 300 Pria 15 _| 265 Wanita 5 [265 Wanita _|16 | 300 Pria 6 270 Pria 17_| 265 Wanita 7_|350 Wanita_| 18 | 270 Pria 8 275 Wanita_| 19 | 350 Wanita 9 300 Pria 20 | 275 Wanita 10 | 265 Wanita | 21 | 300 Pria 1i_| 350 Pria 22 | 265 Wanita Langkah ~langkah : 1. isikan data ke SPSS dan simpan data “Latihan_3” 2. Mengolah data : a. Pilih Analize — Descriptive Statistics — ‘Explore b. Pindahkan Gaji pada kotak Dependent list dan Gender pada Factor List c. Pada kotak Display : (silahkan pilih salah satu) pilih both untuk menampilkan statistic dan grafik pilih Statistik untuk menampilkan statistic pilih Plot untuk menampilkan grafik d. Klik Continue _ ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 12 Crosstab Grosstab digunakan untuk menampilkan bentuk tabulasi silang (crosstab) yaitu adanya baris dan kolom yang menunjukan suatu distribusi bersama. Selain itu, menu ini dilengkap! perhitungan Chi-square untuk uji independensi dan berbagai alat korelasi antara dua variabel dalam baris dan kolom. i Contoh : Kasus seorang peneliti ingin melihat tingkat kepatuhan penderita anemia dalam meminum tablet Fe berdasarkan tingkat pendidikan, data disajikan sebagai berikut No | Pendidikan | Kepatuhan [No] Pendidikan | _Kepatuhan 1_| smu Patuh 12 [Akademi | Tidak Patuh 2 _| Sarjana Patuh 13 | SMU. Tidak Patuh 3_|[sMU Tidak Patuh | 14 | Akademi | Patuh . 4 | Akademi | Pria 15 [Akademi___| Patuh v =] odoaw. 5 [smu Patuh 16 | Akademi | Patuh Ree’ 6 | Akademi__—_| Patuh 17 | Akademi___| Patuh hu Ger . 7_[ Akademi | Patuh 18 [SMU Tidak Patuh My sa [Akademi _| Tidak Patuh__| 19 | SMU Patuh 9 [Akademi | Patuh 20 [Akademi | Patuh 10_| smu. Tidak Patuh | 21 | SMU Tidak Patuh Langkah —langkah : 1. isikan data ke SPSS dan simpan data “Latihan_4” 2. Mengolah data : a. Pilih Analize - Descriptive Statistics ~ Crosstab b. Pindahkan Pendidikan pada kotak Row(s) dan Kepatuhan pada Columns) c. klik Ok ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 13 STATISTIK INFERENSI Bertujuan untuk mengambil keputusan, perkirsan atau generalisasi tentang suatu populasi berdasarkan informasi yang terkandung dari suatu sampel. Jadi apa yang disimpulkan dari analisis terhadap sampel, itu pula digeneralisasi (kesimpulan umum) pada populasi. Statistik inferensi dapat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu Parametrik dan Non Parametr Uji beda rata Parametrik ‘Non Parametr 1 sampel Ujilone sample Ttest__| Binomial, Run test Reaomek & Means : 2Sampelindependen | independent Mann-Whitney U test Moses Extreme reactions Vakd. L£ Chi-Square test Kolmogorov-Smimov test Wolt Wolfowitz nins ‘Beberapa sampel Friedman test 72 KEL | eerhubungan Kendall W test Cochran's @ Beberapa sempel ANOVA teat Kruskal-Wallis est independen test) Chi Square test Berdasarkan Rancangan | Median tost Regresi Uji Validitas dan Uli korelasi pearson | Regresi sederhana reliabiites, Ujikorelasi Kendal! | Regresi Berganda Regresi Polinomial Uji korelasi Parsial Regresi Lag terdistribusi Regresi variabel dummy Persamaan Simultan Ost Prosedur sederhana untuk statistik inferensi adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan Hipotesis bersesuaian dengan permasalahan yang dihadapi HO: Null Hypothesis H1: Alternative Hypothesis 2. Menentukan statstik Uji (Uji T, UjiZ, Uji F dl) dan daerah krtis (misal @=0.05;0.01;0,1) 3. Menghitung statistik Hitung dan signifikansinya 4, Membandingkan statistik Hitung dengan statsistik Uji 5. Mengambil kesimpulan berdasarkan langkah ke 4. Salah satunya secara umum diberikan sb : HO ditolak dan H1 diterima Jika nilai statistik hitung > Statistik tabel atau sign a SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 14 Statistik Inferensi dapat digambarkan sebagai barikut UJI NORMALITAS Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan untuk mengetahui sebuah data apakah berdistribusi normal atau tidak, dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansinya lebih dari a=0.05 maka data dinyatakan berdistribusi normal 2. Jika nilai signifikansinya kurang dari @=0.05 maka data dinyatakan berdistribusi normal ‘Ada beberapa uji yang dapat dilakukan untuk mennguji kenormalan data, antara lain sbb: 1. Uji Kolmogorov Smirnov —> samen? Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diyji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Contoh Kasus : Ingin menguji apakah ada pengaruh antara prestasi belajar dengan Motivasi belajar Motivasi Belajar Prestasi Belajar 60 75 65 75 75 90 6S 85 80 85 75 95 af 80 95 65 80 80 90 60 75 65 75 ——————_—_ —:::2000€°”T OO ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 15 Ore Be Yk. bw Aviad Langkah - Langkah : IX: homocpe 1. |Isikan data diatas kedalam SPSS dan Simpan “Lat_Normalitas” oO 2. Mengolah Data : 7 OS a. Analyze-Non Parametrik Test - Legacy Dialog - 1 Sample KS, . O06 Duncan 2 nial Aerbe sar talhy egisien - A a) Masukkan Motivasi belajar dan Prestasi Belajar Pada Kotak Test Variable List, b) Pada Test Distribution Pilih normal, ) Klik OK 2. Uji Chi Square Uji Chi Square merupakan salah satu uji yang terdapat pada bidang ilmu statistika. Uji statistika yang satu ini merupakan uji non parametrik yaitu uji dengan jumlah populasi yang tidak diketahui. Pengujian ini umumnya dilakukan dengan menggunakan dua variable dengan tujuan untuk melihat adakah perbedaan yang nyata antara frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi yang diharapkan (Ei). Langkah — Langkah : 1, menggunakan data “Lat_Normalitas” 2. Mengolah Data : a. Analyze-Non Parametrik Test - Legacy Dialog — Chi Square d) Masukkan Motivasi belajar dan Prestasi Belajar Pada Kotak Test Variable List, e) Klik OK SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 16 STATISTIK INFERENSIAL PARAMETRIK Uji Statistik parametik mempunyai syarat data harus berdistribusi normal. Statistik inferensi disini merupakan uji parametik sehingga sebelum melakukan uji perbedaan harus dilakukan uji normalitas dan data harus berdistribusi normal. Uji normalitas telah dijelaskan sebelumnya. Uji inferensial yang digunakan untuk mengetahui atau menguji apakah sebuah sampel mempunyai perbedaan nyata dengan sampel yang lain antara lain : 1. One sample t-test One sample t test atau pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah nilai tertentu (diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Contoh kasus : Sebuah perusahaan pembuat mesin pengisi produk minuman botol mengklairh bahwa mesin buatannya bisa mengisi botol minuman rata-rata sebanyak 100 mi per botol.Untuk menyakinkan hal itu, perusahaan yang membeli menguji mesin tersebuit dengan’ mengukur kembali isi botol yang telah diisi oleh mesin.Hasil yang diperoleh dari pengukuran sample adalah sebagai berikut: 101, 99, 104, 103, 102, 100, 98, 101, 101, 100, 99, 97, 98, 100, 105, 101, 103, 104, 96, 97 Selesaikan dengan menggunakan SPSS.Dengan a = 5% ? Langkah Penyelelesaian menggunakan SPSS : 1. Isikan data diatas kedalam SPSS dan Simpan “Lat_One_sample_t-test” 2. _Mengolah Dat ‘a. Analyze — Compare mean — one sample t-test b. Masukkan Botol ke dalam Test Variable(s) * c. Pada Test Value isikan 100 (nilai yang menjadi perbandingan), —_—— ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD. 17 d. Pada Pilihan Option isikan confidence interval 95% dan missing value pilih Exclude analysis by analysis klik continue e. Klik OK 2. Paired t-test Uji tPaired atau Uji dua sampel berpasangan pada prinsipnya untuk menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel bebas. Dua sampel bebas yang dimaksud adalah sampel yang sama namun mempunyai dua data Kasus: Sebuah tempat kursus ingin mengetahui apakah cara pengajaran ditempatnya efektit untuk meningkatkan ilai siswanya atau tidak Untuk itu, sampel yang terdi dar) 20 siswa Gikumputkan hasi rilai ujannya ketika tes saat pertama kali mendaftar, kemudian setelah SGilekukan kursus selama 3 bulan dilakukan tes kembali dan dikumpulkan kembali nila ujiannya. Berikut data perbandingan nila siswasaat pertama kali mendaftar dan sesudah mengikuti kursus sselama 3 bulan. Diketahui a = 5%. Tabel 1. Perbandingan sebelum dan sesudah kursus a Nilai Tes Nilai Tes Sebelum Kursus | Sesudah Kursus i 70 30 2 66 80 3 65 87 4 50 85 5 58 89 6 59 90 7 65 86 8 4 a1 9 70 85 10 8 80 a 70 77 2 59 90 3B 68 85 4 55 85 15 2 8 16 59 78 é 7 65 90 18 64 73 19 66 77 20 68 30 Langkah Penyelelesaian menggunakan SPSS = 1. Isikan data diatas kedalam SPSS dan Simpan “Lat_paired_t-test” 2, Mengolah Data : Analyzé ompare mean — paired samples t-test SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 18 Sarseensesoureegenas Bxssaemasses b. Masukkan nilai_ujian_sebelum ke dalam Variable1 dan nilai_ujian_sesudah ke variable2 . Pada Pilihan Option isikan confidence interval 95% dan missing value pilih Exclude analysis by analysis klik continue d. Klik OK 3, Independent Sample t-test Independent sampel t test atau Uji t dua sampel independen (bebas) pada prinsipnya untuk membedakan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang Jain atau,saling bebas mempunyai rata-rata yang sama atau tidak. Contoh Kasus : Bagian pemasaran dari sebuah industri ingin mengetahui jumlah pembelian barangnya selama 20 hari penjualan dengan perlakuan yang berbeda. Perlakuan tersebut terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu 10 hari penjualan dengan tanpa pemberian diskon dan 10 hari penjualan dengan pemberian diskon. Berikut adalah data yang didapat dari 20 hari enjualan tersebut. Diketahui a = 5%. Hari Fell Jenis Perlakuan | Hari ones | Jenis Perlakuan T 76 Tanpa Diskon_| 11 81 Diskon 2 78 Tanpa Diskon | _12 78 Diskon 3 79 Tanpa Diskon | 13, 86 Diskon 4 @ Tanpa Diskon_|_14 79 Diskon 3 82 Tanpa Diskon—|_15 Ba Diskon 6 71 Tanpa Diskon_|_16 88 Diskon z 9 Tanpa Diskon_| 17 2 Diskon 8 78 TanpaDiskon | 18 | 84 Diskon 9 B Tanpa Diskon | _19 81 Diskon 10 80 Tanpa Diskon | 20 TT Diskon —_—_——————— ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 19 Langkah Penyelelesaian menggunakan SPSS : 1. Isikan data diatas kedalam SPSS dan Simpan “Lat_Independent sample t-test” 2. Mengolah Data a. Analyze - Compare mean — Independent sample t-test ‘yseeeeuszssoaysens b. Masukkan Jumlah_pembelian ke dalam test Variable(s) dan jenis_perlakuan ke Grouping variable c. Pada Pilihan Option isikan confidence interval 95% dan’ missing value pilih Exclude analysis by analysis klik continue , 4d. pada pilihan Devine group isikan Group dengan 1 dan Group2 dengan 2 e. KlikOK 4. One way Anova Uji anova digunakan untuk menguji lebih dari dua sampel yang tidak saling berhubungan. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam uji anova adalah : Populasi- populasi berdistribusi normal. Untuk populasi yang tidak berdistribusi normal maka pengujian menggunakan uji non parametik (akan di berikan pada section selanjutnya).Varians dari populasi-populasi tersebut sama atau homogen. kehomogenan ini menentukan uji pasca anova (post hoccomparison). Dalam kasus ini data akan diasumsikan memiliki varians yang sama (homogen). Sampel tidak saling berhubungan / independent. Contoh Kasus : Populasi data adalah mahasiswa teknik industri, teknik kimia dan teknik elekto Universitas Islam Indonesia. Dari ketiga jurusan diambil masing ~ masing 10 sampel sehingga total sampel sebanyak 30 orang. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia. Dari ke30 sampel diminta untuk menilai tingkat kepuasan terhadap perpustakaan FTI Ul. —_—.- ee. SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 20 she: | SASS | uaeat | N ers aes Ne He i prose Penilaian Penilaian Penilaian 1 9 T.lndustri | 11 6 T. Kimia | 21 6 T. Elektro 2 6 Tindustri | 12 8 T. Kimia | 22 52 T. Elektro 3 7 Tindustri | 13 4 T. Kimia | 23 Zz T. Elektro 4 5 Tindustri | 14 5 T. Kimia | 24 8 T. Elektro 5 9 Tindustri | 15 7 T. Kimia | 25 4 T. Elektro 6 5 Tindustri | 16 5 T. Kimia | 26 5 T. Elektro z 6 T.Industri | 17 6 T. Kimia | 27 7 T. Elektro 8 8 Tindustri | 18 7 T. Kimia | 28 a T. Elektro 9 5 Tindustri | 19 5 T.Kimia | 29 9 T. Elektro 10 6 Tindustri | 20 5 T. Kimia | 30 6 T. Elektro Langkah Penyelelesaian menggunakan SPSS : 1. _Isikan data diatas kedalam SPSS dan Simpan “Lat_Anova” 2. Mengolah Data b. Masukkan Tingkat_kepuasan ke dalam dependent list dan Jurusan ke Factor ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD. 24 c. Pada Pilihan Option, silahkan dicentang yang ingin dalam hal ini centang descriptive dan Homogenous of variance test klik continue d. pada pilihan Post Hoc Pil e. KlikOK 5. Two way Anova sp Contoh Kasus : Populasi data adalah mahasiswa teknik industri, teknik kimia dan teknik elektro Universitas Islam Indonesia angkatan 2013 dan 2014. Masing ~ masing diambil sampel tiap angkatan 5 orang dari 3 jurusan. Sehingga total sampelnya sebanyak 30 sampel. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia. Dari ke30 sampel diminta untuk menilai tingkat’ kepuasan_ terhadap perpustakaan FTI UII Wo. | Kepuasan | Anekatan T jurusan | Wo. | Kepuasan | Anekatan | jurusan | No. | Kepuasan | Anekatan | jurusan a] 5 2013 | inde | aa | 2013 | TKimia] aa |S 2013 | 7. Beko z7[ 6 wis | Tindusti | a2] 6 zis | EKima | az |e 2013 | 7. fiektro a| 8 2013 | Tindusta | a3 [5 zors | TKimia [33 [7 201s | T.flektro «| 8 zis | Tindust | ae |e 21s | TKima | 2 | 6 2013 | 7. elektro s| 9 213 [tind | as | 6 213 |T-Kimia [as | 5 2013, | T. elektro ‘|? pore | Tindusta | a6 | 9 roa | TKima | 26 | 6 2014 |. Biektro 7| 6 pore | Tindusta | a7 | 6 zoe [TKima far] 9 2018 | Tklekwo s| 7 zoe | Tindust | a8 | zoe | T-Kimia | 28 | 7 201 | T. elektro o| s zoe [Tanda | 19 | 6 aoe | TKima | 29 | 7 2014 | Elektro w| 6 zor | tindusta | 20] 6 aoe | TEKimia | 30 | 7 214 | Telektro Langkah Penyelelesaian menggunakan SPSS : 1, Isikan data diatas kedalam SPSS dan Simpan “Lat_twowayAnova” 2. Mengolah Dati a. Analyze ~ General linear model — ui SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 22 b. Masukkan Tingkat_kepuasan ke dalam dependent list dan Angkatan, Jurusan ke Fixed Factor ©. Pada Pilihan Option, masukan variable jurusan*angkatan pada display silahkan dicentang yang ingin dalam hal ini centang descriptive dan Homogenous of variance test klik continue d. pada pilihan Post Hoc, masukkan variable angkatan dan jurusan ke kotak post hoc test for kemudian silahkan Pilih/centang uji yang ingin digunakan LSD {Duncan e. Klik OK ———_—_—_—_—_—_—_—_—— SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 23 KORELASI Korelasi adalah asosiasi / hubungan antara variable-variabel yang diminati. Di sini akan disoroti dua analisis korelasi yaitu tentang apakah data sample yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antar variable-variabel dalam populasi asal sample dan jika ada hubungan seberapa kuat hubungan antar variable tersebut. *ANALISIS ~ 1. Arti angka korelasi ‘Angka korelasi berkisar pada angka 0 (tidak ada korelasi) dan 1 (korelasi sempurna). Sebagai pedoman sederhana angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat sedang di bawah 0,5 korelasi lemah. = Tanda ~ (negatif) pada output menunjukkan adanya arah berlawanan, = Tanda + (positif) menunjukkan arah yang sama 2.Signifikansi hasil korelasi Uji dilakukan dua sisi karena akan dicari ada atau tidak hubungan korelasi, bukan lebih besar atau lebih kecil. Untuk pengambilan keputusan dilihat pada kolom Sig. (2-tailed) didapat serangkaian angka probabilitas. Keputusan bisa juga dilihat berdasarkan tanda * (lihat pilihan flag Significant correlations. 1. Korelasi Bivariate / Product Momen Pearson Untuk mengukur keeratan hubungan diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyal dua varian (bivariate). Perhitungan ini mensyaratkan bahwa populasi asal sample mempunyai dua varian dan terdistribusi normal. Korelasi Pearson banyak digunakan untuk mengukur korelasi data interval atau rasio. Contoh Kasus : Disebuah sekolah ingin diketahui tingkat kecerdasan siswanya melalui prestasi belajar yang diraih oleh siswanya, berikut tabel yang mendeskripsikannya: No | Kecerdasan | Prestasi belajar “ 1 33 58 - 32 s2 guar 48, 4 34 49 fj 34 52 6 35, 57 7 32, 5S 8 21 EC) 5 21 48 10 35 54 i 36 56 12 21 47 ——— — 0O Ce ee ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 24 i. Langkah Penyelelesaian menggunakan SPSS : 1. Isikan data diatas kedalam SPSS dan Simpan “Lat_koeralsi bivariate” 2. Mengolah Data : a. Analyze — correlate — bivariate V ke veeeeeves b. Masukkan Kecerdasan dan Prestasi_belajar ke dalam Variable © Pads Piihan Option, silahkan dicentang yang ingin dalam hal ini centang Mean and standart deviationklik continue d. Klik OK 2. Uji Korelasi Spearman Kendal Seperti yang sudab siketahui bersama bahwa dilakukannya uji korelasi dimaksudkan untuk mengetahul tingkat keeratan hubungan yang dimiliki antar variabel dalam penelitian, Uji hubungan atau korelasi dilakukan dengan beberapa metode hal ini tergantung jenis data yang digunakan, sepe 2. Korelasi Product Moment adalah Koefisien korelasi untuk dua buah variabél x dan y yang kedua-duanya memiliki tingkat pengukuran interval atau rasio . 7, Koefisien korelasi Spearman atau Spearman's coefficient of (Rank) correlation dan fendall digunakan untuk pengukuran statistik non-parametrik data ordinal, Korelasi Ppearman dan kendall pada walnya melakukan perangkingan terhadap penelitian yang kemudian baru dilakukan pengujian korelasinya, Perbedaan antara Korelasi Spearman dan Kendall yakni jika dalam Korelasi Kendall(i) merupakan suatu penduga tidak bias untuk parameter populasi, maka dalam korelae| Spearman (r) dan tidak memberikan dugaan untuk koefisien Peringkat suatu populasi. SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 25 Contoh Kasus : Seorang manajer perusahaan ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara Motivasi Kerja dengan Prestasi kerja karyawan di perusahaan yang ia pimpin. Untuk itu diambillah 12 Pekerja untuk dijadikan sampel penelitian. Data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Pekerja | Motivasi__|_Prestasi Kerja 1 7 7A Z 83. 88 3 75 77. 4 68 70 5 63 3 6 62 7 7 80 80 8 72 80 9 72 88 10 77. 79 iL 69 75 2 Ey 85 Langkah Penyelelesaian menggunakan SPSS: « 1. Isikan data diatas kedalam SPSS dan Simpan “Lat_korelasi spearman” 2. Mengolah Data: a. Analyze ~ correlate — b. Masukkan Kecerdasan dan Prestasi_belajar ke dalam Variable Pada menu correlation_coefficient silahlan centang kendal tau-b dan spearman 4. Pada Pilihan Option, silahkan dicentang yang ingin dalam hal ini centang Mean and standart deviation klik continue : e. Klik OK SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 26 3. Korelasi Parsial Pembahasan korelasi parsial berhubungan dengan perlunya mempertimbangkan pengaruh atau efek dari variable lain dalam menghitung korelasi antara dua variable. Variable lain itu disebut sebagai variable kontrol. contoh kasus : ‘Menghitung korelasi antara pengetahuan tentang kewarganegaraan dengan partisipasi politik dan demokrasi seseorang. Tabelnya sebagai berikut : No Responden Skor Tingkat ‘Skor Tingkat ‘Skor Tingkat Pengetahuan Partisipasi Politik | Demokrasi Seseorang Kewarganegaraan 1 5 1 1 2 7 3 4 3 10 5 5 4 10. 7 6 5 2 9 8 Langkah Penyelelesaian menggunakan SPSS : 1. Isikan data diatas kedalam SPSS dan Simpan “Lat_korelasi partial” 2. Mengolah Data : correlate ~ partial b. Masukkan citizens, democraxy ke dalam Variable dan participation ke controlling factor c. Test of Significance yang akan digunakan, pilih Two-tailed untuk uji dua sisi d._ Display actual signifance level pilih untuk diaktifkan, dengan cara mengkliknya. e. Abaikan yang lainnya, kemudian tekan tombol OK untuk prosessing data. utputnya sebagai berikut : a a EE ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 27 REGRESI SEDERHANA Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan, dimana dalam model tersebut ada variable dependen (tergantung) dan independen (bebas). Regresi sering dibedakan menjadi dua, yaitu regresi sederhana (simple regression) jika hanya ada satu variable independen dan regresi berganda jika lebih dari satu variable independen. Studi Kasus & Penyelesaianya: PT CEMERLANG gencar melakukan promosi produknya diberbagai daerah. Berikut data dan hasil penjualan di 15 daerah : Daerah Penjualan(juta Rp) Promosi(juta) JAKARTA 205 26 TANGGERANG 206 28 BEKASI 254 . 35 BOGOR 246) 34 BANDUNG 201 21 SEMARANG 291, 49 ‘SOLO 234 30 YOGYA 209 30 SURABAYA 204 __24 PURWOKERTO 216 31 ‘MADIUN, 245 32 TUBAN 286 47 MALANG 312 54 KUDUS 265 40 PEKALONGAN 322 42 Disini ingin diketahui seberapa besar hubungan atau seberapa jauh pengaruh promosi terhadap hasil penjualan , maka dilakukan uji regresi sengan variabel dependen Penjualan dan variabel independen adalah biaya promos! Langkah pertama masukkan data tersebut ke SPSS dengan type variable string untuk daerah dan numeric untuk yang lainnya, kemudian simpan dengan nama regresi_sederhana. Sebelum melakukan uj regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik diantaranya adalah 1. Uji normalitas fah dijelaskan pada sesi awal : 2, Uji heterokedaktisitas korelasi rank spearman (sudah dijelaskan di sesi sebelumnya) antara Ut dengan variabelvariabel bebas lainnya. Misalkan nilai signifikasi (a) yang digunakan adalah 5%, maka masalah heterokesatisitas dapat dikatakan tidak terjadi jika semua nilai korelasi rank spearman lebih besar dari 0,05. Metode lain yaitu dengan Uji Park, Uji Glejser dan metode grafik. 8. Uji autokorelasi model Summary ‘SPSS TRAINING 2016 | HMPS MATH UAD 28 Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji DurbinWatson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: di4—dL dU

Anda mungkin juga menyukai