Makalah Bayi Balita Fix Kel 1
Makalah Bayi Balita Fix Kel 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa berkaitan erat dengan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Pembentukan kualitas
SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat
bergantung dari proses tumbuh kembang anak pada usia dini (Wulandari,
2009). Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam
kandungan sampai 5 tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas
hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental,
emosional, maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai
dengan potensi genetiknya. Pertumbuhan dan perkembangan anak secara
fisik, mental, sosial, emosional dipengaruhi oleh gizi, kesehatan dan
pendidikan. Ini telah banyak dibuktikan dalam berbagai penelitian,
diantaranya penelitian longitudinal oleh Bloom mengenai kecerdasan yang
menunjukkan bahwa kurun waktu 4 tahun pertama usia anak,
perkembangan kognitifnya mencapai sekitar 50%, kurun waktu 8 tahun
mencapai 80%, dan mencapai 100% setelah anak berusia 18 tahun.
Penelitian lain mengenai kecerdasan otak menunjukkan fakta bahwa untuk
memaksimalkan kepandaian seorang anak, stimulasi harus dilakukan sejak
3 tahun pertama dalam kehidupannya mengingat pada usia tersebut jumlah
sel otak yang dipunyai dua kali lebih banyak dari sel-sel otak orang
dewasa (Kemenkes, 2013).
Depkes RI (2006) menyatakan bahwa 16% balita Indonesia
mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus
dan kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan
bicara. Pada tahun 2010 di Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo di Surabaya,
dijumpai 133 kasus pada anak dan remaja dengan gangguan
perkembangan motorik kasar maupun halus (Suryawan A, Narendra M.B,
2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti (2009) mengatakan bahwa
Anak membutuhkan orang lain dalam perkembangannya dan orang yang
paling pertama bertanggung jawab adalah orang tua. Orang tua
bertanggung jawab mengembangkan keseluruhan eksistensi anak.
Termasuk tanggung jawab orang tua adalah memenuhi kebutuhan anak,
baik dari sudut pandang organis-fisiologis maupun kebutuhan-kebutuhan
psikologis. Tapi belum menjelaskan secara spesifik bagaimana gambaran
tindakan stimulasi ibu terhadap perkembangan motorik kasar anak
khususnya usia bayi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masa bayi dan balita?
2. Bagaimana tumbuh kembang bayi dan balita?
3. Bagaimana perkembangan psikis dan sosial bayi dan balita?
4. Bagaimana pembahasan jurnal mengenai masa bayi?
5. Bagaimana kaitan kasus tersebut terhadap aspek psikologi dan
sosial budaya dalam asuhan kebidanan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian masa bayi dan balita
2. Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi dan balita
3. Untuk mengetahui perkembangan psikis dan sosial bayi dan balita
4. Untuk mengetahui pembahasan jurnal mengenai masa bayi
5. Untuk mengetahui kaitan kasus tersebut terhadap aspek psikologi
dan sosial budaya dalam asuhan kebidanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi adalah anak yang baru lahir sampai berumur 1 tahun dan
mengalami proses tumbuh kembang. Proses tersebut berlangsung dengan
pesat dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan namun, berlangsung sangat
pendek dan tidak dapat diulangi lagi sehingga disebut sebagai “masa
keemasan” (golden period).
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan
anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, masih tergantung penuh
kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang
air kecil (BAK), buang air besar (BAB), dan makan. Perkembangan
berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain
masih terbatas. Batita dikenal sebagai konsumen pasif, artinya mereka
menerima jenis makanan yang disajikan orangtua. Untuk itu, orang tua
harus mengontrol ketat asupan makanannya, mulai jenis makanan yang
disukai, mudah dikunyah, mudah dicerna, dan mengandung nutrisi
lengkap.
Anak memiliki satu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai
dengan usianya.
d) Psikologis
e) Endokrin
f) Sosio-Ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, ankan
menghambat pertumbuhan anak.
g) Lingkungan Pengasuhan
h) Stimulasi
i) Obat-Obatan
Terjadi pada usia 3-5 tahun. Selama masa usia prasekolah, anak
mulai menunjukkan kekuatan dan kontroling akan dunia melalui
permainan langsung dan interaksi sosial lainnya. Anak lebih
tertantang karena menghadapi dunia sosial yang lebih luas, maka
dituntut perilaku aktif dan bertujuan. Anak yang berhasil dalam
tahap ini merasa mampu dan kompeten dalam memimpin orang
lain, mereka yang gagal mencapai tahap ini akan merasakan
bersalah yang tidak menyenangkan dapat muncul apabila anak
tidak diberi kepercayaan dan dibuat merasa sangat cemas.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Jurnal Mengenai Masa Bayi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa bayi dan balita adalah masa mereka mengalami masa
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dan sangat penting,
dimana nantinya merupakan landasan yang menentukan kualitas
penerus generasi bangsa. Masa kritis anak pada usia 6-24 bulan,
karena kelompok umur merupakan saat periode pertumbuhan kritis
dan kegagalan tumbuh (growth failure) mulai terlihat (Sari, 2011).