Anda di halaman 1dari 1

Limbah radioaktif; dapat berfase padat, cair maupun gas yang terkontaminasi dengan radionuklisida, dan

dihasilkan dari analisis in-vitro terhadap jaringan tubuh dan cairan, atau analisis in-vivo terhadap organ
tubuh dalam pelacakan atau lokalisasi tumor, maupun dihasilkan dari prosedur therapetis. Bahan
radioaktif yang digunakan dalam kegiatan kesehatan/medis ini biasanya tergolong mempunyai daya
radioaktivitas level rendah, yaitu di bawah 1 megabecquerel (MBq). Limbah radioaktif dari rumah sakit
dapat dikatakan tidak mengandung bahaya yang signifikan bila ditangani secara baik. Penanganan limbah
dapat dilakukan di dalam area rumah sakit itu sendiri, dan umumnya disimpan untuk menunggu waktu
paruhnya habis

Bagi limbah kimia yang tidak berbahaya, penanganannya adalah identik dengan limbah lainnya yang
tidak termasuk kategori berbahaya. Konsep penanganan limbah kimia yang berbahaya adalah identik
dengan penjelasan sebelumnya yang terdapat dalam diktat ini tentang limbah berbahaya. Beberapa
kemungkinan daur-ulang limbah kimiawi berbahaya misalnya :

– Solven semacam toluene, xylene, acetone dan alkohol lainnya yang dapat diredistilasi

– Solven organik lainnya yang tidak toksik atau tidak mengeluarkan produk toksik bila dibakar dapat
digunakan sebagai bahan bakar

– Asam-asam khromik dapat digunakan untuk membersihkan

Limbah Infeksius dan Benda Tajam

Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan persediaan agen infeksius dari laboratorium harus
disterilisasi dengan pengolahan panas dan basah seperti dalam autoclave sedini mungkin. Untuk limbah
infeksius yang lain cukup dengan cara disinfeksi.

Benda tajam harus diolah dengan insinerator bila memungkinkan, dan dapat diolah bersama dengan
limbah infeksius lainnya. Kapsulisasi juga cocok untuk benda tajam.

Setelah insinerasi atau disinfeksi, residunya dapat dibuang ke tempat pembuangan B3 atau dibuang ke
landfill jika residunya sudah aman.

Anda mungkin juga menyukai