PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang ingin
dijawab dan dibahas dalam tulisan ini adalah :
a. Bagaimana landasan hukum Lembaga Keuangan Islam di
Indonesia?
b. Apa pentingnya Lembaga Keuangan Syariah?
c. Apa pentingnya Perbankan Syariah?
1.3 Tujuan
Tujuan pembahasan paper ini untuk mengetahui :
a. Landasan hukum Lembaga Keuangan Islam di Indonesia.
b. Pentingnya Lembaga Keuangan Syariah.
c. Pentingnya Perbankan Syariah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Pentingnya Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-
kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan penting sebagai berikut:
a. Pengalihan Aset (Asset Transfer)
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji-janji untuk
membayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak
lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kebutuhan
peminjam. Dana pembiayaan aset tersebut diperoleh dari tabungan
masyarakat. Dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya
hanyalah mengalihkan atau memindahkan kewajiban pemijam
menjadi suatu aset dengan keinginan penabung.proses pengalihan
kewajiban menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan aset
transmutation.
b. Likuiditas (Liquidity)
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang
tunai pada saat dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli
sector usaha dan riumah tangga terutama imaksudkan untuk tujuan
likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito, sertifikat
deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat
keamanan dan likuiditas yang tinggi, di samping tambahan
pendapatan.
c. Realokasi Pendapatan (Income Reallocation)
Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki
penghasilan yang memadai dan menyadari bahwa di masa
mendatang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya untuk
persiapan di masa yang akan datang. Untuk melakukan hal tersebut
pada prinsipnya mereka dapat saja membeli atau menyimpann
barang. Misalnya, tanah, rumah, dsb. Namun kepemilikan sekuritas
sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan jauh lebh baik jika
dibandingkan dengan alternatif pertama.
3
d. Transaksi (Transaction)
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi
keuangan misainya rekeniing giro, tabungan, deposito dan
sebagainya, merupakan bagian dari sistem pembayaran. Produk-
produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha
untuk mempermudah mereka melakukan penukaran barang dan
jasa. Dalam hal tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder
(misalnya giro) untuk mempermudah penyelesaian transaksi
keuangannya sehari-hari.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bedasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Landasan hukum lembaga keuangan Islam sudah diatur dalam
perundang-undangan dengan sangat baik. Dan perkembangannyapun dari
waktu ke waktu semakin pesat, meski kinerjanya masih tertingggal dari
lembaga konvensional.
Lembaga keuangan syariah memiliki peranan penting, yakni
sebagai pengalihan aset, likuiditas, realokasi pendapatan, dan transaksi.
Seperti lembaga keuangan syariah, lembaga perbankan syariahpun
memiliki peranan yang penting, yakni sebagai manajer investasi, investor,
penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, dan pelaksana
kegiatan sosial.