Anda di halaman 1dari 10

BIOFARMASETIKA DAN FARMAKOKINETIKA

PARAMETER FARMAKOKINETIKA OBAT

Oleh :

NI KADEK KRISNA UTARI (172200076)

FARMASI KLINIS

INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Biofarmasetika

Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari sifat fisikokimia fromulasi


obat terhadap bioavailabilitas obat. Bioavaibilitas menyatakan kecepatan dan
jumlah obat aktif yang mecapai sirkulasi sistemik. Biofarmasetika bertujuan untuk
mengatur pelepasan obat sedemikian rupa ke sirkulasi sistemik agar diperoleh
pengobatan yang optimal pada kondisi klinik tertentu.

Perbedaan sifat fisiko kimia dari sediaan ditentukan oleh bentuk sediaan,
formulasi dan cara pembuatan, sedangkan perbedaan sifat fisiko kimia dari bahan
baku obat dapat berasal dari bentuk bahan baku dan ukuran partikel. Ilmu
biofarmasetika melihat bentuk sediaan obat sebagai “drug delivery system’ yang
mengangkut pelepasan obat berkhasiat dari sediaannya, absorpsi dari obat
berkhasiat yang sudah dilepaskan, distribusi obat yang diabsropsi oleh cairan tubuh,
metanolisme obat dalam tubuh serta eliminasi obat dari tubuh. Sebelum obat yang
diberikan pada pasien sampai pada tujuannya yaitu tempat kerja atau target site,
obatharus mengalami 3 fase yaitu fase biofarmasi, fase famakodinamik, dan fase
farmakokinetika.

B. Farmakokinetika

Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi obat,


distribusi, dan eliminasi (metabolism dan ekskresi). Di dalam tubuh obat
mengalami beberapa proses sebagai berikut :

a. Absorpsi
Absorpsi merupakan proses pengambilan obat dari permukaan tubuh atau dari
tempat-tempat tertentu dalam organ dalam ke dalam aliran darah. Factor-faktor
seperti luas permukan dinding usus, kecepatan pengosongan lambung,
pergerakan saluran cerna, dan aliran darah ketempat absorpsi dapat
mempengaruhi laju dan jumlah absorpsi obat yang diabsorpsi oleh tubuh
dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu formulasi, stabilitas obat terhadap asam
lambung, enzim pencernaan dan makanan.
b. Distribusi
Distribusi obat ke seluruh tubuh terjadi saat obat mencapai sirkulasi.
Berdasarkan penyebarannya di dalam tubuh, distribusi obat dibedakan menjadi
2 fase. Distribusi fase pertama terjadi segera setelah penyerapan, yaitu ke organ
yang berfungsi sangat baik misalnya jantung, hati, dan otak. Selanjutnya
distribusi fase kedua jauh lebih luas yaitu mencakup jaringan otot, visera, kulit
dan jaringan lemak.
c. Metabolism dan ekskresi
Sebelum dikeluarkan dari tubuh, obat mengalami proses metabolism
(biotransformasi) terlebih dahulu. Biotransformasi atau metabolism obat
adalah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan
dikatalisis oleh enzim. Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar
artinya lebih mudah larut dalam air sehingga lebi mudah diekresikan melalui
ginjal. Selanjutnya, pada umumnya obat menjadi inaktif, sehingga
biotransformasi sangat berperan dalam mengakhiri kerja obat.

C. Model Farmakokinetik
Penelitian farmakokinetik suatu zat aktif merupakan penelitian identifikasi
dan penetapan konsentrasi obat dalam tubuh sebagai fungsi waktu sehingga dapat
menggambarkan mpdel matematik. Model tersebut dapat berupa model satu
kompartemen atau multi kompartemen yang sangat tergantung pada proses yang
dialami zat aktif selama dalam tubuh.
a. Model satu kompartemen terbuka
Pada model satu kompartemen terbuka, obat hanya dapat memasuki darah dan
mempunyai volume distribusi kecil, atau juga dapat memasuki cairan ektra sel
atau bahkan menembus sehingga menghasilkan volume distribusi yang besar.
Pada model satu kompartemen terbuka terlihat seolah olah tidak ada fase
distribusi, al ini disebabkan distribusinya berlangsung cepat. Persamaan yang
terkait dengan model ini adalah :
Cp = Cp0 .eke.t (untuk rute intravena)
Cp = B.eka.t – A.e-α.t (untuk rute oral)
Keterangan :
Cp = konsentrasi obat dalam plasma pada waktu t
Cp0 = konsentrasi obat dalam plasma pada waktu t = 0
Ke = konstanta kecepatan eliminasi dari kompartemen pusat
Ka = konstanta kecepatan absropsi
α = konstanta kecepatan eliminasi
A = nilai perpotongan garis regresi di sumbu y dari fase residual
B = nilai perpotongan garis regresi di sumbu y dari fase absorpsi

b. Model dua kompartemen terbuka


Model dua kompartemen terbuka terdiri dari kompartemen pusat dan perifer,
biasanya kompartemen pusat adalah darah dan perifernya jaringan lain.
Distribusi obatdalam darah ke jaringan lunak dank e dalam jaringan dalam lain
terjadi pada laju yang berbeda-beda. Keadaan tunak yang tercapai akan
mengakhiri fase distribusi. Persamaan farmakokinetk dua kompartemen
setelah pemberian oral adalah :
Cp = Ae-αt + Beβt + Cekat
𝐴 𝐵 𝐶
AUC = + −
𝛼 𝛽 𝐾𝑎

Keterangan :
Cp = konsentrasi obat dalam plasma pada waktu t
α = konstanta laju reaksi untuk fase distribusi
β = konstanta laju reaksi untuk fase eliminasi
A = perpanjangan y-axis ekstrapolasi fase distribusi
B = perpanjangan y-axis ekstrapolasi fase eliminasi
Ka = Konstana kecepatan absorpsi
C =A+B
BAB II

PARAMETER FARMAKOKINETIKA

Kompartemen farmakokinetik dari obat pada setiap tahan perlu ditetapkan


secara kuantitatif dan dijelaskan dengan bantuan parameter farmakokinetik.
Parameter farmakokinetik ditentukan dengan perhitungan matematika dari data
kinetika obat di dalam plasma atau di dalam urin yang diperoleh setelah pemberian
obat melalui beragai rute pemberian, baik secara intravascular atau ekstravaskular.
Tedapat tiga jenis parameter farmakokinetik yaitu parameter primer, sekunder, dan
turunan.

1. Parameter pokok
a. Tetapan kecepatan absorpsi ( Ka)
Tetapan kecepatan absorpsi menggambarkan kecepatan absorpsi, yaitu
masuknya obat ke dalam sirkulasi sistemik dari absorpsinya (saluran cerna
pada pemberian oral, jaringan otot pada pemberian intramuscular).
b. Cl (Klirens)
Klirens adalah volume darah yang dibersihkan dari kandungan obat per satuan
waktu.
c. Volume distribusi (Vd)
Volume distribusi adalah volume yang menunjukkan distribusi obat.

2. Parameter sekunder
a. Waktu paro eliminasi (t1/2)
Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah juumlah obat di
dalam tubuh menjadi seperua selama eliminasi ( atau selama infus yang
konstan).
b. Tetapan kecepatan eliminasi (Ke)
Kecepatan eliminasi adalah fraksi obat yang ada pada suatu waktu yang akan
tereliminasi dalam satu satuan waktu. Tetapan kecepatan eliminasi
menunjukkan laju penurunan kadar obat setelah proses kinetik mencapai
keseimbangan.

3. Parameter turunan
a. Waktu mencapai kadar puncak (tmax)
Nilai ini menunjukkan kapan kadar obat dalam sirkulasi sistemik mencapai
puncak.
b. Kadar puncak (Cpmax)
Kadar puncak adalah kadar tertinggi yang terukur dalam darah atau serum
plasma.
c. Luas daerah di bawah kurva kadar obat dalam sirkulasi sistemik terhadap
waktu (AUC)
Nilai ini menggambahkan derajat absorpsi, yakni berapa banyak obat
diabsorpsi dari sejumlah dosis yang diberikan. Area dibawah kurva
konsentrasi-waktu (AUC) berguba sebagai ukuran dari jumlah total obat yang
utuh tidak berubah yang mencapai sirkulasi sistemik.

Tabel 2.1 Rumus Parameter Farmakokinetika

Parameter Rumus Satuan Keterangan

Volume DB0 = dosis obat


𝐷𝐵0
distribusi Vd = L Cp0 = konsentrasi
𝐶𝑝0
(Vd) awal

C1 = konsentrasi
pertama
Konstanta Ke = -Slope x 2,303 C2 = konsentrasi
eliminasi log(𝐶1)−log(𝐶2) Jam-1
Slope = kedua
(Ke) 𝑡1−𝑡2
t1 = waktu pertama
t2 = waktu kedua
0,693 Ke = konstanta
t1/2 eliminasi T1/2 = Jam
𝐾𝑒 eliminasi

Ke = konstanta
eliminasi
Klirens (Cl) Cl = Ke x Vd L jam-1
Vd = Volume
distribusi
C1 = konsentrasi
pertama
(𝐶𝑝1+𝐶𝑝2) 𝑥 (𝑡1−𝑡2) mg/L C2 = konsentrasi
AUC AUC = 2 jam kedua
t1 = waktu pertama
t2 = waktu kedua
Ka = Konstanta
𝐾𝑎
2,3 𝑥 log( ) absorpsi
tmax Tmax = 𝐾𝑒 Jam
𝐾𝑎 𝑥 𝐾𝑒 Ke = Konstanta
eliminasi
F = bioavaibilitas
D = dosis
Vd = volume
𝐹.𝐾𝑎.𝐷 distribusi
Cpmax (e-Ke.tmax –e-Ka.tmax) mg/L
𝑉𝑑 (𝐾𝑎−𝐾𝑒) Ke = konstanta
eliminasi
Ka = konstanta
absorpsi
BAB III

KAJIAN OBAT

A. Amoxicillin

Tabel 3.1 Parameter Farmakokinetik Amoxicillin


Drug Amoxicillin

Oral availability (%) 74-92% (Medscape)

Urinary Excreation (%) 60% (Medscape)

Bound in Plasma (%) 17-20% (Medscape)

Clearance (mL/min) 3-5 mL/min (Clarke’s analysis of drug and


poisions)
Volume of distribution (L) 0.26-0.31 L (Medscape)

Half-life (hr) 3.7 hr (neonates), 1-2 hr (infants & child), 0.7-


1.4 hr (adults) (Medscape)
Effective Concentration 0.75 to 1.5 gram per daily (Clarke’s analysis
of drug and poisions)
Toxic concentrartion Lebih dari 250 mg/kg, sebuah studi prospektif
dari 51 pasien anak di pusat kendali racun
meyarankan bahwa overdosis kang dari 250
mg/kg amoxicillin tidak menimbulkan gejala
klinis yang signifikan.

B. Furosemid
Tabel 3.2 Parameter Farmakokinetik Furosemid
Drug Furosemid

Oral availability (%) 47-64% (Medscape)


Urinary Excreation (%) 50% (PO), 80% (IV) (Medscape)

Bound in Plasma (%) 91-99% (Medscape)

Clearance (mL/min) 2 mL/min (Medscape)

Volume of distribution (L) 0.2 L (Medscape)

Half-life (hr) 30-120 hr (Medscape)

Effective Concentration 20 to 80 mg daily (Clarke’s analysis of drug


and poisions)
Toxic concentrartion Melebihi 4 mg/menit secara infus IV

C. Cefadroxil

Tabel 3.3 Parameter Farmakokinetik Cefadroxil


Drug Cefadroxil

Oral availability (%) 68% (Rosa et al)

Urinary Excreation (%) 90% (Medscape)

Bound in Plasma (%) 20% (Medscape)

Clearance (mL/min) 25-50 mL/min (Medscape)

Volume of distribution (L) 0.31 L (Medscape)

Half-life (hr) 1-2 hr (Medscape)

Effective Concentration Adult :1 gram PO per day divided in 12 hr;


child : 30mg/kg PO per day divided in 12 hr
(Medscape)
Toxic concentrartion Lebih dari 250 mg/kg
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.Prescribing Information Amoxil.Galaxo Smith Kline Reasearh


Triangle Park.P :14

Anthony CM.,M David O.,Brian W.2005.Clarke’s Analysis of Drugs and


Poisons.London : Pharmaceutical Press 2005

Francesco LA.,Sandro R., Manuela P., et al.Pharmacookinetics of Cefadroxil After


Oral Administration in Human.new Work : Institute of Microbiology
University of Camerino.Vol 21 P : 321

Medscape.2018.Medscape Reference.Aplikasi Medscape (Akses 2018)

Wulandari,Retno.2009.Profil Farmakokinetik Teofilin yang Diberikan Secara


Bersamaan dengan Jus Jambu Biji (Psidium Guaja2wa L.) pada Kelinci
Jantan.Surakarta : Universitas Muhhamadiyah Surakarta.P : 4-10

Anda mungkin juga menyukai