Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL

Tentang: Promosi kesehatan Pra-Nikah

Tujuan
1. Mengerti tentang pengertian promosi kesehatan pra nikah.
2. Mengerti tentang langkah – langkah untuk mengendalikan masalah kehamilan remaja.
3. Mengerti tentang bimbingan terhadap remaja.
4. Mengetahui tentang peran bidan dalama promosi kesehatan pra nikah.

Pengertian promosi kesehatan pra nikah


Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditunjukan pada
masyarakat reproduktif pranikah. Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan
para calon ibu. Kepada para remaja diberi pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan
mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, serta
pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan dianjurkan bagi remaja yang akan menikah. Tujuan dari pemeriksaan
tersebut adalah untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan para remaja. Jika ditemukan penyakit
atau kelainan didalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Bila penyakit atau
kelainan tersebut tidak diatasi, maka diupayakan masalah tersebut tidak bertambah berat atau menular
kepada pasangannya.

Bimbingan yang akan dilakukan terhadap remaja mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Perkawinan yang sehat.
Remaja dibimbing tentang bagaimana mempersiapkan diri menghadapi perkawinan ditinjau dari
sudut kesehatan. Perkawinan bukan hanya sekedar hubungan antara suami dan istri. Perkawinan
menghasilkan keturunan. Bayi yang dilahirkan atau keturunan ini diharapkan adalah bayi yang
sehat dan direncanakan.
2. Keluarga yang sehat.
Remaja diajarkan tentang keluarga sehat dan cara mewujudkan serta membinanya. Keluarga
yang diidamkan (sejahtera) adalah keluarga yang memiliki norma keluarga kecil (jumlah
keluarga yang ideal terdiri atas suami, istri, dan dua anak),bahagia, sejahtera, aman, tenteram,
disertai rasa ketakwaan kepada Tuhan YME. Keluarga sejahtera juga memiliki kemampuan
social ekonomi yang mendukung kehidupan anggota keluarganya serta mampu menabung untuk
masa depan. Selain itu, keluarga sejahtera juga dapat membantu dan mendorong peningkatan
taraf hidup keluarga lain.
3. Sistem reproduksi dan masalahnya.
Tidak semua remaja memahami system reproduksi manusia. Membicarakan system reproduksi
dianggap tabu bagi beberapa kalangan remaja. Penjelasan mengenai perubahan yang terjadi pada
system reproduksi pada masa kehamilan, persalinan, dan pascapersalinan perlu diberikan.
Penjelasan mengenai perawatan bayi serta gangguan system reproduksi, seperti gangguan
menstruasi, kelainan system reproduksi dan penyakit, juga hendaknya diberikan. Penyakit
system reproduksi yang dimaksud adalah penyakit-penyakit hubungan seksual, HIV/AIDS, dan
tumor.
4. Penyakit yang berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan atau sebaliknya.
Remaja yang siap sebagai ibu harus dapat mengetahui penyakit-penyakit yang memberatkan
kehamilan dan membahayakan masa kehamilan atau persalinan. Penyakit yang perlu dan penting
dijelaskan sewaktu mengadakan bimbingan, antara lain penyakit jantung, penyakit ginjal,
hipertensi, DM, anemia, dan tumor.
5. Sikap dan perilaku pada masa kehamilan dan persalinan.
Perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi pada masa kehamilan dan persalinan. Perubahan
sikap dan perilaku dapat mengganggu kesehatan, misalnya pada masa hamil muda terjadi
gangguan psikologi seperti benci dengan seseorang (suami) atau benda tertentu. Emosi yang
berlebihan dimungkinkan akibat perubahan perilaku. Pada masa persalinan atau pascapersalinan
gangguan jiwa juga mungkin terjadi.

Persiapan Pranikah
1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk apa kita menikah.
Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri diharapkan akan melanggengkan
pernikahan.
2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.
Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-masa sebelumnya.
Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang berasal dari keluarga yang memiliki
kebiasaan yang berbeda. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan pikiran dan perasan kita dengan
baik kepada pasangan juga perlu diperhatikan, agar emosi negatif tidak mewarnai rumah tangga kita.
Pernikahan juga merupakan sarana untuk terus menerus belajar tentang kehidupan. Ketika
memasuki dunia perkawinan seseorang belajar untuk menjadi bagian dari tim kehidupan. Ketika memiliki
anak seseorang belajar untuk mendidik anak dengan cara yang baik. Tidak jarang juga orang tua perlu
memaksa diri untuk merubah kebiasaan-kebiasaan buruknya agar tidak ditiru oleh anak. Ketika anak-anak
menjelang dewasa orang tua belajar untuk menjadikan anak-anaknya sebagai teman, sebagai bagian dari
tim kehidupan yang aktif menggerakkan roda kehidupan, dan seterusnya.
3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.
Menikah itu ibadah, oleh karena itu seluruh proses yang dilalui dalam pernikahan itu harus
dengan nuansa ibadah. Proses sebelum menikah sampai pernikahan itu sendiri juga setelah
menikah tidak boleh jauh dari nuansa penghambaan diri kepada Allah. Sebelum menikah
peningkatan kualitas diri dan kualitas ibadah mutlak diperlukan. Berdoa kepada Allah untuk
mendapatkan suami yang sholih dan anak-anak yang akan menjadi penyejuk mata. Terus memohon
kepada Allah untuk mendapatkan yang terbaik sebagai pasangan kita. Saat ini, perlu juga kita
membersihkan hati agar niat ibadah dalam pernikahan ini tidak menyimpang. Juga menjaga kesucian
hubungan kita dengan calon suami sampai datangnya waktu pernikahan sangat diperlukan, agar tidak
terjatuh dalam godaan setan. Masa-masa antara meminang dan pernikahan ini sebaiknya dipersingkat
agar kebersihan niat dan hubungan kedua insan bisa terjaga.
4. Persiapan Fisik
Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita untuk memasuki
dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita dan cara kerjanya sangat penting bagi
kita. Memeriksa kesehatan alat-alat reproduksi juga penting agar terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan setelah menikah. Selain itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak
ornag yang sudah menikah tapi tidak tahu bagaimana berhubungan seks dengan sehat dan
menyenangkan bagi masing-masing pasangan. Hal ini penting karena merupakan bagian dari kunci
kebahagiaan dalam berumah tangga.
Pentingnya Periksa Kesehatan Pra Nikah
Periksa kesehatan pra nikah memang belum umum dilakukan di Indonesia, tetapi tahukah
bahwa pemeriksaan ini merupakan salah satu prosedur menjelang pernikahan yang sangat
dianjurkan oleh pakar kesehatan
Bila ditinjau secara psikologis, sebenarnya pemeriksaan itu akan dapat membantu menyiapkan mental
pasangan. Sedangkan secara medis, pemeriksaan itu sebagai ikhtiar (usaha) yang bisa membantu
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari sehingga dapat menjadi langkah antisipasi dan
tindakan preventif yang dilakukan jauh-jauh hari untuk menghindarkan penyesalan dan penderitaan
rumah tangga.
Para ahli abstetri (ilmu kebidanan) dan ginekologi (ilmu keturunan) menyatakan bahwa sebaiknya calon
pengantin memeriksakan dirinya tiga bulan sebelum melakukan janji pernikahan. Rentang waktu itu
diperlukan untuk melakukan pengobatan jika ternyata salah seorang atau keduanya menderita gangguan
tertentu. Jenis pemeriksaan kesehatan pranikah dapat disesuaikan dengan gejala tertentu yang dialami
calon pengantin secara jujur, berani dan objektif. Misalnya, pemeriksaan harus dilakukan lebih spesifik
jika dalam keluarga didapati riwayat kesehatan yang kurang baik. Namun, jika semuanya lancar-lancar
saja, maka hanya dilakukan pemeriksaan standar, yaitu cek darah dan urine.
Hasil analisa data medis mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak terjadi pada
calon ibu khususnya di Indonesia adalah terjangkitnya virus toksoplasma. Virus yang bisa
mengakibatkan kecacatan pada bayi ini biasanya disebabkan seringnya kaum perempuan
mengkonsumsi daging yang kurang matang atau tersebar melalui kotoran atau bulu binatang
piaraan. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya, agar dapat ditangani Secara dini diperlukan
pemeriksaan toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, dan herpes yaitu yang sering disingkat
dengan istilah pemeriksaan terhadap TORCH.
Demikian pula, pada calon pengantin pria biasanya diperlukan untuk dilakukan
pemeriksaan sejumlah infeksi seperti sipilis dan gonorrhea. Selain itu banyak juga dari
pengalaman klinis dilakukan pemeriksaan sperma untuk memastikan kesuburan untuk calon
mempelai pria. Dalam kapasitas ini, pemeriksaan sperma dilakukan dalam tiga kategori yaitu
jumlah sperma, gerakan sperma dan bentuk sperma.
Sperma yang baik menurut para ahli, jumlahnya harus lebih dari 20 juta setiap cc-nya
dengan gerakan lebih dari 50% dan memiliki bentuk normal lebih dari 30% . Bila dalam
pemeriksaan ditemukan kelainan pada sperma, maka waktu tiga bulan setelah pemeriksaan
dianggap sudah cukup untuk melakukan penyembuhan. Demikian halnya bagi calon mempelai
wanita, jangka waktu tiga bulan juga dianggap memadai untuk memperbaiki siklus menstruasi
calon pengantin wanita yang memiliki masa menstruasi tidak lancar dengan disiplin mengikuti
terapi khusus dan intens secara kontinyu.
Calon pengantin juga sering diminta untuk melakukan pemeriksaan darah anticardiolipin antibody
(ACA). Penyakit yang berkaitan dengan hal itu bisa mengakibatkan aliran darah mengental
sehingga darah si ibu sulit mengirimkan makanan kepada janin yang berada di dalam rahimnya.
Selain itu, jika salah satu calon pengantin memiliki catatan down syndrome karena kromosom
dalam keluarganya, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih intensif lagi. Sebab, riwayat itu bisa
mengakibatkan bayi lahir idiot.
Adapun suntikan Tetanus Toxoid yang lebih dikenal dengan suntikan TT sebenarnya
dimaksudkan untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang dapat terjadi pada vagina
mempelai wanita yang diakibatkan hubungan seksual pertama. Suntikan TT biasanya juga
diperlukan dan dianjurkan oleh para medis bagi para ibu hamil di usia kehamilan 5-6 bulan untuk
mencegah terjadinya tetanus pada luka ibu ataupun bayi saat proses kelahiran. Sedangkan
kekhawatiran adanya manipulasi serum TT pada suntikan yang diganti dengan serum kontrasepsi
oleh para medis sebaiknya dihilangkan dan jika terbukti adanya pengalaman sebelumnya atau
indikasi kuat mal praktik yang disengaja tersebut, maka dapat dilaporkan para pihak terkait dan
yang berwenang, dan hal itu di samping melanggar kode etik kedokteran, juga merupakan suatu
tindak pidana.
Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah yang dilakukan seperti :
1. Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk mengetahui adanya
kelainan atau penyakit darah.
2. Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit lain
yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih, pemeriksaan golongan darah dan
rhesus yang akan berguna bagi calon janin.
Mengetahui Rhesus kedua calon mempelai seringkali merupakan hal yang diabaikan, padahal hal
tersebut adalah hal yang penting. Kebanyakan bangsa Asia memiliki Rhesus positif, sedangkan
bangsa Eropa rata-rata negatif. Terkadang, pasangan suami-isteri tidak tahu Rhesus darah
pasangan masing-masing. Padahal, jika Rhesusnya bersilangan, bisa mempengaruhi kualitas
keturunan. Jika seorang perempuan (Rhesus negatif) menikah dengan laki-laki (Rhesus positif),
bayi pertamanya memiliki kemungkinan untuk ber-Rhesus negatif atau positif. Jika bayi
mempunyai Rhesus negatif, tidak ada masalah. Tetapi, jika ia ber-Rhesus positif, masalah mungkin
timbul pada kehamilan berikutnya. Bila ternyata kehamilan yang kedua merupakan janin yang ber-
Rhesus positif, kehamilan ini berbahaya. Karena antibodi antirhesus dari ibu dapat memasuki sel
darah merah janin. Sebaliknya, tidak masalah jika si perempuan ber-Rhesus positif dan si pria
negatif. Karena itu sangat penting untuk mengetahui Rhesus kedua calon mempelai.
3. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes melitus.
4. Pemeriksaan HbsAG untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati.
5. Pemeriksaan VDLR/ RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit sifilis.
6. Pemeriksaan TORC untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit
Toxoplasma, virus Rubella dan virus Cytomegalo yang bila menyerang pada perempuan
di masa kehamilan nanti.
Manfaat Periksa Kesehatan Pra Nikah:
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah kita dapat mengetahui
kondisi pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan dengan
masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan), dan Anda juga dapat
mengetahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat
membahayakan Anda dan pasangan termasuk calon keturunan.
Prosedur Periksa Kesehatan Pra Nikah :
Prosedur yang harus dilakukan sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pemeriksaan
kesehatan lain biasanya. Anda dan pasangan membuat janji terlebih dahulu dengan dokter spesialis
atau dokter umum kemudian setelah melakukan wawancara singkat tentang sejarah kesehatan,
Anda dan pasangan wajib melakukan pemeriksaan fisik dan rangkaian tes radiologi dan
laboratorium untuk mendeteksi kelainan-kelainan apa saja yang mungkin diderita. Idealnya,
pemeriksaan kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan menjelang pernikahan. Namun ukuran itu
sebenarnya bersifat fleksibel dalam arti kapanpun dapat dilakukan asal pernikahan belum
dilangsungkan, agar penyakit-penyakit yang mungkin terdeteksi dapat ditanggulangi terlebih
dahulu.

Persiapan Menjelang Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah :


Yang pertama tentunya masalah finansial. Pemeriksaan ini memang memakan biaya lebih.
Maka dari itu, setiap pasangan baiknya persiapkan dana lebih dari jauh-jauh hari dan Anda harus
ingat bahwa uang yang Anda keluarkan itu merupakan investasi jangka panjang untuk
kelangsungan hidup rumah tangga yang akan Anda jalani bersama dengan pasangan. Selain itu,
setiap pasangan pun diwajibkan untuk berpuasa mulai pukul 22.00 sehari sebelumnya dan setelah
pengambilan darah, Anda dan pasangan bisa menikmati sarapan. Selama berpuasa, setiap
pasangan tetap boleh mengonsumsi air putih dan bawalah sedikit contoh feses (tinja) atau urine
pagi hari dalam wadah yang bersih. Walaupun setiap pasangan berada dalam kondisi yang sehat,
tidak ada salahnya untuk tetap melakukan pemerikasaan kesehatan pra nikah untuk kehidupan
pernikahan yang sehat dan jauh dari penyakit.

Anda mungkin juga menyukai