Penyelidikan Studi
Eksplorasi Operasi Produksi
Umum Kelayakan
* Konsep pemanfaatan lahan bekas tambang dapat disusun saat masa operasi produksi
pelaku usaha melalui dokumen rencana reklamasi dan rencana pascatambang
Prinsip Penutupan Tambang
(Witoro, 2005)
3
PP No. 78/2010 ttg Reklamasi dan Pascatambang
PRINSIP REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
LINGKUNGAN HIDUP
a. perlindungan terhadap kualitas air permukaan, air tanah,
air laut, dan tanah serta udara;
b. perlindungan keanekaragaman hayati;
c. stabilitas dan keamanan timbunan batuan penutup, kolam
tailing, lahan bekas tambang serta struktur buatan (man-
made structure) lainnya;
d. pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai dengan
peruntukannya;
e. menghormati nilai-nilai sosial dan budaya setempat, dan
f. kuantitas air tanah
4
PP No. 78/2010 ttg Reklamasi dan Pascatambang
PRINSIP REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
a. perlindungan keselamatan terhadap setiap pekerja;
b. perlindungan setiap pekerja dari penyakit akibat kerja
5
PP 78/2010 ttg Reklamasi dan Pascatambang
6
PP 78/2010 ttg Reklamasi dan Pascatambang
- LAMPIRAN
KERANGKA PENYUSUNAN DOKUMEN
RENCANA PASCATAMBANG
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
a. identitas pemegang IUP/IUPK (nama persh,
alamat lengkap persh, penanggung jawab
rencana atau kegiatan);
b. uraian singkat mengenai peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan kegiatan
pascatambang;
c. uraian singkat mengenai status perizinan
pertambangan yang dipegang
(No./tanggal/masa berlaku/PMA/PMDN).
1.2 Maksud dan Tujuan 11
Uji statik metode NAPP adalah metode untuk mengetahui pembentukan AAT melalui
identifikasi dari karakteristik batuan yang mengandung mineral sulfida yang
menitikberatkan pada analisis potensi keasaman tanah/batuan daerah tambang, yaitu
berupa berat kg H2SO4 tiap ton (Ian dkk. 2007). Parameter acuan untuk mengetahui
potensi PAF atau NAF pada metode NAPP berdasarkan pada perbandingan antara nilai
NAPP dengan NAG pH (Net Acid Generation) yang penggolongannya.
KAJIAN GEOKIMIA
25
BAB IV RONA LINGKUNGAN AKHIR PASCATAMBANG
27
BAB VI
PROGRAM PASCATAMBANG
6.1 Reklamasi
a. Tapak Bekas Tambang
Uraian rinci mengenai rencana lokasi dan luas lahan tapak
bekas tambang yang akan ditutup, yang meliputi kegiatan:
1) pembongkaran fasilitas tambang;
2) reklamasi lahan bekas fasilitas tambang
3) pembongkaran dan reklamasi jalan tambang;
4) reklamasi lahan bekas tambang permukaan
5) reklamasi lahan bekas kolam pengendap
6) pengamanan semua bukaan tambang yang berpotensi
bahaya terhadap manusia (shaft, raise, stope, adit, decline,
pit, tunnel, final void, dan lain-lain). 28
BAB VI PROGRAM PASCATAMBANG
6.1 Reklamasi
a. . . . . . . . . . .
b. Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian
Uraian rinci mengenai rencana lokasi dan luas lahan pada
fasilitas pengolahan dan pemurnian yang meliputi kegiatan:
1) pembongkaran fasilitas pengolahan dan pemurnian;
2) reklamasi lahan bekas fasilitas pengolahan dan
pemurnian;
3) reklamasi lahan bekas kolam tailing dan upaya
stabilisasinya;
4) reklamasi lahan bekas timbunan komoditas tambang;
5) pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan
kimia, minyak dan B3. 29
BAB VI PROGRAM PASCATAMBANG
6.1 Reklamasi
b. . . . . . . . . . .
c. Fasilitas Penunjang
Uraian rinci mengenai rencana lokasi dan luas lahan serta kegiatan yang
meliputi:
1) reklamasi lahan bekas landfill;
2) pembongkaran sisa-sisa bangunan, transmisi listrik, pipa, pelabuhan
(udara dan air) dan fasilitas lainnya;
3) reklamasi lahan bekas bangunan, transmisi listrik, pipa, pelabuhan
(udara dan air) dan fasilitas lainnya;
4) pembongkaran peralatan, mesin, tangki bahan bakar minyak dan
pelumas;
5) penanganan sisa bahan bakar minyak, pelumas serta bahan kimia;
6) reklamasi lahan bekas sarana transportasi;
7) reklamasi lahan bekas bangunan dan fondasi beton;
8) pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan kimia, minyak
dan B3.
30
BAB VI PROGRAM PASCATAMBANG
6.1 . . . . . . . . .
6.2 Pengembangan Sosial, budaya dan Ekonomi
a. uraian mengenai penanganan pengurangan dan pemutusan
hubungan kerja, bimbingan, dan bantuan untuk pengalihan
pekerjaan bagi karyawan;
b. pengembangan usaha alternatif untuk masyarakat lokal yang
disesuaikan dengan program sosial, budaya dan ekonomi
yang telah dilaksanakan.
6.3 Pemeliharaan
Uraian rinci mengenai pemeliharaan terhadap tapak bekas
tambang, lahan bekas fasilitas pengolahan dan/atau
pemurnian, dan lahan bekas fasilitas penunjang. 31
PELAKSANAAN
PROGRAM PASCATAMBANG
Penanggulangan
Revegetasi
AAT
Pemanfaatan
Pembongkaran
Void
32
PENATAGUNAAN LAHAN
a. Pengaturan
Permukaan Lahan
Penatagunaan
Lahan
BIAYA
PEMBONGKARAN
34
REVEGETASI
Analisis
Kualitas
Tanah
Pemeliharaa
Pemupukan
n
Revegetasi
Penanama Pengadaan
n bibit
35
PEMANFAATAN LUBANG BEKAS TAMBANG
Stabilisasi lereng
Pengamanan
36
PROGRAM PENGEMBANGAN
SOSIAL EKONOMI
Community
Development
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
37
CONTOH PROGRAM PENGEMBANGAN
SOSIAL EKONOMI PASCATAMBANG
BAB VII PEMANTAUAN
Uraian rinci mengenai program, dan prosedur pemantauan,
termasuk lokasi, metode dan frekuensi pemantauan, pencatatan
hasil pemantauan serta pelaporannya mengenai :
7.1 Kestabilan Fisik
Uraian mengenai pemantauan kestabilan lereng, keamanan
bangunan pengendali erosi dan sedimentasi, penimbunan
material penutup, dan fasilitas lain, serta kriteria keberhasilan
yang akan dicapai.
7.2 Air Permukaan dan Air Tanah.
Uraian mengenai pemantauan terhadap kualitas air sungai, air
sumur di sekitar lokasi bekas tambang, sumur pantau, air di
kolam bekas tambang, dan lain-lain, serta kriteria
keberhasilan. 39
BAB VII PEMANTAUAN
7.3 Biologi akuatik dan terestrial
Uraian mengenai pemantauan terhadap flora dan
fauna akuatik dan terestrial beserta indeks
keanekaragaman yang akan dicapai.
7.4 Sosial, budaya dan ekonomi
Uraian mengenai pemantauan sosial dan ekonomi
(demografi, mata pencaharian, kesehatan,
pendidikan, dan lain-lain) serta kriteria
keberhasilan yang akan dicapai.
40
BAB VIII ORGANISASI
41
BAB IX
KRITERIA KEBERHASILAN PASCATAMBANG
42
BAB X
RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
Bab ini memuat rencana biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pascatambang.
9.1 Biaya Langsung
Uraian mengenai biaya yang perlu dihitung dalam
penyusunan rencana biaya pascatambang yang meliputi:
a. Biaya pada tapak bekas tambang;
b. Biaya pada tapak bekas fasilitas pengolahan dan
pemurnian;
c. Biaya pada fasilitas penunjang;
d. Pengembangan sosial, budaya, dan ekonomi
e. pemeliharaan; dan
f. Pemantauan.
43
BAB IX RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
9.1 . . . . . . . . .
9.2 Biaya tidak langsung.
Uraian mengenai biaya yang harus dimasukkan dalam
perhitungan pascatambang dan sedapat mungkin ditetapkan
dengan menggunakan standar acuan, yang ditentukan sebagai
berikut:
a. biaya mobilisasi dan demobilisasi alat sebesar 2,5% dari
biaya langsung atau berdasarkan perhitungan.
b. biaya perencanaan penutupan tambang sebesar 2% - 10%
dari biaya langsung.
c. biaya administrasi dan keuntungan kontraktor sebesar 3% -
14% dari biaya langsung.
d. biaya supervisi sebesar 2% - 7% dari biaya langsung 44
BAB IX RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
9.1 . . . . . . . . .
9.2 . . . . . . . . .
9.3 Total Biaya
Uraian mengenai total biaya langsung ditambah dengan
biaya tidak langsung dan biaya-biaya tersebut sudah
harus memperhitungkan pajak-pajak yang berlaku dan
dibuat dalam mata uang rupiah atau dollar Amerika
Serikat.
45
LAMPIRAN:
1. Peta Situasi Rona Awal, ketelitian peta skala
1 : 25.000.
2. Peta Situasi Lokasi Pertambangan, ketelitian peta skala 1 :
25.000.
3. Peta Situasi Rona Awal Pascatambang (Akhir Tambang),
ketelitian peta skala 1 : 25.000.
4. Peta Situasi Rencana Rona Akhir Pascatarnbang, ketelitian
peta skala 1 : 25.000
5. Peta Lokasi Pemantauan, ketelitian peta skala
1 : 10.000.
Catatan:
Dilengkapi data spasial (.shp) 46
CONTOH PELAKSANAAN
PASCATAMBANG
RENCANA VS REALISASI
KOMPUTER MODELING
DLM DOK RPT TAHUN
2002 UNTUK PREDIKSI
KONDISI REKLAMASI DI
BEKAS TAMBANG UNTUK
TAHUN 2006
AKTUAL KONDISI
DAERAH
BEKAS TAMBANG
JUNI 2006
Pemanfaatan lahan Pascatambang –
Tambang Batubara
49
TEBING BREKSI
50
WISATA BEKAS TAMBANG DI INDONESIA