ROBEKAN SERVIKS
Disusun Oleh :
ADYTAMA PUTRI KAUTSAR
EUGENIA 5
P.1337424519081
1
TINJAUAN PUSTAKA
2
sebelumnya maka serviks bisa menjadi kaku dan sulit berdilatasi
dikarenakan adanya jaringan parut.
b. Malpresentasi
Dengan adanya malpresentasi ini mengakibatkan persalinan yang lama dan
robekan serviks (jalan lahir) yang lebih luas lagi.
c. Partus presipitatus
Pada partus ini kontraksi uterus kuat dan sering sehingga janin didorong
keluar. Namun demikian, kontraksi uterus yang kuat disertai serviks yang
panjang serta kaku dan vagina, vulva atau perineum yang tidak teregang
dapat menimbulkan ruptur uteri ataupun laserasi yang luas pada serviks,
vagina maupun perineum.
d. Distosia bahu (Saifuddin, 2010).
3
perlu dipikirkan perlukaan jalan lahir, khususnya robekan serviks uteri
(Manuaba, 2008).
4
1.8 Prognosis Robekan Serviks
Prognosisnya tergantung dari luasnya robekan dari serviks itu sendiri apakah
robekannya meluas sampai segmen bawah rahim atau tidak serta penanganan
yang tepat untuk menghindari komplikasinya. Dimana penanganan dari
robekan serviks berbeda untuk robekan serviks tanpa melalui segmen bawah
rahim dengan yang sampai melewati segmen bawah rahim. Penanganan yang
cepat dan tepat maka prognosisnya lebih baik.
5
1) Melakukan transfusi darah apabila diperlukan (Jika kadar Hb <8 gr%).
2) Penatalaksanaan pemberian obat amoxicillin 500mg.
c. Penatalaksanaan Rujukan
Penatalaksaan terhadap robekan serviks ini yaitu dilakukannya rujukan
karena termasuk kegawatdaruratan medis. Terlebih rujukan dilakukan
apabila sudut atas luka robekan serviks tidak dapat dicocokkan atau
robekan mencapai parametrium atau perdarahan tindak segera berhenti.
Rujukan dilakukan dengan prinsip BAKSOKUDA:
- B (Bidan) : Memastikan klien didampingi oleh tenaga kesehatan
yang kompoten dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakan kegawatdaruratan.
- A (Alat) : Membawa perlengkapan dan bahan-bahan yang
diperlukan seperti infus set dan peralatan untuk TTV.
- K (Keluarga) : Memberitahu keluarga tentang kondisi terakhir klien
dan alasann mengapa klien dirujuk. Suami atau
anggota keluarga lain harus mendampingi klien ke
tempat rujukan.
- S (Surat) : Memberi surat ke tempat rujukan yang berisi
identifikasi klien, alasan rujukan, uraian hasil rujukan,
asuhan dan obat-obatan yang telah diterima klien.
- O (Obat) : Membawa obat-obatan esensial yang diperlukan
selama perjalanan merujuk.
- K (Kendaraan) : Menyiapkan kendaraan yang cukup baik untuk
memungkinkan klien dalam kondisi yang nyaman dan
dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang
cepat.
- U (Uang) : Mengingatkan keluarga untuk membawa uang dalam
jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan
kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan.
- DA (Darah) : Menyiapkan pendonor untuk antisipasi jika
diperlukan transfusi darah sewaktu-waktu.
Adapun penatalaksanaan dari robekan serviks secara umum yaitu:
1) Persiapan Klien
6
a) Kaji keadaan umum klien, periksa tanda-tanda vitalnya dan
perkirakan volume darah yang hilang. Periksa bahwa kontraksi
uterus kuat dan berkontraksi dengan baik. Minta klien untuk
berkemih jika bisa.
b) Ambil darah untuk diperiksa golongan darah, pencocokan silang,
dan mengukur kadar hemoglobin jika memang belum dilakukan.
c) Mulailah drip IV natrium laktat atau normal salin atau ringer laktat
dan alirkan dengan cepat jika hipovolemia belum diatasi. Berikan
transfusi darah atau plasma ekspander darah jika terjadi syok yang
parah.
2. Jelaskan intervensi tersebut kepada klien Peralatan yang diperlukan
a) Sumber pencahayaan yang baik.
b) Larutan antiseptik.
c) Sarung tangan steril.
d) Transfusi darah atau plasma ekspander.
e) Benang bedah catgut cromic 2/0 atau 30 dan jarum.
f) Pemegang jarum.
g) Dua forsep sponge
h) Anastesi lokal (seperti 1% lidokain), spuit, dan jarum.
i) Kassa steril.
j) Spekulum (anterior dan posterior).
3. Perbaikan robekan serviks
Melakukan perbaikan pada robekan serviks penting terutama
jika robekannya besar dan darah yang keluar persisten. Laserasi yang
kecil dan tidak mengeluarkan darah tidak perlu diperbaiki. Goresan
pada serviks sering terjadi pada kebanyakan persalinan. Goresan ini
dapat cepat sembuh dengan sendirinya. Dalam penyembuhan goresan
tersebut mengubah tampilan serviks dari bukaan sirkular yang halus
menjadi irisan transversal. Jika robekan serviks meluas ke dalam
uterus, maka laparotomi diperlukan untuk memperbaiki robekan
Tindakan gawat darurat
a) Pasang klip panjang pada kedua sisi rupture, ujung-ujung klip harus
melekat satu sama lain di atas ruptur.
b) Mulai infus.
c) Kirim ke Rumah sakit.
Prosedur perbaikan robekan serviks:
a) Bantu ibu untuk dalam mengatur posisi dorsal recumbent atau
posisi litotomi.
b) Bersihkan perineum, vulva, dan vagina dengan larutan antiseptik.
c) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan steril.
7
d) Lakukan katerisasi kandung kemih jika penuh dan ibu tidak mampu
mengosongkannya sendiri.
e) Tempatkan forsep sponge pertama pada salah satu sisi laserasi, dan
forsep sponge kedua pada sisi lain laserasi. Letakkan pegangan
kedua forsep pada satu tangan dan tarik ke arah kita. Maka forsep
akan menyeimbangkan serviks saat kita melakukan sutura pada
serviks. (Catatan: jika kita menggunakan forsep bergerigi atau
menjepitnya maka forsep tersebut akan memotong serviks dan
menyebabkan perdarahan yang hebat atau mungkin secara tidak
sengaja akan merobek sebagian serviks).
f) Apabila ada robekan memanjang, serviks perlu ditarik keluar
dengan beberapa cunam ovum, supaya batas antara robekan dapat
dilihat dengan baik. Apabila robekan serviks yang berbentuk
melingkar, diperiksa dahulu apakah sebagian besar dari serviks
sudah lepas atau tidak. Jika belum lepas, bagian yang belum lepas
itu, dipotong dari serviks; jika yang lepas hanya sebagian kecil saja
itu dijahit lagi pada serviks.
g) Mulailah menjahit bagian apeks (atas) robekan. Jika anda sulit
menjangkau bagian apeks, maka lakukan sutura pada bagian bawah
dan arik sutura tersebut. Pengabaian terhadap langkah tersebut
dapat mengakibatkan perdarahan yang terus berlanjut dari bagian
atas titik penjahitan.
h) Lakukan penjahitan terputus disepanjang luka berjarak sekitar 1
cm, dengan mengambil seluruh ketebalan pada setiap bibir serviks.
i) Gunakan pembalut steril pada daerah perineum
4. Tatalaksana robekan serviks tanpa mengenai segmen bawah rahim
a) Perbaikan keadaan umum (infus transfusi).
b) Pemberian antibiotik atau antipiretik.
c) Anastesi lokal atau umum.
d) Tindakan:
- Rekontruksi organ
- Ligasi untuk menghentikan perdarahan
- Pasang kateter
e) Evaluasi hasil tindakan dapat dipulangkan 5 hari (Manuaba,
2008).
5. Tatalaksana robekan serviks membujur sampai segmen bawah rahim
a) Perbaikan keadaan umum:
- Infus transfusi darah pasif
8
- Oksigenasi
b) Tindakan definitif
- Menjahit koporesis atau hiserektomi
c) Evaluasi hasil tindakan dapat dipulangkan 5 hari (Manuaba, 2008).
Catatan:
Menjahit robekan serviks memerlukan teknik khusus karena dapat
menimbulkan inkompeten serviks dan menimbulkan abortus habitualis
atau persalinan prematuritas (Manuaba, 2008).
9
Rekontruksi pada robekan serviks serta
pemeriksaan inspekulo untuk memastikan diagnosa
DAFTAR PUSTAKA
10
Manuaba. Ida Bagus Gde. 2008. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri-
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC
Prawiroharjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Rohani, dkk. 2011. Asuhan pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika
Saifuddin, Abdul B. 2010. Buku Pandan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
& Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sulistyawati, Ari & Nugraheny, Esty. 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.
Jakarta: Salemba Medika
11