Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN UNTUK MENILAI

KINERJA KEUANGAN BANK


(Studi Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. yang Listing Di BEI Untuk Periode Tahun 2009- 2011)

Buyung Ramadaniar
Topowijono
Achmad Husaini
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun 2009- 2011
dan mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun 2009- 2011 ditinjau dari aspek rasio-
rasio keuangan perbankan. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. tahun
2009 sampai dengan tahun 2011 memiliki kinerja keuangan yang baik dilihat dari rasio likuiditas, rentabilitas dan
solvabilitas. Oleh karena itu PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. dapat meningkatkan kesehatan keuangannya dan
meningkatkan kinerjanya secara maksimal.

Kata kunci: Rasio keuangan, Kinerja keuangan

1. PENDAHULUAN peraturan di bidang perbankan, khususnya yang


Bank merupakan lembaga yang berkaitan dengan masalah tingkat kesehatan bank.
menjalankan fungsi intermediasi, dalam Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
perkembangan selanjutnya bank tidak hanya 6/10/PBItanggal 12 April 2004 tentang Sistem
menjalankan fungsi intermediasi tetapi juga Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
memberikan jasa dalam pelayanan lain kepada (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
masyarakat, misalnya dalam lalu lintas 2004 Nomor 38, Tambahan Negara Nomor 4382)
pembayaran maupun jasa keuangan lainnya, beberapa indikator yang digunakan untuk
sebagai lembaga kepercayaan, bank tidak hanya mengukur tingkat kesehatan bank dengan cara
dibutuhkan atau bermanfaat bagi individuan menggunakan analisis CAMEL (Capital, Asset
masyarakat secara keseluruhan tetapi juga sangat Quality, Management, Earnings, Liquidity)atau
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan teknik analisis rasio.Ketentuan mengenai tingkat
ekonomi suatu negara. Didalam proses kesehatan bank dimaksudkan sebagai tolok ukur
intermediasi, dana yang dikerahkan atau bagi manajemen bank untuk menilai apakah
dimobilisasi oleh suatu bank selanjutnya akan pengelolaan bank telah sejalan dengan asas-asas
disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor perbankan yang sehat dan sesuai dengan
ekonomi yang produktif. ketentuan yang berlaku, dan juga tolok ukur untuk
Banyaknya kasus kredit macet, menetapkan arah pembinaan dan pengembangan
mengakibatkan penerimaan bank menurun drastis bank baik secara individual maupun perbankan
dan bank mulai kebingungan untuk membayar dilihat dari analisis rasio keuangan.
bunga ke deposan, maka terjadi kurang Analisis rasio keuangan merupakan teknik
kepercayaan masyarakat kepada perbankan- analisis yang sering dipakai, karena merupakan
perbankan di Indonesia, hal ini menyebabkan teknik yang paling cepat untuk mengetahui kinerja
keterpurukan dunia perbankan, sebagian bank keuangan bank. Rasio likuiditas merupakan rasio
yang dapat bertahan berusaha untuk untuk mengukur kemampuan bank dalam
mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat
salah satu cara memperbaiki kinerjanya. ditagih, rasio rentabilitas digunakan untuk
Perbaikan kinerja dapat diilakukan dengan mengukur dan mengetahui tingkat efisiensi usaha
menjaga dan meningkatkan kesehatan bank dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
dengan menghasilkan kualitas produk yang bersangkutan, dan rasio solvabilitas adalah rasio
terbaik, kualitas layanan, serta meningkatkan yang digunakan untuk mengukur kemampuan
efisiensi.Bank Indonesia selaku pengemban tugas bank dalam memenuhi kewajiban jangka
sebagai pembina dan pengawas bank di Indonesia panjangnya dengan melihat analisis laporan
menetapkan berbagai kebijakan berupa peraturan- keuangan.

1
Berdasarkan analisis rasio keuangan akan sehingga kita dapat memperoleh informasi dan
didapat informasi yang lebih mudah dibaca dan memberikan penilaian (Harahap, 2011: 297).
ditaksirkan daripada laporan keuangan, juga dapat
diketahui bagaimana perkembangan aktivitas 2.2 Manfaat Analisis Rasio Keuangan
perusahaan sebagai cerminan kinerja manajemen Adapun manfaat yang bisa diambil dengan
di masa lalu, di masa sekarang dan untuk dipergunakan rasio keuangan, yaitu :
kecenderungannya di masa yang akan datang a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat
berdasarkan perubahan yang terjadi di lingkungan untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja
internal maupun lingkungan eksternal perusahaan. dan prestasi perusahaan;
Analisis rasio keuangan perbankan dirasa b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi
sangat penting dilakukan untuk menilai kinerja pihak manajemen sebagai rujukan untuk
keuangan perusahaan perbankan, dan dapat membuat perencanaan;
membantu pihak-pihak yang berkepentingan dan c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan
khususnya pihak perusahaan yaitu PT. Bank sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu
Mandiri (Persero), Tbk. dalam mengambil perusahaan dari perspektif keuangan;
keputusan untuk tahun selanjutnya. Selain itu PT. d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi
Bank Mandiri, Tbk. merupakan Badan Usaha para kreditur dapat digunakan untuk
Milik Negara (BUMN) yang memiliki tanggung memperkirakan potensi resiko yang akan
jawab terhadap hajat hidup orang banyak, maka dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan
peneliti memilih PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. kelangsungan pembayaran bunga dan
untuk penelitian ini dan permasalahan yang terjadi pengembalian pokok pinjaman;
di PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. dalam e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan
peningkatan kinerja maupun profitabiltas dan sebagai penilaian bagi pihak stockholder
efisiensi usaha sangat berfluktuatif, seperti organisasi (Fahmi, 2011: 47).
peningkatan BOPO, penurunan ROA atau laba
dan ROE ditahun 2011 hal ini sangat berpengaruh 2.3 Kinerja Keuangan
bagi kinerja maupun manajemen dan sumber daya Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. dilakukan untuk melihat sejauhmana suatu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perusahaan telah melaksanakan dengan
rasio keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
pada tahun 2009- 2011, dan untuk mengetahui keuangan secara baik dan benar. Adapun tahap-
kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), tahap dalam menganalisis kinerja keuangan
Tbk. pada tahun 2009- 2011 ditinjau dari aspek perusahaan. Ada lima (5) tahap dalam
rasio-rasio keuangan perbankan. menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan
secara umum, yaitu :
2. KAJIAN PUSTAKA 1. Melakukan review terhadap data laporan
2.1 Analisis Rasio Keuangan keuangan
Rasio keuangan merupakan suatu alat yang Review disini dilakukan dengan tujuan agar
banyak digunak oleh para analisis untuk laporan keuangan yang sudah di buat tersebut
menganalisis kondisi perusahaan pada periode sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang
tahun tertentu. Raio keuangan sendiri memilki berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga
definisi sebagai berikut ; Rasio keuangan adalah dengan demikian hasil laporan keuangan
angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya 2. Melakukan perhitungan
yang mempunyai hubungan yang relevan dan Penerapan metode perhitungan di sini adalah
signifikan (berarti). Teknik ini sangat lazim disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan
digunakan oleh para analisis keuangan. Rasio yang sedang dilakukan sehingga hasil dari
keuangan sangat penting dalam melakukan perhitungan tersebut akan memberikan suatu
analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. kesimpulan sesuai dengan analisis yang
Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan diinginkan.
informasi yang menggambarkan hubungan antara 3. Melakukan perbandingan terhadap hasil
pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita hitungan yang telah diperoleh. Dari hasil
dapat menilai secara cepat hubungan antar pos dan hitungan yang sudah diperoleh tersebut
dapat membandingkannya dengan rasio lain kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil
hitungan dari berbagai perusahaan lain. Metode
2
yang paling umum dipergunakan untuk 1. Melakukan analisis rasio dengan menggunakan
melakukan perbandingan ini ada dua, yaitu : sembilan indikator pada aspek keuangan
a. Time series analysis, yaitu membandingkan Sembilan indikator tersebut adalah sebagai
secara antarwaktu atau periode, dengan berikut :
tujuan itu nantinya akan terlihat secara a. Quick Ratio (QR)
grafik. Cash Assets
Quick Ratio= Total Deposit x100%
b. Cross sectional approach, yaitu melakukan
perbandingan terhadap hasil hitungan rasio- b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
rasio yang telah dilakukan antara satu LDR(Loan to Deposit Ratio) =
perusahaan dan perusahaan lainnya dalam Kredit
x100%
ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan Dana Pihak Ketiga
secara bersamaan. c. Loan to Assets Ratio (LAR)
Dari hasil penggunaan kedua metode ini LAR =
diharapkan nantinya akan dapat dibuat satu Jumlah Kredit yang diberikan
x100%
kesimpulan yang menyatakan posisi Jumlah Aset
perusahaan tersebut berada dalam kondisi d. Return On Assets (ROA)
sangat baik, baik, sedang/normal, tidak baik, Laba Sebelum Pajak
ROA = x100%
dan sangat tidak baik. Total Asset
4. Melakukan penafsiran (interpretasi) terhadap e. Return On Equity (ROE)
berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada Laba Bersih
tahap ini analisis melihat kinerja keuangan ROE= x100%
Modal Sendiri
perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga
tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran f. Beban Operasi / Pendapatan Operasi
untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan (BOPO)
kendala-kendala yang dialami perusahaan Beban Operasional
tersebut. BOPO = Pendapatan Operasional x100%
5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah g. Net Profit Margin (NPM)
(solution) terhadap berbagai permasalahan Laba Bersih
yang ditemukan. Pada tahap terakhir ini setelah NPM = Pendapatan Operasional x100%
ditemukan berbagai permasalahan yang h. Capital Adequacy Ratio (CAR)
dihadapi maka dicarikan solusi guna CAR =
memberikan suatu input atau masukan agar apa Modal Bank
yang menjadi kendala dan hambatan selama ini x100%
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
dapat terselesaikan (Fahmi, 2011: 2).
Dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan i. Debt to Equity Ratio (DER)
merupakan suatu analisis yang telah dilakukan Jumlah Utang
untuk mengetahui sejauhmana perusahaan DER = x100%
Jumlah Modal Sendiri
melaksanakan aturan- aturan dalam manajemen
perusahaan yang baik dan benar.
2. Membandingkan hasil perhitungan rasio
keuangan perbankan :
3. METODE
a. Membandingkan hasil perhitungan rasio
Penelitian ini menggunakan metode analisis
keuangan perbankan dengan Metode time
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
series analysis, yaitu dengan
yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
membandingkan hasil perhitungan rasio
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.
keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada
tahun 2009 sampai dengan tahun 2011
masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
b. Membandingkan hasil perhitungan rasio
penelitian berlangsung. Melalui penelitian
keuangan perbankan dengan metode cross
deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan
sectional approach, yaitu membandingkan
peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat
rasio keuangan PT. Bank Mandiri (Persero),
perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus
TBk. tahun 2009 sampai tahun 2011 dengan
terhadap peristiwa tersebut (Juliansyah, 2011: 34).
data rataprata rasio Bank Umum Perseroan
Dalam analisis data dilakukan dengan tahap-
(BUP) serta membandingkan informasi
tahap sebagai berikut :
lainnya yang menyangkut kondisi kinerja

3
perbankan di Indonesia. Bank Umum Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan
Perseroan (BUP) itu terdiri dari 4 bank perbandingan antara total kredit yang diberikan
perseroan yaitu : PT. Bank Mandiri dengan total dana pihak ketiga. Semakin rendah
(Persero), Tbk, PT. Bank Negara Indonesia LDR bank maka semakin likuid bank tersebut.
(Persero), Tbk. PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk dan PT. Bank Tabungan
Negara (Persero), Tbk. Tabel 4.2 Perhitungan dan Perkembangan
Loan to Deposit Ratio
(dalam jutaan rupiah kecuali prosentase)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
PT. BANK MANDIRI. PERIODE
Analisis Rasio Keuangan Perbankan (Time TBK
Series Analysis) 2009 2010 2011
Jumlah Kredit yang
Data keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Diberikan (I) 179.687.845 219.032.483 273.962.101
Tbk. yang diperoleh selanjutnya dilakukan Pertumbuhan jumlah
kredit jumlah kredit yang
perhitungan rasio keuangan perbankan dengan 9 diberikan 39.344.638 54.929.618
(Sembilan) indikator. Berikut ini adalah
21,90% 25,08%
perhitungan rasio keuangan tersebut: Jumlah Dana Pihak
Ketiga (II) 299.721.940 332.727.856 380.236.153

Quick Ratio Pertumbuhan Dana 33.005.916 47.508.297


Quick Ratio (Rasio Lancar) dipergunakan Pihak Ketiga 11,01% 14,28%
untuk mengukur kemampuan bank dalam LDR ((I/II) x 100%) 59,95% 65,83% 72,05%
memenuhi kewajibannya terhadap para deposan Peningkatan
(Penurunan) LDR 5,88% 6,22%
(pemilik simpanan, giro, tabunagn dan deposan)
dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh Petumbuhan LDR 9,80% 9,45%

bank.
Perkembangan Loan to Deposit Ratio dalam
Tabel 4.1 Perhitungan dan Perkembangan tiga tahun dapat dilihat pada tabel 4.2 yang
Quick Ratio menjadi tahun dasar yakni tahun 2009, pada tahun
(dalam jutaan rupiah kecuali prosentase)
Periode
2009 LDR PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
PT. Bank Mandiri Tbk sebesar 59,95%, pada tahun 2010 mengalami
2009 2010 2011
Jumlah Cash Asets (I) 30.179.024 40.126.069 53.418.931 peningkatan menjadi 65,83% dan tahun 2011 naik
Pertumbuhan 9.947.045 13.292.862 menjadi 72,05%. Peningkatan Loan to Deposit
cash asset 32,96% 33,10%
299.721.94 332.727.85 Ratio pada suatu bank menggambarkan likuiditas
Jumlah Deposit (II) 0 6 380.236.153 bank tersebut lebih baik atau lebih likuid dari
Pertumbuhan 33.005.916 47.508.297 tahun sebelumnya. Dari tahun 2009 ke tahun 2010
Deposit 11,01% 14,28% PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. mengalami
Quick Rasio ((I/II) x peningkatan sebesar 5,88% dan perkembangan
100%) 10,07% 12,06% 14,05%
Peningkatan 9,80% Hal ini berarti tingkat likuiditas PT. Bank
(Penurunan) QR 1,99% 1,99% Mandiri (Persero), Tbk. menurun karena dilihat
Pertumbuhan QR 19,76% 16,50% pada pos kredit yang diberikan terjadi peningkatan
yakni sebesar 21,90% dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan tabel 4.1 maka, Quick Ratio PT.
Pada pos dana pihak ketiga mengalami kenaikan
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada setiap tahunnya
11,01%. Tahun periode 2011 meningkat 6,22%
mengalami peningkatan dan mengidentifikasikan
dan perkembangan LDR 9,45% semakin
besar kecilnya kemampuan bank untuk membayar
meningkat dan berkembang karena terdapat pos-
kembali kepada deposan dengan sejumlah cash
pos LDR baik kredit maupun pihak dana ketiga
assets yang dimiliki. Misalnya : Quick Ratio pada
Untuk pos kredit meningkat menjadi 25,08%,
tahun 2009 sebesar 10,07% ini berarti bahwa bank
berarti tahun 2011 manajemen menerapkan
mampu membayar kembali simpanan 10,07% dari
strategi untuk memperketat penyaluran kredit
total simpanan yang dimiliki deposan, hanya
sebagai salah satu usaha peningkatan LDR dan di
dengan menggunakan cash assets yang dimilik
pos dana pihak ketiga mengalami peningkatan
oleh bank pada tahun 2009, begitu juga tahun-
sebesar 14,28% itu nominal yang sangat besar dan
tahun berikutnya.
berkembang dari periode tahun kemarin. Maka
dari itu untuk periode tahun yang akan datang
Loan to Deposit Ratio (LDR)
manajemen PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.
harus merumuskan kebijakan strategis dan
4
menekan peningkatan LDR supaya tidak terlalu usaha manajemen PT. Bank Mandiri (Persero),
terjadi peningkatan, karena semakin LDR Tbk. untuk memperkuat assetnya. Untuk periode
meningkat kinerja bank menjadi tidak likuid dan yang akan datang tugas manajemen PT. Bank
berupaya mempertahankan, memperhatikan Mandiri (Persero), Tbk. akan lebih konsentrasi
keseimbangan pertumbuhan kedua pos pada penyeimbangan pertumbuhan dari pos-pos
pembentuknya dengan harapan tingkat likuiditas pembentukan LAR agar dapat menghasilkan
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. tetap terjaga. tingkat likuiditas yang progresif, seimbang dan
lebih baik kedepannya.
Loan to Assets Ratio (LAR)
Loan to Assets Ratio merupakan rasio yang Return on Assets (ROA)
digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank ROA Return on Assets merupakan rasio
dalam memenuhi kredit yang diajukan dengan perbandingan antara laba keseluruhan sebelum
menggunakan total aset yang dimiliki bank. pajak dengan total aktiva yang dimiliki oleh bank.
Rasio ROA digunakan untuk mengetahui tingkat
Tabel 4.3 Perhitungan dan Perkembangan efisiensi manajemen dalam menghasilkan laba
Loan to Assets Ratio dilihat dari jumlah aset yang dimiliki.
(dalam jutaan rupiah kecuali prosentase)
PT. BANK MANDIRI. TBK PERIODE Tabel 4.4 Perhitungan dan Perkembangan
2009 2010 2011 Return On Assets
Jumlah Kredit yang Diberikan (dalam jutaan rupiah kecuali presentase)
(I) 179.687.845 219.032.483 273.962.101
PT. BANK MANDIRI. TBK PERIODE
Pertumbuhan Jumlah Kredit 39.344.638 54.929.618
2009 2010 2011
Yang Diberikan 21,90% 25,08%
Laba (Rugi) sebelum 10.589.578 13.511.693 14.639.721
Jumlah Aset (II) 370.310.994 407.826.161 489.106.664
pajak penghasilan (I)
Pertumbuhan Aset 37.515.167 81.280.503
Pertumbuhan Laba (Rugi) 2.922.115 1.128.028
10,13% 19,93%
Sebelum pajak penghasilan 27,59% 8,35%
LAR ((I/II) x 100%) 48,52% 53,71% 56,01%
Peningkatan (Penurunan) Total Aktiva 335.202.225 407.826.161 489.106.664
LAR 5,18% 2,31%
Pertumbuhan Total Aktiva 72.623.936 81.280.503
Pertumbuhan LAR 10,67% 4,30%
21,67% 19,93%
ROA ((I / II) x 100%) 3,16% 3,31% 2,99%
Tabel 4.3 yang menjadi tahun dasar yakni Peningkatan (Penurunan)
ROA 0,15% -0,32%
tahun 2009, pada tahun 2009 LAR PT. Bank
Pertumbuhan ROA 4,74% -9,66%
Mandiri (Persero), Tbk sebesar 48,52%, pada
tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi
53,71% dan tahun 2011 naik menjadi 56,01%. Dari tabel 4.4 diatas diketahui bahwa tingkat
Posisi LAR periode tahun 2009 ke 2010 ROA mengalami berfluktuatif, pada tahun 2009
mengalami peningkatan sebesar 5,18% dan sebesar 3,16% yang berarti manajemen PT. Bank
perkembangan LAR 10,67% yang berarti bahwa Mandiri (Persero), Tbk. mampu mendapatkan
besar permintaan kredit yang diberikan kepada keuntungan sebesar 3,16% dari total aktivanya.
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Meningkat Begitu pula arti ROA untuk tahun periode
21,90% dari total aset yang dimiliki PT. Bank selanjutnya. Melihat perkembangan ROA beserta
Mandiri (Persero), Tbk. Sebesar 10,13%. Lain pos-pos yang membentuk ROA pada tabel 9, dari
halnya pada periode tahun 2011 LAR PT. Bank tahun ke tahun menunjukan angka peningkatan.
Mandiri (Persero), Tbk. mengalami peningkatan Tahun 2009 merupakan tahun dasar yang menjadi
sebesar 56,01% atau mencapai 2,31% dan acuan dalam perkembangan ROA. Pada tahun
perkembangan LAR 4,30% dari semua total aset 2010 ROA mengalami keuntungan 3,31% dari
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, yang berarti tahun 2009. Hal ini dikarenakan meningkatnya
bahwa besar pemintaan kredit yang diberikan aktiva yang dimiliki oleh PT. Bank Mandiri
semakin meningkat sebesar 25,08% dari pada total (Persero), Tbk. walaupun peningkatan yang
aset sebesar 19,93%. Peningkatan pada pos Kredit menipis sebesar 0,15% dan juga pihak manajemen
menerangkan bahwa pada manajemen PT. Bank berhasil meningkatkan laba rugi sebelum pajak
Mandiri (Persero), Tbk, memperlonggar usaha penghasilan sebesar 27,59% dan total aktiva
dalam penyaluran kredit, disisi lain peningkatan
kredit yang disalurkan tidak diimbangi dengan
5
sebesar 21,67% pekembangan ROA sebesar 70% dan masyarakat umum atau investor selain
4,76% dari total aktiva yang dimiliki. pemerintah yang memiliki saham bank 30%.
Sedangkan untuk tahun 2011 ROA menurun .
dengan angka 2,99% yang sangat Biaya Operasional / Pendapatan Operasional
memprihatinkan atau mengalami penurunan (BOPO)
(0,32%) dibandingkan periode tahun 2010. Hal ini BOPO adalah rasio perbandingan antara
dikarenakan laba sebelum pajak penghasilan dari Biaya Operasional dengan Pendapatan
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk menurun drastis Operasional. Rasio ini digunakan untuk menilai
sebesar 8,35% dari sebelumnya mencapai 27,59%. efisiensi dan efektivitas bank dalam menekan
Penurunan ini menunjukkan bahwa kinerja biaya operasional sebagai usaha optimasi
manajemen bank dalam mengelola aktiva untuk pendapatan operasional.
mendapatkan laba tidak berjalan baik aktiva
tersebut sebesar 19,93% dan perkembangan ROA Tabel 4.6 Perhitungan dan Perkembangan Beban
sebesar (9,66%) dibandingkan tahun sebelumnya. Operasional / Pendapatan Operasional
Hal ini menjadi bahan evaluasi bagi manajemen (dalam jutaan rupiah kecuali prosentase)
bank untuk lebih efektif dalam pengalokasian PT. BANK MANDIRI. TBK
PERIODE

aktiva untuk usaha meningkatkan laba pada 2009 2010 2011


periode yang akan datang. I. Jumlah Beban Operasioanl 24.893.778 25.483.715 29.539.443
Pertumbuhan Jumlah Beban 589.937 4.055.728
Return On Equity (ROE) Operasional 2,37% 15,91%
Return On Equity (ROE) adalah perbandingan II. Jumlah Pendapatan
Operasional 35.206.247 38.865.525 44.090.305
antara laba bersih bank setelah pajak dengan
Pertumbuhan Jumlah 3.659.278 5.224.780
modal sendiri. ROE mengindikasikan kemampuan
Pendapatan Operasional 10,39% 13,44%
modal inti untuk menghasilkan laba bagi
BOPO (I/II) x 100% 70,71% 65,57% 67,00%
perusahaan dalam bentuk prosentase. Peningkatan (Penurunan)
BOPO -5,14% 1,43%
Tabel 4.5 Perhitungan dan Perkembangan Pertumbuhan BOPO -7,26% 2,18%
Return On Equity
(dalam jutaan rupiah kecuali prosentase)
PT. BANK MANDIRI. TBK
PERIODE Dari perhitungan rasio BOPO pada Tabel 4.6
2009 2010 2011 dapat diketahui bahwa perkembangan dan
Laba (Rugi) tahun berjalan (I) 7,155,464 9,218,298 11,377,033 pertumbuhan BOPO berfluktuatif dari tahun 2009
Pertumbuhan Laba (Rugi) 2,062,834 2,158,735 sampai dengan tahun 2011. BOPO tahun 2009
Tahun berjalan 28,83% 23,42% yang merupakan tahun dasar perhitungan besarnya
Modal Inti (II) 24,473,234 28,045,806 46,153,629 mencapai 70,71% yang berarti bahwa beban
Pertumbuhan Modal Inti 3,572,572 18,107,823 operasioanal yang dikeluarkan oleh manajemen
14,60% 64,56% PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. sebesar 70,71%
ROE ((I / II) x 100%) 29,24% 32,87% 24,65% dari total pendapatan operasional. Begitu juga arti
Peningkatan (Penurunan) BOPO untuk tahun-tahun berikutnya.
Prosentase ROE 3,63% -8,22%
Pertumbuhan ROE 12,41% -25,00%
(Sumber : data diolah)
Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio
Perhitungan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa likuiditas berupa perbandingan antara laba bersih
ROE tiap tahunnya mengalami berfluktuatif, yang dihasilkan dengan pendapatan operasioanl
tahun dasar yaitu periode tahun 2009 sebesar yang diperoleh bank. Semakin tinggi rasio ini,
29,24%, tahun 2010 sebesar 32,87% dan tahun maka semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya
2011 sebesar 24,65%. Tahun 2009 ROE sebesar atau semakin tinggi kemampuan bank dalam
29,24% ini mempunyai arti bahwa laba bersih menghasilkan laba.
yang dihasilkan oleh manajemen PT. Bank
Mandiri (Persero), Tbk. dari modal inti yang Tabel 4.7 Perhitungan dan Perkembangan NPM
dimiliki, begitu pula ROE pada tahun-tahun 2010 (dalam jutaan rupiah kecuali prosentase)
dan 2011. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT. BANK MANDIRI. TBK PERIODE
merupakan perusahaan go public dalam artian 2009 2010 2011
A. Laba (Rugi) Tahun Berjalan 7.155.464 9.218.298 11.377.033
pemilik saham dari bank ini adalah pemerintah
Pertumbuhan Laba (Rugi) Tahun 2.062.834 2.158.735
Berjalan 28,83% 23,42%

6
Jumlah Pendapatan Operasional
(II) 35.206.247 38.865.525 44.090.305
Pertumbuhan Jumlah 3.659.278 5.224.780
Debt to Equity Ratio (DER)
Pendapatan Operasional 10,39% 13,44% Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio
NPM (A/II) x 100% 20,32% 23,72% 25,80% yang digunakan untuk mengukur kemampuan
Peningkatan (Penurunan) NPM 3,39% 2,09% bank dalam menutup sebagian atau seluruh
Pertumbuhan NPM 16,68% 8,81% hutang-hutangnya, baik jangka panjang maupun
jangka pendek dengan dana yang berasal dari
modal sendiri atau modal inti.
Perhitungan NPM ini menggunakan tahun
2009 untuk dijadikan dasar atau patokan Tabel 4.9 Perhitungan dan Perkembangan DER
perhitungan. Pada tahun 2009 PT. Bank Mandiri (dalam jutaan rupiah kecuali prosentase)
(Persero), Tbk. Memiliki NPM sebesar 20,32% PT. BANK MANDIRI. TBK PERIODE
yang berarti laba bersih yang dihasilkan oleh 2009 2010 2011
manajemen bank adalah sebesar 20,32% dari total A. Total Pasiva 370.310.994 407.826.161 489.106.664
B. Modal
pendapatan operasional dengan laba rugi tahun
1. Modal Inti 24.473.234 28.045.806 46.153.629
berjalan, begitu juga untuk tahun-tahun 2. Modal Pelengkap 9.677.260 7.608.927 7.172.242
berikutnya. (B1 + B2) 34.159.494 35.654.733 53.325.871
I. Jumlah Utang (A - (B1 435.780.79
+ B2)) 336.160.500 372.171.428 3
Capital Adequacy Ratio (CAR)
DER ( I / B1 ) x 100% 1373,58% 1327,01 944,20%
Dalam setiap pelaporan keuangan perbankan Peningkatan (Penurunan)
di Indonesia dipastikan ada laporan perhitungan DER -46,57% -382,82%
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Pertumbuhan DER -3,39% -28,84%
yang merupakan indikator tingkat kehati-hatian
bank dalam mengelola dananya. Berdasarkan
Tabel 4.9 menurut perhitungan serta
keputusan Bank Indonesia saat ini minimal
perkembangan dari Debt to Equity Ratio (DER)
KPMM sebesar 8% istilah KPMM disebut juga
dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun
dengan CAR, semakin besar rasio CAR maka
2009, DER mencapai 1373,58%, artinya adalah
semakin aman dana yang diperoleh dari deposan
bahwa jumlah hutang PT. Bank Mandiri (Persero),
pada bank yang bersangkutan.
Tbk sebesar 1373,58% dari modal inti, Begitu
juga sebaiknya arti DER untuk tahun-tahun
Tabel 4.8 Perhitungan dan Perkembangan CAR
(dalam jutaan rupiah kecuali prosentase) berikutnya. Tahun 2010 besarnya DER PT. Bank
PT. BANK MANDIRI. TBK PERIODE Mandiri (Persero), Tbk adalah 1327,01% atau
2009 2010 2011 menurun sebesar (46,57%) dibanding tahun
A. Total Modal 30.456.978 35.654.733 53.325.871
Peningkatan (Penurunan) 5.197.755 17.671.138 sebelumnya dikarena meningkatnya modal inti
Prosentase 17,07% 49,56% dan perkembangan DER (3,39%)
B. Total ATMR Kredit dan
Pasar 197.426.968 266.846.641 352.519.994 Tahun 2011 besarnya DER turun lagi menjadi
Peningkatan (Penurunan) 69.419.673 85.673.353 944,20% atau (382,82%) dan perkembangan
Prosentase 35,16% 32,11%
CAR untuk Resiko Pasar dan
DER sebesar (28,84%) dibandingkan tahun 2010.
Kredit (A / B) 15,43% 13,36% 15,13% Hal ini disebabkan karena meningkatnya modal
Peningkatan (Penurunan)
CAR -2,07% 1,77%
inti tahun sebelumnya. Dilihat dari rasio DER dari
Perkembangan CAR -13,40% 13,24 tahun ketahun PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.
(Sumber : data diolah) tingkat solvabilitasnya meningkat. Besarnya
angka DER pada setiap tahunnya diatas 1000%,
Perhitungan CAR sendiri sudah ada pada menandakan bahwa kemampuan bank untuk
laporan keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), menutupi seluruh hutang-hutangnya dengan
Tbk. pada perhitungan Kewajiban Modal mengandalkan modal yang dimiliki sangat kecil.
Minimum (KPMM). Perkembangan CAR pada Dengan kata lain, bila mengandalkan modal
tabel 8 diatas dapat diketahui bahwa CAR sebagai alat pembayaran hutang, maka hanya
mengalami berfluktuatif pada tahun 2009 adalah sebagian kecil saja hutang yang mampu dilunasi.
sebesar 15,43%, hal ini memiliki pengertian Jadi jika dilihat dari rasio DER tingkat kinerja PT.
bahwa modal minimum disediakan manajeman Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun 2011
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. untuk lebih baik di bandingkan tahun 2010 dan 2009
mengantisipasi resiko pasar dan kredit sebesar walaupun kinerjanya masih kurang memuaskan.
15,43% dari total modal yang dimiliki. Begitu
juga pengertian untuk tahun-tahun selanjutnya.
7
Analisis Rasio Keuangan Perbankan (Cross Indonesia termasuk pada jenis Bank Umum
Sectional Aproach) Perseroan (BUP). Jumlah BUP di Indonesia pada
Analisis Keuangan perbankan menggunakan tahun 2011 ada 4 bank, yaitu PT. Bank Mandiri
metode cross sectional aproach, rasio keuangan (Persero), Tbk., PT. Bank Rakyat Indonesia
dan informasi keuangan penting lainnya pada PT. (Persero), Tbk., PT. Bank Negara Indonesia
Bank Mandiri (Persero), Tbk. akan (Persero), Tbk., dan PT. Bank Tabungan Negara
dikomparasikan dengan rata-rata rasio keuangan (Persero), Tbk.
dan informasi lainnya dari bank sejenis di
Indonesia. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. di

Rasio Keuangan Komparatif

Tabel 4.10 Rasio Keuangan Komparatif


(dalam prosentase)
2009 2010 2011
No. RASIO
MANDIRI BUP MANDIRI BUP MANDIRI BUP
1 LDR 59,95% 73,75% 65,83% 75,57% 72,05% 79,86%
diatas / dibawah rata-rata -13,80% -9,74% -7,81%
2 ROA 3,16% 2,69% 3,31% 2,99% 2,99% 3,64%
diatas / dibawah rata-rata 0,47% 0,32% -0,65%
3 BOPO 70,71% 97,52% 65,57% 87,71% 67,00% 99,02%
diatas / dibawah rata-rata -26,81% -22,14% -32,02%
4 CAR 15,43% 14,23% 13,36% 14,59% 15,13% 16,60%
diatas / dibawah rata-rata 1,20% -1,23% -1,47%
(Sumber : data diolah)

Loan to Deposit Ratio (LDR) Beban Operasional / Pendapatan Operasional


Tingkat prosentase LDR dari PT. Bank (BOPO)
Mandiri (Persero), Tbk dan Bank Umum Tingkat BOPO dari PT. Bank Mandiri
Perseroan (BUP) dapat dilihat pada tabel 4.10 (Persero), Tbk maupun BOPO dari rata-rata BUP
Pada tahun 2009,2010, dan 2011 posisi LDR PT. selama tahun 2009, 2010 dan 2011 semakin
Bank Mandiri (Persero), Tbk berada dibawah rata- menurun yaitu sebesar ditahun 2009 sebesar
rata LDR BUP. Hal ini menunjukkan bahwa (26,81%), tahun 2010 (22,14%) dan tahun 2011
tingkat likuiditas PT. Bank Mandiri (Persero), (32,02%) tingkat efisien dan kemampuan dalam
Tbk. lebih baik daripada tingkat likuiditas dari melakukan kegiatan operasionalnya, PT. Bank
BUP. Sedangkan tingkat intermediasi lebih rendah Mandiri (Persero), Tbk. selalu mengalami
daripada BUP. Besarnya LDR dari PT. Bank perbaikan dan lebih baik di bandingkan dengan
Mandiri (Persero), Tbk. Jadi bisa diasumsikan rata-rata BUP.
bahwa kondisi 2009, 2010 dan 2011 lebih baik
dari BUP. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Tingkat CAR dari PT. Bank Mandiri
Return On Assets (ROA) (Persero), Tbk. maupun CAR dari rata-rata BUP
Tingkat ROA dari PT. Bank Mandiri selama tahun 2009, 2010 dan 2011 mengalami
(Persero), Tbk pada tahun 2009 dan 2010 diatas fluktuatif. Tahun 2009 mengalami peningkatan
rata-rata ROA dari BUP, yaitu sebesar 0,47% sebesar 1,20% daripada rata-rata BUP,
ditahun 2009 dan 0,32% ditahun 2010 bahwa hal peningkatan itu mempengaruhi keamanan dalam
ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas dari mengelola dananya dan semakin aman dana yang
bank lebih tinggi daripada BUP. Tahun 2011 diperoleh dari deposan. Tahun 2010 dan 2011 PT.
tingkat profitabilitas dari PT. Bank Mandiri Bank Mandiri (Persero), Tbk. mengalami
(Persero), Tbk ROA menurun daripada BUP, yaitu penurunan sebesar (1,23%) ditahun 2010 dan
sebesar (0,65%) hal ini menunjukkan bahwa (1,47%) ditahun 2011 dibandingkan rata-rata BUP
tingkat profitabilitas menurun dibandingkan hal ini akan berdampak buruk tingkat keamanan
dengan BUP. dana deposan, maka pihak manajemen PT. Bank

8
Mandiri (Persero), Tbk. harus lebih meningkatkan Tahun 2010, perkembangan kinerja
CAR untuk tahun ke tahun berikutnya. keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. dari
tahun 2009 ke tahun 2010 dilihat dari rasio-rasio
5. KESIMPULAN DAN SARAN keuangan yang dimiliki ada yang mengalami
peningkatan dan ada yang mengalami penurunan
5.1 Kesimpulan yyang bersifat fluktuatif.
Tahun 2009, Kondisi keuangan PT. Bank a. Tingkat Likuiditas PT. Bank Mandiri (Persero),
Mandiri (Persero), Tbk. tahun 2009 merupakan Tbk. pada tahun 2010 mengalami peningkatan
kondisi keuangan yang dianggap sebagai dasar dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan
perkembangan kinerja keuangan untuk tahun ini ditunjukkan dengan naiknya Quick Ratio
berikutnya. Secara umum kinerja keuangan PT. yang menunjukkan bank likuid sebesar
Bank Mandiri (Persero), Tbk. sudah menunjukkan 12,06%. Rasio LDR sebesar 65,83% kurang
kinerja yang berfluktuatif. likuid disebabkan meningkatnya jumlah kredit
a. Tingkat likuiditasnya PT. Bank Mandiri yang diberikan dan jumlah dana pihak ketiga,
(Persero), Tbk pada tahun 2009 sudah baik. dan rasio LAR mengalami peningkatan sebesar
Dilihat dari Quick Ratio-nya, bank ini sudah 53,71%. Peningkatan ini disebabkan karena
memiliki Quick Ratio sebesar 10,07%, yang bertambahnya jumlah aset, dan juga karena
berarti bahwa bank mampu membayar kembali peningkatan dari jumlah kredit yang diberikan
simpanan 10,07% dari total simpanan yang kurang sebanding dengan kenaikan jumlah
dimiliki deposan, hanya dengan menggunakan aset, semakin tinggi nilai rasio LAR semakin
cash assets yang dimilik oleh bank. LDR menunjukkan tidak likuid bank tersebut.
sebesar 59,95% yang berarti apabila LDR b. Tingkat Rentabilitas dari PT. Bank Mandiri
menurun maka bank tersebut likuid. Rasio (Persero), Tbk. pada tahun 2010 dibandingkan
LAR sebesar 48,52% yang berarti bahwa likuid tahun 2009 mengalami peningkatan.
bank menjadi lebih baik apabila terus menurun Peningkatan ROA, ROE dan NPM pihak
tingkat LAR-nya. Rasio ROA manajemen telah berhasil meningkatkan
b. Tingkat Rentabilitas PT. Bank Mandiri tingkat rentabilitas maupun profitabilitas.
(Persero), Tbk. juga menunjukkan tingkat Tingkat BOPO menurun menjadikan kinerja
profitabilitas yang baik dan likuid. Hal ini bank lebih baik.
ditunjukkan dengan posisi ROA 3,16%, c. Tingkat Solvabilitas dari PT. Bank Mandiri
besarnya ROE yang mencapai 29,24%, (Persero), Tbk. pada tahun 2010 dilihat dari
besarnya NPM yang mencapai 20,32%. Tetapi rasio CAR dan DER mengalami penurunan dan
dari segi efisiensi, efektifitas dan likuiditasnya peningkatan. Rasio CAR tahun 2010
yang dilihat dari besarnya BOPO, PT. Bank mengalami penurunan dibandingkan tahun
Mandiri (Persero), Tbk masih kurang efisien 2009. Penurunan tersebut juga diikuti oleh
dan efektif dalam berkinerja, hal ini dapat penurunan CAR dari rata-rata Bank Umum
dilihat dengan besarnya BOPO yang mencapai Perseroan. Tetapi besarnya CAR PT. Bank
70,71%. Semakin tinggi nilai BOPO maka Mandiri (Persero), Tbk. masih berada diatas
semakin tidak baik kinerja manajemen bank standart minimal dan juga masih berada diatas
tersebut. rata-rata CAR Bank Umum perseroan.
c. Tingkat solvabilitas PT. Bank Mandiri penurunan DER disebabkan meningkatnya
(Persero), Tbk. dapat dilihat dari besarnya modal inti dan dapat menutupi sebagian hutang
CAR yang mampu dicapai. Dilihat dari bank.
Kewajiban Penyedia Modal Minimum
(KPMM) atau biasa disebut CAR, besarnya Tahun 2011, perkembangan kinerja PT.
CAR PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. adalah Bank Mandiri (Persero), Tbk. tahun 2011 secara
15,43% berada jauh diatas ketentuan minimum umum lebih baik dibandingkan kinerja pada tahun
yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar sebelumnya. Peningkatan perkembangan ini dapat
8% dan masih berada diatas rata-rata CAR dari dilihat dari tingkat rasio-rasio yang mengalami
Bank Umum Perseroan. Tetapi tingkat DER peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh :
kurang mampu untuk menutup sebagian dan a. Tingkat Likuiditas dari PT. Bank Mandiri
keseluruhan hutang-hutang baik jangka (Persero), Tbk. tahun 2011 dilihat dari Quick
panjang maupun jangka pendek. Ratio-nya, bank ini mengalami peningkatan,
Rasio LDR sebesar 72,05% kurang likuid
disebabkan meningkatnya jumlah kredit yang
9
diberikan dan jumlah dana pihak ketiga, Peringkat PT., Bank Mandiri (Persero), Tbk.
meningkatnya jumlah kredit yang diberikan dalam jumlah asetnya menduduki peringkat
tidak seimbang dengan jumlah dana pihak pertama. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
ketiga. Rasio LAR mengalami peningkatan keuangannya benar-benar kuat dan harus
karena tingginya jumlah kredit yang diberikan dipertahankan. Jumlah aset yang besar tersebut
dan diimbangi oleh besarnya jumlah aset. hendaknya dapat diberdayakan secara efisien dan
semakin tinggi nilai rasio LAR semakin efektif mungkin oleh manajemen guna
menunjukkan tidak likuid bank tersebut. mengoptimalkan laba perusahaan karena tingkat
b. Tingkat Rentabilitas dari PT. Bank Mandiri efisiensi manajemen dalam menghasilkan laba
(Persero), Tbk. tahun 2011 mengalami yang dilihat dari jumlah aset yang dimiliki.
penurunan dan kenaikan atau berfluktuatif. Peringkat kedua dalam jumlah kredit yang
Rasio ROA mengalami penurunan, hal ini diberikan dari semua bank umum di Indonesia,
disebabkan laba menurun dan meningkatnya PT, Bank Mandiri (Persero), Tbk, hal ini harus
total aktiva PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. lebih ditingkatkannya jumlah kredit yang
Adapun penyebab ROE mengalami tingkat diberikan dan juga diimbangi dengan peningkatan
penurunan laba rugi dan peningkatan modal dana pihak ketiga agar tingkat likuiditasnya tidak
inti. Kenaikan BOPO disebabkan menurun.
meningkatnya jumlah beban operasional yang Manajemen harus menjaga kepercayaan dari
kurang diimbangi oleh jumlah pendapatan para nasabah yang tinggi pada PT. Bank Mandiri
operasional, menjadikan bank kurang likuid. (Persero), Tbk yang ditunjukkan dengan
Kenaikan NPM disebabkan meningkatnya laba perolehan dan apihak ketiga dengan perolehan
rugi tahun berjalan dan diimbangi oleh jumlah dana pihak ketiga yang terdapat peringkat satu
pendapatan operasional. Semakin tinggi nilai dibandingkan bank-bank yang lain. PT. Bank
rasionya semakin tinggi pula laba yang Mandiri (Persero), Tbk. harus memiliki kinerja
dihasilkan. yang semakin baik dari tahun ke tahun, sehingga
c. Tingkat Solvabilitas PT. Bank Mandiri pada tahun-tahun berikutnya semakin banyak dan
(Persero), Tbk. tahun 2011 mengalami bertambah dana pihak ketiga yang diperoleh PT.
kenaikan dibandingkan tahun 2010 hal ini Bank Mandiri (Persero), Tbk.
dapat dilihat dari kenaikan CAR. Peningkatan
solvabilitas ini dikarenakan meningkatnya total
ATMR kredit dan pasar, meningkatnya total
modal yang dimiliki dan peningkatan dari DAFTAR PUSTAKA
modal inti sangat besar. dan penurunan DER Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan.
disebabkan meningkatnya modal inti dan dapat Bandung : Alfabet.
menutupi hutang-hutang bank. Harahap, Sofyan Safri. 2011. Analisis Krisis Atas
Laporan Keuangan. Cetakan Ke-10. Jakarta.
5.2 Saran Rajawali Pers.
Pihak manajemen harus segera mengatasi Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar
peningkatan dari BOPO, karena rasio ini Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba
menunjukkan bahwa efisiensi dan efektifitas Empat.
kinerja dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Raja
semakin meningkat dari tahun ketahun berikutnya Grafindo Persada. Jakarta.
akan menyebabkan bank tidak efisien dan efektif Kasmir. 2011. Edisi Revisi 2008,. Manajemen
dalam menggunakan sumber daya yang ada. Pihak Perbankan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
manajemen harus selalu menjaga kestabilan LDR Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian:
dan meningkatkan pertumbuhan CAR, ROA dan Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.
ROE. Jakarta : Kencana.
Besarnya Debt Equity Ratio (DER) PT. Prastowo, D. Dwi. Dan Julianty, Rifka. 2008.
Bank Mandiri (Persero), Tbk yang merupakan Analisis Laporan Keuangan: ( Konsep dan
bagaian dari rasio solvabilitas menunjukkan Aplikasi). Edisi Kedua. Yogyakarta : UPP
bahwa bank sebaiknya memperbaiki kinerja STIM YKPN.
solvabilitasnya. Besarnya angka DER ini Syamsudin, Lukman. 2004. Manajemen
menunjukkan suatu kelemahan bank apabila bank Keuangan Perusahaan : Konsep
dituntut untuk segera melunasi hutang-hutangnya. Aplikasinya dalam Perencanaan,

10
Pengawasan dan Pengambilan keputusan.
PT. Hanindita Graha Widya. Yogyakarta.
Surat edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP
tanggal 31 Mei 2004
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
No.30/11/KEP/DIR. Tentang Tata Cara
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
dan BPR.
Undang-Undang Nomor 14/1967 Tentang Pokok-
pokok Perbankan.
Undang-Undang Nomor 10/1998 Tentang
perubahan UU Nomor 7/1992 tentang
Perbankan.
Undang-Undang Nomor 10/1998 Tentang
perubahan. Jenis bank berdasarkan fungsi.

11

Anda mungkin juga menyukai