Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan
dari dunia pendidikan. Sebagai ujung tombak pendidikan di Indonesia seorang
guru hendaknya selalu berusaha menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Tugas guru tidak hanya sampai disitu saja, revolusi 4.0 yang
begitu melekat dalam berbagai elemen kehidupan masyarakat termasuk dunia
pendidikan,mengharuskan kita menjadi guru yang bisa mendampingi peserta
didik dalam menghadapi era revolusi 4.0. agar peserta didik kita tumbuh menjadi
masyarakat yang mandiri, mampu bekerjasama dan mampu bersaing di era
globalisasi.
SMP Negeri 10 Kejuruan Muda terletak di Desa Seumadam Kecamatan
Kejuruan Muda langsung berbatasan dengan provinsi Sumatera utara. Bahkan
sekolah ini terletak 50 meter dari gerbang perbatasan Aceh dan Sumatera utara.
Sekolah ini di diresmikan pada bulan juli 2010, keunikan dari SMPN 10
Kejuruan Muda adalah, sekolah ini satu- satunya sekolah negeri yang
pelaksanaan kegiatanya beradu dengan dayah perbatasan. Dayah perbatasan
merupakan pondok pasantren modern dibawah naungan Dinas Dayah Provinsi
Aceh.
Guru yang mengajar disekolah ini merupaka guru dengan strata
pendidikan S-1, dari berbagai latar belakang ilmu. Guru yang sudah
bersertifikasi sebanyak 6 orang, dan 10 orang lagi belum bersertifikasi. Dalam
UUD No 14 tahun 2015, tentang Guru dan Dosen, Bab IV, pasal 10 menyatakan:
salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah Kompetensi
Pedagogik. Salah satu cakupannya adalah memanfaatkan teknologi sebagai
media pemebelajaran
Tetapi kenyataannya banyak guru-guru yang hingga saat ini tidak mampu
memanfaatkan teknologi, meski dalam tahap yang sederhana. Hal ini
menyebabkan kegiatan belajar mengajar kurang efektif apabila didalamnya tidak

1
dibarengi dengan adanya media sebagai pendukug proses kegiatan tersebut.
Karena media pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan materi-materi
kepada siswa dan mempermudah dalam proses pembelajaran.
Seringkali dalam proses pembelajaran terjadi kejenuhan dalam
menyimak materi yang disampaikan oleh guru, hal tersebut berakibat pada nilai
yang menjadi tidak terlalu bagus. Untuk mengatasi hal tersebut agar tidak
terjadi, maka kreativitas dari seorang pendidik harus diperhatikan. Melalui
media pembelajaran proses pembelajaran akan memnacing semangat para siswa.
Tanpa media pembelajaran materi yang akan disampaikan kurang mengena
kepada siswa.Salah satu media pembelajaran adalah Power Point.
Media Power Point adalah alat bantu presentasi, biasanya digunakan
untuk menjelaskan suatu hal yang dirangkum dan dikemas dalam slide Power
Point. Sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami penjelasan kita melalui
visualisasi yang terangkum di dalam slide. Dengan Media Power Point
diharapakan semua materi yang disampiakan guru bisa diterima oleh siswa.
Untuk itu dalam makalah ini akan disajikan beberapa data terkait mini
riset tentang Kemampuan Guru dalam Membuat Media Pembelajaran Power
Point di SMPN 10 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pemahaman guru tentang jenis dan fungsi media
pembelajaran berupa slide power point.
2. Bagaimana kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran
power point.

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Filsafat Pendidikan
2. Untuk mengetahui pemahaman guru tentang jenis dan fungsi
media pembelajaran berupa slide power point.
3. Untuk Mengetahui kemampuan guru dalam membuat media
pembelajaran power point.

1.4 Manfaat
1. Agar tim peneliti dapat mengetahui sampai dimana pemahaman guru
tentang jenis dan fungsi media pembelajaran berupa slide power point.

2
2. Agar tim peneliti mengetahui kemampuan guru dalam membuat media
pembelajaran power point.
3. Agar tim peneliti bisa membuat rencana tindak lanjut berupa rekayasa
ide.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan Teori


Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan jamak dari kata
“medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media ialah
pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa
orang atau benda) kepada penerima pesan. Media bukan hanya alat perantara
seperti TV, radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi seseorang sebagai
sumber belajar yang dikondisikan untuk memperoleh pengetahuan dan
wawasan, mengubah sikap seseorang serta menambah ketrampilan.
Menurut pendapat dari Sardiman (2007) media adalah komponen
komunikasi yang berfungsi sebagai perantara/pembawa pesan dari pengirim
ke penerima. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat menarik
perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Hal ini juga didukung oleh pendapat
Uno (2008) yang ditulis pada blog https://www.asikbelajar.com/pengertian-
manfaat-jenis-dan-pemilihan/menyatakan bahwa media dalam pembelajaran
adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dari sumber (guru) ke peserta didik (siswa) yang
bertujuan menarik mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain
digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan dapat dimanfaatkan
untuk memberikan penguatan maupun memotivasi di dalam kegiatan belajar
mengajar.
Media pembelajaran merupakan segala komponen dalam lingkungan
belajar siswa yang dipergunakan oleh pengajar agar pembelajaran berlangsung
lebih efektif. Sehingga pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan,
keahlian, skill, ide, pengalaman dan sebagainya pada saat proses penyampaian
informasi dari guru ke peserta didik dapat berjalan lancer.

Jenis–Jenis Media Pembelajaran


Ada berbagai media pembelajaran.Beberapa ahli mencoba menggolongkannya
untuk mengenal karakteristik mediantersebut. Menurut pendapat media
pembeajaran digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu:

Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima
pesan. Contoh media audio antara lain: radio, piringan audio, pita audio, tape
recorder, phonograph, telepon, laboratorium bahasa.

4
Media Visual
Media visual terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

Media visual diam, contohnya: foto, ilustrasi, flash card, gambar pilihan
dan potongan gambar, film bingkai, film rangkai, transparansi, proyektor, grafik,
bagan, diagram, poster, gambar kartun, peta dan globe.
Media visual gerak, meliputi: gambar proyeksi bergerak seperti film bisu
dan sebagainya

Media Audio Visual, di bedakan menjadi media audio visual diam dan media
audio visual gerak. Media audio visual diam meliputi slow scan TV, time shared
TV, TV diam, film rangkai bersuara, film bingkai bersuara. Sedangkan media
audio visual gerak terdiri atas film bersuara, pita video, film TV, televisi,
holograf.

Lingkungan sebagai Media


Banyak potensi disuatu daerah atau di sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan
sebagai media dan sumber pembelajaran. Lingkungan merupakan media dan
sumber belajar yang dapat dipergunakan untuk memperkaya bahan dan kegiatan
belajar siswa di sekolah.

Manfaat Media Pembelajaran


Menurut Arsyad (2007), penggunaan media pembelajaran di dalam proses
belajar mengajar memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak
terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera, misalnya:
Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan gambar atau model.
Objek yang kecil, dapat dibantu dengan penggunan proyektor atau gambar.
Kejadian atau peristiwa dimasa lalu dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film
atau video.
Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi
dapat diatasi sikap pasif dan Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
Menimbulkan motivasi belajar siswa.Memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. Bahan pengajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami oleh siswa, dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. Media
pembelajaran memberikan informasi/kesamaan dalam pengamatan kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan

5
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya
misalnya karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Pengertian Media Power Point


Jenis teknologi yang digunakan dalam pengajaran terdiri dari media
audiovisual (film, filmstrip, televisi, dan kaset video) dan komputer. Media
komputer adalah salah satu media interaktif yang memiliki peran utama untuk
memproses informasi secara cermat, cepat dan dengan hasil yang akurat.
Sebagai sebuah media pembelajaran komputer dapat membangkitkan minat dan
perhatian siswa terhadap mata pelajaran tertentu. Selain itu, komputer sendiri
dapat berfungsi sebagai salah satu sumber informasi, dengan demikian dapat
menjadi sumber belajar bagi seorang siswa beberapa bagian utama dalam
pembelajaran yang menggunakan media komputer.
Setiap sekolah memiliki fasilitas berbeda. Ketersedian media yang dapat
menunjang proses belajar mengajar antara sekolah yang satu dengan sekolah lain
berbeda. Keterbatasan akan media tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu sulitnya memperoleh media yang sesuai dengan materi yang sedang
diajarkan kepada siswa, keterbatasan dana, cepat rusak, kurang dukungan dari
pimpinan dan lain sebagainya. Daryanto (2006:31) yang ditulis pada blog
https://www.asikbelajar.com/pengertian-manfaat-jenis-dan-pemilihan/ mengatakan
stand alone adalah pola penyajian Microsoft Office Power Point yang dirancang
khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif. Setiap siswa
dapat mempelajari materi pelajaran secara individual. Siswa dapat belajar sesuai
dengan kemampuannya sehingga penggunaan Microsoft Office Power Point
dengan pola penyajian stand alone diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Keterbatasan akan adanya media seperti perangkat presentasi yang
diperlukan sebagai alat yang mampu menampilkan informasi yang terdapat pada
Microsoft Office Power Point dapat diatasi dengan menggunakan pola penyajian
stand alone. Dengan bantuan media powerpoint, seorang guru dapat
mempresentasikan materi ajar kepada siswa bisa lebih mudah dalam
mentransformasikan ilmunya melalui presentasi yang diberikan oleh seorang
guru kepada anak didiknya di kelas. Disamping memudahkan seorang guru
menguasai kelas dan membantu anak-anak didik untuk tetap fokus dengan apa
yang diterangkan oleh seorang guru.
slide.
Power Point merupakan program untuk membantu mempresentasikan
dan menampilkan presentasi dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek, clipart,
movie, suara, atau video yang dimainkan pada saat presentasi.

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian adalah prosedur untuk mengumpulkan data, menganalisis
dan melaporkan hasil penelitian. Jadi rancangan penelitian dipakai untuk
menunjuk pada rencana peneliti tentang bagaimana ia akan melaksanakan
penelitian.

B. Populasi dan sampel


a. Populasi
populasi merupakan objek atau subjek yang berada dalam suatu wilayah
dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang mempunyai kaitan dengan masalah
yang diteliti. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah berjumlah 16 guru.

b. Sampel
Sampel pada penelitian ini berjumlah 10 guru.

C. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan
data. Pembuatan instrumen penelitian diawali dari penyusunan konstruks,
perumusan definisi konseptual., penyusunan kisi-kisi dan akhirnya dibuat butir-
butir pertanyaan atau pernyataan. Setelah itu dilakukan uji coba untuk
mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
Peneliti menggunakan alat yang disebut angket atau kuisioner dalam bentuk
pertanyaan yang dibagikan ke sampel.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada salah satu sekolah di Aceh
Tamiang tepatnya di sekolah SMPN 10 Kejuruan Muda, yaitu dengan cara
menyebarkan angket pada 10 orang guru. Angket yang diberikan kepada guru
yaitu .

Berilah pendapat Anda yang sebenarnya terhadap pertanyaan-pertanyaan di


bawah ini, mohon tidak terpengaruh oleh pendapat peserta lainnya.

Petunjuk Pengisian Instrumen

A. Petunjuk
1. Mohon Bapak/ Ibu tuliskan nama ditempat yang disediakan.
2. Mohon Bapak/ Ibu beri tanda silang (X) terhadap pertanyaan yang Bapak/ Ibu
anggap sesuai.

B. Identitas Responden
Nama Guru :

Sekolah :

C. Pertanyaan
1. Sudah berapa lama Bapak/ Ibu mengajar di sekolah ini?
a. Belum sampai 2 tahun
b. 3-6 tahun
c. Lebih dari 10 tahun

2. Apakah Bapak/ Ibu pernah mengajar dengan menggunakan media


pembelajaran?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
c. Kadang-Kadang

3. Apa Bapak/ Ibu pernah mengikuti pelatihan atau kegiatan sejenisnya tentang
penggunaan media pembelajaran power point?
a. Ada beberapa kali
b. Sering
c. Tidak pernah sekalipun

8
4. Kalau Bapak/ Ibu ada mengikuti pelatihan tersebut, apakah Bapak/ Ibu
menerapkan hasilnya dalam proses belajar mengajar ?
a. Ada disesuaikan dengan kondisi kelas
b. Tidak
c. Kadang – kadang ada

5. Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan pembelajaran berbasis ICT dalam


mengajar?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
c. Kadang-Kadang

6. Apabila Bapak/ Ibu menggunakan media pembelajaran power pointdalam


mengajarkan materi pembelajaran apakah Bapak/ Ibu membuat sendiri media
tersebut?
a. Ya
b. Tidak (Menggunakan yang sudah dibuat orang lain)
c. Kadang-kadang membuat sendiri

7. Apa hambatan yang dialami dalam menggunakan media pembelajaran ?


a. Media pembelajaran yang tersedia disekolah tidak mendukung
b. Guru kurang mampu menggunakan media pembelajaran dalam mengajar
c. Lebih menyukai mengajar dengan menggunakan metode konvensional

Tabel Rekap Angket Guru

Jumlah guru menjawab Jumlah guru menjawab Jumlah guru menjawab


No.
A B C
1 1 orang 5 orang 4 orang
2 - 6 orang 4 orang
3 2 orang - 8 orang
4 - - 2 orang
5 - 6 orang 4 orang
6 4 orang
7 10 orang

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. 60 % guru di SMPN 10 Kejuruan Muda tidak pernah pernah mengajar
dengan menggunakan media pembelajaran, dan 40 % lainnya kadang-
kadang mengajar dengan menggunakan media pembelajaran.
2. 20 % guru di SMPN 10 Kejuruan Muda pernah mengikuti pelatihan atau
kegiatan sejenisnya tentang penggunaan media pembelajaran power point,
dan 80% guru di SMPN 10 Kejuruan Muda tidakpernah mengikuti pelatihan
atau kegiatan sejenisnya tentang penggunaan media pembelajaran power
point.
3. Dari 20 % guru yang mengikuti pelatihan, menjawab kadang-kadang
menggunakan media pembelajaran dalam mengajar.
4. Dari 40 % guru yang pernah mengunakan media pembelajaran power
point,mengunakan power point yang sudah dibuat orang lain.
5. Dan 100 % sampel guru di SMPN 10 Kejuruan Muda menjawab, hambatan
yang dialami dalam menggunakan media pembelajaran adalah karena guru
tidak mampu membuat media pembelajaran sendiri.

5.2 Saran
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan evalusi
bagi sekolah dalam menyusun program-program peningkatan guru selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000) h. 2
Media Pembelajaran, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan,
2003). h. 22
Arief S. Sadiman, et al. Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2007), hal. 84
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007)
yang ditulis pada blog https://www.asikbelajar.com/pengertian-manfaat-jenis-dan-
pemilihan/ diakses pada tanggal 10 DES 2019,pukul 10.07 wib

11

Anda mungkin juga menyukai