Disusun Oleh :
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang
“Pemberian Asuhan pada Neonatus dan Bayi dengan Masalah Miliriasis” yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Balita yang diberikan
Makalah ini disusun agar pembaca lebih mendalami tentang Pemberian Asuhan pada
Neonatus dan Bayi dengan Masalah Mililiriasis. Namun, penulis menyadari bahwa makalah
ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sekiranya dapat penulis gunakan sebagai masukan untuk perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan Kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan. Jadi, asuhan
kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita adalah perawatan yang diberikan oleh bidan
pada bayi baru lahir, bayi, dan balita. Neonatus, bayi, dan balita dengan masalah adalah
suatu penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi dan balita.
Ada beberapa masalah yang lazim terjadi diantaranya adalah adanya miliariasis ata biang
keringat.
Biang keringat kerap kita temui pada neonatus, bayi, dan balita karena kulit mereka
cenderng lebih sensitive daripada orang dewasa. Bahkan 70% dari tubuh bayi mudah
sekali mengeluarkan keringat bila dibandingkan dengan orang dewasa. Masalah kembali
bertambah saat anak rewel karena rasa gatalnya yang terus mengganggu. Jangan panic,
sebelum tergesa-gesa memberi anak Anda bermacam-macam obat, kenali dulu tanda-
tanda dan deskripsi dari biang keringat itu sendiri, jangan sampai nantinya Anda salah
Biang keringat atau biasa disebut dalam istilah medis dengan miliriasis adalah
penyakit kulit yang ditandai dengan kemerahan, muncul papul (bintil-bintil) dan gatal.
Penyebabnya bisa terjadi pada cuaca yang lembab, panas, karena peredaman yang terus-
menerus pada kulit oleh keringat sehingga lemak kulit terbuang. Biang keringat biasanya
muncul pada anak-anak yang bertempat tinggal di daerah yang lembab dan sangat panas.
Gatalnya yang hebat menyebabkan gangguan tidur, mengurangi nafsu makan, dan
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lima definisi dari miliariasis yang berbeda, yaitu:Miliariasis merupakan penyakit kulit
yang disebabkan oleh tertutupnya saluran kelenjar keringat. (Hassan, 1984). Miliariasis
adalah kelainan kulit akibat retensi keringat, ditandai dengan adanya vesikel milier. (Adhi
Djuanda, 1987). Milliariasis adalah dermatosis yang disebabkan oleh retens keringat
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa miliariasis adalah dermatosis yang timbul
akibat penyumbatan kelenjar keringat dan porinya, yang lazim timbul dalam udara panas
lembab seperti daerah tropis atau selama awal musim panas atau akhir musim hujan yang
suhunya panas dan lembab. Karena sekresinya terhambat maka menimbulkan tekanan
yang menyebabkan pecahnya kelenjar atau duktus kelenjar keringat. Keringat yang
oleh bakteri yang menimbulkan peradangan dan oleh edema akibat keringat yang tak
Yang kelima yaitu Miliariasis atau biang keringat adalah kelainan kulit yang timbul
akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat, yaitu di dahi, leher,
bagian-bagian badan yang tertutup pakaian (dada dan punggung), serta tempat yang
mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan dapat juga dikepala. Keadaan ini biasanya
di dahului oleh produksi keringat yang berlebihan, dapat diikuti rasa gatal seperti ditusuk,
kulit menjadi kemerahan dan disertai banyak gelembung kecil berair. (Arjatmo
3
Milliariasis disebut juga sudamina, biang keringat, keringat buntet, liken tropikus, atau
pickle heat. Milliariasis adalah dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat akibat
B. Etiologi
Penyebab terjadinya milliariasis ini adalah udara yang panas dan lembab serta adanya
infeksi bakteri
5. Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan edema
akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum korneum
C. Patofisiologi
ditandai dengan adanya vesikel miliar dimuara kelenjar keringat lalu disusul dengan
tingginya radang dan oedema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar yang kemudian
Milliariasis sering terjadi pada bayi prematur karena proses diferensiasi sel epidermal
dan apendik yang belum sempurna. Kasus milliariasis terjadi pada 40-50% bayi baru
lahir. Muncul pada usia 2-3 bulan pertama dan akan menghilang dengan sendirinya pada
3-4 minggu kemudian. Terkadang kasus ini menetap untuk beberapa lama dan dapat
4
D. Pembagian dan Tanda Gejala
1. Milliria kristalina
Milliaria kristalina ini timbul pada pasien yang mengalami peningkatan jumlah
keringat, seperti pasien demam yang terbaring ditempat tidur. Lesinya berupa vesikel
yang sangat superfisial, bentuknya kecil, dan menyerupai titik embun berukuran 1-2
mm. Umumnya lesi ini timbul setelah keringat, vesikel mudah pecah karena trauma
yang paling ringan, misalnya akibat gesekan dengan pakaian. Vesikel yang pecah
berwarna jernih dan tanpa reaksi peradangan, asimptomatik, dan berlangsung singkat.
2. Milliaria rubra
sekitarnya. Keringat menembus kedalam epidermis, biasanya disertai rasa gatal dan
pedih pada daerah ruam dan daerah disekitarnya, sering juga diikuti dengan infeksi
sekunder lainnya dan dapat juga menyebabkan timbulnya impetigo dan furunkel.
3. Miliaria profunda
Bentuk ini agak jarang terjadi kecuali didaerah tropis. Kelainan ini biasanya
timbul setelah miliaria rubra.ditandai dengan papula putih, kecil, keras, berukuran 1-3
mm. Terutama terdapat di badan ataupun ekstremitas. Karena letak retensi keringat
lebih dalam maka secara klinik lebih banyak berupa papula daripada vesikel. Tidak
pada dermis bagian atas atau tanpa infiltrasi sel radang. Pengobatan dengan cara
5
yang baik, menggunakan pakaian yang tipis, pemberian losio calamin dengan atau
tanpa menthol 0,25% dapat pula resorshin 3% dalam alkohol. (Adhi Djuanda, 1987)
Daerah predileksi dapat dimana saja, kecuali muka, ketiak, tangan, dan kaki.
Lesi berupa vesikel yang berwarna merah daging, disertai gejala inflamasi maupun
keringat tersebut sama sekali tidak berfungsi. Biasanya timbul setelah menderita
4. Milliaria fustulosa
saluran kelenjar ekrin dan terjadi pustel superfisial. (Hassan, 1984). Lesinya berupa
pustula steril yang gatal, tegas, superfisial dan tak berhubungan dengan folikel
E. Penatalaksanaan Milliariasis
Asuhan yang diberikan pada neonatus,bayi dan balita dengan milliariasis trgantung
pada beratnya penyakit dan keluhan yang dialami. Asuhan yang diberikan yaitu :
yang sejuk dan kering, misalnya pasien tinggal diruang ber ac atau didaera \yang
6. Pada milliaria rubra dapat diberikan bedak salisil 2% dengan menambahkan mentol
6
F. Peran Bidan
Berikut ini merupakan peran bidan dalam kasus milliariasis yang ditinjau dari aspek
a) Perawatan kulit yang benar dan selalu menjaga kebersihan tubuh bayi.
b) Kebersihan kuku dan tangan anak. Kuku pendek dan bersih sehingga tidak
c) Keringat yang harus segera dikeringkan dan sering mandi. Segera ganti pakaian
a) Menggunakan pakaian yang tipis dan longgar serta menyerap keringat dan tidak
terlalu sempit.
b) Melakukan perawatan kulit yang benar dan selalu menjaga kebersihan tubuh bayi.
c) Menjaga kebersihan kuku dan tangan anak. Kuku pendek dan bersih sehingga
d) Keringat harus segera dikeringkan dan sering mandi. Segera ganti pakaian jika
a) Topikal bisa diberikan bedak atau bedak kocok pendingin dengan bahan antigatal,
dapat ditambah dengan mentol 0,25% sampai 1% kalau gatal. Lanolin anhidrat
7
b) Kasus ringan bisa berespon dengan bedak seperti talkum bayi. Bila sangat gatal,
pedih, luka dan timbul bisul akibat infeksi, penderita sebaiknya segera dibawa ke
dokter. Dokter akan memberikan obat minum serta krim atau salap bila
diperlukan, untuk mengatasi keluhan tersebut. Dan bila timbul bisul jangan dipijat
c) Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering, anjurkan untuk diberi bedak
salicil atau bedak kocok setelah mandi. Dan bila membasah jangan berikan bedak
pakaian tipis dan menyerap keringat, mandi dengan air dingin dan menggunakan
b) Biang keringat dapat membaik dalam beberapa hari setelah penderita pindah ke
lingkungan yang lebih sejuk, atau ke tempat dengan ventilasi yang lebih baik.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Milliariasis disebut juga sudamina, biang keringat, keringat buntet, liken tropikus,
atau pickle heat. Milliariasis adalah dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat
akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat. Biasanya milliariasis ini disebabkan udara
yang panas dan lembab, pakai yang terlalu ketat dan tidak menyerab keringat, dll.
Milliariasis adalah kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan, disertai dengan
gelembung kecil kecil berair yang timbul akibat keringat berlebihan disertai saluran
kelenjar keringat yaitu di dahi,leher, bagian yang tertutp pakaian (dada,punggung) tempat
B. Saran
Sebaiknya jangan memakaikan baju yang tidak bisa menyerap keringat pada bayi
karena bayi mudah berkeringat. Pada cuaca panas, taburkan bedak atau cairan khusus
untuk mendinginkan kulit, sekaligus menyerap keringat, mengganti segera baju bayi yang
basah oleh keringat atau kotoran, mengkondisikan ruangan ventilasi udara cukup.
9
DAFTAR PUSTAKA
Lia, Dewi, Vivian Nanny.2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta : Saleemba
Medika
Pustaka Pelajar
Nuha Medika
10