TENTANG
Menetapkan :
Ditetapkan di Purwakarta
pada tanggal 19 Januari 2018
Tembusan :
1. Yth. Bapak Bupati Purwakarta;
2. Yth. Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta;
3. Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta.
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYU
ASIH KABUPATEN PURWAKARTA
NOMOR : 440/Kep. 18 – RSUD Bayu Asih/2018
TANGGAL : 19 Januari 2018
PERIHAL : KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN
OBAT (PKPO) PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYU
ASIH KABUPATEN PURWAKARTA
C. PENYIMPANAN
1. Penyimpanan obat elektrolit pekat dan obat golongan narkotika-
psikotropika hanya tersimpan di Apotek dilakukan sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku dan dilakukan pengecekan secara
berkala.
2. Obat emergency, alat kesehatan, dan alat medis untuk pertolongan
emergency disediakan di seluruh unit pelayanan yang disimpan pada
troli/tas emergency yang terkunci dan dilakukan pengecekan berkala
sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Penyimpanan produk parenteral kemasan pabrik disimpan di
Instalasi Farmasi. Untuk High Alert Drugs diberi label hingga
kemasan terkecil, dan untuk obat looks alike, sound alike diberi label
hanya hinga kotak penyimpanan saja.
4. Penyimpanan perbekalan farmasi dilakukan secara Alfabetis
berdasarkan Sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired
First Out). Untuk penyimpanan di Apotik dan Depo disesuaikan
dengan kondisi tempat Apotik dan Depo tersebut.
5. Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten Purwakarta
menyimpan produk nutrisi.
6. Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten Purwakarta tidak
menyimpan produk radio aktif.
7. Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten Purwakarta tidak
menyimpan obat yang dibawa pasien sebelum rawat inap.
8. Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten Purwakarta
menyimpan obat program dan bantuan pemerintah/ pihak lain.
9. Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten Purwakarta tidak
menyimpan obat untuk penelitian.
E. PEMBERIAN
1. Pelayanan obat untuk pasien rawat inap diberikan secara ODD (one
daily dose) dengan waktu atau jam pengiriman sesuai ketentuan.
2. Pencampuran dan penyerahan obat ke pasien rawat inap
ditatalaksana oleh apoteker/asisten apoteker dan didelegasikan
kepada perawat yang memiliki kompetensi dan STR.
3. Pengkajian resep dilakukan meliputi :
a. ketepatan identitas pasien, obat, dosis, frekuensi, aturan
minum/makan obat, dan waktu pemberian;
b. duplikasi pengobatan;
c. potensi alergi atau sensitivitas;
d. interaksi antara obat dan obat lain atau dengan makanan;
e. variasi kriteria penggunaan dari rumah sakit;
f. berat badan pasien dan atau informasi fisiologik lainnya;
g. kontra indikasi.
4. Telaah obat dilakukan meliputi :
a. identitas pasien;
b. ketepatan obat;
c. dosis;
d. rute pemberian; dan
e. waktu pemberian.
F. PEMANTAUAN
1. Efek obat yang tidak diharapkan (efek samping obat) yang terjadi
pada pasien wajib dilaporkan kepada Komite Farmasi dan Terapi
melalui Formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
2. Kesalahan obat (medication error) dilaporkan melalui proses dan
waktu sesuai ketentuan Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih
Kabupaten Purwakarta.
3. Obat dalam kemasan tablet/kapsul/kaplet/dry syrup/puyer (per
oral) yang sudah dikirim ke ruang perawatan tidak boleh diretur ke
Instalasi Farmasi. Terkecuali obat dalam kemasan
tablet/kapsul/kaplet yang masih utuh dan belum terbuka boleh
diretur ke Instalasi Farmasi pada hari yang sama.