Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SILABUS

A. Kompetensi inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Materi Pokok:
 Kelimpahan unsur-unsur periode 3 dan golongan transisi (periode 4)
 Sifat fisika dan kimia unsur-unsur periode 3 dan golongan transisi (periode 4)
 Manfaat unsur-unsur periode 3 dan golongan transisi (periode 4)
 Cara pembuatan unsur-unsur periode 3 dan golongan transisi (periode 4)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4

3.8 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan 4.8 Menyajikan data hasil penelusuran informasi
sifat fisika dan kimia, manfaat, dan proses sifat dan pembuatan unsur-unsur periode 3 dan
pembuatan unsur-unsur periode 3 dan golongan unsur golongan transisi (periode 4)
transisi (periode 4)
.
Pengembangan IPK dalam pencapaian KD
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pengetahuan Keterampilan

3.8.1. Menganalisis kelimpahan unsur-unsur 4.8.1. Mengumpulkan data hasil penelusuran


periode 3 dan periode 4 di alam informasi sifat unsur periode 3 dan
3.8.2 Menganalisis sifat-sifat unsur periode 3 golongan trasnsisi (periode 4)
dan periode 4 4.8.2. Menyajikan data hasil penelusuran
3.8.3 Menjelaskan manfaat unsur periode 3 informasi sifat unsur periode 3 dan
dan periode 4 golongan trasnsisi (periode 4)
3.8.4 Menganalisis pembuatan unsur periode 4.8.3. Mengumpulkan data hasil penelusuran
3 dan periode 4 informasi pembuatan unsur-unsur
periode 3
4.8.4. Menyajikan data hasil pengamatan
pembuatan unsur-unsur periode 3
4.8.5. Mengumpulkan data hasil penelusuran
informasi pembuatan unsur-unsur
golongan transisi (periode 4)
4.8.6. Menyajikan data hasil pengamatan
pembuatan unsur-unsur golongan
transisi (periode 4)

C. Tujuan Pembelajaran dari Kompetensi Dasar 3.8 & 4.8 (dalam bentuk paragraf):
Melalui model pembelajaran discovery learning, dengan pemberian rangsangan dan
identifikasi masalah, menggali informasi untuk pengumpulan data, melakukan pengolahan data
serta verifikasi dan menarik kesimpulan, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu,teliti, dalam melakukan pengamatan dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik, serta dapat menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan kimia, manfaat, dan
proses pembuatan unsur-unsur periode ketiga dan golongan transisi (periode 4) dan menyajikan
data hasil penelusuran informasi sifat dan pembuatan unsur-unsur periode ketiga dan golongan
transisi (periode keempat) yang mana setiap proses pembelajaran dilaksanakan dengan rasa ingin
tahu, teliti, disiplin, dan bertanggung jawab.

D. Analisis Dimensi Pengetahuan KD 3.8 dan 4.8

Fakta :
1. Unsur yang terdapat dalam perioda tiga: Natrium(Na), Magnesium(Mg), Aluminium(Al),
Silikon (Si),Phospor(P), Sulfur(S), dan Clor(Cl).
2. Unsur transisi terdiri dari unsur-unsur Scandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V),
Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu) dan Seng
(Zn).

Konsep :
1. Unsur-unsur periode ketiga adlah unsur yang memiliki jumlah elektron yang sama yaitu 3
kulit.
2. Na, Mg dan Al merupakan Unsur Logam, Si semilogam, P , S dan Cl merupakan Unsur non
logam dan Ar gas mulia.
3. Unsur-unsur perioda ketiga adalah unsur yang memiliki lebih dari satu biloks.
4. Unsur- unsur transisi periode keempat merupakan unsur logam yang berwujud padat pada
suhu ruangan dengan ikatan logam yang kuat.
5. Unsur- unsur transisi periode keempat adalah unsur yang memiliki titik lebur dan titik didih
yang tinggi.
6. Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sama degan tekanan disekitarnya.
7. Perubahan kalor lebur (ΔHfus) menunjukkan energi yang dibutuhkan untuk mengubah 1 mol
padatan menjadi 1 mol cairan pada titik lelehnya.
8. Diamagnetik yaitu dapat ditolak oleh medan magnet.
9. Paramagnetik yaitu sedikit dapat ditarik oleh medan magnet.

Prinsip :
1. Titik leleh Na ke Si meningkat, pada P dan S menurun cukup drastis, karena adanya perbedaan
struktur kristal padatan-padatan tersebut.
2. Untuk unsur-unsur periode ketiga kecuali Ar, semakin kekiri kerekatifan logam bertambah
dan semakin kekanan kereaktifan non logam bertambah.
3. Untuk unsur-unsur logam pada periode ketiga dan untuk logam transisi memiliki daya hantar
listrik dan panas yang semakin baik karena jumlah elektron-elektron valensi dalam ikatan
logamnya dapat bergerak bebas .
4. Kereaktifan unsur-unsur transisi rendah, akibatnya bereaksi lambat dengan air, oksigen dan
halogen, sehingga unsur transisi tahan terhadap korosi.
5. Unsur periode 4 lebih keras ,punya titik leleh dan titik didih serta kerapatan lebih tinggi
disebabkan karena unsur transisi berbagai elektron pada kulit d dan s sehingga ikatannya
semakin kuat.
6. Unsur transisi dapat membentuk ion kompleks karena memiliki orbital-orbital yang masih
kosong.

Prosedur :
1. Pembuatan Unsur periode ketiga
a. Pembuatan Aluminium
Dibuat dari elektrolisis leburan Al2O3 dalam kriolit cair dengan elektroda C melalui 2
tahap : (1) pemurnian, diperoleh oksidanya, (2) Al2O3 dicampur kriolit (menurunkan titik
lebur dan sebagai pelarut) lalu dilebur dan dielektrolisis (Proses Hall-Heroult).
b. Pembuatan Silikon
Dibuat melalui reduksi SiO2 dengan C dalam tanur listrik, Si yang dihasilkan dimurnikan
dengan menambahkan gas Cl2, Gas SiCl4 yang dihasilkan direduksi dengan gas H2 (suhu
tinggi), dan menghasilkan Si murni.
c. Pembuatan Phospor
Diperoleh melalui proses Wohler, hasilnya disimpan dalam air (mudah terbakar).
d. Pembuatan Belerang
Dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu :
1) Cara Sisilia : S yang ada di permukaan tanah / batu dipanaskan hingga melebur
dan terpisah dari batuan, lalu S dimurnikan dengan cara sublimasi.
2) Cara Frasch : S yang ada di dalam tanah (di bumi) disemprot dengan hembusan
air panas (± 1700C) melalui pipa bor di bawah permukaan tanah, sehingga menekan S
cair ke atas. S yang dihasilkan kemurniannya 99,5%.
e. Pembuatan Sulfur
Asam sulfat dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu :
(1) Proses Kontak : bahan dasarnya gas SO2, katalisator V2O5, suhu 400oC. Asam
sulfat yang dihasilkan memiliki kadar 98%.
(2) Proses Bilik Timbal : bahan dasarnya gas SO2, katalisator uap nitroso (campuran
NO dan NO2). H2SO4 yang dihasilkan memiliki kemurnian yang lebih rendah
dari proses kontak yaitu 80%.

Anda mungkin juga menyukai