Anda di halaman 1dari 10

5.

QUALITY OF LIFE IN ELDERLY WITH COGNITIVE IMPAIRMENT


AND MENTAL DISORDERS: CROSS SECTIONAL STUDY IN
KELURAHAN KALIANYAR, WEST JAKARTA
Haris,E,R., Steven,R.,Handajani,Y,S. ( 2014 ) . Quality Of Life In Elderly Witc Cognitive
Impairment And Mental Disorder. Vol.13 No.2 Juni 2014: hlm. 117-127.

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup pada
lansia dengan demensia dan/atau depresi

Metode :
- Subyek : usia 60-65 tahun
- Sample : jumlah responden 103 berusia 60 tahun

Parameter : MMSE, GDS dan WHOQOL-Breef

Krakteristik inlusi : lansia di atas 60 tahun

Hasil : Responden paling banyak berusia =65 tahun (56,3%), berjenis kelamin wanita (53,4%),
tingkat pendidikan SD (49,5%), dengan pendapatan < UMR DKI Jakarta (67,0%). Hasil
penelitian menunjukkan demensia dan depresi berdampak pada kualitas hidup, baik secara umum
maupun domain kualitas hidup (p<0,05). Karakteristik responden, termasuk jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, dan kondisi sosial ekonomi responden, sebagian besar berpengaruh terhadap
kualitas hidup lansia. Responden yang mengalami kedua gangguan tersebut mempunyai skor
lebih rendah pada setiap domain kualitas hidup.

Kesimpulan : Demensia dan/atau depresi berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia di


Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat

Jenis Penelitian : crosssectional

Butir –butir

 Demensia dan/atau depresi berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia


 Angka harapan hidup yang semakin meningkat setiap tahunnya merupakan masalah baru
dalam bidang geriatri, khususnya dalam bidang kesehatan mental dan fisik.
Meningkatnya angka harapan hidup ini berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada
fungsi kognitif dan mental lansia. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya frekuensi
terjadinya gangguan fungsi kognitif dan mental, seperti demensia dan depresi, pada
lansia.
 Dari hasil penelitian ini, lansia wanita memiliki persentase penilaian kualitas hidup secara
keseluruhan lebih buruk dibandingkan dengan lansia pria. Hal ini karena fungsi fisik
wanita yang cenderung lebih lemah dibandingkan pria dan faktor risiko pada wanita,
seperti tuna aksara, obesitas, aktivitas fisik yang kurang, penggu-naan obat-obatan yang
tinggi, hipertensi, serta diabetes mellitus lebih banyak dialami wanita dibandingkan pria.
 Terganggunya aktivitas sehari-hari untuk kesehatan karena terbatasnya keadaan ekonomi
berpengaruh pada domain kesehatan fisik. Penelitian ini juga mendapatkan bahwa
demensia (gangguan kognitif) mempunyai hubungan dengan kesehatan secara umum dan
dengan keempat domain kualitas hidup
 Gangguan kognitif dan mental berpengaruh terhadap kualitas hidup, khususnya pada
seluruh domain kualitas hidup (domain kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan
lingkungan)
6. Cognitive training in older adults withm Mild Cognitive Impairment
Brum,P,S., Fprlrnza,O,V., Yassuda,M,S. ( 2009 ). Cognitive training in older adults withm Mils
Cognitif Imoairment. Dementia & Neuropsychologia 2009 June;3(2):124-131

Tujuan : Untuk mengevaluasi dampak 8-sesi pelatihan kognitif pada kinerja kognitif dan
fungsional lansia

Metode :
- Subyek : 34 lansia
- Sample : 16 orang dewasa yang lebih tua didiagnosis dengan MCI menerima pelatihan
kognitif (18 berpartisipasi sebagai pengontrol)

Parameter : Skala fungsional Revisi (DAFS-R), Geriatric Depression Scale (GDS), dan Jam
Drawing Test (CDT)

Kriteria inklusi : lansia dengan diagnose MCI

Hasil : Hasil ini menunjukkan pentingnya intervensi non-farmakologis untuk orang dewasa yang
lebih tua dengan MCI untuk membantu mengimbangi penurunan kognitif.

Kesimpulan : lansia dengan MCI sangat membutuhkan pelatihan non-farmakologi

Jenis Penelitan : meta analisis

Butir-butir

 Pada orang tua sering terjadi penurunan cognitive yang mempengaruhi penurunan
memori.
 Pada lansia yang lebih tua lebih sering mengalami penurunan atau kesulitas pada
kegiataan sehari-hari.
7. PROFIL PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI
YAYASAN-YAYASAN MANULA DI KECAMATAN KAWANGKOAN
Mongisidi,R., Tumewah,R., Kmbuan,M,AH,N. ( 2012 ) . Profil Penurunan Fungsi
Kognitif Pasa Lansia di Yayasan- yayasan Manula Di Kecamtan Kawangkoan.

Tujuan : mengetahui faktor yang mempengaruhi penurunan cognitive pada lansia

Metode
- Subyek : : Sampel terdiri dari 4 orang berjenis kelamin laki-laki (6.6%) dan 57
perempuan (94.4%)
- Sample : 61 sampel dari total 65 subjek penelitian.
Parameter : MMSE, TMT A, TMT B,CDT

Kriteria :
- Inklusi : berusia di atas 60 tahun
- Esklusi : riwayat diabetes, struk, memiliki penurunan aktifitas fisik

Hasil : Penelitian menunjukkan hasil pemeriksaan MMSE menunjukkan 72.1% normal,


TMTA 95.1% tidak normal, pemeriksaan TMT B 72.1% tidak normal dan CDT67.2%
normal. Pada hasil pemeriksaan ditemukan hasil absolut pada ketiga jenis pemeriksaan
ini yaitu lebih banyak terdapat penurunan fungsi kognitif pada lansia dengan umur yang
lebih tua. Profil fungsi kognitif berdasarkan riwayat pendidikan menunjukkan bahwa
sampel dengan pendidikan kurang dari sembilan tahun sebagian besar mengalami
penurunan fungsi kogntif. Riwayat pekerjaan guru seluruhnya memiliki hasil fungsi
kognitif yang normal sedangkan sampel yang riwayat pekerjaannya petani lebih banyak
mengalami penurunan fungsi kognitif. Sampel yang tidak menikah dan tidak memiliki
anak memiliki hasil penurunan fungsi kognitif yang dominan daripada yang menikah dan
memiliki anak. Pada hasil ditemukan bahwa sampel yang memiliki riwayat stroke, DM
dan merokok positif memiliki hasil penurunan fungsi kognitif yang dominan
disbanding yang tidak memiliki riwayat stroke, DM dan merokok

Kesimpulan : Hasil pemeriksaan fungsi kognitif berdasarkan pemeriksaan MMSE dan


CDT menunjukkan bahwa sebagian besar lansia masih memiliki fungsi kogntif yang
normal sedangkan pada TMT A dan TMT B ditemukan hasil sebaliknya di mana
ditemukan hasil sebagian besar mengalami penurunan fungsi kognitif

Metode penelitian : Cross Sectional Study

Butir –butir

 Di kalangan para lansia penurunan fungsi kognitif merupakan penyebab terbesar


terjadinya ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas normal sehari-hari, dan juga
merupakan alasan tersering yang menyebabkan terjadinya ketergantungan terhadap orang
lain untuk merawat diri sendiri (care dependence) pada lansia.
8. Relationship between Cognition and Activities of Daily Living in Elderly
Women with Mild Cognitive Impairment in Japan
Yamamoto,M., Izumo,K.,Aso,Y. ( 2012 ) . Relationship between Cognition and
Activities of Daily Living in Elderly Women with Mild Cognitive Impairment in Japan.
International Journal of Clinical Medicine, 2012, 3, 251-253

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara cognitive dan ADL pada
wanita usia lanjut dengan MIC

Metode :
- Subyek : Usia rata-rata peserta berusia 78,2 ± 6,5 tahun.
- Sample : 680 subyek dengan usia Rentang usia peserta adalah 65-97

Kriteria
- Inklusi : Semua peserta belum menerima pengobatan untuk setiap penyakit dan telah
dilaporkan karena tidak jatuh dalam tahun sebelumnya
- Esklusi :

Parameter : Katz Indeks

Hasial : Hasil ini menunjukkan bahwa ADL melibatkan ekskretoris kerusakan yang
berhubungan dengan wanita lansia dengan MCI hidup di masyarakat

Kesimpulan : wanita lebih cenderung mengalami kusulitan ADL

Jenis penelitian : META-ANALISIS

Butir- butir
 kegiatan Basic hidup sehari-hari (ADL) adalah kemampuan perawatan diri seperti
berpakaian atau mandi
 kuesioner ADL memainkan peran penting dalam menilai kemampuan fungsional
dari orang dewasa yang lebih tua dan mengevaluasi dampak dari penurunan
kognitif pada rutin kegiatan
 Hasil ini menunjukkan bahwa ADL melibatkan ekskretoris kerusakan yang
berhubungan dengan wanita lansia dengan MCI hidup di masyarakat
9. Hubungan Antara Tingkat Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Usila
di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur
Milfa, S,M., Afriwardi., Martini,R,D. ( 2014 ). Hubungan Antra Tingkat Aktivitas
Dengan Fungsu Kognitif Pasa Usia Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2014;3 (2).

Tujuan : apakah ada hubungan antara tingkat aktivitas fisik terhadap fungsi kognitif pada
usila

Metode
- Subyek : dengan metode non probability sampling. Populasi penelitian adalah usila =60 tahun yang
berada di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklus
- Sample : Total sampel seramai 51 orang dengan 13 laki -laki dan 38 perempuan.

Kriteria
- Inklusi : Lansia usia 60 ke atas
- Esklusi :

Parameter : General Practice Physical Activity Questionnaire (GPPAQ) dan fungsi kognitif dinilai
menggunaan Mini Mental State Examination (MMSE)

Hasil : Hasil univariat didapatkan persentase usila yang aktif sebanyak 29.4% dan yang kurang aktif
70.6%. Persentase usila dengan fungsi kognitif yang normal sebanyak 82.4% dan yang mengalami
penurunan 17.6%. Hasil bivariat didapatkan ada hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi
kognitif dimana nilai p = 0.044 (p < 0.05)

Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi
kognitif usila di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur

Jenis penelitian : cross sectional

Butir-butir
 Gangguan kognitif merupakan masalah yang sering terjadi pada golongan usia lanjut.
Prevalensi gangguan kognitif tinggi pada negara yang memiliki populasi usila yang
tinggi. Indonesia merupakan negara keempat dunia yang memiliki populasi usila tertinggi
dan diperkirakan akan menjadi ketiga tertinggi pada 2020. Antara usaha preventif yang
dilakukan adalah dengan beraktivitas fisik
 Hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif adalah sesuatu yang positif dan
controversial terutama pada golongan usia lanjut atau usila. Pada dekade belakangan ini
populasi usila semakin meningkat di negara berkembang, yang awalnya hanya terjadi di
negara maju. Demikian halnya di Indonesia dimana populasi usila juga mengalami
peningkatan.
 Jumlah orang lanjut usia di Indonesia menduduki nomor keempat di dunia, setelah
China, India dan USA. Usia harapan hidup rata-rata meningkat sehingga 70 tahun dan
untuk perempuan sedikit lebih panjang.
10. Characterization of Activities of Daily Living in Individuals With Mild
Cognitive Impairment
Jrfferson,A,L., Byerly,L,K., Vanderhill,S., Lambe,S., Wong,S., Alpzonoff.,
Karlawish,J,H.( 2008 ) . Characterization Of Activitas Of Daily In Individuals With Mild
Cognitve Imoairment. Am J Geriatr Psychiatry 16:5, May 2008

Tujuan : Untuk menentukan apakah peserta dengan gangguan kognitif ringan (MCI)
berbeda dari kognitif normal (NC) pada lansia

Metode
- Subyek : Tujuh puluh tujuh peserta (NC: N 39; MCI:N 38), 60 sampai 90 tahun (73,5
6,6 tahun;? 53% perempuan).
-Sample : 77 sample

Kriteria
- Inklusi
- Esklusi

Parameter : tes neuropsikologis, Brody Instrumental , Self-Pemeliharaan Skala, (FC-


ADL), an error-based ADL measure

Hasil
Kesimpulan : Temuan kami menunjukkan bahwa orang dengan MCI yang memiliki
sinifikan gangguan fungsional klinis signifikan

Jenis Penelitian : Cross-sectional

Butir-butir
 Adl mempengaruhi cognitif
11. The impact of cognitive training and mental stimulation on cognitive and
everyday functioning of healthy older adults: A systematic review and meta-
analysis
Kelly,M,E., Loughrey,D., Robertson,I,H., Walsh,C., Brennan,S. ( 2014 ) . The impact of
cognitive training and mental stimulation on cognitive and everyday functioning of
healthy older adults: A systematic review and meta-analysis. M.E. Kelly et al. /
Ageing Research Reviews 15 (2014) 28–43.

Tujuan : Ini ulasan andmeta-analisis sistematis menyelidiki dampak pelatihan kognitif


andgeneral mental yang stimulasi pada fungsi kognitif dan sehari-hari orang dewasa yang
lebih tua tanpa diketahui cognitive impair-ment.

Metode
- Sample : Tiga puluh satu uji coba terkontrol secara acak dimasukkan, dengan 1.806
peserta
- Subyek : 1.806 peserta di kelompok pelatihan kognitif dan 386 di kelompok stimulasi
mental

Kriteria
- Inklusi : tidak mempunyai gangguan metal yang berat
- Enklusi

Parameter : general mental stimulation refers, RCT’s of cognitive interventions

Hasil : Pelatihan cognitive meningkatkan kinerja memori

Kesimpulan : Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa intervensi pelatihan kognitif


yang efektif dalam meningkatkan memori dan langkah-langkah subjektif dari kinerja
kognitif relatif tidak ada intervensi, dan langkah-langkah komposit dari fungsi fungsi
kognitif dan eksekutif relatif

Jenis penelitian : meta analisis

Butir-butir

 Kualitas hidup yang baik dapat di jadikan pencegahan penuruana cognitive


 Pelatihan cognitive meningkatkan kinerja memori
12. Mild cognitive impairment and deficits in instrumental activities of daily living: a
systematic review
Jakel,K., Dkk. ( 2015 ) . Mild cognitive impairment and deficits in instrumental
activities of daily living: a systematic review. Jekel et al. Alzheimer's Research &
Therapy (2015) 7:17

Tujuan : untuk meringkasHasil penelitian tentang kinerja pasien MCI di IADL tertentu
(sub) domain dibandingkan dengan orangyang kognitif normal dan / atau pasien dengan
demensia

Metode
- Subyek : database PsycINFO, PubMed dan Web of Science yang mencari literatur yang
relevan pada bulan Desember2013. Publikasi dari 1999 dan seterusnya dianggap untuk
dimasukkan. Secara keseluruhan, 497 artikel yang diambil.daftar referensi dari artikel
terpilih mencari artikel berpotensi relevan. Setelah skrining abstrak497 artikel ini, 37
artikel termasuk dalam ulasan ini
- Sample :

Kriteria
- Inklusi : pasien dengan gangguan demensia, dan dengan gangguan adl
- Ekslusi

Parameter : -

Hasil : IADL membutuhkan fungsi neuropsikologi yang lebih tinggi tampaknya akan
terkena dampak paling parah pada pasiendengan MCI. Sebuah identifikasi yang dapat
diandalkan dari defisit tersebut diperlukan, karena pasien dengan MCI dengan defisit
IADL tampaknya memilikirisiko yang lebih tinggi dari konversi ke demensia
dibandingkan pasien dengan MCI tanpa defisit IADL. Penggunaan alat-alat
penilaiankhusus dirancang dan divalidasi untuk pasien dengan MCI karena itu sangat
dianjurkan. Selain itu,pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja harus
diintensifkan, karena mereka memungkinkan valid dan reliabelpenilaian defisit IADL
halus di MCI, bahkan jika proxy tidak tersedia. Hal lain yang penting untuk
dipertimbangkan ketikamerancang timbangan baru adalah masuknya teknologi terkait
IADL. instrumen baru untuk praktek klinis harusmenjadi waktu-efisien dan mudah
dijalankan

Kesimpulan : pendapatan yang rendah dan ketergantungan obat-obatan dapat


mempengaruhi penurunan adl

Jenis penelitian : systematic review

Butir-butir
 Pasien yang ketergantungan degan obat-obatan dan pendapatan yang rendah
cenderung mengalami kesulitas pada ADL
13. RELATIONSHIP BETWEEN COGNITIVE DEFICITS AND
14. THE ABILITY TO PERFORM THE ACTIVITIES OF DAILY
15. LIVING IN STROKE PATIENTS

Anda mungkin juga menyukai