Anda di halaman 1dari 18

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 1


HIPERTENSI ........................................................................................................................ 2
1.1 Pengertian .............................................................................................................. 2
1.2 Klasifikasi................................................................................................................ 2
1.3 Faktor Resiko.......................................................................................................... 2
1.4 Tanda dan Gejala ................................................................................................... 4
1.5 Komplikasi .............................................................................................................. 4
OBAT-OBATAN .................................................................................................................... 5
2.1 Obat Antihipertensi ................................................................................................. 5
2.2 Macam- Macam Obat Herbal Antihipertensi ............................................................ 5
POLA MAKAN SEHAT UNTUK MENCEGAH HIPERTENSI ............................................... 10
3.1 PENATALAKSANAAN DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI ............................ 10
3.2 Mengatur Menu Makanan ..................................................................................... 11
3.3 Tujuan Diet ........................................................................................................... 12
3.4 Syarat Diet ............................................................................................................ 12
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)................................................................. 13
SENAM HIPERTENSI ......................................................................................................... 13
4.1 pengertian ............................................................................................................. 13
4.2 Tujuan................................................................................................................... 13
4.3 Metode.................................................................................................................. 13
4.4 Strategi Pelaksanaan ............................................................................................ 13
4.5 Evaluasi ................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 17
TIM PENYUSUN ................................................................................................................. 18
2

HIPERTENSI

1.1 Pengertian

Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi juga dapat didefinisikan sebagai peningakatan
tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg
(Kurniawan, 2002).

1.2 Klasifikasi

Klasifikasi Menurut WHO (World Health Organization)

Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO (Sumber: Sani, 2008)


Tekanan Darah Tekanan Darah
Kategori
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Optimal
Normal < 120 < 80
Normal-Tinggi < 130 < 85
130-139 85-89
Tingkat 1 (Hipertensi Ringan) 140-159 90-99
Sub-group: perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (Hipertensi Sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (Hipertensi Berat) ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90
(Isolated systolic hypertension)
Sub-group: perbatasan 140-149 <90

1.3 Faktor Resiko

 Faktor Genetika (Riwayat keluarga)


Anak dengan orang tua hipertensi memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk
menderita hipertensi daripada anak dengan orang tua yang tekanan darahnya normal.
3

 Ras
Orang-orang yang hidup di masyarakat barat mengalami hipertensi secara merata
yang lebih tinggi dari pada orang berkulit putih. Hal ini kemungkinan disebabkan karena
tubuh mereka mengolah garam secara berbeda.
 Usia
Hipertensi lebih umum terjadi berkaitan dengan usia, khususnya pada masyarakat
yang banyak mengkonsumsi garam. Wanita pre-menopause cenderung memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia yang sama, meskipun
perbedaan diantara jenis kelamin kurang tampak setelah usia 50 tahun. Penyebabnya,
sebelum menopause, wanita relatif terlindungi dari penyakit jantung oleh hormon
estrogen. Kadar estrogen menurun setelah menopause dan wanita mulai menyamai pria
dalam hal penyakit jantung.
 Jenis kelamin
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi dari pada wanita.
Hipertensi berdasarkan jenis kelamin ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis.
Pada pria seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok, kelebihan berat badan),
depresi dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada wanita lebih berhubungan
dengan pekerjaan yang mempengaruhi faktor psikiskuat
 Stress psikis
Apabila stress berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah menjadi tetap tinggi.
 Obesitas/kegemukan
Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan kerja pada jantung untuk memompa
darah agar dapat menggerakan beban berlebih dari tubuh tersebut.
 Asupan garam Na
Ion natrium mengakibatkan retensi air, sehingga volume darah bertambahdan
menyebabkan daya tahan pembuluh meningkat.
 Rokok
Nikotin dalam tembakau adalah penyebab tekanan darah meningkat. Hal ini karena
nikotin terserap oleh pembuluh darah yang kecil dalam paru-paru dan disebarkan ke
seluruh aliran darah.
 Konsumsi alkohol
Alkohol memiliki pengaruh terhadap tekanan darah, dan secara keseluruhan
semakin banyak alkohol yang di minum semakin tinggi tekanan darah.
4

1.4 Tanda dan Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala walaupun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung,
pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

 Sakit kepala

 Kelelahan

 Mual-muntah

 Sesak napas

 Gelisah

 Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,

jantung, dan ginjal

 Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan

koma karena terjadi pembengkakan otak disebut ensefalopati hipertensif yang

memerlukan penanganan segera

1.5 Komplikasi

Adapun komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi antara lain:


 Otak : Stroke
 Jantung : Aterosklerosis, penyakit jantung koroner, gagal jantung
 Mata : Kebutaan (pecahnya pembuluh darah pada mata)
 Paru-paru : Edema paru
 Ginjal : Penyakit ginjal kronik
 Sistemik : Penyakit arteri perifer atau penyakit oklusi arteri perifer
5

OBAT-OBATAN

2.1 Obat Antihipertensi

Golongan obat antihipertensi yang banyak digunakan adalah diuretik tiazid (misalnya

bendroflumetiazid), beta‐bloker, (misalnya propanolol, atenolol,) penghambat angiotensin

converting enzymes (misalnya captopril, enalapril), antagonis angiotensin II (misalnya

candesartan, losartan), calcium channel blocker (misalnya amlodipin, nifedipin) dan alpha‐

blocker (misalnya doksasozin). Yang lebih jarang digunakan adalah vasodilator dan

antihipertensi kerja sentral dan yang jarang dipakai, guanetidin, yang diindikasikan untuk

keadaan krisis hipertensi.

2.2 Macam- Macam Obat Herbal Antihipertensi

Menurut JNC 7 terapi hipertensi terdiri dari terapi non farmakologi dan farmakologi.

A. Terapi Non Farmakologi


1. Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol
2. Menurunkan berat badan berlebih
3. Olah raga secara teratur dan mengelola stres dengan baik.
4. Menurunkan asupan garam
B. Terapi Farmakologi
1. Pengobatan Tradisional/ Herbal Pengobatan tradisional atau herbal adalah
pengobatan terhadap hipertensi yang menggunakan bahan-bahan alami/herbal.
Tanaman Herbal untuk Tanaman herbal yang sering digunakan masyarakat dalam
mengatasi hipertensi antara lain adalah:
a. Mengkudu (Morinda citifolia)

Buah mengkudu memiliki kandungan scopoletin, senyawa ini berfungsi mengatur


tekanan darah. Mengkonsumsi mengkudu sebanyak 2 ons dua kali sehari selama
satu bulan mampu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. (Afa
Kehaati Palu, Et al, 2008)
6

b. Daun Salam (Eugenia polyantha)

Daun salam mengandung senyawa tanin, saponin, dan vitamin C. Tanin bereaksi
dengan protein mukosa dan sel epitel usus sehingga menghambat penyerapan
lemak. Sedangkan saponin berfungsi mengikat kolesterol dengan asam empedu
sehingga menurunkan kadar kolesterol. Kandungan vitamin C di dalamnya
membantu reaksi hidroksilasi dalam pembentukan asam empedu, akibat reaksi itu
meningkatkan ekskresi kolesterol. Mengkonsumsi 15 lembar daun salam dengan
cara di rebus dalam 2 gelas sampai tersisa satu gelas. Angkat, lalu saring. Minum
2 kali sehari masing-masing ½ gelas dinilai dapat menurunkan tekanan darah.
(Setiawan, 2009)
c. Kunyit (Curcuma longa)

Kunyit memiliki zat aktif berupa curcumin. Kandungan curcumin dalam kunyit dapat
menurunkan kolesterol dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.
Kurkumin memiliki kemampuan dalam mencegah pengumpalan darah, mencegah
oksidasi kolesterol LDL, serta mampu menghambat pembentukan plak didalam
pembuluh darah. Mengkonsumsi kunyit 100 mg/kg BB/perhari dapat menurunkan
kadar kolesterol didalam tubuh. (Maryam & Shanin,2011)
d. Ketumbar (Coriandrum sativum)
7

Kandungan flavanoid di dalam ketumbar terbukti dapat menurunkan kadar


kolesterol dalam tubuh. Flavanoid beraktivitas sebagai antioksidan dengan
melepaskan atau menyumbangkan ion hidrogen kepada radikal bebas peroksi agar
menjadi lebih stabil. Aktivitas tersebut menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat
(LDL) yang menyebabkan darah mengental, sehingga mencegah pengendapan
lemak pada dinding pembuluh darah Mengkonsumsi ketumbar sebanyak 500 mg/
kg BB/hari selama 4 bulan berturut-turut dapat menurunkan kadar kolesterol
didalam tubuh. (Suresh, Et al, 2012)
e. Jeruk sitrun (Citrus limon)

Jeruk sitrun mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk
lainnya. Satu jus jeruk sitrun mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15
gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Pektin berperan
menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL yang dapat menyumbat pembuluh
darah. Pada saat yang sama, pektin juga menaikkan kadar kolesterol baik atau
HDL. Mengkonsumsi jus jeruk sitrun sebanyak 1ml/kg BB/day selama 4 minggu
dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh. Sehingga mengkonsumsi jus jeruk
sitrun setiap hari dapat menghindari dari penyakit hipertensi. (Yasmin, Et al, 2010)
f. Mentimun

Mentimun memiliki efek yang sama seperti obat hipertensi ACE inhibitor, untuk
menghambat protein angiotensin I dalam darah. Mentimun juga merupakan sumber
Vitamin A dan K, folat, asam caffeic, dan silika. Selain itu juga mengandung vitamin
C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat membantu untuk menurunkan tekanan
darah. Konsumsi 150 ml jus mentimun selama 7 hari dapat menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik pada laki-laki dan perempuan hipertensi secara
signifikan
8

g. Seledri

Di dalam seledri terdapat beberapa senyawa yang dapat bertindak sebagai zat
antioksidan kuat dan aktif dalam menjaga kestabilan sistem kekebalan tubuh dan
melindungi pembuluh darah dari penyempitan, Diantaranya senyawa stillenoids,
Flavon, Fenolik, Fitosterol, Flavonoid dan fitonutrien. asalah darah tinggi dapat
segera disembuhkan karena adanya zat pendukung yang membantu meningkatkan
fungsi dari senyawa aktif untuk menjaga peredaran darah tetap dalam kondisi
lancar. Zat pendukung yang dimaksud berupa asam folat, Serat, kalium atau
potassium, Vitamin A dan vitamin K , zat Kalsium yang cukup tinggi serta zat
yang mampu memproduksi hemoglobin secara alami yaitu zat besi

h. Daun sirsak

Di dalam daun sirsak memiliki banyak sekali khasiat yang terkandung di dalamnya
salah satunya adalah zat antioksidan yang ada di dalamnya yang berkhasiat untuk
menetralisirkan radikal bebas yang ada di dalam darah. Zat antioksidan di dalam
daun sirsak ini dapat melebarkan dan melenturkan pembuluh darah sehingga
peredaran darah dapat berjalan dengan lancar. merebus daun sirsak sebanyak 10
sampai 12 lembar bersama daun salam dengan air sebanyak 4 gelas. Tambahkan
sedikit garam dan madu lebah liar, lalu rebus hingga tersisa 2 sampai 3 gelas saja.
Minum rebusan daun sirsak tersebut secara rutin pagi dan sore.
9

i. Daun alpukat

Di dalam daun alpukat terdapat kandungan flavonoid yang berfungsi


mengendalikan tekanan darah. daun alpukat ini kaya akan kandungan nutrisi yang
sangat baik untuk tubuh. selain ampuh untuk mengobati penyakit hipertensi, daun
alpukat juga ampuh dalam mengobati penyakit lainnya diantaranya adalah penyakit
antihiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah keadaan dimana terjadi penyumbatan di
dalam pembuluh darah arteri karena adanya penumpukan kolesterol yang cukup
banyak di dalamnya. merebus daun alpukat sebanyak 3-5 lembar cuci bersih dan
seduh dengan 1 gelas. Minum rebusan daun alpukat tersebut secara rutin.
10

POLA MAKAN SEHAT UNTUK MENCEGAH HIPERTENSI

Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah “gizi seimbang”, dimana
mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dari “kuantitas” dan “kualitas” yang terdiri
dari:

a. Sumber karbohidrat : Nasi, roti, kentang, umbi-umbian.


b. Sumber protein hewani : ikan, daging, putih telur, susu rendah/bebas lemak.
c. Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan polong-polongan serta hasil olahannya.
d. Sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah-buahan segar.

3.1 PENATALAKSANAAN DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI

Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :


1. Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
2. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
3. Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan
dalam daftar diet.

Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang terdapat dalam
hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Salah
satu sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan
konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari atau dapat
menggunakan garam lain diluar natrium.
11

3.2 Mengatur Menu Makanan

Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:


1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik
dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buahbuahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur,
kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

STOP : KONSUMSI DAGING KAMBING DAN

DURIAN

Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar
dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain
yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk
memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk
menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan
garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.

Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari) dapat
memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium juga
membantu untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah natrium. Pada umumnya
dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg kalium), jeruk (250 mg kalium),
tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium) kentang panggang (503 mg kalium) dan
susu skim 1 gelas (406 mg kalium). Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan
mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium
dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan kalsium perhari
rata-rata 808mg.
12

Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang
dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan. Namun pada ibu
hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak dan protein urin (preeklampsia),
selain obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam dapur serta meningkatkan
makanan sumber Mg (sayur dan buah-buahan).

Contoh menu pada seorang penderita hipertensi laki-laki umur 55 tahun, TB = 175
cm, BB = 80 kg, Tekanan darah = 160/100 mHg dengan aktivitas ringan.

3.3 Tujuan Diet

1. Membantu menurunkan tekanan darah.


2. Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh atau edema atau
bengkak.

3.4 Syarat Diet

1. Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang


2. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
3. Jumlah garam disesuaikan
13

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SENAM HIPERTENSI

4.1 pengertian

Senam hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan dan
mengelola stres (faktor yang mempertinggi hipertensi).

4.2 Tujuan

1. Mengurangi berat badan dan mengelola stres (faktor yang mempertinggi hipertensi)
2. Menurunkan tekanan darah

4.3 Metode

1. Presentasi
2. Demonstrasi Senam Hipertensi

4.4 Strategi Pelaksanaan

1. Persiapan
a. Persiapan Klien
(1) Klien diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
(2) Klien dalam posisi berdiri
b. Persiapan Lingkungan
(1) Ruangan yang tenang dan kondusif
(2) Ruangan yang cukup luas
2. Pelaksanaan
Simulasi senam hipertensi dengan tahapan:
a. Gerakan Pemanasan
1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi
lain.
14

2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi
kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan
bahu dan punggung.

b. Gerakan Inti
1) Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua tangan searah
dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan hindari hentakan.
2) Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar bahu.
Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan semampunya sambil
mengatur napas.

3) Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisikaki yang
searah dengan tangan sedikit ditekuk.Tngan diletakkan dipinggang dan kepala
searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10 hitungan lalu ganti dengan sisi
lainnya.
15

4) Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan kedua
tangan diangkat keatas. Lakukan bergantian secara perlahandan
semampunya.
5) Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang kesamping. Kedua
tangan dengan jemari mengepal ke arah yang berlawanan. Ulangi dengan sisi
bergantian.
6) Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan tangan yang
searah lutut di pinggang. Tangan sisi yang lain lurus kearah lutut yang ditekuk.
Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan lakukan semampunya.

c. Pendinginan
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan
dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan padasisi lainnya.
16

2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan gerakan
setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan kesisi lainnya dan
tahan dengan hitungan yang sama.
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti senam hipertensi.
2) Memberi pujian atas keberhasilan klien.
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien melaksanakan senam hipertensi minimal 30 menit dan dilakukan
seminggu tiga kali.

4.5 Evaluasi

1. Respon Verbal
Klien mengatakan senang untuk melakukan senam hipertensi
2. Respon Non Verbal
Klien sangat antusias dengan senam hipertensi dan mengikuti setiap kegiatan dengan
baik.
17

DAFTAR PUSTAKA

Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1
Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI.
Mufidah Kamalita. 2017. Penerapan Senam Hipertensi untuk Menurunkan Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi Pada Keluarga Tn. S dan Ny. K di Desa Klopogodo
Rt. 01 Rw. 04 Kec. Gombong. Skripsi. Stikes Muhammadiyah Gombong.
18

TIM PENYUSUN

Buku ini disusun oleh mahasiswa program studi profesi ners kelompok 2A tahun 2018
Universitas Brawijaya. Kami menyadari masih banyak sekali kekurangan yang ada pada
modul ini. Dan kami sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang membangun.
Semoga modul ini dapat menjadi pedoman dan bermanfaat dalam penanggulangan penyakit
hipertensi di Dusun Sumberbendo Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

Penyusun:

Ryka Widyaningtyas

Wisnu Rama Widjaya

Feny Dwi Anggraini

Krismaya Ismayanti

Nur Arifah Astri

Annisa Novilia Alam

Novelia Ayudita Hafna Bahri

Sinta Devi Puspitasari

Siti Latifah
‘’ Ketika perjalanan terlalu jauh
Mea Kuraini Syafitri
untuk ditempuh, maka kami
Sri Breginia Relanov Sitepu
percaya bahwa dengan Bersama

tujuan itu akan tercapai ‘’

Anda mungkin juga menyukai