Nim : 1610104042/7A/A3
Penyebab dari kasus tersebut yaitu karena adanya ketidaksetaraan gender yang sering
terjadi dimasyarakat jadi dilihat dari prospek teori kasus gender dibagi menjadi dua yaitu
Teori Fungsional Struktural dan teori Konflik. Kasus ini bisa dimasukan kedalam dua teori
diatas tetapi lebih utama dan pas terhadap kasus pelecehan ini adalah Teori Konfik mengapa?
Teori konfik itu membahas tentang gagasan atau nilai nilai selalu dipergunakan dalam
menguasai kedudukan laki laki terhadap perempuan yang mengubah tingkatnya bisa menilai
bahwa laki laki lebih tinggi derajatnya dari perempuan. Berdasarkan contoh kasus diatas
menunjukan sikap para laki laki lebih hebat daripada perempuan sehingga laki laki berani
melakukan hal tersebut. Padahal didalam teori konflik memang menjelaskan bagaimana
kepentingan (interest) dan kekuatan (power) yang merupakan hal terpenting dari hubungan
antara laki laki dan perempuan.
Oleh sebab itu dampak dari kasus diatas akan menimbulkan konflik yang berakibat
mengubah posisi dan hubungan antara laki laki dan perempuan dua hal besar faktor konflik
yaitu : Kepentingan (interest) : Laki laki terhadap nafsu dan syahwat untuk melecehkan
perempuan itu muncul dari perempuannya itu sendiri karena penampilan atau style nya yang
menimbulkan nafsu syahwat laki laki muncul diantara itu juga faktor atau keadaan didalam
angkutan umum yang penuh sehingga bisa menghidupkan peluang. Kekuatan (power) : Laki
laki pada dasarnya memiliki kekuatan yang lebih dibanding perempuan,tetapi setelah ada
emansipasi wanita muncul argument bahwa perempuan dengan laki laki derajatnya sama
tetapi pada dasarnya power yang menentukna derajat seseorang jaman sekarang, selama para
laki laki mengaggap dirinya paling kuat dan tertinggi wanita akan selalu dilecehkan seperi
yang terjadi didalam kasus diatas perempuan atau mahasiswa selalu terkena kasus pelecehan
seksual karena laki laki merasa memiliki power yang besar terhadap perempuan sehingga
peristiwa itu dapat terjadi apalagi terjadi di dalam busway yang sehari hari digunakan warga
Jakarta jika pergi ke kampus atau kantor sisi padat nya menjadi tameng terhadap "power of
men" itu sendiri. tindakan ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap individu,
kelompok maupun kehidupan sosial dalam masyarakat seperti depresi, menyalahkan korban
(kasus kekerasan/pelecehan seksual), stigma sosial, dan meningkatnya ketidaksetaraan
gender.
Menurut jurnal Herbenick debby at all (2019) secara historis, pelecehan seksual
didefinisikan oleh laki-laki, dengan orang-orang yang ditargetkan sebagian besar absen dari
struktur kekuasaan yang memungkinkan fenomena yang didefinisikan dan
ditindaklanjuti.Mereka yang mengalami ketidakadilan selalu mendorong kembali, dan diskusi
masyarakat tentang pelecehan seksual adalah contoh nyata dari ini sekarang. Jadi, sementara
beberapa mungkin berpendapat bahwa klaim pelecehan seksual sebagian besar berlebihan,
histeris, mencela, atau sederhana.
Daftar Pustaka
Muawanah, Elfi. 2012. Pendidikan Gender dan Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: TERAS
Mujiran, Paulus. 2014. Pernik-pernik Pendidikan: Manifestasi dalam Keluarga, Sekolah dan
Penyadaran Gender.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Fakih, Mansour. 2011. Analisis Gender & Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Marmi. 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Maryanti.Dwi, Septikasari. Majestika. 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Teori Dan
Praktikum. Yogyakarta. Nuha Medika.
Yanti. 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi (Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan). Yogyakarta.
pustaka rihma
Soewondo, Nani. 2011. Kedudukan Wanita Indonesia Dalam Hukum Dan Masyarakat. Ghalia:
indonesia,jakarta
Herbenick Debby at all. 2019. Sexual Harassment in the Field of Sexuality Research.
University School of Public Health.USA