KELOMPOK 1
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Studi Kebijakan Kesehatan dengan topik “Metodologi Penelitian Kebijakan”.
Kami berterima kasih kepada pihak yang telah membantu kami menyelesaikan
makalah ini. Kami telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami sangat
terbuka untuk menerima kritik dan saran yang konstruktif didalam memperbaiki diri dan pola
pikir kami kedepan. Harapan kami makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat
bagi kami dan juga pembaca.
Kelompok 1
1
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................3
1.4 Manfaat........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Analisis Biaya Manfaat...............................................................................................5
2.1.1 Metode Analisis Biaya dan Manfaat....................................................................7
2.1.2 Keuntungan dan Kelemahan Cost Benefit Analysis (CBA)................................9
2.2 Analisis efektivitas biaya...........................................................................................10
2.2.1 Mengukur Efektivitas biaya...............................................................................11
Beberapa langkah untuk dapat melakukan CEA, sebagai berikut:..................................11
2.2.2 Menilai Efektivitas.............................................................................................11
2.2.3 Estimasi Biaya....................................................................................................12
2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan dari Analisis Efektivitas Biaya................................12
2.3 Pengertian Metode Penelitian Kombinasi.................................................................12
2.3.1 Varian Metode Penelitian Kombinasi.................................................................14
2.3.2 Model Metode Penelitian Kombinasi.................................................................15
2.3.3 Identifikasi Masalah Penelitian Kombinasi.......................................................22
BAB III PENUTUP..................................................................................................................24
2.4 Kesimpulan................................................................................................................24
2.5 Saran..........................................................................................................................25
Datar Pustaka...........................................................................................................................26
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
3
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Menurut Kadariah (1999) tentang biaya (cost) dan manfaat (benefit) :
1. Biaya (Cost)
Biaya dalam proyek digolongkan menjadi empat macam, yaitu :
a) Biaya Persiapan
Biaya persiapan adalah biaya yang dikeluarkan sebelum proyek yang
bersangkutan benar-benar dilaksanakan, misalnya biaya studi kelayakan pada
lahan yang akan digunakan untuk proyek termasuk di dalamnya studi kelayakan
pada daerah dan masyarakat sekitarnya dan biaya untuk mempersiapakan lahan
yang akan digunakan.
b) Biaya Investasi atau Modal
Biaya investasi biasanya didapat dari pinjaman suatu badan atau lembaga
keuangan baik dari dalam negeri atau luar negeri. Yang termasuk biaya investasi
adalah biaya tanah, biaya pembangunan termasuk instalasi, biaya perabotan,
biaya peralatan (modal kerja).
c) Biaya Operasional
Biaya operasional masih dapat dibagi lagi menjadi biaya gaji untuk karyawan,
biaya listrik, air dan telekomunikasi, biaya habis pakai, biaya kebersihan, dan
sebagainya.
d) Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan
Pada awal umur proyek biaya ini belum muncul tetapi setelah memasuki usia
tertentu, biasanya pada bangunan mulai terjadi kerusakan- kerusakan yang
memerlukan perbaikan. Tentu saja terjadinya kerusakan-kerusakan tersebut
waktunya tidak menentu, sehingga jenis biaya ini sering dijadikan satu dengan
biaya operasional. Selain itu, masih ada lagi biaya yang mencerminkan true
values tetapi sulit dihitung dengan uang, seperti pencemaran udara, air, suara,
rusaknya/tidak produktifnya lagi lahan, dan sebagainya.
2. Manfaat (Benefit)
Manfaat yang akan terjadi pada suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a) Manfaat Langsung
Manfaat langsung dapat berupa peningkatan output secara kualitatif dan
kuantitatif akibat penggunaan alat-alat produksi yang lebih canggih, keterampilan
yang lebih baik dan sebagainya.
b) Manfaat Tidak Langsung
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang muncul di luar proyek, namun
sebagai dampak adanya proyek. Manfaat ini dapat berupa meningkatnya
pendapatan masyarakat disekitar lokasi proyek. (sulit diukur).
c) Manfaat Terkait
Manfaat terkait yaitu keuntungan-keuntungan yang sulit dinyatakan dengan
sejumlah uang, namun benar-benar dapat dirasakan, seperti keamanan dan
6
kenyamanan. Dalam penelitian ini untuk penghitungan hanya didapat dari
manfaat langsung dan sifatnya terbatas, karena tingkat kesulitan menilainya
secara ekonomi.
Ada beberapa metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek adalah
sebagai berikut :
1) Metode Payback Period (PP)
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu
satuan hasilnya bukan persentase. Tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dan sebagainya). Karena
model ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka dasar yang
dipergunakan adalah aliran kas (cash flow).
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan
sederhana. Sehingga banyak digunakan. Namun demikian, Payback period mengandung
kelemahan, yaitu:
a. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang
diperoleh setelah payback period tercapai.
b. Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
c. Metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi yang bersifat mutually exclusive
Perhitungan analisis payback periode adalah sebagai berikut (berdasarkan table diatas) :
Total Biaya Pengadaan Sistem pada tahun 0 : Rp.25.000.000
Proceed pada Tahun I : Rp. 7.000.000 (-)
Sisa Biaya Sistem pada Tahun I : Rp.18.000.000
Proceed pada Tahun II : Rp.12.000.000 (-)
Sisa Biaya Sistem pada Tahun II : Rp. 6.000.000
Sisa = 6.000.000 x 1 tahun = 0,35 tahun
7
18.000.000
8
NPV2 = - 25.000.000 + ------------- + -------------- + ---------------
(1+0.2)1 (1+0.2)2 (1+0.2)3
IRR = 19,14 % artinya proyek ini akan menghasilkan keuntungan dengan tingkat bunga
19,14 % per tahun. Apabila tingkat bunga pengembalian (rate of return) yang diinginkan 15
% per tahun, maka IRR > 15 %, dengan kata lain proyek dapat diterima.
9
sedangkan beberapa proyek atau kebijakan tidak dapat diukur manfaatnya secara
kuantitatif (Mangkoesobroto, 2001: 166).
2. Analisis ini tidak memiliki fleksibilitas tinggi, karena semua penghitungan
dilakukan secara kuantitatif. Hal ini menimbulkan interpretasi jika analisis ini
dilaksanakan terlalu jauh, pemerintah tidak lagi dilaksanakan oleh wakil wakil
rakyat yang membawa aspirasi rakyat, melainkan seakan akan dilaksanakan oleh
robot komputer (Mangkoesoebroto, 2001: 167)
10
CE Ratio = total cost
DALY
CE Ratio = t
Ct/(1+r)
t: tahun (1 .... n)
11
2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan dari Analisis Efektivitas Biaya
a. Kelebihan
Membantu penetuan prioritas dari sumber daya yang terbatas.
b. Kelemahan
1. Cost effectiveness analysis terkadang terlalu disederhanakan.
2. Seharusnya ada pembobotan terhadap tujuan dari setiap proyek karena
beberapa tujuan harus diprioritaskan.
12
Berikut ini, antara lain adalah batasan/definisi dari beberapa ahli tentang penelitian
metode campuran yang dikoleksi oleh Johnson, Onwuegbuzie, dan Turner (2007) sebagai
berikut:
1. Steve Curral
Mixed methods research involves the sequential or simultaneous use of both
qualitative and quantitative data collection and/or data analysis techniques.
2. Jennifer Greene
Mixed methods inquiry is an approach to investigating the social world that ideally
involves more than one methodological tradition and thus more than one way of
knowing, along with more than one kind of technique for gathering, analyzing, and
representing human phenomena, all for the purpose of better understanding.
3. Janice Morse
A mixed methods design is a plan for a scientifically rigorous research process
comprised of a qualitative or quantitative core component that direct the
theoretical drive, with qualitative or quantitative suplementary component(s). These
components of the researh fit together to enhance description, understanding and can
either be conducted simultaneously or sequentially.
13
Gambar 2.1. Varian Metode Penelitian Kombinasi
Berdasarkan gambar 2.1., maka varian/ tipe metode penelitian kombinasi adalah
sebagai berikut:
A. Kuadran 1
Metode kombinasi model campuran dengan bobot metode kuantitatif dan kualitatif
sama (QUAN + QUAL)
B. Kuadran 2
Metode kombinasi model berurutan dengan bobot metode kualtitatif dan kuantitatif
sama (QUAL → QUAN)
C. Kuadran 3
a. Metode kombinasi model kombinasi berurutan, pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode KUALITATIF dengan bobot lebih tinggi dari pada
kuantitatif (QUAL → quan)
b. Metode kombinasi model kombinasi berurutan, pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode kualitatif dengan bobot yang lebih rendah dari pada metode
KUANTITATIF. (qual → QUAN)
c. Metode kombinasi model kombinasi berurutan, pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode KUANTITATIF dengan bobot yang lebih tinggi daripada
kualitatif (QUAN → qual)
d. Metode kombinasi model kombinasi berurutan, pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode kuantutatif dengan bobot yang lebih rendah daripada
metode KUALITATIF (quan → QUAL)
D. Kuadran 4
a. Metode kombinasi model kombinasi campuran dengan bobot metode
KUALITATIF yang lebih tinggi daripada metode kuantitatif. (QUAL+ quan)
b. Metode kombinasi model kombinasi campuran dengan bobot metode
KUANTITATIF lebih tinggi daripada metode kualitatif. (QUAN + qual)
14
menggugurkan data kuantitatif yang diperoleh pada tahap awal. Langkah-langkah penelitian
Desain sequential explanatory adalah sebagai berikut:
a. Metode Kuantitatif
1) Masalah dan Potensi
Penelitian kuantitatif dilakukan dari masalah dan atau potensi yang sudah jelas.
Masalah adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi.
Penyimpangan ini meliputi penyimpangan antara kebijakan dengan pelaksanaan,
penyimpangan atara teori dan praktik, penyimpangan antara perencanaan dengan
pelaksanaan, penyimpangan antara aturan denga pelaksanaan dan penyimpangan antara
pengalaman dengan praktik.
Suatu penelitian dilakukan dari potensi. Penelitian yang berdasarkan potensi lebih baik
daripada penelitian berdasarkan masalah. Jika penelitian yang berdasarkan masalah, hasil
penelitian berguna untuk memecahkan masalah, sedangkan jika penelitian berdasarkan
potensi, hasil penelitian berguna untuk pengembangan atau peningkatan kemajuan. Potensi
adalah segala sesuatu yang bila dikembangkan akan mendapatkan nilai tambah.
Setiap masalah yang dikemukakan harus ada yang melatarbelakangi, karena jika tidak
dikemukakan latar belakangnya, data yang seperti masalah tetapi tidak menjadi masalah.
Masalah dikemukakan harus ditunjukkan dengan fakta dari sumber yang dapat dipercaya.
Sumber yang dapat dipercaya misalnya, laporan penelitian, jurnal ilmiah, pidato tertulis,
makalah, hasil pengamatan pendahuluan yang dilaporkan secara sistematis.
Dalam penelitian kuantitatif, penyajian masalah diambil dari variabel dependen. Dan
variabel dependen dipengaruhi oleh setiap variabel independen yang mendeskripsikan
seluruh masalah yaitu identifikasi masalah yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan.
Karena tidak semua masalah dapat diteliti, maka masalah tersebut akan dibatasi ke dalam
beberapa masalah atau beberapa variabel independen. Setelah variabel yang diteliti
ditetapkan, maka selanjutnya dibuat rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan
pertanyaan penelitian yang memandu untuk menentukan teori yang digunakan, perumusan
hipotesis, penyusunan instrumen, pengumpulan data, dan membuat kesimpulan dan saran.
15
variabel yang diteliti. Serta hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis deskriptif,
komparatis atau asosiatif.
b. Metode Kualitatif
1) Penentuan Sumber Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari metode penelitian kuantitatif, selanjutnya
menentukan sumber data yang diharapkan dapat memberi informasi yang dapat digunakan
untuk melengkapi data kuantitatif yang diperoleh pada penelitian tahap kesatu. Sampel
sumber data yang digunakan dipilih secara purposive (siapa yang paling mengetahui tentang
apa yang ditanyakan) dan bersifat snowball (jumlahnya berkembang semakin banyak).
Sumber data selain manusia bisa juga berupa peristiwa, dan proses kegiatan yang sedang
berlangsung.
16
Setelah data kuantitatif dan kualitatif diperoleh, selanjutnya kedua kelompok data
dianalisis kembali. Analisis dapat dilakukan dengan cara menggabungkan data yang sejenis
sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam dengan data kualitatif. Analisis juga dapat
dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan kualitatif, sehingga dapat
ditunjukkan persamaan atau perbedaannya dengan data kualitatif. Juga dapat dilakukan
secara deskriptif eksploratif sehingga diperoleh data kualitatif baru yang sama sekali terpisah
dengan data kuantitatif.
17
Rumusan masalah yang sejenis dijawab dengan dua metode, yaitu metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Fokus penggabungan lebih pada teknik pengumpulan data dan
analisis data, sehingga dapat dibandingkan seluruh data yang diperoleh dari kedua metode
tersebut, selanjutnya dibuat kesimpulan apakah kedua data saling memperkuat, memperlemah
atau bertentangan.
Dengan metode ini, hasil penelitian akan lebih lengkap, valid dan objektif karena
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi, kelemahan satu
teknik data dapat diatasi dengan teknik pengumpulan data yang lain.
Memperkuat
Landasan
peneliti
Teori
sebagai
human
instrument Rumusan
Hipotesis
Pengumpulan Pengumpulan
Data Sumber Data Data
Kualitatif Kuantitatif
Meta Analisis
18
3. Metode Kombinasi Model Concurrent Embedded (Campuran Tidak Berimbang)
Metode kombinasi model atau desain concurrent embedded (campuran tidak
berimbang) adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan cara mencampur kedua
metode secara tidak seimbang. Dalam kegiatan penelitian 70% berbanding 30%, baik antara
kuantitatif dengan kualitatif atau sebaliknya.
Dalam metode ini terdapat dua model penggabungan metode, yaitu kualitatif dan
KUANTITATIF serta kuantitatif dan KUALITATIF. Yang ditulis menggunakan huruf kapital
artinya metode tersebut merupakan metode yang bobotnya lebih tinggi dan yang ditulis
dengan huruf kecil merupakan pelengkap.
Metode ini lebih menarik dengan dikumpulkannya dua macam data (kualitatif dan
kuantitatif) secara simultan dalam satu tahap pengumpulan data. Dengan demikian, data yang
diperoleh menjadi lengkap dan akurat. Dalam metode ini dapat dilakukan eksperimen dan
survei secara sekaligus mengamati perilaku masyarakat sekitar yang sedang terlibat dalam
eksperimen.
Langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut:
a. Model Concurrent Embedded (kuantitatif)
Pengumpulan dan
analisis data
KUANTITATIF
Masalah dan Landasan Teori dan
Rumusan Masalah Hipotesis
Pengumpulan dan
analisis data
kualitatif
Gambar 2.4. Metode penelitian kombinasi concurrent embedded, model metode kuantitatif
sebagai bobot yang tertinggi.
Penelitian di atas berawal dari sebuah masalah atau potensi. Potensi yang ingin
diberdayakan, tetapi tidak bisa cara memberdayakan, juga akan menimbulkan masalah.
Setelah masalah yang melatarbelakangi dikemukakan dengan fakta, selanjutnya dibuat
rumusan masalah, yang berbentuk pertanyaan penelitian. Setelah masalah dirumuskan, maka
19
selanjutnya memilih teori yang dapat digunakan untuk memperjelas masalah, merumuskan
hipotesis dan menyusun instrumen penelitian. Setela intrumen disusun, selanjutnya diuji
validitas dan reliabilitas datanya. Digunakan untuk mengumpulkan data guna menjawab
rumusan masalah kuantitatif dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengumpulan data kuantitatif dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data
kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen,
sedangkan pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan observasi dan wawancara. Data
kuantitatif diperoleh berdasarkan sampel yang diambil secara acak (random) dan
pengumpulan data kualitatif diperoleh berdasarkan sampel yang diambil secara purposive dan
snowball. Data kuantitatif yang telah terkumpul dianalisis dengan statistik, data kualitatif
dianalisis secara kualitatif. Data kuantitatif dan data kualitatif selanjutnya dianalisis untuk
digabungkan dan dibandingkan, sehingga dapat ditemukan data kualitatif mana yang
memperkuat dan memperluas hasil pengujian hipotesis data kuantitatif.
Pengumpulan dan
analisis data
KUALITATIF
Fokus dan Rumusan
Kajian Teori
Masalah
Pengumpulan dan
analisis data
kuantitatif
Penyajian data
Kesimpulan Analisis data
hasil
dan Saran KUAL dan kuan
penelitian
Gambar 2.5. Metode Penelitian Kombinasi concurrent embedded, model metode kualitatif
sebagai bobot yang tertinggi.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan landasan teori sebagai bahan untuk
perumusan hipotesis, tetapi melakukan kajian berbagai teori perspektif yang sesuai dengan
konteks penelitian. Dengan kajian tersebut akan dapat memperkuat peneliti kualitatif sebagai
human instrument, sehingga peneliti kualitatif mampu melakukan penjelajahan umum pada
objek yang diteliti, menetapkan fokus, menetapkan sumber data, mengumpulkan dan analisis
20
data kualitatif. Teori yang digunakan juga bersifat sementara dan akan berkembang sesuai
dengan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Penelitian kualitatif lebih dipandu oleh
fakta-fakta yang diperoleh di lapangan untuk membangun teori baru.
Berdasarkan fokus dan rumusan masalah penelitian yang ditetapkan, dan penelitian
kualitatif selanjutnya mengumpulkan data di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi yaitu dengan observasi partisipan, wawancara mendalam, serta studi
dokumentasi. Penentuan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball.
Analisis data kualitatif lebih banyak dilakukan selama pengumpulan data, melalui proses data
reduction, data display dan verification.
Bersamaan dengan pengumpulan data dengan metode kualitatif, dilakukan juga
pengumpulan data dengan metode kuantitatif, untuk memperluas, dan meningkatkan akurasi
data kualitatif yang telah ditemukan. Setelah pengumpulan data maka dilakukanlah analisis
data berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif, sehingga dapat diketahui data kuantitatif
mana yang dapat memperluas dan meningkatkan akurasi data kualitatif.
Setelah data kualitatif dan kuantitatif dianalisis sehingga diperoleh data yang utuh,
maka selanjutnya disajikan seluruh data yang diperoleh dari penelitian kombinasi tersebut.
Deskripsi penyajian data didasarkan pada fokus dan rumusan masalah penelitian. Selanjutnya
diberikan pembahasan, sehingga hasil penelitian menjadi semakin jelas dan mantap. Lalu
dibuatlah laporan yang disusun secara sistematis, sehingga dapat dipahami selurug kegiatan
penelitian yang telah dilakukan.
21
Dalam penelitian kombinasi, teori memiliki fungsi dan peranan yang lebih luas.
Pertama, teori berfungsi menjelaskan variabel-variabel yang diteliti melalui pemberian
definisi dan ruang lingkup yang diteliti. Kedua, teori berfungsi untuk memprediksi yaitu
sebagai dasar dalam perumusan hipotesis. Ketiga, teori berfungsi untuk mengendalikan
fenomena yang terjadi di lapangan atau situasi sosial. Keempat, teori berfungsi untuk
memberikan penjelasan terhadap hasil penelitian sehingga dapat memandu peneliti untuk
memberikan saran agar situasi dan kondisi lebih baik daripada sebelumnya.
22
BAB III
PENUTUP
2.4 Kesimpulan
23
Decision (dominasi bobot metode kombinasi). Pada Time Order Decision
meliputi dua aspek yaitu concurrent (kombinasi campuran) dan sequential
(kombinasi berurutan), sedangkan pada aspek Paradigm Emphasis Decision
meliputi aspek Dominant Status (bobot tidak sama) dan Equal Status (bobot
sama).
10. Terdapat beberapa model dari metode penelitian kombinasi ini yaitu Model
Sequential Explanatory (Urutan Pembuktian), Model Desain Concurrent
Triangulation (Campuran Secara Berimbang), dan Model Concurrent
Embedded (Campuran Tidak Berimbang).
2.5 Saran
Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih terperinci dalam menganalisis materi dengan sebaik-
baiknya. Dan kepada penulis selanjutnya agar dapat melengkapi makalah ini dengan
sebaik-baiknya dengan merujuk kepada sumber-sumber yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
24
Datar Pustaka
Aris,Dion Simanuntak & Imas Indah Mutiara.2017. Makalah Metodologi Penelitian. Dalam
https;//id.scribd.com/document/408093773/Makalah-Metodologi-Penelitian-Kombinasi
diunduh pada tanggal 10 Oktober 2019.
H.M,Levin.Analisis Efektivitas Biaya. Dalam https;//www.academia.edu/29093120/Analisis_
Efektivitas_Biaya diunduh pada tanggal 10 Oktober 2019.
Ryo,Jovan. Analisis Biaya Manfaat. Dalam https;//www.academia.edu/ 17569993/ Analisis_
Biaya_Manfaat diunduh pada tanggal 10 Oktober 2019.
Saepul, Maman Abdurahman. 2016. Mixed Methods Research. Dalam http://file.
upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195706131985031MAMAN_ABDU
RAHMAN_SAEPUL_R/METODE_PENELITIAN/Presentatin_MIXED_METHOD.pdf
(diunduh tanggal 9 oktober 2019, pukul 19.08)
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
25