16/No 2
Abstrak
Penelitian tugas akhir ini membahas analisis tegangan perpipaan pada suction oil pipeline
pumps dengan metode komprehensif menggunakan perangkat lunak CAESAR II. Dengan
tujuan untuk mengetahui distribusi dan besarnya tegangan, gaya-gaya, momen-momen
dan optimalisasi pada sistem perpipaan. Salah satu metode untuk memberikan
perlindungan terhadap beberapa mode kegagalan dengan melakukan analisis tegangan
perpipaan. Simulasi pemodelan dilakukan untuk menganalisis sistem perpipaan terhadap
respon termal, tekanan, bobot mati, beban angin, dan beban seismik. Analisis ini juga
melibatkan evaluasi gaya-gaya dan momen-momen yang bekerja pada sistem perpipaan
yang terhubung ke nozzle equipment. Dari laporan analisis diperoleh distribusi tegangan,
gaya-gaya, dan momen-momen yang bekerja pada sistem perpipaan dan diperoleh hasil
optimal. Terjadinya pergeseran dan besarnya gaya-gaya dan momen-momen yang bekerja
pada elemen perpipaan tidak tersekap pada beberapa node sehingga tidak menyebabkan
tegangan berkembang menjadi lebih besar. Tegangan tertinggi pada node 460, load case
39 (expansion loads) dengan code stress = 319.8 N/sq.mm, allowable stress = 320.3
N/sq.mm sehingga 319.8 N/sq.mm ≤ 320.3 N/sq.mm. Secara keseluruhan hasil
optimalisasi pada sistem perpipaan akibat dari faktor pembebanan telah memenuhi
persyaratan allowable, yaitu tegangan, gaya-gaya, dan momen-momen yang bekerja pada
sistem perpipaan tidak melebihi dari allowable stress dan allowable nozzle loads
berdasarkan pada ASME Code B31.3 dan API Standard 610.
Abtract
The research of this final task discusses the piping stress analysis on suction oil pipeline
pumps with a comprehensive method using CAESAR II software. The purpose is to
determine the distribution and magnitude of the stresses, forces, moments, and
optimization of piping system. One of the methods to provide protection against multiple
failure modes is by performing piping stress analysis. Simulation modeling is done to
analyze piping system reaction to the thermal response, pressure, dead weight, wind
loads, and seismic loads. This analysis also involves evaluation of forces and moments
acting on the piping system that is connected to the nozzle equipment. From the analysis
report, distribution of stresses, forces, and moments acting on the piping system are
obtained, and showed the result has optimized. Occurrence of shift and magnitude of the
forces and moments act on the piping element is not locked up on several nodes so it is
not cause increased the larger stress. The highest stress is on node 460, load case 39
(expansion loads) with code stress = 319.8 N/sq.mm, allowable stress = 320.3 N/sq.mm,
thus 319.8 N/sq.mm ≤ 320.3 N/sq.mm. In general, the optimization result in the piping
system due to the loading factor complied to the allowable requirement, i.e: stresses,
forces, and moments acting on the piping system does not exceed the allowable stress and
allowable nozzle loads based on ASME Code B31.3 and API Standard 610.
1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Penelitian
1.1 Latar Belakang
a. Untuk mengetahui distribusi dan besarnya
tegangan, gaya-gaya, dan momen-momen yang
Pengoperasian fasilitas dan sarana pengolahan
bekerja pada sistem perpipaan dan efek yang
minyak bumi yang berasal dari wellhead ke titik
ditimbulkan oleh berbagai beban.
penyimpanan yang aman dan ekonomis tidak dapat
dipisahkan denganpiping systemdan pipeline sebagai b. Untuk melakukan optimalisasi pada sistem
sarana untuk transportasi dan distribusi minyak dan perpipaan yang berpotensi mengalami
gas bumi (oilfield processing) (Francis S. Manning kegagalan sehingga sistem perpipaan tersebut
and Richard E. Thompson, 1991). Minyak mentah memenuhi persyaratan codes dan standards.
(crude oil) hasil separasi yang dialirkan ke oil
storage tank merupakan suatu senyawa hidrokarbon 2. METODOLOGI
dengan memiliki jenis yang beragam dengan
karakteristik yang berbeda pada berbagai kondisi, 2.1 Sistem Perpipaan
temperatur, dan tekanan. Dalam konteks ini,
terutama pada sistem perpipaan yang mengalirkan Sistem perpipaanadalah suatu pengaturan
crude oil dari oil storage tank ke suction oil pipeline interkoneksi pada komponen perpipaan yang sama
pumps menerima berbagai beban, gaya, dan momen atau pengaturan kondisi desain (ASME B31.3-
dari kondisi operasi dan lingkungan. Berdasarkan 2008). Sistem perpipaan juga merupakan suatu
pada codes dan dokumen proyek yang digunakan, di metode yang paling efisien dan umum digunakan
mana sistem perpipaan dari oil storage tank sebagai sarana untuk mengalirkan suatu fluida, baik
kesuction oil pipeline pumps termasuk salah satu dalam bentuk cairan, gas, semi padatan, dan padatan
kriteria jalur perpipaan kritis yang harus dianalisis atau kombinasi dari fluida tersebut dari satu titik ke
tegangan dan fleksibilitas yang terjadi pada sistem titik lainnya (Liang-Chuan Peng and Tsen-Loong
perpipaan tersebut secara komputerisasi dengan Peng, 2009).
menggunakan softwareCAESAR II yang Pada saat mendesain, setiap pengoperasian
komprehensif. sistem perpipaan perlu dipahami tidak hanya dalam
Analisis ini sangat diperlukan, mengingat kondisi normal tetapi juga pada saat start up,
sistem perpipaan tersebut dapat menyebabkan shutdown, dan pada kondisi yang timbul sebagai
kegagalan akibat tegangan berlebih pada komponen akibat dari gangguan proses. Perihal seperti ini juga
perpipaan. Apabila tidak dianalisis dengan seksama harus ditangani selama HAZOPS (Hazard and
makadapat berpotensi terjadi kebocoran pada Operability Studies), di mana untuk mencegah
sambungan flanges, dapat merusak, dan terjadinya kecelakaan yang dapat menimbulkan
terjadidistorsi pada komponen perpipaan lainnya resiko dan merugikan bagi manusia, fasilitas
termasuk komponen yang terhubung ke tangki pengolahan, dan lingkungan.
penyimpanan dan sisi hisap pompa.
2.2 Hubungan Tegangan dan Regangan
1.2 Batasan Masalah
Dalam range elastis, tegangan berbanding lurus
Batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu: terhadap regangan. Hubungan gaya dan deformasi
mengacu pada hubungan gaya-gaya atau
a. Obyek yang dianalisis hanya pada tegangan
pembebanan yang diterapkan pada deformasi
statis yang bekerja pada sistem perpipaan dari
struktur. Jika gaya tertentu diterapkan, maka
oil storage tankke suction oil pipeline pumps.
deformasi tertentu akan dihasilkan. Daerah yang
b. Analisisdilakukan hanya pada sistem perpipaan menjadi perhatian terbesar pada kurva tegangan-
akibat dari sustained loads, occasional loads, regangan adalah daerah di bawah titik luluh (yield
dan expansion loads. point).
2.3 Tegangan Pada Sistem Perpipaan 3. Bending stress karena temperatur, berat
pipa, fluida dalam pipa, beban angin, dan
Sistem perpipaan pada saat beroperasi beban seismik untuk elbows, bends, dan
menerima berbagai beban dan kombinasi straight tee dihitung dengan persamaan
beban.Analisis tegangan sistem perpipaan sebagai berikut:
merupakan perhitungan tegangan statis dan dinamis
yang bekerja pada sistem perpipaan untuk beban ሺ 𝑖𝑖 𝑖𝑖 ሻʹ ሺ 𝑜𝑜 𝑜𝑜 ሻʹ
𝑆𝑆𝑏𝑏 ൌ (2.4)
operasi normal, seperti: tekanan, berat, ekspansi
termal, dan occasional loads. Analisis tegangan Di mana:
perpipaan juga melibatkan evaluasi efek gayadan Sb = Resultant bending stress N/mm2).
momen pada perpipaan yang terhubung ke nozzle Ii = in-plane stress intensification
equipment, seperti: bejana tekan, tangki, pompa, dan factor,Appendix D, B31.3.
kompresor.Berikut ini merupakan intensitas Io = out-of-plane stress intensification
tegangan yang dapat mempengaruhi pada sistem factor, Appendix D, B31.3.
perpipaan, yaitu: Mi = In-plane bending moment (N-
mm).
a. Tegangan longitudinal (longitudinal stress) M = Out-of-planebendingmoment(N-
Longitudinal stress adalah tegangan yang o mm).
bekerja dengan arahparallel sepanjang sumbu Z = Section modulus of pipe (mm3).
pipa, ini merupakan
penjumlahanteganganakibatgaya aksial, Sehingga total tegangan longitudinal yang
tekanan internal, danbending stress. bekerja pada sistem perpipaan, yaitu [4]:
ͳ
𝑞𝑞 ൌ ρ 𝑉𝑉 ʹ (2.13) a. Stresses due to sustained loads
ʹ
Di mana: Tegangan yang disebabkan oleh beban yang
bekerja secara terus-menerus (Stresses due to
F =Beban angin pada panjang proyeksi pipa,
sustained loads) adalah jumlah dari
(N/m).
longitudinal stresses (SL) karena tekanan, berat,
Cd = Koefisien drag.
dan sustained loads lainnya tidak melebihi dari
q = Tekanan dinamik, (N/m2).
tegangan izin dasar pada temperatur maksimum
D = Diameter luar pipa (termasuk isolasi),
logam (Sh). Batas tegangan yang disebabkan
(mm)
oleh sustained loads dapat dinyatakan, yaitu:
= Massa jenis udara, (kg/m3).
V = Kecepatan udara, (m/s).
𝑆𝑆𝐿𝐿 ≤ 𝑆𝑆 2.16)
Di mana:
Bilangan Reynolds hubungannya dengan nilai
SL= Longitudinal stresses due to sustained
koefisien drag untuk menghitung beban angin
loads, (N/mm2).
dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai
Sh = Basic allowable stress at maximum metal
berikut:
temperature, (N/mm2).
Persamman untuk menghitunglongitudinal
𝑛𝑛 ൌ 𝜌𝜌 , untuk satuan SI (2.14) stress (SL) untuksustained loads,yaitu:
ͳͲͲͲ 𝜇𝜇
Di mana:
= Massa jenis udara, (kg/m3). 𝑆𝑆𝐿𝐿 ൌ ሺ 𝑎𝑎 𝑏𝑏 ሻʹ ሺʹ𝑡𝑡 ሻʹ (2.17)
V= Kecepatan udara, (m/s).
D = Diameter luar pipa, (mm) Di mana:
µ = Viskositas dinamik udara,
(kg/m.s). Sa=Stress due to axial loads, pada
persamaan (2.1), (N/mm2).
c. Expansion loads Sb =Resultant bending stress, pada
persamaan (2.4), (N/mm2).
Expansion loads adalah beban yang St =Torsional stress, pada
menyebabkan terjadinyadisplacement pada persamaan (2.10), (N/mm2).
sistem perpipaan yang disebabkan oleh thermal
expansion dan thermal anchor movements yang b. Stresses due to occasional loads
bekerja secara paralel sepanjang sumbu pipa
dengan arah aksial, dinyatakan dengan rumus, Stresses due to occasional loads adalah jumlah
yaitu: tegangan longitudinal (SL) yang disebabkan
oleh beban yang bekerja secara terus-menerus,
𝑜𝑜𝑡𝑡 seperti: tekanan, berat, dan tegangan yang
∆ൌ 𝐿𝐿 𝑐𝑐𝑜𝑜𝑙𝑙𝑑𝑑
𝛼𝛼𝑑𝑑𝑇𝑇 (2.15) dihasilkan oleh occasional loads, seperti:
Di mana: beban angin dan seismik tidak melebihi dari
= Ekspansi termal, (mm). 1.33 dikalikan dengan tegangan izin dasar pada
L = Panjang pipa, (mm). temperatur maksimum logam (< 1.33Sh).
= Koefisien ekspansi termal,
(mm/(mm0C)). 𝑆𝑆𝑂𝑂 ≤ ͳǤ͵͵𝑆𝑆 (2.18)
T = Temperatur pipa, (0C). Di mana:
SO = Stresses due to occasional
loads, (N/mm2).
2.5 Tegangan Izin Pada Sistem Perpipaan
Sh= Basic allowable stress at maximum metal
temperature, (N/mm2).
Persyaratan nilai batas tegangan yang bekerja
pada sistem perpipaan berdasarkan ASME code c. Stresses due to expansion loads
B31.3 untuk process piping tidak boleh melebihi
Stresses due to expansion loads merupakan
dari basic allowable stress.Adapun persyaratan
tegangan yang disebabkan oleh beban ekspansi,
untuk allowable stress yang disebabkan oleh
di mana displacement stress range (SE) tidak
pembebanan berdasarkan pada ASME code B31.3,
melebihiallowable displacement stress range
yaitu:
(SA).
𝑆𝑆𝐸𝐸 ≤ 𝑆𝑆𝐴𝐴 (2.19) seperti diperlihatkan pada diagram alir pada Gambar
3.1
Displacement stress range terdiri dari
komponen bending stress pada persamaan
(2.22) dan torsional stress pada persamaan
(2.28) sehingga expansion stress akibat dari
ekspansi termal dapat dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:
Di mana:
SE= displacement stress range, (N/mm2).
Sb = Resultant bending stress, (N/mm2)
St=Tegangan torsi akibat momen
torsi, (N/mm2).
Di mana:
SA= Allowable displacement stress
range, (N/mm2).
SC = Allowable stress at minimum
temperature, (N/mm2),Table A-1
ASME B31.3, 2008.
Sh = Allowable stress at maximum
temperature (N/mm2),Table A-1,
ASME B31.3, 2008.
SL = Longitudinal stresses due to
sustained loads, (N/mm2),
F= Stress range factor,Fig. 302.3.5, Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
ASME B31.3, 2008.
3.2 Studi Literatur
3. METODOLOGI
Sebelum melakukan simulasi pemodelan
3.1 Metode Analisis dan Penyelesaian sistem perpipaan, perlu adanya serangkaian tahapan
kegiatan dalam penelitian, yaitu:
Tata kerja dalam melakukan analisis tegangan a. Studi codes, standardsdan specifications.
pada sistem perpipaan yang mengalirkan fluida b. Studi handbooks, manual books (CAESAR II,
crude oil dari oil storage tank TK-8500 ke suction Version 5.10, 2008) dan website.
oil pipeline pumps PP-8420, PP-8425, dan PP-8500 c. Studi beberapa dokumen proyek yang
adalah dengan metode analisis secara komprehensif diperlukan.
dengan menggunakan perangkat lunak CAESAR II.
Metode analisis dan penyelesaian masalah
dalam penelitian terbagi menjadi beberapa tahapan,
3.2.1 Pengumpulan Dokumen Proyek Data lain dari kondisi desain yang dibutuhkan
dalam analisis teganganperpipaan, antara lain:
Dokumen dan gambar proyek (drawings)
yang dibutuhkan dan digunakan untuk melakukan Wind load, kecepatan angin maksimum 28 m/s
analisis tegangan sistem perpipaan meliputi, antara dengan wind shape factor 0.70.
lain: Seismic data, data seismik dari regulasi lokal
P & I D, yaitu Piping and Instrumentation atau data geoteknik, di mana acceleration pada
Diagram. arah horizontal 0.15g dan vertikal 0.168g.
Piping Isometrics.
3.3 Metode Observasi
Piping Material Specification.
Critical Line List. Kegiatan observasi di area oilfield processing,
penulis melakukan pengamatan, pengecekan,
3.2.2 Pengumpulan Data Desain verifikasi data lapangan dengan data desain
termasuk gambar proyekdari engineering Jakarta
Pengumpulan data desain didapatkan dari dan pengambilan beberapa photo. Observasi di area
studi literatur, dokumen proyek, gambar proyek,dan oilfield processing ini diperlukan dan digunakan
perhitungan.Pengumpulan data sebagai bahan sebagai masukan dalam menganalisis dan
analisis tegangan sistem perpipaan sebagian besar mengevaluasi tegangan dan efek yang terjadi pada
didapatkan dari dokumen dan gambar proyek milik jalur perpipaan tersebut. Photo berikut sebagai
PetroChina International Companies in Indonesia gambaran kondisi jalur perpipaan yang dianalisis.
terutama di wilayah kerja Jabung Block pada area
North Geragai Oilfield Processing [8].Data desain
yang digunakan, antara lain:
a. Data desain fungsional dan data properti
mekanik perpipaan, seperti pada Tabel 3.1 dan
Tabel 3.2.
b. Data property mekanik perpipaan Tabel 3.5. Thermal Displacement Tank N2 Sumbu
X, Y, dan Z
Tabel 3.2. Data Properti Mekanik Perpipaan
Persyaratan untuk pembahasan ini mengacu pada hasil analisis yang sudah memenuhi persyaratan
ASME Code B31.3 dan API Standard 610. allowable stress yang disebabkan oleh faktor
pembebanan berdasarkan pada ASME code B31.3
4.1.1 Evaluasi Tegangan Tetinggi (Highest Process Piping, untuk cases, yaitu:
Stresses)
a. Stresses due to sustained loads, seperti
diperlihatkan pada rumus (2.16).
Kegagalan pada sistem perpipaan terjadi pada
b. Stresses due to occasional loads, seperti
node 1100,load case 39 (EXP) sebesar = 576.8
diperlihatkan pada rumus (2.18).
N/sq.mm, di mana ini melebihi persyaratan
c. Stresses due to expansion loads, seperti
allowable stress, yaitu = 332.1 N/sq.mm dan untuk
diperlihatkan pada rumus (2.19).
load case 41 (EXP) sebesar = 582.7 N/sq.mm
sedangkan allowable stress= 332.1 N/sq.mm.
4.1.2 Evaluasi Beban Pada Nozzle Tank
Kegagalan ini disebabkan oleh expansion loads, ini
merupakan efek dari thermal expansion dan tank
Hasil analisis beban pada nozzle tank (N2)
settlement.
TK-8500 dengan node 30 pada sistem perpipaan,
Setelah dilakukan analisis pada pipe supports
seperti diperlihatkan pada Tabel 4.2.
danrestraints diperoleh adanya distribusi tegangan,
gaya-gaya, dan momen-momen yang bekerja pada
Tabel 4.2. Loads on Nozzle Tank (N2)
sistem perpipaan. Distribusi ini memberikan efek
pada perubahan nilai tegangan, gaya-gaya, dan
momen-momen yang signifikan. Dalam hal ini,
tegangan, gaya-gaya, dan momen-momen yang
bekerja pada sistem perpipaan tidak tersekappada
beberapa node sehingga tidak berkembang menjadi
lebih besar. Untuktegangan tertinggi terjadi dengan
load case 39pada node 460, ini merupakan akibat
dariexpansion loads, yaitu :
𝟑𝟑𝟏𝟏𝟗𝟗Ǥ 𝟖𝟖𝑵𝑵Ȁ𝒔𝒔𝒒𝒒Ǥ 𝒎𝒎𝒎𝒎 ≤ 𝟑𝟑𝟐𝟐𝟎𝟎Ǥ 𝟑𝟑𝑵𝑵Ȁ𝒔𝒔𝒒𝒒Ǥ 𝒎𝒎𝒎𝒎
Sedangkan untuk load case 41 pada node 460,
yaitu:
4.1.3 Evaluasi Beban Pada Nozzle Pumps tertinggi hasil analisis terjadi pada node 440 dengan
load case: L14 (OPE) = W + D2 + D4 + T2 + P1 –
Evaluasi beban yang bekerja pada suction U1. Berdasarkanpadapersamaanequivalent pressure
nozzle pumps PP-8420, PP-8425, dan PP-8500 (Peq) [12], maka evaluasi tekanan pada flange joint
adalah dengan cara membandingkan data restraints untuk node 440 dengan load case: L14 (OPE) = W +
summary reports terhadap allowable nozzle D2 + D4 + T2 + P1 – U1, yaitu:
pumps.Ketentuan dan persyaratan allowable forces
dan moments pada nozzle centrifugal pumpsadalah2 ͷͲͻʹͻ𝑥𝑥𝑀𝑀𝑏𝑏 ͳʹ𝑥𝑥𝐹𝐹𝑎𝑎
x Tabel 4 API Standard 610[11].Hasil analisis 𝑃𝑃𝑒𝑒𝑞𝑞 ൌ ͵
𝐺𝐺 𝐺𝐺 ʹ
pembebananpada suction nozzle pumps pada node Di mana:
850, node 1110, dan node 1370, seperti
Data-data dari global element forces extended
diperlihatkan pada Tabel 4.3. di mana nilai gaya-
reports dan piping specification, yaitu:
gaya dan momen-momen yang bekerja tidak
melebihi dari nilai allowable nozzle loads yang Line No. = 10”-HL-4505-1B
terdapat pada Tabel 4 API Standard 610. Node = 440
Load Case = 14
Tabel 4.3. Loads on Suction Nozzle Pumps Flange Size = 10 inci
Rating Class = 150 lbs.
Operating Pressure = 0.34 barg.
Allowable Pressure (PMAWP) = 17.93 barg.
Mb = 8834 N.m. = 883.4 DaN.m
Fa = 6742 N = 674.2 Da.N
G = 302.42 mm (effective gasket diameter)
1 Da.N = 10 N
ͷͲͻʹͻ𝑥𝑥ͺͺ͵ǤͶ ͳʹ𝑥𝑥ͶǤʹ
𝑃𝑃𝑒𝑒𝑞𝑞 ൌ
ሺ͵ͲʹǤͶʹሻ͵ ሺ͵ͲʹǤͶʹሻʹ
= 17.20 barg
seperti penempatan pipe stoppers pada node 520 dan DAFTAR PUSTAKA
node 1480, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.7
dan Gambar 3.8. API Standard 650, 2007. Welded Steel Tanks for Oil
Setelah dilakukan optimalisasi dengan Storage, 11th Edition, 1220 L Street, N.W.,
menghilangkan pipe stoppers (+LIM) pada node Washington, D.C.
520, node 1480, dan u-bolt pada node 80diperoleh
API Standard 610, 2004. Centrifugal Pumps for
hasil yang optimal pada sistem perpipaan tersebut,
Petroleum, Petrochemical and Natural Gas
seperti diperlihatkan pada Tabel 4.1, Tabel 4.2,
Industries, 10th Edition, 1220 L Street, N.W.,
Tabel 4.3, dan Tabel 4.4. Dengan demikian, secara
Washington, D.C.
keseluruhan hasil optimalisasi pada sistem perpipaan
akibat dari sustained loads, occasional loads, dan ASME B31.3-2008: Process Piping, The American
expansion loads telah memenuhi persyaratan Society of Mechanical Engineers, Three Park
allowable, yaitu tegangan, gaya-gaya, dan momen- Avenue, New York, NY, U.S.A.
momen yang bekerja pada sistem perpipaan tidak
CAESAR II, Version 5.10, 2008. Applications
melebihi dari allowable stress dan allowable nozzle
loads berdasarkan pada ASME code B31.3 dan API Guide, COADE, Inc.
Standard 610. CAESAR II, Version 5.10, 2008. Technical
Reference Manual, COADE, Inc.
5. KESIMPULAN
Francis S. Manning and Richard E. Thompson,
Dari hasil analisis tegangan sistem perpipaan 1991. Oilfield Processing of Petroleum:
yang mengalirkan fluida crude oil dari oil storage Natural Gas, Volume one, PennWell Books,
tank ke suction oil pipeline pumps dengan perangkat Tulsa, Oklahoma.
lunak CAESAR II, dapat disimpulkan sebagai Helguero M., Victor, 1986. Piping Stress Handbook,
berikut: 2nd Edition, Gulf Publishing Company,
Houston, Texas.
Diperoleh distribusi tegangan, gaya-gaya, dan
momen-momen yang bekerja pada sistem Liang-Chuan (L.C.) Peng and Tsen-Loong (Alvin)
perpipaan. Terjadinya pergeseran dan Peng, 2009. Pipe Stress Engineering, Peng
perubahan gaya-gaya dan momen-momen yang Engineering, Houston, Texas, U.S.A.
bekerja pada elemen perpipaan tidak
tersekappada beberapa node dalam sistem M. W. Kellogg Company, 1956. Design of Piping
perpipaan sehingga tidak menyebabkan System, 2nd Edition.
tegangan berkembang menjadi lebih besar. NORSOK Standard, R-001, 1997. Techanical
Tegangan tertinggi terjadi padaload case 39, Equipment, Rev. 3.
node 460 dengan code stress sebesar = 319.8
N/sq.mm sedangkan allowable stress = 320.3 PetroChina International Companies in Indonesia:
N/sq.mm. Sehingga 319.8 N/sq.mm ≤ 320.3 Engineering Procedure, Specification Piping
N/sq.mm. Material Class, Specification Piping Stress
Analysis, Standard Piping Design, and
Secara keseluruhan hasil optimalisasi, seperti Standard Drawing.
diperlihatkan pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel
Smith, Paul R., and Van Laan, Thomas J 1987.
4.3, dan Tabel 4.4 telah memenuhi persyaratan
Piping and Pipe Support Systems, The
allowable, yaitu tegangan, gaya-gaya, dan
McGraw-Hill Companies, Inc, 1987.
momen-momen yang bekerja pada sistem
perpipaan tidak melebihi dari allowable stress
dan allowable nozzle loads berdasarkan pada
ASME code B31.3 dan API Standard 610.