Anda di halaman 1dari 26

STUDI KEBIJAKAN KESEHATAN

Metodologi Penelitian Kebijakan (Analisis Biaya Keuntungan, Analisis Keefektifan


Biaya, Analisis Kombinasi)

KELOMPOK 1

Atika Febria 1711212042


Adellia Ramadhanti 1711212024
Shindy Sintia Soraya 1711211020
Tiara Amanda 1711212031
Wellya Andriani 1711212030
Yonika Sari 1711213038

Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Studi Kebijakan Kesehatan dengan topik “Metodologi Penelitian Kebijakan”.

Kami berterima kasih kepada pihak yang telah membantu kami menyelesaikan
makalah ini. Kami telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami sangat
terbuka untuk menerima kritik dan saran yang konstruktif didalam memperbaiki diri dan pola
pikir kami kedepan. Harapan kami makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat
bagi kami dan juga pembaca.

Padang, 10 Oktober 2019

Kelompok 1

1
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................3
1.4 Manfaat........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Analisis Biaya Manfaat...............................................................................................5
2.1.1 Metode Analisis Biaya dan Manfaat....................................................................7
2.1.2 Keuntungan dan Kelemahan Cost Benefit Analysis (CBA)................................9
2.2 Analisis efektivitas biaya...........................................................................................10
2.2.1 Mengukur Efektivitas biaya...............................................................................11
Beberapa langkah untuk dapat melakukan CEA, sebagai berikut:..................................11
2.2.2 Menilai Efektivitas.............................................................................................11
2.2.3 Estimasi Biaya....................................................................................................12
2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan dari Analisis Efektivitas Biaya................................12
2.3 Pengertian Metode Penelitian Kombinasi.................................................................12
2.3.1 Varian Metode Penelitian Kombinasi.................................................................14
2.3.2 Model Metode Penelitian Kombinasi.................................................................15
2.3.3 Identifikasi Masalah Penelitian Kombinasi.......................................................22
BAB III PENUTUP..................................................................................................................24
2.4 Kesimpulan................................................................................................................24
2.5 Saran..........................................................................................................................25
Datar Pustaka...........................................................................................................................26

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tatanan kehidupan manusia semakin melaju dengan pesatnya seiring dengan
perkembangan zaman dan era globalisasi saat ini. Tatanan kehidupan modern memungkinkan
munculnya berbagai konsep penelitian yang bersinergi dengan berbagai gejala kehidupan
modern tersebut dengan serasi. Penelitian yang dilakukan dapat bermacam-macam sesuai
dengan keinginan dari para peneliti yang akan melakukan penelitian. Salah satunya adalah
penelitian kebijakan yang dapat disebut sebagai penelitian ilmiah karena didukung dari
berbagai teori yang ada.
Penelitian kebijakan, termasuk ke dalam kelompok penelitian terapan atau didalam
lingkup penelitian sosial yang dalam aplikasinya mengikuti prosedur umum penelitian yang
berlaku, disertai dengan sifat spesifiknya. Secara sederhana penelitian kebijakan dapat
didefinisikan sebagai kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mendukung kebijakan. Oleh
karena sifatnya mendukung kebijakan, maka penelitian ini bersifat khas, namun tidak berarti
mengada-ada. Penelitian kebijakan berfokus pada gejala sosial, yang salah satunya adalah
menyangkut tentang pendidikan bahkan pada pemerintahan pun dikatakan sebagai gejala
sosial. Dari gejala tersebut yang selalu muncul ke permukaan pada era sekarang ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Analisis Biaya Manfaat?


2. Apa saja metode dan manfaat dari Analisis Biaya Manfaat?
3. Apa saja keuntungan dan kelemahan Cost Benefit Analysis (CBA)?
4. Apa yang dimaksud dengan Analisis Efektivitas Biaya?
5. Apa yang dimaksud dengan Metode Penelitian Kombinasi?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi Analisis Biaya Manfaat.


2. Mengidentifikasi metode dan manfaat Analisis Biaya Manfaat.
3. Mengidentifikasi keuntungan dan kelemahan Cost Benefit Analysis (CBA).
4. Mengidentifikasi mengenai Analisis Efektivitas Biaya.
5. Mengukur dan menilai efektivitas biaya beserta estimasi biaya
6. Mengidentifikasi mengenai Metode Penelitian Kombinasi.

3
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tentang Analisis Biaya Manfaat.


2. Untuk mengetahui metode dan manfaat Analisis Biaya Manfaat.
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan Cost Benefit Analysis (CBA).
4. Untuk mengetahui mengenai Analisis Efektivitas Biaya.
5. Untuk Mengukur dan menilai efektivitas biaya beserta estimasi biaya
6. Untuk mengetahui mengenai Metode Penelitian Kombinasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Biaya Manfaat


Analisis biaya manfaat adalah pendekatan untuk rekomendasi kebijakan yang
memungkinkan analisis membandingkan dan menganjurkan suatu kebijakan dengan cara
menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total keuntungan dalam bentuk uang (Dunn,
2003). Awal perkembangan analisis biaya manfaat (CBA) mulai familiar ketika menjadi
klausul dalam Undang– undang Pengendalian Banjir AS (US Flood Control Act) tahun 1936.
CBA berkembang sebagai landasan teoritis ilmu ekonomi kesejahteraan, terutama konsep
ilmu kesejahteraan yang mengutamakan efisiensi (Pearce, 2008: 181).
Analisis Biaya Manfaat (Benefit Cost) sering digunakan untuk menganalisis kelayakan
proyek-proyek pemerintah. Pelaksanaan proyek pemerintah umumnya mempunyai tujuan
yang berbeda dengan investasi swasta. Pada proyek swasta, biasanya diukur berdasarkan
kepada keuntungan yang didapatkan. Pada proyek pemerintah, keuntungan seringkali tidak
dapat diukur dengan jelas karena tidak berorientasi kepada keuntungan. Dengan kata lain,
keuntungan didasarkan kepada manfaat umum yang diperoleh oleh masyarakat. Sebagai
contoh proyek pemerintah antara lain : proyek pembangunan jalan, pembangunan jembatan,
pengendalian banjir, pengendalian polusi, dan lain-lain. Sehubungan dengan hal tersebut,
analisis NPV dan IRR yang umumnya digunakan untuk proyek investasi swasta tidak
digunakan untuk menilai kelayakan investasi dari proyek pemerintah.
Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber
ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien. Pemerintah
mempunyai banyak program atau proyek yang harus dilaksanakan sedangkan biaya yang
tersedia sangat terbatas. Dengan analisis ini pemerintah menjamin penggunaan sumber-
sumber ekonomi yang efisien dengan memilih program-program yang memenuhi kriteria
efisiensi. Analisis manfaat dan biaya merupakan alat bantu untuk membuat keputusan publik
dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Ada dua pihak yang menaruh
perhatian pada analisis ini, yaitu pertama, para praktisi teknis dan ekonomi yang berperan
dalam mengembangkan metode analisis, pengumpulan data, dan membuat analisis serta
rekomendasi. Kedua, pemegang kekuasaan eksekutif yang berwenang untuk membuat
peraturan dan prosedur untuk melaksanakan keputusan publik.

5
Menurut Kadariah (1999) tentang biaya (cost) dan manfaat (benefit) :
1. Biaya (Cost)
Biaya dalam proyek digolongkan menjadi empat macam, yaitu :
a) Biaya Persiapan
Biaya persiapan adalah biaya yang dikeluarkan sebelum proyek yang
bersangkutan benar-benar dilaksanakan, misalnya biaya studi kelayakan pada
lahan yang akan digunakan untuk proyek termasuk di dalamnya studi kelayakan
pada daerah dan masyarakat sekitarnya dan biaya untuk mempersiapakan lahan
yang akan digunakan.
b) Biaya Investasi atau Modal
Biaya investasi biasanya didapat dari pinjaman suatu badan atau lembaga
keuangan baik dari dalam negeri atau luar negeri. Yang termasuk biaya investasi
adalah biaya tanah, biaya pembangunan termasuk instalasi, biaya perabotan,
biaya peralatan (modal kerja).
c) Biaya Operasional
Biaya operasional masih dapat dibagi lagi menjadi biaya gaji untuk karyawan,
biaya listrik, air dan telekomunikasi, biaya habis pakai, biaya kebersihan, dan
sebagainya.
d) Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan
Pada awal umur proyek biaya ini belum muncul tetapi setelah memasuki usia
tertentu, biasanya pada bangunan mulai terjadi kerusakan- kerusakan yang
memerlukan perbaikan. Tentu saja terjadinya kerusakan-kerusakan tersebut
waktunya tidak menentu, sehingga jenis biaya ini sering dijadikan satu dengan
biaya operasional. Selain itu, masih ada lagi biaya yang mencerminkan true
values tetapi sulit dihitung dengan uang, seperti pencemaran udara, air, suara,
rusaknya/tidak produktifnya lagi lahan, dan sebagainya.

2. Manfaat (Benefit)
Manfaat yang akan terjadi pada suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a) Manfaat Langsung
Manfaat langsung dapat berupa peningkatan output secara kualitatif dan
kuantitatif akibat penggunaan alat-alat produksi yang lebih canggih, keterampilan
yang lebih baik dan sebagainya.
b) Manfaat Tidak Langsung
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang muncul di luar proyek, namun
sebagai dampak adanya proyek. Manfaat ini dapat berupa meningkatnya
pendapatan masyarakat disekitar lokasi proyek. (sulit diukur).
c) Manfaat Terkait
Manfaat terkait yaitu keuntungan-keuntungan yang sulit dinyatakan dengan
sejumlah uang, namun benar-benar dapat dirasakan, seperti keamanan dan

6
kenyamanan. Dalam penelitian ini untuk penghitungan hanya didapat dari
manfaat langsung dan sifatnya terbatas, karena tingkat kesulitan menilainya
secara ekonomi.

2.1.1 Metode Analisis Biaya dan Manfaat


Di dalam menganalisa suatu investasi terdapat dua aliran kas, yaitu aliran kas keluar
(cash outflow) dan aliran kas masuk (cas inflow). Untuk aliran kas masuk sering
dihubungkan dengan proceed, yaitu keuntungan bersih sesudah pajak ditambah dengan
depresiasi. Pada dasarnya untuk menganalisis efisiensi suatu proyek langkah-langkah yang
harus diambil adalah :
a. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
b. Menghitung manfaat dan biaya dalam nilai uang
c. Menghitung masing-masing manfaat dan biaya dalam nilai uang sekarang.

Ada beberapa metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek adalah
sebagai berikut :
1) Metode Payback Period (PP)
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu
satuan hasilnya bukan persentase. Tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dan sebagainya). Karena
model ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka dasar yang
dipergunakan adalah aliran kas (cash flow).
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan
sederhana. Sehingga banyak digunakan. Namun demikian, Payback period mengandung
kelemahan, yaitu:
a. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang
diperoleh setelah payback period tercapai.
b. Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
c. Metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi yang bersifat mutually exclusive

Perhitungan analisis payback periode adalah sebagai berikut (berdasarkan table diatas) :
Total Biaya Pengadaan Sistem pada tahun 0 : Rp.25.000.000
Proceed pada Tahun I : Rp. 7.000.000 (-)
Sisa Biaya Sistem pada Tahun I : Rp.18.000.000
Proceed pada Tahun II : Rp.12.000.000 (-)
Sisa Biaya Sistem pada Tahun II : Rp. 6.000.000
Sisa = 6.000.000 x 1 tahun = 0,35 tahun

7
18.000.000

2) Metode Net Present Value (NPV)


Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di massa yang akan datang untuk mengitung nilai
sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan pada
perhitungan ini tingkat bunga yang dipakai adalah 14% (diambil dari rata-rata tingkat bunga
bank). NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai diskon faktor.
Perhitungan metode NPV sebagai berikut (berdasarkan table diatas) :

Proceed 1 Proceed 2 Proceed n


NPV =- nilai proyek + ------------- + ------------ + -------------
(1 + I %)1 (1+I %)2 (1+I %) n
Apabila diaplikasikan pada penerapan sistem yang baru ini maka perhitungan nilainya
dengan tingkat bunga diskonto 15 % pertahun maka :
7.000.000 12.000.000 18.000.000
NPV = - 25.000.000 + ------------- + -------------- + ---------------
(1+0.15)1 (1+0.15)2 (1+0.15)3
NPV = 1.995.972,69
Keterangan :
I = diskon factor
n = tahun (waktu ekonomis)
Dari Hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwasannya jumlah keuntungan
yang diterima sekarang oleh perusahaan pada tahun ke 3 apabila sistem ini diterapkan adalah
Rp 1.995.972,69, atau NPV lebih besar dari 0, maka proyek tersebut layak dilaksanakan.

3) Metode Tingkat Pengembalian Internal / Internal Rate of Return (IRR)


Metode ini mencari tingkat bunga yang menjadikan jumlah sekarang dari tiap-tiap
proceed yang di diskontokan dengan tingkat bunga tersebut sama besarnya dengan nilai
sekarang dari nilai proyek. Misalnya :
i1 = 15 %, maka NPV1 = 1.995.972,69 (nilai NPV positif)
i2 = 20 %, maka
7.000.000 12.000.000 18.000.000

8
NPV2 = - 25.000.000 + ------------- + -------------- + ---------------
(1+0.2)1 (1+0.2)2 (1+0.2)3

NPV2 = - 416.666,67 (nilai NPV negatif)


(20 % - 15 %) . 1.995.972,69
I R R = 15 + -----------------------------
NPV1 - NPV2
(5 %) 1.995.972,69
IRR = 15 % + ----------------------------------
1.995.972,69 – ( -416.666,67)
9.979.863,45 %
IRR = 15 % + ---------------------
2.412.639,36
IRR = 15 % + 4,14 % = 19,14 %

IRR = 19,14 % artinya proyek ini akan menghasilkan keuntungan dengan tingkat bunga
19,14 % per tahun. Apabila tingkat bunga pengembalian (rate of return) yang diinginkan 15
% per tahun, maka IRR > 15 %, dengan kata lain proyek dapat diterima.

2.1.2 Keuntungan dan Kelemahan Cost Benefit Analysis (CBA)


Melihat pada proses implementasinya, Analisis biaya manfaat (CBA) memiliki
keuntungan dalam penentuan program pemerintah, antara lain sebagai berikut :
1. Penggunaan sumber–sumber ekonomi secara efisien. Jika efisiensi terjamin,
pencapaian kesejahteraan masyarakat dari kebijakan publik yang
diimplementasikan lebih maksimal (Mangkoesoebroto, 2001: 165-166).
2. Analisis biaya manfaat dalam pengitungan biaya maupun manfaat diukur dengan
mata uang sebagai unit nilai, sehingga memudahkan efisiensi (Dunn, 2003:448).
3. Sangat kompatibel dengan penghitungan biaya manfaat kebijakan / proyek dalam
skala besar atau makro khususnya yang mempengaruhi kinerja pembangunan
daerah secara keseluruhan (Sjafrizal, 2008 :170).

Sedangkan kelemahan CBA antara lain sebagai berikut :


1. Pemilihan kebijakan / proyek yang kurang menguntungkan bagi masyarakat. Hal
tersebut disebabkan oleh proses penghitungan manfaat secara kuantitatif,

9
sedangkan beberapa proyek atau kebijakan tidak dapat diukur manfaatnya secara
kuantitatif (Mangkoesobroto, 2001: 166).
2. Analisis ini tidak memiliki fleksibilitas tinggi, karena semua penghitungan
dilakukan secara kuantitatif. Hal ini menimbulkan interpretasi jika analisis ini
dilaksanakan terlalu jauh, pemerintah tidak lagi dilaksanakan oleh wakil wakil
rakyat yang membawa aspirasi rakyat, melainkan seakan akan dilaksanakan oleh
robot komputer (Mangkoesoebroto, 2001: 167)

2.2 Analisis efektivitas biaya


Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target
dapat tercapai. Seadanglan, Menurut Thomson (1980), Cost Effectiveness Analysis
merupakan cara memilih untuk menilai program yang terbaik bila beberapa program yang
berbeda dengan tujuan yang sama tersedia untuk dipilih. Analisis efektivitas biaya mengacu
pada pertimbangan alternatif keputusan di mana kedua biaya dan konsekuensi mereka
diperhitungkan secara sistematis. Analisis efektivitas biaya berkaitan erat dengan analisis
biaya-manfaat dalam bahwa keduanya merupakan evaluasi ekonomi dari penggunaan sumber
daya alternatif dan mengukur biaya dengan cara yang sama.
Tujuan dari analisis efektivitas biaya adalah menentukan apakah jika nilai suatu
intervensi sangat ditentukan oleh biayanya. Analisis efektivitas biaya tidak hanya meliputi
penentuan biaya, tapi juga penentuan nilai dari outcome. Manfaat Cost Efectiveness Analysis
yaitu membantu penentuan prioritas dari sumber daya yang terbatas. CEA merupakan alat
bantuan pengambilan keputusan yang paling efisien untuk memenui tujuan. Bidang kesehatan
membutuhkan analisis efektivitas biaya terutama dalam menganalisis program kesehatan
yang bersifat pencegahan yang ditujukan untuk memecahkan berbagai masalah pada populasi
target (Rienke, 1994).

2.2.1 Mengukur Efektivitas biaya


Beberapa langkah untuk dapat melakukan CEA, sebagai berikut:
a. Identifikasi unsur-unsur biaya dari alternatif program yang akan dianalisis
b. Biaya (sama dengan perhitungan biaya pada CBA)
c. Menghitung biaya total
d. Menghitung output yang berhasil (objektive-nya) atau Menghitung DALY
e. Menghitung Cost Effectiveness Ratio:
CE Ratio = total cost
∑ objective atau

10
CE Ratio = total cost

DALY

CE Ratio = t
Ct/(1+r)

Keterangan: Ct: Biaya pada tahun t

r: Cost Effectiveness Ratio

t: tahun (1 .... n)

f. Membandingkan nilai CER dari masing-masing alternatif program


g. Memilih nilai CER yang terkecil untuk direkomendasikan

2.2.2 Menilai Efektivitas


Sebelum memulai analisis biaya, perlu untuk mengetahui apa masalah keputusan,
bagaimana mengukur efektivitas, yang alternatif yang sedang dipertimbangkan dan apa efek
mereka. Jika masalah meningkat dalam agenda kebijakan yang membutuhkan respon,
pemahaman hati-hati dari masalah adalah penting untuk mengatasi solusinya (Levin 1983 pp.
34-35).
Setelah masalah telah dirumuskan, maka akan perlu untuk mempertimbangkan
bagaimana menilai efektivitas alternatif. Untuk tujuan ini, dimensi dan ukuran efektivitas
yang jelas akan diperlukan. Mengingat masalah dan kriteria untuk menilai efektivitas solusi
yang diusulkan, perlu untuk merumuskan program-program alternatif atau intervensi,
Pencarian untuk intervensi tersebut harus sama luas dan kreatif mungkin. Prosedur ini
menetapkan panggung untuk evaluasi efektivitas alternatif, proses yang mirip dengan
penggunaan standar metode evaluasi (misalnya, Rossi dan Freeman 1985). Perkiraan
efektivitas dapat diturunkan dari evaluasi sebelumnya atau dari evaluasi disesuaikan untuk
tujuan ini.

2.2.3 Estimasi Biaya


Biaya intervensi didefinisikan sebagai nilai dari sumber daya yang diberikan oleh
masyarakat untuk efek intervensi. Ini disebut sebagai bahan intervensi, dan itu adalah nilai
sosial bahan-bahan yang merupakan biaya keseluruhan. Pada tahap selanjutnya distribusi
biaya ini antara pengambilan keputusan lembaga dan entitas lain dapat dinilai. Dengan
demikian, metode ini menetapkan sistematis untuk mengidentifikasi dan memastikan nilai
dari bahan-bahan yang diperlukan untuk setiap alternatif yang sedang dipertimbangkan.

11
2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan dari Analisis Efektivitas Biaya
a. Kelebihan
Membantu penetuan prioritas dari sumber daya yang terbatas.

b. Kelemahan
1. Cost effectiveness analysis terkadang terlalu disederhanakan.
2. Seharusnya ada pembobotan terhadap tujuan dari setiap proyek karena
beberapa tujuan harus diprioritaskan.

2.3 Pengertian Metode Penelitian Kombinasi


Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkankan antara
metode kuantitatif dengan metode kualitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi
filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan penggabungan kedua
pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Untuk melakukan penelitian dengan metode
kombinasi, metode kuantitatif dan metode kualitatif harus terlebuh dahulu dipahami
karakteristiknya. Pendekatan penelitian ini lebih kompleks tidak sekedar mengumpulkan dan
menganalisis dua jenis data, dari pada melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian
tresebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar
ketimbang penelitian kualitatid dan kuantitaif.
Creswell (Sugiyono, 404:2014) menyatakan bahwa, metode ini sering disebut sebagai
metode multimethods (menggunakan multi metode), convergence (dua metode bermuara ke
satu), integrated (integrasi dua metode), and combine (kombinasi dua metode).
Penggunaan metode campuran berbeda dengan penggunaan banyak metode. Pengertian
pertama mencakup penggunaan beberapa metode dalam konteks penelitian yang
menggunakan pendekatan berbeda yaitu kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan pengertian yang
kedua menggunakan metode dalam konteks penelitian yang menggunakan pendekatan yang
sama, yaitu kuantitatif atau kualitatif. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metode
campuran ialah menggunakan dua atau lebih metode yang diambil dari dua pendekatan yang
berbeda yaitu pendekatan kualitatif atau kuantitatif (dapat sebaliknya). Penggunaan dalam
penelitian yang dimaksud yaitu penelitian yang sedang dilaksanakan untuk memperoleh data
kuantitatif dan kualitatif yang digunakan sebagai bukti empiris dalam menjawab rumusan
masalah penelitian. Konsekuensinya, dengan penggunaan metode campuran temuan
penelitian akan lebih baik, lengkap dan komprehensif.

12
Berikut ini, antara lain adalah batasan/definisi dari beberapa ahli tentang penelitian
metode campuran yang dikoleksi oleh Johnson, Onwuegbuzie, dan Turner (2007) sebagai
berikut:
1. Steve Curral
Mixed methods research involves the sequential or simultaneous use of both
qualitative and quantitative data collection and/or data analysis techniques.
2. Jennifer Greene
Mixed methods inquiry is an approach to investigating the social world that ideally
involves more than one methodological tradition and thus more than one way of
knowing, along with more than one kind of technique for gathering, analyzing, and
representing human phenomena, all for the purpose of better understanding.
3. Janice Morse
A mixed methods design is a plan for a scientifically rigorous research process
comprised of a qualitative or quantitative core component that direct the
theoretical drive, with qualitative or quantitative suplementary component(s). These
components of the researh fit together to enhance description, understanding and can
either be conducted simultaneously or sequentially.

2.3.1 Varian Metode Penelitian Kombinasi


Dengan digabungkannya metode kualitatif dan kuantitatif untuk penelitian, maka
muncul variasi dalam metode kombinasi. Variasi metode kombinasi merupakan interaksi
antara dua aspek, yaitu Time Order Decision (waktu mengkombinasikan) dan Paradigm
Emphasis Decision (dominasi bobot metode kombinasi). Pada Time Order Decision meliputi
dua aspek yaitu concurrent (kombinasi campuran) dan sequential (kombinasi berurutan),
sedangkan pada aspek Paradigm Emphasis Decision meliputi aspek Dominant Status (bobot
tidak sama) dan Equal Status (bobot sama). (Sugiyono, 405:2014).

Time Order Decision


Concurrent Sequential
Equal Status I II
Paradigm QUAL + QUAN QUAL → QUAN
Dominant III
Emphasis
IV QUAL → quan
Decision
QUAL + quan Qual → QUAN
QUAN + qual QUAN → qual
Quan → QUAL

13
Gambar 2.1. Varian Metode Penelitian Kombinasi
Berdasarkan gambar 2.1., maka varian/ tipe metode penelitian kombinasi adalah
sebagai berikut:
A. Kuadran 1
Metode kombinasi model campuran dengan bobot metode kuantitatif dan kualitatif
sama (QUAN + QUAL)
B. Kuadran 2
Metode kombinasi model berurutan dengan bobot metode kualtitatif dan kuantitatif
sama (QUAL → QUAN)
C. Kuadran 3
a. Metode kombinasi model kombinasi berurutan, pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode KUALITATIF dengan bobot lebih tinggi dari pada
kuantitatif (QUAL → quan)
b. Metode kombinasi model kombinasi berurutan, pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode kualitatif dengan bobot yang lebih rendah dari pada metode
KUANTITATIF. (qual → QUAN)
c. Metode kombinasi model kombinasi berurutan, pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode KUANTITATIF dengan bobot yang lebih tinggi daripada
kualitatif (QUAN → qual)
d. Metode kombinasi model kombinasi berurutan, pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode kuantutatif dengan bobot yang lebih rendah daripada
metode KUALITATIF (quan → QUAL)
D. Kuadran 4
a. Metode kombinasi model kombinasi campuran dengan bobot metode
KUALITATIF yang lebih tinggi daripada metode kuantitatif. (QUAL+ quan)
b. Metode kombinasi model kombinasi campuran dengan bobot metode
KUANTITATIF lebih tinggi daripada metode kualitatif. (QUAN + qual)

2.3.2 Model Metode Penelitian Kombinasi


1. Metode Kombinasi Model Sequential Explanatory (Urutan Pembuktian)
Metode kombinasi model sequential explanatory adalah metode penelitian kombinasi
yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan, dengan
menggunakan penelitian metode kuantitatif pada tahap pertama dan menggunakan penelitian
metode kualitatif pada tahap ke dua. Metode kuantitatif berperan untuk memperoleh data
kuantitatif yang terukur yang dapat bersifa deskriptif, komparatif dan asosiatif dan metode
kulitatif berperan untuk membuktikan, memperdalam, memperluas, memperlemah dan

14
menggugurkan data kuantitatif yang diperoleh pada tahap awal. Langkah-langkah penelitian
Desain sequential explanatory adalah sebagai berikut:

a. Metode Kuantitatif
1) Masalah dan Potensi
Penelitian kuantitatif dilakukan dari masalah dan atau potensi yang sudah jelas.
Masalah adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi.
Penyimpangan ini meliputi penyimpangan antara kebijakan dengan pelaksanaan,
penyimpangan atara teori dan praktik, penyimpangan antara perencanaan dengan
pelaksanaan, penyimpangan antara aturan denga pelaksanaan dan penyimpangan antara
pengalaman dengan praktik.
Suatu penelitian dilakukan dari potensi. Penelitian yang berdasarkan potensi lebih baik
daripada penelitian berdasarkan masalah. Jika penelitian yang berdasarkan masalah, hasil
penelitian berguna untuk memecahkan masalah, sedangkan jika penelitian berdasarkan
potensi, hasil penelitian berguna untuk pengembangan atau peningkatan kemajuan. Potensi
adalah segala sesuatu yang bila dikembangkan akan mendapatkan nilai tambah.
Setiap masalah yang dikemukakan harus ada yang melatarbelakangi, karena jika tidak
dikemukakan latar belakangnya, data yang seperti masalah tetapi tidak menjadi masalah.
Masalah dikemukakan harus ditunjukkan dengan fakta dari sumber yang dapat dipercaya.
Sumber yang dapat dipercaya misalnya, laporan penelitian, jurnal ilmiah, pidato tertulis,
makalah, hasil pengamatan pendahuluan yang dilaporkan secara sistematis.
Dalam penelitian kuantitatif, penyajian masalah diambil dari variabel dependen. Dan
variabel dependen dipengaruhi oleh setiap variabel independen yang mendeskripsikan
seluruh masalah yaitu identifikasi masalah yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan.
Karena tidak semua masalah dapat diteliti, maka masalah tersebut akan dibatasi ke dalam
beberapa masalah atau beberapa variabel independen. Setelah variabel yang diteliti
ditetapkan, maka selanjutnya dibuat rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan
pertanyaan penelitian yang memandu untuk menentukan teori yang digunakan, perumusan
hipotesis, penyusunan instrumen, pengumpulan data, dan membuat kesimpulan dan saran.

2) Landasan Teori dan Hipotesis


Setelah masalah dirumuskan maka dicari dan dipilih teori yang relevan sehingga dapat
digunakan untuk memperjelas masalah, memberi definisi operasional, merumuskan hipotesis
dan mengembangkan instrumen. Jumlah teori yang digunakan bergantung pada jumlah

15
variabel yang diteliti. Serta hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis deskriptif,
komparatis atau asosiatif.

3) Pengumpulan Analisis Data Kuantitatif


Setelah hipotesis dirumuskan, maka hipotesis selanjutnya akan dibuktikan
kebenarannya berdasarkan data. Untuk itu, sebelum data dikumpulkan, maka perlu ditetapkan
populasi dan sampelnya serta disusun instrumen penelitiannya.Setelah instrumen teruji
validitas dan reliabilitasnya, maka selanjutnya digunakan untuk mengumpulkan data. Data
kuantitatif yang telah terkumpul dari sampel, selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan
masalah dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

4) Hasil Pengujian Hipotesis


Penyajian data merupakan langkah terakhir dari metode tahap pertama. Dara kuantitatif
yang telah dianalisis dan hipotesis yang telah diuji selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel,
grafik, gambar dan narasi singkat. Penyajian data meliputi deskripsi data kuantitatif nilai
setiap variabel, setiap indikator dan butir instrumen. Dengan demikian nilai setiap variabel,
setiap indikator dan setiap butir instrumen dapat diketahui.

b. Metode Kualitatif
1) Penentuan Sumber Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari metode penelitian kuantitatif, selanjutnya
menentukan sumber data yang diharapkan dapat memberi informasi yang dapat digunakan
untuk melengkapi data kuantitatif yang diperoleh pada penelitian tahap kesatu. Sampel
sumber data yang digunakan dipilih secara purposive (siapa yang paling mengetahui tentang
apa yang ditanyakan) dan bersifat snowball (jumlahnya berkembang semakin banyak).
Sumber data selain manusia bisa juga berupa peristiwa, dan proses kegiatan yang sedang
berlangsung.

2) Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif


Setelah sumber data ditetapkan, selanjtnya dilakukan pengumpulan data dengan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dan pengujian kredibilitas data dapat
dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data.

3) Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif

16
Setelah data kuantitatif dan kualitatif diperoleh, selanjutnya kedua kelompok data
dianalisis kembali. Analisis dapat dilakukan dengan cara menggabungkan data yang sejenis
sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam dengan data kualitatif. Analisis juga dapat
dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan kualitatif, sehingga dapat
ditunjukkan persamaan atau perbedaannya dengan data kualitatif. Juga dapat dilakukan
secara deskriptif eksploratif sehingga diperoleh data kualitatif baru yang sama sekali terpisah
dengan data kuantitatif.

4) Kesimpulan Hasil Penelitian


Kegiatan terakhir dari setiap kegiatan penelitian adalah membuat laporan penelitian
yang didalamnya terdapat kesimpulan dan memberikan saran. Kesimpulan yang diberikan
adalah untuk menjawab secara singkat terhadap rumusan masalah penelitian berdasarkan
fakta yang ditemukan di lapangan. Saran yang diberikan juga harus berdasarkan dari hasil
penelitian. Metode kuantitatif, menguji hipotesis Metode kualitatif, untuk membuktikan,
memperdalam,memperluas data kuantitatif.

Masalah/ Landasan Teori Pengumpulan Hasil Pengujian


potensi, dan Hipotesis data & Analisis Hipotesis
Rumusan data kuantitatif
Masalah

Penentuan Pengumpulan Analisis data Kesimpulan dan


sumber data dan analisis data kuantitatif dan Saran
penelitian kualitatif kualitatif

Gambar 2.2. Langkah-langkah Penelitian dalam Desain Sequential Explanatory

2. Metode Kombinasi Desain Concurrent Triangulation (Campuran Kuantitatif dan


Kualitatif Secara Seimbang)
Metode kombinasi model atau desain concurrent triangulation adalah metode penelitian
yang menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan cara
mencampur kedua metode tersebut secara seimbang. Metode tersebut digunakan secara
bersama-sama, dalam waktu yang sama, tetapi independen untuk menjawab rumusan masalah
yang sejenis.

17
Rumusan masalah yang sejenis dijawab dengan dua metode, yaitu metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Fokus penggabungan lebih pada teknik pengumpulan data dan
analisis data, sehingga dapat dibandingkan seluruh data yang diperoleh dari kedua metode
tersebut, selanjutnya dibuat kesimpulan apakah kedua data saling memperkuat, memperlemah
atau bertentangan.
Dengan metode ini, hasil penelitian akan lebih lengkap, valid dan objektif karena
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi, kelemahan satu
teknik data dapat diatasi dengan teknik pengumpulan data yang lain.

Langkah-langkah Penelitian Model Concurrent Triangulation adalah sebagai berikut:

Masalah Masalah yang Masalah


Kuantitatif Sejenis Kualitatif

Memperkuat
Landasan
peneliti
Teori
sebagai
human
instrument Rumusan
Hipotesis

Pengumpulan Pengumpulan
Data Sumber Data Data
Kualitatif Kuantitatif

Analisis Data Analisis Data


Kualitatif Kuantitatif

Meta Analisis

Kesimpulan: memperkuat, memperlemah,


bertentangan

Gambar 2.3. Langkah-langkah Penelitian Model Concurrent Triangulation

18
3. Metode Kombinasi Model Concurrent Embedded (Campuran Tidak Berimbang)
Metode kombinasi model atau desain concurrent embedded (campuran tidak
berimbang) adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan cara mencampur kedua
metode secara tidak seimbang. Dalam kegiatan penelitian 70% berbanding 30%, baik antara
kuantitatif dengan kualitatif atau sebaliknya.
Dalam metode ini terdapat dua model penggabungan metode, yaitu kualitatif dan
KUANTITATIF serta kuantitatif dan KUALITATIF. Yang ditulis menggunakan huruf kapital
artinya metode tersebut merupakan metode yang bobotnya lebih tinggi dan yang ditulis
dengan huruf kecil merupakan pelengkap.
Metode ini lebih menarik dengan dikumpulkannya dua macam data (kualitatif dan
kuantitatif) secara simultan dalam satu tahap pengumpulan data. Dengan demikian, data yang
diperoleh menjadi lengkap dan akurat. Dalam metode ini dapat dilakukan eksperimen dan
survei secara sekaligus mengamati perilaku masyarakat sekitar yang sedang terlibat dalam
eksperimen.
Langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut:
a. Model Concurrent Embedded (kuantitatif)

Pengumpulan dan
analisis data
KUANTITATIF
Masalah dan Landasan Teori dan
Rumusan Masalah Hipotesis
Pengumpulan dan
analisis data
kualitatif

Penyajian Analisis data


Kesimpulan
data hasil KUAN dan
dan Saran
penelitian kual

Gambar 2.4. Metode penelitian kombinasi concurrent embedded, model metode kuantitatif
sebagai bobot yang tertinggi.

Penelitian di atas berawal dari sebuah masalah atau potensi. Potensi yang ingin
diberdayakan, tetapi tidak bisa cara memberdayakan, juga akan menimbulkan masalah.
Setelah masalah yang melatarbelakangi dikemukakan dengan fakta, selanjutnya dibuat
rumusan masalah, yang berbentuk pertanyaan penelitian. Setelah masalah dirumuskan, maka

19
selanjutnya memilih teori yang dapat digunakan untuk memperjelas masalah, merumuskan
hipotesis dan menyusun instrumen penelitian. Setela intrumen disusun, selanjutnya diuji
validitas dan reliabilitas datanya. Digunakan untuk mengumpulkan data guna menjawab
rumusan masalah kuantitatif dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengumpulan data kuantitatif dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data
kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen,
sedangkan pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan observasi dan wawancara. Data
kuantitatif diperoleh berdasarkan sampel yang diambil secara acak (random) dan
pengumpulan data kualitatif diperoleh berdasarkan sampel yang diambil secara purposive dan
snowball. Data kuantitatif yang telah terkumpul dianalisis dengan statistik, data kualitatif
dianalisis secara kualitatif. Data kuantitatif dan data kualitatif selanjutnya dianalisis untuk
digabungkan dan dibandingkan, sehingga dapat ditemukan data kualitatif mana yang
memperkuat dan memperluas hasil pengujian hipotesis data kuantitatif.

b. Model Concurrent Embedded (Kualitatif)

Pengumpulan dan
analisis data
KUALITATIF
Fokus dan Rumusan
Kajian Teori
Masalah
Pengumpulan dan
analisis data
kuantitatif

Penyajian data
Kesimpulan Analisis data
hasil
dan Saran KUAL dan kuan
penelitian

Gambar 2.5. Metode Penelitian Kombinasi concurrent embedded, model metode kualitatif
sebagai bobot yang tertinggi.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan landasan teori sebagai bahan untuk
perumusan hipotesis, tetapi melakukan kajian berbagai teori perspektif yang sesuai dengan
konteks penelitian. Dengan kajian tersebut akan dapat memperkuat peneliti kualitatif sebagai
human instrument, sehingga peneliti kualitatif mampu melakukan penjelajahan umum pada
objek yang diteliti, menetapkan fokus, menetapkan sumber data, mengumpulkan dan analisis

20
data kualitatif. Teori yang digunakan juga bersifat sementara dan akan berkembang sesuai
dengan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Penelitian kualitatif lebih dipandu oleh
fakta-fakta yang diperoleh di lapangan untuk membangun teori baru.
Berdasarkan fokus dan rumusan masalah penelitian yang ditetapkan, dan penelitian
kualitatif selanjutnya mengumpulkan data di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi yaitu dengan observasi partisipan, wawancara mendalam, serta studi
dokumentasi. Penentuan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball.
Analisis data kualitatif lebih banyak dilakukan selama pengumpulan data, melalui proses data
reduction, data display dan verification.
Bersamaan dengan pengumpulan data dengan metode kualitatif, dilakukan juga
pengumpulan data dengan metode kuantitatif, untuk memperluas, dan meningkatkan akurasi
data kualitatif yang telah ditemukan. Setelah pengumpulan data maka dilakukanlah analisis
data berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif, sehingga dapat diketahui data kuantitatif
mana yang dapat memperluas dan meningkatkan akurasi data kualitatif.
Setelah data kualitatif dan kuantitatif dianalisis sehingga diperoleh data yang utuh,
maka selanjutnya disajikan seluruh data yang diperoleh dari penelitian kombinasi tersebut.
Deskripsi penyajian data didasarkan pada fokus dan rumusan masalah penelitian. Selanjutnya
diberikan pembahasan, sehingga hasil penelitian menjadi semakin jelas dan mantap. Lalu
dibuatlah laporan yang disusun secara sistematis, sehingga dapat dipahami selurug kegiatan
penelitian yang telah dilakukan.

2.3.3 Identifikasi Masalah Penelitian Kombinasi


Dalam menyusun latar belakang masalah dijelaskan alasan mengapa masalah tersebut
diteliti, pentingnya masalah itu diteliti dan pendekatan untukj= mengatasi masalah tersebut
baik secara teoritis maupun praktis. Untuk menuliskan karakteristik masalah pada penelitian
kombinasi memprioritaskan salah satu diantara pendekatan kuantitatif atau pendekatan
kualitatif yang mencerminkan prioritas dari penelitian tersebut.
Untuk menentukan perumusan masalah yang diajukan pun penelitian kombinasi
cenderung tidak ada pembatasan masalah yang mendasar. Karena rumusan masalah
kuantitatif diharapkan dapat memandu untuk memperoleh data kualitatif dan data kualitatif
digunakan untuk menguji, memperdalam dan memperluan data kuantitatif. Dengan demikian,
jumlah rumusan masalah dalam penelitian kombinasi bisa jadi menjadi lebih banyak.

21
Dalam penelitian kombinasi, teori memiliki fungsi dan peranan yang lebih luas.
Pertama, teori berfungsi menjelaskan variabel-variabel yang diteliti melalui pemberian
definisi dan ruang lingkup yang diteliti. Kedua, teori berfungsi untuk memprediksi yaitu
sebagai dasar dalam perumusan hipotesis. Ketiga, teori berfungsi untuk mengendalikan
fenomena yang terjadi di lapangan atau situasi sosial. Keempat, teori berfungsi untuk
memberikan penjelasan terhadap hasil penelitian sehingga dapat memandu peneliti untuk
memberikan saran agar situasi dan kondisi lebih baik daripada sebelumnya.

22
BAB III

PENUTUP

2.4 Kesimpulan

1. Analisis biaya manfaat adalah pendekatan untuk rekomendasi kebijakan


yang memungkinkan analisis membandingkan dan menganjurkan suatu
kebijakan dengan cara menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total
keuntungan dalam bentuk uang.
2. Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan
sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan
secara efisien.
3. Biaya terbagi menjadi biaya persiapan, biaya modal, biaya operasional, dan
biaya pemeliharaan serta perbaikan. Manfaat yang akan didapatkan nantinya
terbagi menjadi 3 yaitu manfaat langsung, manfaat tidak langsung dan
manfaat terkait.
4. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisis biaya dan
manfaat yaitu metode Payback Period, metode Net Present Value, dan
metode Tingkat Pengembalian Internal.
5. Kelebihan dari Cost Benefit Analysis (CBA) adalah penggunaan sumber-
sumber ekonomi secara efisien, analisis biaya manfaat dapat dihitung dengan
efisien, dan sangat kompatibel dengan perhitungan biaya manfaat kebijakan.
6. Kekurangan dari Cost Benefit Analysis (CBA) adalah pemilihan kebijakan
yang kurang menguntungkan bagi masyarakat dan analisis ini tidak memiliki
fleksibilitas yang tinggi.
7. Analisis efektivitas biaya merupakan cara memilih untuk menilai program
yang terbaik bila beberapa program yang berbeda dengan tujuan yang sama
tersedia untuk dipilih. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan mengukur
efektivitas biaya, menilai efektivitas, dan mengestimasikan biaya.
8. Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang
menggabungkankan antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif.
Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-
pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan penggabungan kedua pendekatan
tersebut dalam satu penelitian.
9. Variasi metode kombinasi merupakan interaksi antara dua aspek, yaitu Time
Order Decision (waktu mengkombinasikan) dan Paradigm Emphasis

23
Decision (dominasi bobot metode kombinasi). Pada Time Order Decision
meliputi dua aspek yaitu concurrent (kombinasi campuran) dan sequential
(kombinasi berurutan), sedangkan pada aspek Paradigm Emphasis Decision
meliputi aspek Dominant Status (bobot tidak sama) dan Equal Status (bobot
sama).
10. Terdapat beberapa model dari metode penelitian kombinasi ini yaitu Model
Sequential Explanatory (Urutan Pembuktian), Model Desain Concurrent
Triangulation (Campuran Secara Berimbang), dan Model Concurrent
Embedded (Campuran Tidak Berimbang).

2.5 Saran

Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih terperinci dalam menganalisis materi dengan sebaik-
baiknya. Dan kepada penulis selanjutnya agar dapat melengkapi makalah ini dengan
sebaik-baiknya dengan merujuk kepada sumber-sumber yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.

24
Datar Pustaka

Aris,Dion Simanuntak & Imas Indah Mutiara.2017. Makalah Metodologi Penelitian. Dalam
https;//id.scribd.com/document/408093773/Makalah-Metodologi-Penelitian-Kombinasi
diunduh pada tanggal 10 Oktober 2019.
H.M,Levin.Analisis Efektivitas Biaya. Dalam https;//www.academia.edu/29093120/Analisis_
Efektivitas_Biaya diunduh pada tanggal 10 Oktober 2019.
Ryo,Jovan. Analisis Biaya Manfaat. Dalam https;//www.academia.edu/ 17569993/ Analisis_
Biaya_Manfaat diunduh pada tanggal 10 Oktober 2019.
Saepul, Maman Abdurahman. 2016. Mixed Methods Research. Dalam http://file.
upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195706131985031MAMAN_ABDU
RAHMAN_SAEPUL_R/METODE_PENELITIAN/Presentatin_MIXED_METHOD.pdf
(diunduh tanggal 9 oktober 2019, pukul 19.08)
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta

25

Anda mungkin juga menyukai