Anda di halaman 1dari 9

ECHINODERMATA

A. Pengertian Echinodermata
Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah
kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam
(endoskeleton) berduri yang menembus kulit.

B. Ciri-ciri Umum Echinodermata


Berikut ini karakteristik filum echinodermata secara umum:
a. Semua echinodermata hidup di air laut;
b. Tubuhnya berbentuk bilateral simetri, sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi
radial simetri dan memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya
c. Tidak ada kepala;
d. Tidak bersegmen;
e. Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap
makanan;
f. Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina;
g. Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus), rongga tubuh
bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas (amoebosit);
h. Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi;
i. Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva mikroskopik,
bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis.
j. Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat;
k. Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri
dan lempeng kapurnya membentuk kerangka;
l. Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah cakram
pusat dimana mulutnya berada di tengah;
m. Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi cairan yang
dipakai dalam pergerakan.
C. Anatomi dan Struktur Tubuh
a. Anatomi
Badan berbentuk sebagai bintang dan terdiri atas :
 Satu discus sentralis;
 Lima radii.
Dataran yang biasanya disebelah bawah, dimana ditengah-tengah discus, terdapat
mulut atau actinostoma, ialah dataran oral. Dataran yang disebelah atas disebut aboral.
Skeleton terdiri atas laminae yang tersusun rapat. Laminae ini disebut juga ossicula.
Mereka terletak diantara dua lapisan jaringan pengikat daidalam dinding badan. Diantara
isscula terdapat serabut-serabut otot. Diantara mereka juga terdapat pori kecil yaitu pori
dermal. Pada dataran aboral, pada ossicula berpangkal spinae. Diantara spinae tersebut ada
yang dapat digerakkan.
Pada dataran oral satu radius ada sulcus ambulacralis. Sulcus ambulacralis ini
dibentuk oleh dua baris ossicula amburaclis. Satu ossiculum dari satu baris bersendi dengan
satu ossulum dari baris yang lain sehingga besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua ossicula
itu dapat berubah.
b. Struktur Tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing
panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Sistem
saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi untuk
mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki
tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Pertukaran
gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum
berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom. Sistem saraf
Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak memiliki
otak.
D. Cara hidup dan Habitat
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas. Makanannya adalah kerang,
plankton, dan organisme yang mati. Habitatnya didasar air laut, didaerah pantai hingga laut
dalam.
E. Sistem Gerak
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini
air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke
pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima
tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang
terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau
disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di
ampula.
Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.
Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke
sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki
lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak
berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan
menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu
hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
F. Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan
betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan
membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula.
Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral
simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi
branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa
bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
G. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai
dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui
faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya
ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan
ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di
masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.
H. Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi
oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung.
Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte
(sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
I. Sistem Peredaran Darah dan Sistem Syaraf
a. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem
peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan
dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.
b. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya .
J. Klasifikasi Kelas-kelas Echinodermata
1. Asteroidea ( Bintang Laut )
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk tubuh seperti bintang dan pentagonal;
b. Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radii atau lengan;
c. Pangkal lengan membesar yang makin kecil dan ujung meruncing;
d. Setiap lengan terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam ;
e. Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae;
f. Rahang dapat membuka dan menutup dan fungsi rahang untuk pembersih debris dan
perangkap mikroorganisme;
g. Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik matasensitive cahaya;
h. Saluran pencernaan sempurna dan pendek;
i. Respirasi dengan dermal branchia dan kaki tabung;
j. Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit yangberfungsi
membawa sisa metabolisme keluar tubuh;
k. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu
sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Contoh spesies ini adalah
Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan
pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut
Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi
permukaan tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral,
sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral
selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu
dasar. Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian
lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea
merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi
terjadi di luar tubuh.
Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari :
a. Madreporit, yaitu lubang tempat masuknya air;
b. Saluran batu;
c. Saluran cincin disekitar mulut;
d. Saluran radial ke setiap lengan;
e. Saluran lateral yang bermuara di kaki tabung dekat ampula

Fungsi sistem ambulakral adalah :


a. Untuk melekatkan diri pada sesuatu;
b. Untuk bergerak;
c. Untuk menangkap mangsa

Gambar dari Bintang Laut :

2. Ophiuroidea ( Bintang ular laut )


Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat;
b. Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibel;
c. Tidak ada lekuk ambulakral;
d. Tidak ada pedicellaria;
e. Larva pluteus yang berenang bebas;
f. Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula dan batil pengisap, lima pasang podia dekat mulut
berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies,
contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular)
berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya
kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul.
Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya.
Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
Gambar bintang mengular :

3. Echinoidea ( Bulu babi )


Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuhnya berbentuk bulat atau oval tanpa lengan;
b. Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat, tertutup pula
oleh spina (duri) yang dapat digerakkan atau Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang;
c. Podia (kaki tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi untuk
pergerakan;
d. Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membrane;
e. Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membrane;
f. Lekuk/celah ambulakral tidak ada;
g. Pedicellaria bertangkai dengan 3 japits
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola
misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh
hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok
kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk
menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang
bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya
pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan
rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari
kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut
makanan.
Gambar Bulu babi :

4. Holothuroidea ( Teripang / Timun Laut )


Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjang;
b. Mulut terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior);
c. Dekat mulut ada tentakel;
d. Tidak ada spina (duri) dan pedicellaria;
e. Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan;
f. Jenis kelamin terpisah;
g. Respirasi dengan pohon respirasi;
h. Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku;
i. Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan;
j. Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot .
k. Tidak memiliki lengan .
Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari
tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang
tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian kaki
ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut pohon respirasi,
karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.
Keluar dan masuknya air melalui anus.
Gambar Teripang Laut :

5. Crinoidea ( Lili laut )


Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal;
b. Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen dan struktur
bercabang lima atau kelipatannya;
c. Mulut di sebelah anus;
d. Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria;
e. Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya berjumlah lima atau
sepuluh atau tanpa spina
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya
bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut,
sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu. Contoh lili laut adalah
Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan
Ptilometra australis. Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang
berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki
oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks
(dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan
mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki
madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau
partikel makanan.
Gambar Lili laut :

K. Manfaat atau peran Echinodermata serta dampak kerugiannya


Echinodermata memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia maupun
ekosistem di laut.
Berikut manfaat hewan ini bagi manusia dan ekosistem laut yaitu:
1. Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang banyak dikonsumsi di jepang;
2. Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur;
3. Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk;
4. Telur bulu babi dapat dimakan;
5. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para ilmuwan biologi
sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;
Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat adanya hewan-hewan Echinodermata
yaitu:
1. Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang
Echinodermata merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut;
2. Bulu babi dan landak laut bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati
olahraga air, karena duri bulu babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian
jika tidak ditangani secara cepat;
3. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang
mati; dsb

Anda mungkin juga menyukai