Anda di halaman 1dari 13

Sistem Informasi Georafis (Georaphic Information Sistem) adalah suatu sistem informasi yang berbasis

komputer, yang dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi.

Pengertian SIG menurut beberapa ahli

1. Menurut Marbel et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.


2. Menurut Burrough (1986) mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan
kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan
dengan pemetaan dan perencanaan.
3. Menurut Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi
data keruangan
4. Menurut Arronoff (1989), mendefinisiskan SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer yang
memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data,
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data,
serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
5. Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan
spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-
karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup
metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat
lunak dan struktur organisasi.

Subsistem SIG

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem komputer yang memiliki sub sistem yang
terdiri atas empat kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis, yaitu ;

1. Data input, subsistem ini terkait dengan tugas mengumpulkan, mempersiapkan dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber.
2. Data output, merupakan subsistem yang mampu menampilkan atau menghasilkan
keluaran keseluruhan atau sebagian data dalam bentuk tabel, grafik, peta ataupun laporan.
3. Data management, bertugas untuk mengorganisasikan data, baik data spasial maupun
atribut yang terkait ke dalam sistem basis data sehingga mudah untuk dipanggil kembali.
Sehingga sering disebut juga sebagai subsistem storage and retrieval (penyimpanan dan
pemanggilan data).
4. Data manupulation and analysis, subsistem ini melakukan manipulasi dan pemodelan
data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan yang dihasilkan oleh Sistem
Informasi Geografis (SIG).

Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data atau
informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data atau fakta permukaan bumi
secara lengkap, misalnya keadaan geologi, topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud
data tersebut disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta
sebagai basis data.

Menurut beberapa pakar, ada beberapa pengertian SIG.

 SIG adalah sistem yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, dan data manusia
organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi (Chrisman:97).
 SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasi
dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi (Demers:97).
 SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan baik
data spasial maupun nonspasial (Guo:20).
 SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan,
memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data-data yang
berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi (Rice:20).

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis.

Dengan SIG, seluruh data yang ada pada suatu wilayah dapat disimpan, dimanipulasi, dan dianalisis
melalui komputer. Teknologi komputer mampu menangani berbagai informasi secara cepat dan akurat
sehingga SIG yang berbasis teknologi komputer menjadi pilihan bagi banyak pengguna pada saat ini.

2. Pengelolaan SIG
Cara pengelolaan SIG sebagai suatu sistem pada prinsipnya terdiri atas tiga subsistem.

(a). Subsistem masukan (input subsystem), yaitu pengumpulan data objek material geografi yang
mendukung dan dapat dimasukkan dalam topik geografi yang akan diinformasikan. Data tersebut diolah
dan disajikan dalam bentuk peta, bagan, grafik, atau tabel. Input data SIG diperoleh dari peta, tabel, foto
udara, citra satelit, dan hasil survei lapangan.

(b). Subsistem pengolahan dan penyimpanan data (processing and storage subsystem), yaitu
penyimpanan data yang memungkinkan untuk dipanggil kembali secara tepat dan akurat. Adapun data
yang diolah atau dikelola ada dua macam, yaitu,
1). Data keruangan atau data grafis atau data spasial,
2). Data deskriptif atau data atribut.
Pengumpulan data dan pengolahan data geografis dilakukan dengan dua cara yaitu
1). Pengindraan jauh berupa foto udara, citra radar, dan citra satelit.
2). Data teristis (pengukuran langsung di medan atau lapangan) yang tidak dapat dipantau dari jauh,
misalnya, kepadatan penduduk dan batas wilayah administrasi.

(c). Subsistem penyajian (output subsystem), yaitu penyajian semua data atau sebagian data dalam
bentuk tabel, peta file elektronik (digital), dan grafik.

Dari ketiga subsistem tersebut, pengelolaan data geografi merupakan pengelolaan data yang didasarkan
pada kerja komputer. Proses komputerisasi data (input) harus berupa angka atribut (numerik). Oleh
karena itu jenis data harus diubah menjadi data digital atau atribut dengan menggunakan komputer
sesuai dengan prinsip SIG.

Contoh:
1). Data pengindraan jauh berupa foto udara dikonversi dalam bentuk digital.
2). Data satelit dalam bentuk digital secara langsung dapat digunakan.

Untuk mengubah data peta menjadi data SIG digital, dapat dilakukan dengan melalui dua proses, yaitu
melalui proses digitasi garis atau grid raster (kotak-kotak) dan melalui scanning (penyapuan) dengan
menggunakan alat yang disebut scanner.

Jika subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang
ada, maka subsistem SIG dapat digambarkan sebagai berikut.
3. Tahap Kerja SIG
Tahapan dalam SIG mencakup tiga hal, yaitu masukan (input), proses, dan keluaran (output).

Seluruh informasi atau data SIG pada suatu wilayah dapat disimpan, dimanipulasi, dan dianalisis secara
serentak melalui komputer. Selain dengan proses komputerisasi, cara manual juga dapat dilakukan,
tetapi memakan waktu lebih lama.

Tahap kerja SIG dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Masukan (input)

Dalam kerja SIG, mula-mula dibutuhkan data awal atau data base, yaitu data yang dikumpukan selama
survei dimasukkan dalam komputer, atau peta-peta yang telah ada dilarik secara optis dan dimasukkan
ke dalam komputer. Secara garis besar, data dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data spasial.

1. Data Atribut
Data atribut adalah data yang ada pada keruangan atau lokasi. Atribut menjelaskan suatu
informasi.
2. Data Spasial atau Data Keruangan
Data spasial adalah data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat di permukaan bumi. Data
spasial disajikan dalam dua bentuk atau model, yang pertama yaitu bentuk raster disajikan
dalam bentuk bujur sangkar atau sistem grid, yang kedua bentuk vektor disajikan dalam bentuk
sistem koordinat.

Dapat dijelaskan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama atau poligon
tertutup sempurna. Gambar tersebut merupakan gambar sistem koordinat raster terletak di sudut kiri
atas. Nilai x akan meningkat ke kanan dan nilai y akan membesar ke bawah.

Dengan sistem koordinat seperti gambar di atas, semua kenampakan di muka bumi dapat dijelaskan.
Semakin pendek jarak antartik pada sumbuh x, dan sumbu y, maka gambar yang berbentuk akan
mendekati kenyataan sebenarnya.
b. Proses

Proses dalam SIG dapat berfungsi untuk memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang
tersimpan dalam komputer. Jenis analisis data sebagai berikut: analisis lebar, analisis penjumlahan
aritmatika, dan analisis garis bidang.

c. Keluaran (output)

Data yang sudah dianalisis oleh SIG akan memberikan informasi pada pengguna data sehingga dapat
dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keluaran SIG dapat berupa peta cetakan (hard
copy), rekaman (soft copy), dan tayangan (display).

Dengan SIG, setiap orang dapat membuat peta dan kemudian mengubah atau memodifikasinya dengan
cepat kapan saja. Di samping itu, pengguna SIG juga dapat memproses ulang pembuatan peta dengan
tingkat ketelitian tinggi kapan saja sebagai contoh dalam pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan
berbagai informasi atau tema yang tersedia.

4. Komponen SIG
Dalam kerja SIG, diperlukan komponen-komponen SIG yang merupakan sistem kompleks yang biasanya
terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan.

Berikut ini adalah komponen-komponen SIG:

1. Perangkat keras (hardware), berupa suatu unit komputer terdiri atas CPU, VDU, disk drive, tape
drive, digitzer, printer, dan plotter.
2. Perangkat lunak (software), berupa modul-modul program misal Arc/info, Arc View, Map Info,
R2V, dan sebagainya.
3. Data dan informasi geografi, berupa data spasial (peta) foto udara, citra satelit dan data atribut
seperti data penduduk, data industri, dan pertambangan.
4. Manajemen berupa sumber daya manusia yang mempunyai keahlian mengolah SIG.

Dari uraian diatas secara keseluruhan, maka SIG tidak hanya diterapkan dalam bidang sumber daya
alam, tetapi sekarang berkembang pada bidang perencanaan pembangunan.
Berkembangnya SIG yang menggunakan batuan teknologi komputer yang berupa perangkat keras
maupun perangkat lunak dapat dimanfaatkan untuk membantu pemecahan masalah yang muncul
dalam penanganan berbagai data.

Ada beberapa macam perangkat lunak dalam SIG yaitu :

1. ArcView
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi geografi yang di
keluarkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Intitute). ArcView dapat melakukan
pertukaran data, operasi-operasi matematik, menampilkan informasi spasial maupun atribut
secara bersamaan, membuat peta tematik, menyediakan bahasa pemograman (script) serta
melakukan fungsi-fungsi khusus lainnya dengan bantuan extensions seperti spasial analyst dan
image analyst (ESRI).
ArcView dalam operasinya menggunakan, membaca dan mengolah data dalam format
Shapefile, selain itu ArcView jaga dapat memanggil data-data dengan format BSQ, BIL, BIP,
JPEG, TIFF, BMP, GeoTIFF atau data grid yang berasal dari ARC/INFO serta banyak lagi data-
data lainnya. Setiap data spasial yang dipanggil akan tampak sebagai sebuah Theme dan
gabungan dari theme-theme ini akan tampil dalam sebuah view. ArcView mengorganisasikan
komponen-komponen programnya (view, theme, table, chart, layout dan script) dalam sebuah
project. Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView.
Salah satu kelebihan dari ArcView adalah kemampaunnya berhubungan dan berkerja dengan
bantuan extensions. Extensions (dalam konteks perangkat lunak SIG ArcView) merupakan suatu
perangkat lunak yang bersifat “plug-in” dan dapat diaktifkan ketika penggunanya memerlukan
kemampuan fungsionalitas tambahan (Prahasta). Extensions bekerja atau berperan sebagai
perangkat lunak yang dapat dibuat sendiri, telah ada atau dimasukkan (di-instal) ke dalam
perangkat lunak ArcView untuk memperluas kemampuan-kemampuan kerja dari ArcView itu
sendiri. Contoh-contoh extensions ini seperti Spasial Analyst, Edit Tools v3.1, Geoprocessing,
JPGE (JFIF) Image Support, Legend Tool, Projection Utility Wizard, Register and Transform
Tool dan XTools Extensions.
Kelemahan dari arcview antara lain :
a. ArcGIS perlu spek hardware yang lebih tinggi. Dalam bahasa yang simple, ArcGIS lebih berat
b. ArcGIS secara default tidak support multi View dan multi layout. Ini sangat menyulitkan
pembuatan peta masal seperti Peta kegiatan GNRHL
c. Penggunaan ArcGIS akan efisien jika menggunakan beberapa software yang lain selain ArcMap
yang dibuka bersama, misalnya ArcCatalog, Windows Explorer, dan Notepad
d. ArcGIS tidak 100% persen kompatible dengan ArcView 3x. Proses migrasi akan sangat
revolusioner, seperti migrasi dari MS Word 2003 ke MS Word 2007.
e. Tool ArcView tidak memiliki counterpart di ArcGIS. Pengguna ArcView 3x yang sudah
dimanjakan oleh XTools, ET36, dan X-ArcInfo Extension akan kebingunan mencari fungsi-
fungsi yang sangat sering dipakai di ArcView. Di ArcGIS terdapat Xtool dan ET tetapi berbayar.

ArcView mengorganisasikan project beserta tools ya n g tersedia


k e d a l a m bentuk sistem windows, menu, button, dan icon. Setiap tipe dokumen
(view, table,chart, layout, dan script) ArcView memiliki tampilan yang berbeda. Struktur
tampilan pada ArcView terdiri dari :
a. Project adalah suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView GIS. Sebuah
project berisi pointers y a n g m e r u j u k p a d a l o k a s i f i s i k ( d i r e k t o r i d a l a m d i s k ) d i
m a n a dokumen-dokumen tersebut disimpan.
b. Theme adalah suatu bangunan dasar system ArcView.
c. View merupakan sebuah peta interaktif yang dapat digunakan untuk menampilkan, memeriksa,
memilih dan menganalisa data grafis.
d. Table digunakan untuk menampilkan informasi tentang fature yang ada di dalam suatu view.
e. Chart merupakan sebuah grafik yang menyajikan data tabular.
f. Layout digunakan untuk mengintegrasikan dokumen (view, table, chart) dengan elemen-elemen
grafik yang lain di dalam suatu window tunggal guna membuat peta yang akan dicetak.
g. Script merupakan sebuah bahasa pemrograman dari Arcview yang ditulis ke dalam bahasa
Avenue.

2. ArcGIS
Arcgis explorer adalah layanan sejenis google earth yang di tujukan sebagai viewer data
spasial. Membuat peta (project) dengan arcgis mungkin cukup menyenangkan dan mudah.
Kelemahan ArcGIS adalah :
a. ArcGIS lebih disupport oleh ESRI.
b. ArcGIS lebih disupport oleh ESRI.ArcView 3x adalah produk lawas yang tanggal kadaluwarsanya
tinggal menunggu waktu.
c. ArcView lebih mudah crash dibandingkan ArcGIS
d. ArcGIS lebih kompatible dengan VISTA dibandingkan dengan ArcView (meskipun saya bukan
pengguna Vista)
e. ArcGIS lebih mendukung banyak tipe file dibandingkan dengan ArcGIS, baik itu tipe file spasial
ataupun file attribut.
f. ArcGIS memiliki tingkat kustomisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ArcView. Kesan
pertama user akan menemukan sebaliknya bahwa ArcGIS sangat susah di”utak-atik” padahal
sesungguhnya di dalam ArcGIS lebih mudah.
g. Support Geodatabase. Ini sangat penting jika arah pengembangan GIS adalah menggunakan
geodatabase, tidak cuma shapefile yang konvensional.
h. Labelling yang lebih smart.
i. Non-Graphical Grid.
j. Compatible dengan banyak bahasa pemrograman.

3. Map server
MapServer adalah applikasi Open Source yang memungkinkan sebuah data peta diakses
melalui web. Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Universitas Minesotta Amerika
Serikat. Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta Digital menjadi lebih mudah
dan interaktif. Interaktif peta disini diartikan bahwa pengguna dapat dengan mudah melihat dan
mengubah tampilan peta seperti zoom, rotate, dan menampilkan informasi (seperti menampilkan
info jalan) dan analisis( seperti menentukan rute perjalanan) pada permukaan geografi.
Map Server bekerja secara berdampingan dengan applikasi web server. Web Server
menerima request peta melalui MapServer. MapServer mengenerate request terhadap peta dan
mengirimkannya ke web server seperti pada gambar berikut:
Fungsi utama dari MapServer adalah melakukan pembacaan data dari banyak sumber dan
menempatkannya kedalam layer-layer secara bersamaan menjadi file graphic. Salah satu
layernya bisa saja berupa gambar satelit. Setiap layer saling overlay satu dengan lainnya dan
ditampilkan kedalam web browser. Mapserver menghasilkan keluaran berupa file graphic
berdasarkan masukan yang diberikan oleh user. Komponen kuncinya adalah MapServer
executable yang terdiri dari CGI program, file peta, sumber data dan output gambar. Perangkat
lunak lain dalam SIG yaitu Arc Info, Map Info, dan Map publisher

Perangkat Keras SIG

Perangkat Keras SIG adalah perangkat komputer beserta asesori lainnya yang berfungsi mendukung
operasional perangkat lunaknya (software SIG dan software pendukung lainnya). Semakin tinggi
spesifikasi teknis sebuah perangkat keras maka semakin bagus performance sistem yang dibangun.
Biasanya ada standar minimal untuk spesifikasi teknis perangkat keras agar software bisa running
dengan baik.

Pengaruh spesifikasi perangkat keras SIG sangat menentukan kecepatan pengolahan data, akses data,
kecepatan tampilan data, resolusi gambar, serta kemampuan penyimpanan data. Tiga (3) kelompok
perangkat keras SIG yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

1. Alat masukan data (digitizer, scanner, keyboard komputer, CD reader, diskette reader).

2. Alat penyimpan dan pengolah data (komputer dengan hard disk-nya, tapes or catridge unit, CD
writer).

3. Alat penampil serta penyaji keluaran/informasi (monitor komputer, printer, plotter).

Baca juga: Perencanaan atau Perancangan SIG

Perangkat Lunak SIG

Perangkat Lunak SIG adalah software SIG (GIS) maupun software pendukung lainnya yang dibutuhkan
dalam membangun sebuah Sistem Informasi Geografis. Software SIG biasanya mempunyai kesamaan
tujuan untuk proyek-proyek SIG, perbedaannya hanya pada bentuk tampilan, bahasa pemrograman,
aturan main, juga fasilitas purna jualnya. Pada perangkat lunak sistem informasi geografis, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Software SIG yang dibeli harus bisa memenuhi kebutuhan dan harus disesuikan dengan
kebutuhan.

2. Software SIG harus cukup popular serta banyak dipakai user.

3. Ada jaminan perawatan terhadap Software SIG tersebut.

4. Bisa berkomunikasi dengan software-software umum lainnya.


Inti dari sebuah perangkat lunak SIG, dalam hal ini software SIG adalah harus mampu menyediakan
fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query, maupun analisa data geografis. Beberapa
contoh software GIS yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

1. ArcGIS, ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG.

2. CAD system untuk entry graphic data.

3. ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sensing data atau penginderaan jauh.

4. Modul dasar perangkat lunak seperti modul pemasukan, pembetulan data, modul penyimpanan,
peng-organisasian data, modul pemrosesan, penyajian data, modul transformasi data, juga
modul interaksi dengan pengguna (input query).

Komponen SIG meliputi salah satunya adalah perangkat lunak (software) diantaranya :

1. ArcInfo

2. ArcView

3. MapInfo

4. ArcGIS

5. MapServer

1. ArcInfo

ArcInfo merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang telah banyak digunakan oleh para ahli di bidang
GIS. Pada prinsipnya ini sangat mendukung dalam pembuatan dan pembangunan sebuah peta yang
berdasarkan pada prinsip-prinsip informasi pemetaan yang terpadu. Prinsip informasi peta ini pada
dasarnya dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

 informasi keruangan, yang menggambarkan lokasi dan bentuk dari unsur-unsur geografi dan
hubungannya dengan unsur-unsur yang lain (unsur-unsur ini meliputi; titik, garis, dan
luasan/area).

 informasi dekriptif, berhubungan dengan unsur-unsur geografi tersebut (atribut peta).


2. ArcView

Arcview merupakan sebuah aplikasi SIG yang dikembangkan oleh Esri.Inc yang memiliki kemampuan
untuk menampilkan, membuat, mengatur dan memanipulasi data spasial/geografis.

Konsep yang digunakan oleh acrview sama seperti SIG lain yaitu dengan penerapan layering yang setiap
layer diisi oleh satu tipe layer.

Tipe layer yang diperbolehkan adalah

 Tipe Point/Titik yang digunakan untuk menentukan lokasi tepat suatu objek. Dengan sifat hanya
memiliki titik tengah saja.

 Tipe Line/Garis yang digunakan untuk menentukan suatu jalan, sungai atau batas. dengan sifat
memiliki titik tengah dan panjang.

 Tipe Polygon/Area/Shape yang digunakan untuk menentukan suatu keadaan daerah denga sifat
memiliki titik tengah, keliling dan luasan.

Layer dalam arcview disebut juga sebagai Theme.

Komponen terdapat dalam Acrview dibagi menjadi 5 bagian yaitu:

 View

Merupakan window untuk menampilkan semua data gambar yang ada baik dalam bentu vektor maupun
bentuk Raster.

 Table

Merupakan window/document untuk menampilkan data tabular

 Chart

Merupakan window output untuk analisis data tabular

 Layout

Merupakan window output untuk analisis data visual

 Script

Merupakan window proses untuk membentuk/mengatur jalannya arcview.

3. MapInfo
MapInfo adalah aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dikembangkan oleh MapInfo corp. sejak tahun
1986. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh empat orang mahasiswa Institut Politeknik Rensellaer,
Troy, New York.
Oleh karena komitmennya di dalam bidang garapannya, pada saat ini MapInfo menjadi salah satu
produk perangkat lunak SIG yang sangat sukses di pasaran, parameternya:
1. MapInfo tersedia dalam 16 versi bahasa yang berbeda
2. MapInfo terjual ratusan ribu copy di dunia
3. MapInfo menjadi perangkat lunak standard untuk pemetaan di lingkungan pemerintah Australia
4. MapInfo secara defacto menjadi perangkat lunak standard untuk aplikasi – aplikasi telekomunikasi
Sehubungan dengan hal di atas, MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak pemetaan (SIG)
desktop yang dikembangkan dan kemudian dipasarkan untuk memenuhi (sebagian besar) kebutuhan-
kebutuhan di lingkungan bisnis. Perangkat lunak SIG ini memungkinkan para penggunanya untuk
memvisualisasikan dan menganalisa data-data yang menjadi masukannya secara geografis lebih cepat
dan menyediakan informasi yang diperlukan di dalam proses pengambilan keputusan.

4. ArcGIS

Perangkat lunak ArcGIS merupakan perangkat lunak SIG yang baru dari ESRI, yang memungkinkan kita
memanfaatkan data dari berbagai format data. Dengan ArcGIS kita memanfaatkan fungsi desktop
maupun jaringan. Dengan ArcGIS kita bisa memakai fungsi pada level ArcView, ArcEditor, Arc/Info
dengan fasilitas ArcMap, ArcCatalog dan Toolbox. Materi yang disajikan adalah konsep SIG,
pengetahuan peta, pengenalan dan pengoperasian ArcGIS, input data dan manajemen data spasial,
pengoperasian Arc Catalog, komposisi/ tata letak peta dengan ArcMap.

5. MapServer

MapServer merupakan aplikasi freeware yang memungkinkan kita menampilkan data spasial di web.
Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface).
Program tersebut akan ditampilkan di web server, dan berdasarkan beberapa parameter tertentu akan
menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta
ataupun bentuk lain.
MapServer mempunyai fitur¬fitur berikut:

 menampilkan data spasial dalam format vektor seperti: Shapefile (ESRI), ArcSDE (ESRI), PostGIS
dan berbagai format data vektor lain dengan menggunakan library OGR

 menampilkan data spasial dalam format raster seperti: TIFF/GeoTIFF, EPPL7 dan berbagai
format data raster lain dengan menggunakan library GDAL

 menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga operasi¬operasi spasial dapat
dilakukan dengan cepat
 dapat dikembangkan (customizable), dengan keluaran yang dapat diatur menggunakan file¬file
template

 dapat melakukan seleksi objek berdasar nilai, berdasar titik, area, atau berdasar sebuah objek
spasial tertentu

 mendukung rendering karakter berupa font TrueType

 mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang di¬tiled (dibagi¬bagi menjadi sub
bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan menampilkan gambar dapat
dipercepat)

 dapat menggambarkan elemen peta secara otomatis: skala grafis, peta indeks dan legenda peta

 menggunakan skala dalam penggambaran objek spasial

 dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekspresi lojik mapun ekspresi
reguler

 dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur sedemikian rupa sehingga
tidak saling tumpang tindih

 konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan pada URL

 dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly.

Anda mungkin juga menyukai