PENDAHULUAN
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan.
Berdasarkan hal diatas, maka perlunya mempelajari teori dan Model konsep
keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu
dan praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini
saya mencoba memaparkan “Teori dan Model Konsep Keperawatan Katharine
Kolcaba : Theory of Comfort ”.
KERANGKA TEORI
Saat ini, Dr. Kolcaba adalah seorang associate associate professor dari
keperawatan di University of Akron College of Keperawatan, tempat ia mengajar
teori kepada siswa MSN. Dia juga mengajarkan teori kepada siswa DNP di
Ursulin Perguruan tinggi di Mayfield Heights, Ohio. Minatnya termasuk
intervensi dan dokumentasi perubahan dalam kenyamanan untuk praktik berbasis
bukti. Dia tinggal di daerah Cleveland dengan suaminya, di mana dia menikmati
berada di dekat cucu dan ibunya. Dia mewakili perusahaannya, yang dikenal
sebagai The Comfort Line, untuk membantu lembaga perawatan kesehatan
menerapkan Teori Kenyamanan secara institusional. Dia adalah pendiri dan
koordinator program perawat paroki setempat dan sebuah anggota ANA. Kolcaba
terus bekerja dengan siswa melakukan studi kenyamanan.
Dari tahun 1900 hingga 1929, kenyamanan adalah tujuan utama keperawatan
dan obat-obatan karena, melalui kenyamanan, pemulihan dicapai (McIlveen &
Morse, 1995). Perawat bertugas untuk memperhatikan perincian yang
mempengaruhi kenyamanan pasien.
“Kenyamanan pasien tidak dapat diabaikan sekecil apapun. Kenyamanan
pasien adalah Pertimbangan pertama dan terakhir perawat. Perawat yang
baik membuat pasien nyaman, dan pemberian kenyamanan adalah faktor
penentu utama perawat kemampuan dan karakter” (Aikens, 1908).
Goodnow (1935: 95) mengabdikan satu bab dalam bukunya, The Teknik
Perawatan, untuk kenyamanan pasien. Dia menulis, “Seorang perawat
dinilai selalu dengan kemampuannya buat pasiennya nyaman.
Kenyamanan adalah keduanya fisik dan mental, dan tanggung jawab
seorang perawat tidak berakhir dengan perawatan fisik ”. “Kenyamanan
emosional disebut kenyamanan mental dan tercapai sebagian besar dengan
memberikan kenyamanan fisik dan memodifikasi lingkungan untuk
pasien” (McIlveen & Morse, 1995).
Jenis Kenyamanan
Konteks Di Mana Kenyamanan
Terjadi
Keterangan :
Jenis Kenyamanan:
c. Intervensi Variabel
Intervensi variabel adalah interaksi yang mana dapat mempengaruhi
persepsi penerima untuk kenyamanan. Mereka terdiri dari pengalaman
masa lalu, usia, sikap, keadaan emosional, sistem pendukung, prognosis,
keungan, pendidikan, latar belakang budaya, dan totalitas unsur dalam
pengalaman penerima (Kolcaba, 1994). Variabel intervesi berdampak
pada perencanaan dan keberhasilan intervensi perawatan pasien.
d. Kenyamanan
Kenyamanan adalah keadaan yang dialami oleh penerima intervensi
kenyamanan. Hal itu adalah langsung, pengalaman holistik diperkuat
ketika kebutuhan seseorang yang ditujukan untuk tiga jenis kenyamanan
(lega, kemudahan, dan transendensi) dalam empat konteks (fisik,
psikospiritual, sosial budaya, dan lingkungan) (Kolcaba,1994)
f. Integritas kelembagaan
Perusahaan, Masyarakat, sekolah, rumah sakit, regional, negara, dan kota
yang memiliki kualitas yang lengkap, utuh, suara, jujur, menarik, etika,
dan tulus memiliki integritas kelembagaan. Ketika institusi menampilkan
jenis integritas, menghasilkan bukti praktik terbaik dan kebijakan terbaik
(Kolcaba, 2001).
g. Praktik Terbaik
Penggunaan intervensi kesehatan berdasarkan bukti-bukti untuk
menghasilkan kemungkinan hasil yang terbaik pada pasien dan keluarga
(kelembagaan) dikenal sebagai praktik terbaik
h. Kebijakan Terbaik
Institusi atau kebijakan daerah mulai dari protokol untuk prosedur dan
kondisi medis untuk mengakses dan pemberian perawatan kesehatan
yang dikenal sebagai kebijakan terbaik.
Dukungan untuk teori comfort ini ditemukan dari 4 teoritikal dalil tentang dasar
holistik comfort (Kolcaba dan Steiner, 2000) :
1. Keperawatan
Keperawatan adalah salah satu pengkajian kebutuhan kenyaman yang
intensif, intervensi yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan,
dan evaluasi tingkat kenyamana setelah implemnetasi dberikan kemudian
dibandingkan dengan tujuan hasil yang diinginkan. Pengkajian dan evaluasi
dapat berupa intuisi atau subjektif atau keduanya. Pengkajian diperoleh
melalui skala tingkatan verbal (klinis) atau kuesioner mengenai tingkat
kenyamanan yang menggunakan instrumen dari studi Kolcaba.
2. Pasien
3. Lingkungan
Lingkungan adalah segala aspek pasien, keluarga, atau institusi yang dapat
dimanipulasi oleh perawat, orang dicintai atau institusi untuk meningkatkan
kenyamanan
4. Kesehatan
1. Induksi
2. Deduksi
3. Retroduksi
Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat
untuk memilih suatu fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan
diuji. Pemikiran jenis ini diterapkan di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit
teori. Seperti pada kasus hasil riset, di mana saat ini memusat pada
pengumpulan database besar untuk mengukur hasil dan berhubungan pada
pengeluaran untuk jenis keperawatan, medis, institusi, atau protokol
masyarakat. Penambahan suatu kerangka teori keperawatan untuk riset hasil
akan meningkatkan area penelitian keperawatan karena praktek dasar teori
memungkinkan perawat untuk mendisain intervensi yang sama dan selaras
dengan hasil yang diinginkan.
Ibu mengatakan klien adalah anak yang percaya diri dan mudah bergaul,
mempunyai banyak teman dan merasa sedih karena tidak dapat berkumpul
dengan mereka selama sakit. Kklien merasa sangat senang ketika dijenguk
oleh teman-temannya di rumah sakit. Klien teratur melaksanakan ibadah
agama dan berdoa dirumah. Sejak diraawat klien tidak melaksanakan ibadah
karena kondisi tubuh yang lemah, klien belum menarche, informasi tentang
pubertas didapatkan dari majalah dan cerita teman. Orang tua memberikan
penjelasan apabila klien bertanya.
Klien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayah tidak pernah
menjenguk kerena bekerja sebagai supir di kedutaan besar. Anak tidak sedih
berpisah dari ayah karena ayahnya bekerja. Klen lebih dekat dengan ibu
dibandingkan dengan ayah.
E. Intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan terkait resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient dengan
tujuan tidak terjadi penurunan berat badan.
Diagnosa keperawatan terkait mual berhubungan dengan iritasi intestinum
dengan tujuan rasa mual berkurang, tidak mengganggu aktifitas makan.
Diagnosa keperawatan terkait intoleransi aktifitas berhubungan dengan
kelemahan umum dengan tujuan klien mampu beraktivitas sesuai
toleransi.
Diagnosa keperawatan terkait gangguan proses keluarga berhubungan
dengan krisis perkembangan.
Anak yang dirawat di rumah sakit datang dengan keluhan utama. Keluhan
ini dapat terkait dengan riwayat kesehatan masa lalunya. Gangguan kesehatan
anak dapat pula disebabkan karena penurunan fungsi imunitas sehingga perlu
dikaji riwayat imunisasi anak. Pergeseran status kesehatan anak dapat terjadi
karena gangguan fungsi fisiologis sistem maupun organ. Gangguan ini dapat
diperiksa dengan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium,
foto rontgen dan pemeriksaan penunjang lainnya. Hasil pemeriksaan
penunjang dapat memperkuat dugaan penyebab rasa tidak nyaman anak secara
fisik
Nilai yang dianut oleh remaja dan kelompoknya tidak selalu sama dengan
nilai yang dapat diterima oleh masyarakat secara umum. Mungkin saja nilai
tersebut sejalan atau bertentangan dengan nilai kultural. Perubahan ini
sebaiknya dapat diantisipasi oleh keluarga dan masyarakat. Sehingga tidak
muncul ketegangan peran pemberi asuhan dan ketegangan di lingkungan
masyarakat. Apabila timbul ketegangan-ketegangan maka dapat menimbulkan
masalah ketidaknyamanan sosiokultural.
Remaja yang dirawat di rumah sakit akan terpisah dari kelompoknya untuk
sementara waktu. Perpisahan dengan kelompoknya ini akan menimbulkan rasa
isolasi pada diri remaja. Isolasi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman
secara sosial pada diri anak. Remaja menjadi lebih sedih berpisah dengan
teman-temannya daripada berpisah dengan keluarganya. Keluarga mengalami
perubahan terkait perawatan anak dirumah sakit. Ibu yang biasanya berperan
sebagai ibu rumah tangga harus meninggalkan rumah untuk menunggu anak
yang sakit di rumah sakit. Ayah yang mencari nafkah terganggu rutinitasnya
karena anak dirumah sakit. Perubahan sementasra pada remaja yang Menjalani
perawatan di rumah sakit dapat mengakibatkan adanya ketidaknyamanan
secara sosiokultural.
E. Masalah Keperawatan
F. Intervensi Keperawatan
Aspek positif aplikasi teori kenyaman pada area keperaeatan anak terdiri
atas (1) teori kenyaman sederhan sehingga dapat langsung diaplikasikan pada
tingkat praktis, (2) instrument pengkajian telah disusun untuk mengukur level
kenyamanan klien sehingga dapat membantu perawat menyusun intervensi
comfort, (3) instrument kenyamanan dapat dipergunakan untuk mengukur
tingkat kenyamanan dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan
klien maupun keluarganya sehingga sesuai dengan filosofi keperawatan anak
yaitu family canter care ( perawatan berpusat pada keluarga ), dan (4)
intervensi kenyamanan bertujuan meningkatkan rasa nyaman sehingga
menjadi pengalaman yang positif bagi anak dan keluarganya, hal ini sesuai
dengan filosofi keperawatan anak atraumatic care
Penokohan :
2. Perawat 1 :
3. Perawat 2 :
5. Ibu Pasien :
6. Ayah Pasien :
Pada sore itu sepasang suami istri dengan panik mengantarkan anaknya ke
IGD dan diterima oleh seorang perawat.
Ibu : baru tadi pagi mbak… saya takut mbak karna tetangga saya
banyak yang mengalami demam berdarah jadi saya panic sekali
Perawat : jadi gini pak… sebenarnya ini anaknya hanya panas biasa dan
disertai batuk pilek , apakah ankanya juga sempat mengalami sesakl ?
Ibu : tapi saya takut banget mbak,,, saya takut kalo sampai anak saya
tertlalr demam berdarah dan telat dalam penanganannya
Perawat : iya ibu…. Tapi smeentara anak ibu tidak perlu dirawat inap. Anak
ibu masih dapat makan dan minum dengan baik…. Kita evaluasi lagi nanti setelah
diberikan obat buk… apakah panas yang dialami anak ibu masih berlanjut
Perawat : gapapa ibu… kita kaan tetap membantu ibu,,,, ibbu yang tenang
yaa .. ini bisa juga mungkin karena pengaruh musim…. Saya tadi sudah
melakukan pemeriksaan bu… ini nanti ibuk akan diberikan pendidikan kesehatan
Perawat : iya bapak ibu. akan diberikan pengetahuan atau diberi penjelasan
terkait penyakit yang dialami anak bapak dan ibu. penattalaksanaan juga
bagaimana… seperti itu ‘
Perawat : seperti penanganan apa yang harus diberikan pada anak bapak ibu
ketika mengalami panas dan kapan anak ibu harus dibawa ke rumah sakit dan
bagaimana pengobatan saat dirumah nanti akan dijelaskan oleh pak fajri
Nurse station
Perawat 1 : Dokter ini ada pasien anak atas nama anak jihan usia 2 tahun,
mengalami panas, batuk,pilek sejak pagi tadi. Hasil pemeriksaan TTV : TD :
100/70 mmHg, Suhu : 39 0C.
Perawat 2 : Belum ada dok. Orang tua langsung membawa pasien ke UGD.
Dokter : Baiklah, ini saya kasih resep untuk anak jihan, yaitu paracetamol
500 mg. Berikan edukasi kepada keluarga pasien cara merawat anak dan cara
memberikan obat pada anak. Anjurkan kepada keluarga pasien agar anaknya
diberikan kompres hangat apabila panasnya belum turun. Akan tetapi jika dalam 3
hari panasnya masih belum turun maka anjurkan keluarga pasien untuk
mengunjungi puskesmas terdekat.
Perawat 1 : pak fajri kalau dilihat dari hasil pengkajian sepertinya diagnosa
keperawatan yang muncul pada pasien tersebut yaitu Hipertermi dan ansietas. Jadi
diagnosa keperawatan yang muncul ada 2. 1 untuk si anak jihan dan 1 diagnosa
untuk keluarga pasien.
Perawat 2 : iya mbak, sepertinya orang tua pasien sangat cemas disebabkan
karena kurang pengetahuan. Jadi intervensi keperawatan meliputi, kompres hangat
untuk anak jihan dan edukasi untuk keluarga pasien.
Perawat 1 : iya pak, nanti pak fajri yang akan memberikan edukasi ke orang
tua pasien.
Perawat : baik bu akan saya jelasskan terkait dengan penyakit ibu, berikut
adalah resep yang diberikan oleh dokter silahkan obatnya ditebus di apotik
Perawat : ada bu…. Kalua boleh tau ini anak keberapa pak ?
Perawat : baik bu… berate ini massih pengalaman pertama ibu dengan
anak sakit ya bu… baik,,, sebenarnya anak ib denngan kondisi seperti ini tidak
perlu tergesa gesa dibawa ke rumah sakit… sebenarnoya kondisi ini masih dapat
ditangani dirumah… dengn memberikan obat peurun panas,,, memberikan
bbanoyak minum air putih dan dan membberikan kompres kepada anak… atau
sebelumnya ibu biisa telpon IGD terlebih dahulu untuk menanyakan penanganan
dirumah atau menanyakan perlu tidaknya anak tersebut dibwawa ke rumah sakit
Ibu : ooo begitu ya pak… baik pak,,, lain kali saya kan mencoba
melakukan penanngananan di rumah terlebih dahulu
Perawat : baik bu… saya rasa cukup,,, ibu boleh melanjutkan dengan
menebus obait di apotik
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, Martha Raile.(2012). Nursing Theorists and Their Work. St. Louis,
Missouri: Elsevier.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konse, Proses dan
Praktik Edisi 4 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
https://idarahmawati.wordpress.com/2016/11/29/middle-range-theory-kolcaba/
http://galih-priambodo.com/2013/02/teori-keperawatan-katharine-kolcaba.html?m=1
Alligood, M.R. (2014). Nursing theorist and their works (8th ed.). St Louis: Mosby
Elsevier Inc.
Alligood, M.R. & Tomey, A.M. (2010). Nursing theorist and their works (7th ed.).
St Louis: Mosby Elsevier Inc.
Kolcaba, K. (2001). Evolution of the mid range theory of comfort for outcomes
research. Nursing Outlook, 49(2), 86-92.
McEwen, M., & Wills, E.M. (2011). Theoretical basis for nursing. 3rd Ed.
Philadelphia : Lippincott.
Peterson, S.J., & Bredow, T.S. (2004). Middle range theories: Application to
nursing research. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Wong, Donna L., Eaton, Maryln Hockenberry, dkk. 2009.wong buku ajar
keperawatan pediatric vil 1. Jakarta. EGC