LLLL
LLLL
Oleh:
KELOMPOK 1A
Hikmatul Uyun 155070200111003
Puput Novia Kumalasari 155070200111007
Ni Putu Regita Nurcahyani 155070200111009
Ilvan Nur Azis 155070200111011
Fajar Irwansyah 155070200111013
Intan Larasati 155070200111017
Yurike Olivia Sella 155070200111019
Rizky Hertika Putri 155070201111015
Made Arny Fariyanti 155070201111017
Sukmawati Arum Primadita 155070201111019
Agnes Arisca 155070201111021
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
a. Mampu mengaplikasikan ilmu keperawatan komunitas secara nyata di
masyarakat.
b. Menambah wawasan dan pengalaman dalam menemukan,
menganalisa dan menyelesaikan masalah keperawatan di komunitas.
c. Mampu menerapkan proses keperawatan yang berdasarkan dengan
model konseptual pada keperawatan komunitas.
1.3.2 Bagi Puskesmas
Sebagai database tambahan terkait jumlah penderita hipertensi yang
berada di cakupan wilayah Puskesmas Dau.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit
atau disfungsi dan diaplikasikan ke populasi sehat pada
umumnya, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum
dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit. Contoh
pencegahan primer yang dapat dilakukan misalnya kegiatan
penyuluhan kesehatan terkait penyakit yang meliputi faktor
resiko, penyebab, tanda gejala dan proses terjadinya suatu
penyakit. Contoh lain pencegahan primer yang dapat dilakukan
yaitu dengan pelatihan kader kesehatan dan pengusulan
pengadaan posyandu PTM.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan
pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat
dan ditemukannya masalah kesehatan. Pencegahan sekunder
ini menekankan pada diagnosa dini dan inervensi yang tepat
untuk menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga
memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan. Misalnya
mengkaji dan memberi intervensi berupa pemeriksaan
kesehatan keluarga maupun komunitas serta penyuluhan
kesehatan terkait manajemen pegobatan, tatalaksana dan diet
yang dianjurkan.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan
pada pengembalian individu pada tingkat fungsinya secara
optimal dari ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini dimulai
ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang
menetap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi semula dan
menghambat proses penyakit.Contoh pencegahan tersier yang
dapat dilakukan adalah senam hipertensi, penyuluhan
kesehatan terkait pencegahan komplikasi serta konseling.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses perbandingan antara status
kesehatan klien dengan hasil yang diharapkan.Penilaian hasil
menentukan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai
keluaran dari tindakan. Penilaian proses menentukan apakah ada
kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. (Ali,
2009)
Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan, membandingkan
hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai efektivitas
proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan
dan pelaksanaan. (Mubarak, dkk., 2011)
Evaluasi disusun menggunakan SOAP dimana:
S : Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara
subjektif oleh keluarga setelah diberikan implementasi
keperawatan.
O : Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat
menggunakan pengamatan yang objektif.
A : Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan
objektif
P : Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.
(Suprajitno dalam Wardani, 2013)
Evaluasi dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
1. Evaluasi Berjalan (Sumatif)
Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisan format
catatan perkembangan dengan berorientasi kepada masalah
yang dialami oleh keluarga. Format yang dipakai adalah format
SOAP.
2. Evaluasi Akhir (Formatif)
Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan
antara tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangaan
diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam proses
keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data,
masalah atau rencana yang perlu dimodifikasi. Instrumen yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi secara formatif adalah
lembar pre dan post test.
Survei
f. Vital Statistik
Literatur Review
Berdasarkan hasil dengan key informan yaitu Sekretaris
Desa didapatkan bahwa angka kematian 11 orang pada 6 bulan
terakhir yaitu Januari - Juni 2019 sebanyak 6 orang.
Selain itu, diperolah data umum 10 penyakit terbanyak
yang diderta oleh warga Desa Gadingkulon tahun 2018, yaitu:
- ISPA sebanyak 95 orang
- Myalgia sebanyak 82 orang
- Gastritis sebanyak 49 orang
- Hipertensi sebanyak 40 orang
- Diabetes Melitus sebanyak 25 orang
- Diare sebanyak 35 orang
- Hipotensi sebanyak 25 orang
- Dermatitis sebanyak 20 orang
- Karies Gigi sebanyak 15 orang
- Asma sebanyak 10 orang
Sumber Air
Dari total 289 KK sudah seluruh rumah memakai sumber air yang
berasal dari mata air pegunungan (100%).
Pengolahan Sampah
Observasi
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa sebagian besar
bangunan perumahan warga tidak terlalu saling berdempetan,
beberapa rumah warga memiliki halaman yang ditanami
tanaman hijau, buah dan sayur, sebagian besar terdapat got
(saluran air limbah) di depan rumah.
Berdasarkan observasi lingkungan, seluruh RT yang ada di RW
03 sudah bersih dari sampah. Kondisi sungai kotor, banyak
sampah, berbau dan airnya keruh.
Sebagian besar akses jalan di RT 11 menggunakan aspal dan
sebagian kecil makadam. Jalan setapak hanya berada pada
wilayah perkebunan
b. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
Winsheld Survey
Pelayanan kesehatan yang terdekat dan mudah dijangkau oleh
warga RW 03 adalah praktik perawat dan praktik bidan, serta
posyandu yang dilaksanakan dibalai dusun.
Wawancara Key Informan
Berdasarkan hasil wawancara oleh kader RW 03 didapatkan
bahwa hanya ada kegiatan posyandu sebagai tempat pelayanan
kesehatan yang ada di daerah RW 03. Warga biasa berobat ke
praktik perawat, praktik bidan yang berada di dusun lain, yaitu
Krajan. Posyandu yang ada posyandu balita dan posyandu lansia.
Posyandu balita memberikan layanan berupa pengukuran BB, TB,
imunisasi dan KIE, sedangkan pada posyandu lansia memberikan
layanan berupa pengukuran tekanan darah dan KIE. Posyandu
dilaksanakan 1 bulan sekali pada minggu pertama. Meskipun
banyak yang menderita hipertensi dan myalgia, tidak terdapat
Posyandu untuk penyakit tidak menular (PTM) di Dusun Princi.
Survei
c. Ekonomi
Survei
Jenis Pekerjaan
Hasil survei pada 933 warga Dusun Princi terkait jenis pekerjaan,
didapatkan sebanyak 431 warga (46%) bekerja sebagai petani, 34
warga (4%) bekerja sebagai wiraswasta, 19 warga (2%) bekerja
sebagai pegawai swasta, 11 warga (1%) bekerja sebagai buruh, 1
warga (0%) bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), 166
warga (18%) bekerja sebagai ibu rumah tangga, 165 warga (18%)
sebagai pelajar, dan 105 warga (11%) tidak bekerja.
Observasi dan Windshield Survey
Berdasarkan hasil windshield survei dan observasi kelompok
bahwa di RW 03 tidak terdapat pasar, namun ada beberapa warga
yang secara pribadi menjual sayuran keliling dan sembako. Di
setiap RT terdapat beberapa toko, minimal 1 toko yang menjual
sembako dan kebutuhan harian lengkap. Belum terdapat pusat
perbelanjaan di RW 03, pusat perbelanjaan terdekat berada di
Batu. Serta terdapat industri rumahan di RW 03 yaitu singkong
dan susu.
Key Informant
Berdasarkan hasil wawancara dengan kader RW 03, pernah
diadakan pemeriksaan gratis oleh mahasiswa dalam kegaitan
Kuliah Kerja Nyata. Serta pernah juga dilakukan penyuluhan
kesehatan terkait beberapa penyakit terkait Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat. Sedangkan dari pihak pemerintahan melalui jaminan
kesehatan berupa KIS.
f. Komunikasi
Survei
Key Informant
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW 03
komunikasi warga RW 03 mayoritas menggunakan bahasa Jawa
dan Indonesia. Alur pencapaian berita melalui RW lalu pihak RW
mengirim pesan melalui SMS ke ketua RT untuk pertemuan.
Selanjutnya pihak RT menyebar ke warga-warganya. Menurut
Ketua Dusun Princi, terdapat papan informasi yang diletakkan di
Balai Dusun, namun hanya memuat pengumuman – pengumuman
untuk warga saja, dan tidak ada poster atau leaflet terkait
informasi kesehatan yang dapat diakses oleh warga.
g. Pendidikan
Tingkat Pendidikan Akhir
Survei
Fasilitas Pendidikan
Observasi
Di wilayah RW XI terdapat1 PAUD, 1 TK, DAN 1 SDN yaitu SDN
Gadingkulon 2.
h. Rekreasi
Observasi
Hasil observasi didapatkan bahwa di RW 03 Dusun Princi tidak
terdapat tempat untuk rekreasi seperti taman maupun tempat
hiburan lainnya.
Key informant
Hasil wawancara dengan ketua RW 03 menyatakan bahwa di
wilayah RW 03 ini tidak terdapat tempat hiburan atau rekreasi
seperti taman maupun tempat hiburan lainnya. Sehingga warga
RW XI bila ingin rekreasi, mereka harus pergi keluar wilayah RW
03.
Survei
Data Objektif : -
Data Subjektif : - Ketidakefektifan
Data Objektif : Manajemen Kesehatan
- Riwayat penyakit hipertensi yang diderita oleh warga Dusun
Princi Desa Gadingkulon yaitu sebanyak 75 warga.
- Sebanyak 50% penderita hipertensi berada di hipertensi
stage 1 yaitu 140-159/ 90-99.
- Sebanyak 62.6% menderita hipertensi yang diakibatkan dari
konsumsi makanan yang tidak sehat seperti jeroan, ikan
asin, santan, gorengan.
- Sebanyak 45 warga (60%) menyatakan sering
mengkonsumsi kopi
- Sebanyak 41% penderita hanya mengontrol tekanan
darahnya saat ada keluhan.
- Dari total 933 warga RW 03 hanya sebanyak 252 warga
(27%) yang memiliki asuransi jaminan kesehatan.
- Hasil literature review menunjukkan bahwa hipertensi
merupakan penyakit terbanyak nomer 4 yang diderita oleh
warga Desa Gadingkulon tahun 2018 yaitu sebanyak 40
orang.
3.3.3 WOC
Ekonomi Pendidikan
Defisiensi Kesehatan
Komunitas
3.4 Rencana Intervensi
3.4.1 Rencana Intervensi
No. Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus NOC NIC
Keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Peningkatan Preventif Primer Preventif Primer
NOC : Pengetahuan : NIC : Pengajaran : Proses
Manajemen tindakan Kognitif (target
Manajemen Hipertensi Penyakit
Kesehatan keperawatan selama pengetahuan 1. Memahami terkait konsep 1. Pendidikan Kesehatan
Pengelolaan 7 minggu, 80%) peningkatan hipertensi ( faktor Keluarga dan Komunitas
Hipertensi pengetahuan skor dari pre ke Mengkaji
penyebab dan faktor
penderita Hipertensi post test 20% pengetahuan klien
resiko, tanda dan gejala,
maupun masyarakat tentang konsep
manajemen pengobatan
umum mengenai hipertensi, meliputi
farmakologi dan non
penyakit hipertensi, faktor penyebab dan
farmakologi, komplikasi,
manajemen faktor resiko HT,tanda
pencegahan dan senam
pencegahan resiko dan gejala HT,
hipertensi) (target
maupun komplikasi komplikasi HT,
peningkatan pengetahuan
hipertensi meningkat manajemen
80%)
pengobatan
farmakologi dan non
farmakologi
HT,komplikasi HT,
pencegahan HT,
senam hipertensi
Berikan informasi
mengenai HT
Lakukan evaluasi
terhadap
pengetahuan klien
tentang konsep HT
Peningkatan Preventif Sekunder Preventif Sekunder
NOC : Kontrol Risiko NIC : Identifikasi Risiko
Afektif (target 1. Pemeriksaan
Penderita HT
peningkatan sikap 1. Setuju untuk Kesehatan Keluarga
80%) berpartisipasi dalam (Skrining dan
pemeriksaan tekanan Konseling
2. Lakukan
darah (target sikap
pemeriksaan
sebesar 80%)
2. Mengikuti kesehatan keluarga
pemeriksaan tekanan (pengukuran IMT,
darah rutin untuk Tekanan darah).
3. Lakukan konseling
monitoring kesehatan
mengenai hasil
( target perilaku
pemeriksaan
kehadiran sebesar
kesehatan.
60%)
4. Monitoring hasil
NOC : Perilaku Patuh : pengukuran IMT dan
Manajemen Hipertensi TD tiap kunjungan ke
1. Keteraturan
keluarga.
menggunakan 5. Menganjurkan untuk
manajemen melakukan
pengobatan pemeriksaan rutin ke
farmakologi dan non tenaga kesehatan
farmakologi (target (TD)
perilaku 60%).
2. Melaporkan gejala NIC: Dukungan
yang dialami dan Pengambilan Keputusan
melaporkan obat habis Tentukan apakah ada
kepada tenaga perbedaan pendapat
kesehatan (target atau pandangan dari
perilaku sebesar 60%) masyarakat dengan
penyedia perawatan
kesehatan
Membantu
masyarakat
mengklarifikasi nilai
dan harapan yang
mungkin akan
membantu dalam
membuat pilihan
Membantu
masyarakat
mengidentifikasi
keuntungan untuk
mengikuti skrining
dan konseling
tekanan darah
maupun manajemen
hipertensi
Memberikan
informasi sesuai
dengan permintaan
masyarakat terkait
skrining dan
konseling tekanan
darah ataupun
manajemen
hipertensi
NIC : Pengajaran :
Peresepan Obat-Obatan
1. Pengajaran
Manajemen
Hipertensi
Farmakologi (Obat
antihipertensi ) dan
non Farmakologi
(Konsumsi
Semangka Untuk
terapi penurunan TD)
• Mengkaji
pengetahuan
masyarakat
mengenai
manajemen
Hipertensi
Pengobatan
Farmakologi (Obat
antihipertensi )
manajemen
Pengobatan non
Farmakologi
(Konsumsi
Semangka Untuk
terapi penurunan
TD) memberikan
informasi mengenai
manajemen
hipertensi
Farmakologi (Obat
antihipertensi ) dan
non Farmakologi
(Konsumsi
Semangka Untuk
terapi penurunan
TD)
• Memberikan terapi
konsumsi semangka
untuk menurunkan
TD
• Melakukan evaluasi
mengenai kepatuhan
mengikuti
manajemen
hipertensi
Farmakologi (Obat
antihipertensi ) dan
non Farmakologi
(Konsumsi
Semangka Untuk
terapi penurunan
TD)
• Memonitor TD
maupun pada klien
yang tidak teratur
dalam pengobatan.
• Menganjurkan klien
ke Rumah Sakit
apabila obat habis
atau terjadi gejala-
gejala yang lain dari
hipertensi
pengobatan 8. Rizky
pencegahan
Hertika
farmakologi resiko maupun
9. Made
dan non- komplikasi
Arny
farmakologi hipertensi
10. Sukmawa
hipertensi meningkat ti Arum
- Komplikasi
11. Agnes
hipertensi
- Pencegahan Arisca
hipertensi
2. Penyuluhan Setelah dilakukan Warga Dsun Ceramah dan tanya Waktu : 25 Juli 2019 Power Rizky
Kesehatan tindakan Princi jawab Tempat : Rumah Point &
Topik: keperawatan (Jamaah Warga Leaflet
- Definisi tahlil) +
selama 7 minggu,
Hipertnsi Kader Dusun
pengetahuan
- Faktor Princi
penderita
penyebab
Hipertensi
dan faktor
maupun
resiko
masyarakat
hipertensi
- Tanda dan umum mengenai
gejala penyakit
hipertensi hipertensi,
- Manajemen manajemen
pengobatan pencegahan
farmakologi resiko maupun
dan non- komplikasi
farmakologi hipertensi
hipertensi meningkat
- Komplikasi
hipertensi
- Pencegahan
hipertensi
3 Pengusulan Setelah dilakukan Tokoh Diskusi Minggu ke-3 profesi Proposal Ilvan
pengadaan tindakan Masyarakat (15 Juli- 21 Juli perencana
Posyandu PTM keperawatan dan Warga 2019) an
Dusun Princi
selama 7 minggu,
diharapkan
masyarakat
mampu membuat
dan menjalankan
program
pengendalian
penyakit tidak
menular (PTM)
dimana
berkolaborasi
dengan lintas
sektor yang
lainnya.
4. Pelatihan Kader Setelah dilakukan Kader Demo Minggu ke-4 dan ke- Tensi, Fajar
tindakan Kesehatan 5 profesi Stetoskop,
1 Pemeriksaan Setelah dilakukan Keluarga Pemeriksaan Minggu ke-4 profesi Tensi dan 1. Hikmatul
Kesehatan tindakan binaan tekanan darah dan (22 Juli-28Juli 2019) stetoskop,a Uyun
2 Pemeriksaan Setelah dilakukan Warga RW Pemeriksaan Minggu ke-4 profesi Leafleat, Arny
Kesehatan tindakan 03 Dusun tekanan darah dan (22 Juli-28Juli 2019) tensi dan
Manajemen pengetahuan
penderita
pengobatan
hipertensi
farmakologis
mengenai
(obat) dan
manajemen
non-
pengobatan
farmakologis
hipertensi
(DASH)
meningkat
Tersier
1 Senam Setelah dilakukan Keluarga Demo praktik senam Minggu ke-5 profesi speaker, 1. Hikmatul
Hipertensi asuhan Binaan hipetensi (23-29 Juli 2018) Laptop, Uyun
2 Senam Setelah dilakukan Warga Demo praktik senam Waktu : 28 Juli 2019 Speaker, Sukma
Hipertensi asuhan Dusun Princi hipetensi Tempat : Balai Dusun Laptop,
4 Penyuluhan Setelah dilakukan Warga RW Ceramah dan Tanya Waktu : 1 Agustus Power Intan
Kesehatan : tindakan 03 yang Jawab 2019 Point &
Tempat : Balai Dusun Leaflet
Pencegaha keperawatan menderita
Princi
selama 7 minggu, hipertensi
n
pengetahuan
Hipertensi
Komplikasi penderita