Dosen Pengampu
Marsia SST.Mkes
Disusun
DISUSUN OLEH :
HERSI 20186323018
MUHAMAD RAFHY DESDY 20186313027
SHELVIANA 20186323038
Puji syukur pen ulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kewirausahaan dalam Pelayanan
Keperawatan ( NURSEPRENEURSHIP)” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka maupun
duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat
waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur
atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peningkatan kewaspadaan masyarakat, kesadaran masyarakat akan hak-haknya di
muka hukum, terbukanya era pasar bebas, meningkatnya persaingan nasional dan
internasional, dan peningkatan kualitas pendidikan dasar menjadi sebuah tantangan
yang perlu dijawab oleh dunia keperawatan. Orientasi bahwa sarjana keperawatan akan
menjadi perawat yang baik seharusnya sudah mulai ditinggalkan. Saat ini dunia telah
mulai bergerak ke arah Entrepreneurship, dimana setiap anak bangsa harus memulai
menjual kreatifitas dan kemampuan yang dimilikinya. Tampaknya hal tersebut akan
semakin sulit direalisasikan oleh generasi keperawatan jika trends dunia tersebut tidak
diikuti oleh arahan penyelenggara pendidikan keperawatan dengan baik. Satu hal yang
sangat terlihat membedakan keperawatan dengan profesional kesehatan lain saat ini
adalah bahwa sampai dengan saat ini keperawatan masih belum menemukan bentuk
layanan pokok yang hanya dapat dilakukan dan menjadi kewenangan perawat semata.
Entrepreneurship erat kaitannya dengan upaya mandiri untuk menghasilkan uang
tanpa harus banyak bergantung kepada pihak-pihak tertentu. Mungkin pernyataan
tersebut membuat sebagian orang berpikir tentang perdagangan. Lebih dari itu,
sebenarnya Entrepreneurship tidak hanya berbicara soal penjual – pembeli, namun ke
arah pengembangan kreatifitas dalam membuka peluang baru untuk menciptakan
lapangan kerja sendiri, menjual ide baru, mengembangkan ide – ide dan peristiwa
sehari-hari, dan mengkombinasikan hal-hal biasa menjadi sesuatu yang luar biasa dan
memiliki selling point and value yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Selama ini rutinitas perawat di ruangan saat pasien telah selesai diberikan tindakan
dan asuhan kaperawatan, seringkali menggunakan waktu luangnya untuk menyiapkan
kasa dan kapas untuk disterilisasi, menyiapkan set untuk perawatan klien harian dan
hal-hal minor yang lain. Boleh menjadi bayangan bagaimana jika contoh tersebut
dikelola sehingga bernilai jual. Contoh lainnya, saat ini penderita penyakit kronis
mengalami peningkatan dari segi kuantitas. Tentunya kondisi ini sedikit-banyak jika
dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu lama akan menurunkan kualitas
manajemen rumah sakit dan cost inefective. Jika peluang itu dapat ditangkap, maka
seharusnya perawat mampu meningkatkan peranannya di rumah sakit. Oleh karena
itu, pengembangan Entrepreneurship perlu ditanamkan agar kreatifitas pelaku
keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing tersendiri bagi
pemiliknya kelak sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kewiraushaan dalam pelayanan keperawatan atau nursepreneurship ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami bagaimana kewirausahaan dalam bidang pelayanan
keperawatan
2. Mengetahui dan memahami nursepreneurship
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ENTERPRENURSHIP
B. Pengertian Nursepreneurship
Nursepreneurship secara bahasa berarti sesuatu mengenai aktivitas
enterpreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau bidang keperawatan. Secara
terminologi,kata dasar nursepreneur berasal dari dua suku kata yaitu nurse
(perawat) dan entrepreneurship
Nursepreneurship adalah segala sesuatu mengenai aktivitas yang dilakukan
perawat pengusaha (nursepreneur) dalam menciptakan usaha/bisnis untuk
mencapai keuntungan dengan mengidentifikasi peluang yang ada di bidang
keperawatan serta mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan langsung kepada klien atas usaha/bisnis yang
dijalankannya.
Entrepreneurship keperawatan lazimnya melibatkan empat pemangku
kepentingan utama, yaitu perawat, konsumer, organisasi profesi dan masyarakat.
Tiap pemangku kepentingan ini mempengaruhi evolusi entrepreneurship dalam
keperawatan pada kisaran hak, tanggung jawab dan harapan. Konsumer menuntut
asuhan yang lebih individual dan efektif. Perawat menuntut peluang
mempraktikkan keterampilan dan menerapkan pengetahuan yang akan
meningkatkan kepakarannya dalam asuhan keperawatan dan memberikan
kepuasan kerja. Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang aman dan lebih
cost-effective, serta organisasi profesi melobi untuk kepentingan praktisi di dalam
lingkungan yang akan memfasilitasi pemberian asuhan yang berkualitas,
mengakui dan menghargai perawat atas kontribusi penting bagi kesejahteraan
masyarakat.
Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata yaitu “ nurse” dan “
entrepreneur” secara konseptual nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :
1. Pengerahan Diri : pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa
nyaman bekerja untuk diri sendiri
2. Pengasuhan Diri : Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide anda saat tak
seorangpun memilikinya.
3. Orientasi pada tindakan : Hasrat menyala untuk
mewujudkan,mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide anda menjadi
kenyataan.
4. Energi Tingkat Tinggi : toleransi atas ketidak menentuan secara
psikologis mampu menghadapi resiko
1. PENGKAJIAN
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan
pengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses
pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah apa
yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar
(market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah
mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah apa?.
2. DIAGNOSA
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan
diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka
yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki
untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini
adalah tahap diagnosa.
3. PERENCANAAN
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka
langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam
pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita
harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita jual? Apa
yang kita berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk
menjawab kebutuhan pasar?
4. IMPLEMENTASI
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha
yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan
tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan
tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua
orang berani take action.
5. EVALUASI
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh
terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi
yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi
akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita
jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan
peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa
dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Entrepreneurship atau kewirausahaan, berasal dari entrepreneur (wirausahawan,
berasal dari bahasa Perancis entreprende yang berarti mengambil pekerjaan
(to undertake). Konsep mengenai entrepreneur adalah: the entrepreneur is one who
undertakes to organize, manage, and assume the risk of business.
Untuk menjadi nursepreneur yang sukses juga harus pintar untuk mengambil
keputusan disetiap peluang dan bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Jadi yang
terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk
mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah
yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang segar,
melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dengan ilmu dan
penerapan yang aktual. Perawat indonesia dapat memahami situasi dalam
kewirausahaan dan dapat berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Kazuo Murakami, The divine message of the DNA, Tuhan dalam gen kita, Mizan, 2007
Taylor, Lilis dan leMone, Fundamental of Nursing, (1997, jb lippincott company, Philadelphia.USA)