Anda di halaman 1dari 17

Makalah Kewirausahaan

“ Kewirausahaan dalam Pelayanan Keperawatan ( NURSEPRENEURSHIP) “

Dosen Pengampu
Marsia SST.Mkes
Disusun

DISUSUN OLEH :
HERSI 20186323018
MUHAMAD RAFHY DESDY 20186313027
SHELVIANA 20186323038

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK


JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG
PRODI D-IV KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur pen ulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kewirausahaan dalam Pelayanan
Keperawatan ( NURSEPRENEURSHIP)” dengan sebaik-baiknya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka maupun
duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat
waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur
atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.

Singkawang 10 Oktober 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peningkatan kewaspadaan masyarakat, kesadaran masyarakat akan hak-haknya di
muka hukum, terbukanya era pasar bebas, meningkatnya persaingan nasional dan
internasional, dan peningkatan kualitas pendidikan dasar menjadi sebuah tantangan
yang perlu dijawab oleh dunia keperawatan. Orientasi bahwa sarjana keperawatan akan
menjadi perawat yang baik seharusnya sudah mulai ditinggalkan. Saat ini dunia telah
mulai bergerak ke arah Entrepreneurship, dimana setiap anak bangsa harus memulai
menjual kreatifitas dan kemampuan yang dimilikinya. Tampaknya hal tersebut akan
semakin sulit direalisasikan oleh generasi keperawatan jika trends dunia tersebut tidak
diikuti oleh arahan penyelenggara pendidikan keperawatan dengan baik. Satu hal yang
sangat terlihat membedakan keperawatan dengan profesional kesehatan lain saat ini
adalah bahwa sampai dengan saat ini keperawatan masih belum menemukan bentuk
layanan pokok yang hanya dapat dilakukan dan menjadi kewenangan perawat semata.
Entrepreneurship erat kaitannya dengan upaya mandiri untuk menghasilkan uang
tanpa harus banyak bergantung kepada pihak-pihak tertentu. Mungkin pernyataan
tersebut membuat sebagian orang berpikir tentang perdagangan. Lebih dari itu,
sebenarnya Entrepreneurship tidak hanya berbicara soal penjual – pembeli, namun ke
arah pengembangan kreatifitas dalam membuka peluang baru untuk menciptakan
lapangan kerja sendiri, menjual ide baru, mengembangkan ide – ide dan peristiwa
sehari-hari, dan mengkombinasikan hal-hal biasa menjadi sesuatu yang luar biasa dan
memiliki selling point and value yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Selama ini rutinitas perawat di ruangan saat pasien telah selesai diberikan tindakan
dan asuhan kaperawatan, seringkali menggunakan waktu luangnya untuk menyiapkan
kasa dan kapas untuk disterilisasi, menyiapkan set untuk perawatan klien harian dan
hal-hal minor yang lain. Boleh menjadi bayangan bagaimana jika contoh tersebut
dikelola sehingga bernilai jual. Contoh lainnya, saat ini penderita penyakit kronis
mengalami peningkatan dari segi kuantitas. Tentunya kondisi ini sedikit-banyak jika
dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu lama akan menurunkan kualitas
manajemen rumah sakit dan cost inefective. Jika peluang itu dapat ditangkap, maka
seharusnya perawat mampu meningkatkan peranannya di rumah sakit. Oleh karena
itu, pengembangan Entrepreneurship perlu ditanamkan agar kreatifitas pelaku
keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing tersendiri bagi
pemiliknya kelak sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kewiraushaan dalam pelayanan keperawatan atau nursepreneurship ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami bagaimana kewirausahaan dalam bidang pelayanan
keperawatan
2. Mengetahui dan memahami nursepreneurship
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ENTERPRENURSHIP

Entrepreneurship berasal dari entrepreneur (wirausahawan) berasal dari


bahasa Perancis entreprende yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake).
Konsep mengenai entrepreneur adalah: the entrepreneur is one who undertakes to
organize, manage, and assume the risk of business.Kewirausahaan
/ Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada
pada diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga
dapat meningkatkan taraf hidup kita. Kewirausahaan juga berarti, proses
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan
tenaganya disertai dengan menanggung risiko keuangan, kejiwaan, sosial dan
menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya. Ada beberapa
istilah entrepreneurship,intraprenuership.entreprenuer,entrepreurial :
1. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk
menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship
meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga
kemampuan manajerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.
2. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di
dalam organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan
keinginan pasar.
3. Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya
berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang
menambahkan nilai yang lebih besar dari pada sebelumnya, dan juga
dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi dan aturan baru.
Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna
seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan)
atau venture (bisnis) yang dihubungkan dengan pengambilan resiko. Dalam konteks
yang lebih luas entrepreneur disinonimkan dengan "founder".
Secara umum entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak
selalu demikian. Seorang entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau
membentuk pelayanan jasa/produk dalam market baru, baik itu bersifat profit ataupun
non profit. Prof W.Long menyebutkan istilah dari bahasa jerman "unternehmer", dan
"unternehmergeist" yang memiliki pengertian semangat untuk gagasan baru yang
menguntungkan (spirit of entrepreneurship).

4. Entrepreurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.

B. Pengertian Nursepreneurship
Nursepreneurship secara bahasa berarti sesuatu mengenai aktivitas
enterpreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau bidang keperawatan. Secara
terminologi,kata dasar nursepreneur berasal dari dua suku kata yaitu nurse
(perawat) dan entrepreneurship
Nursepreneurship adalah segala sesuatu mengenai aktivitas yang dilakukan
perawat pengusaha (nursepreneur) dalam menciptakan usaha/bisnis untuk
mencapai keuntungan dengan mengidentifikasi peluang yang ada di bidang
keperawatan serta mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan langsung kepada klien atas usaha/bisnis yang
dijalankannya.
Entrepreneurship keperawatan lazimnya melibatkan empat pemangku
kepentingan utama, yaitu perawat, konsumer, organisasi profesi dan masyarakat.
Tiap pemangku kepentingan ini mempengaruhi evolusi entrepreneurship dalam
keperawatan pada kisaran hak, tanggung jawab dan harapan. Konsumer menuntut
asuhan yang lebih individual dan efektif. Perawat menuntut peluang
mempraktikkan keterampilan dan menerapkan pengetahuan yang akan
meningkatkan kepakarannya dalam asuhan keperawatan dan memberikan
kepuasan kerja. Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang aman dan lebih
cost-effective, serta organisasi profesi melobi untuk kepentingan praktisi di dalam
lingkungan yang akan memfasilitasi pemberian asuhan yang berkualitas,
mengakui dan menghargai perawat atas kontribusi penting bagi kesejahteraan
masyarakat.
Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata yaitu “ nurse” dan “
entrepreneur” secara konseptual nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :
1. Pengerahan Diri : pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa
nyaman bekerja untuk diri sendiri
2. Pengasuhan Diri : Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide anda saat tak
seorangpun memilikinya.
3. Orientasi pada tindakan : Hasrat menyala untuk
mewujudkan,mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide anda menjadi
kenyataan.
4. Energi Tingkat Tinggi : toleransi atas ketidak menentuan secara
psikologis mampu menghadapi resiko

C. Landasan Prinsip-Prinsip Asuhan/Pelayanan dan Praktik Keperawatan


1. Berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
Artinya, pelayanan keperawatan harus dilandasi dan menggunakan ilmu
keperawatan dan kiat keperawatan yang mempelajari bentuk dan sebab tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia serta upaya perawatan dan
penyembuhan. Kiat keperawatan (Nursing Arts) lebih difokuskan pada
kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat-kiaat tertentu
dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien.
2. Bersifat komprehensif
Pelayanan keperawatan dikatakan bersifat komprehensif jika asuhan
keperawatan yang diberikan berifat menyeluruh meliputi aspek biologi,
psikologi, sosial dan spiritual.
3. Ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit
Sesuai dengan ilmu keperawatan yang melandasi praktek keperawatan,
asuhan keperawatan dapat diberikan kepada individu pada institusi pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, poliklinik, klinik keperawatan mandiri dan rumah
sakit.
4. Merupakan bagian integral pelayanan kesehatan
Pada hakekatnya pelayanan kesehatan meliputi pelayanan medis
(kedokteran), pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang kesehatan (
gizi, farmasi, laboratorium, dsb). Sebagai bagian integral pelayanan kesehatan,
pelayanan keperawatan tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan lain.
Hal ini bertujuan pemberian asuhan keperwatan sejalan dengan tujuan
pemberian pelayanan kesehatan.
5. Mencakup siklus hidup manusia
Artinya, asuhan keperawatan dapat diberikan kepada klien sejak dalam
kandungan sampai tutup usia. Yaitu sejak konsepsi (pertemuan sperma dan
ovum), setelah lahir (bayi), anak, remaja, dewasa, usia lanjut sampai menjelang
kematian.

D. Fokus Praktek Keperawatan Profesional


Praktek keperawatan tidak boleh terlepas dari upaya kesehatan masyarakat
dunia dan sistem kesehatan nasional. focus utama keperawatan saat ini adalah
kesehatan masyarakat dengan target populasi total. Manusia tidak hanya
dipandang dari aspek fisik tetapi manusia dipandang sebagai makhluk bio-psiko-
sosio-spiritual. tujuan praktek keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985)
harus diupayakan pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien,
keluarga dan masyarakat, perawatan diri dan peningkatan kepercayaan diri.
Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan
(Kozier, Erb,1990) :
1. Peningkatan kesehatan (Health Promotion).
Dalam kegiatan ini, perawat membantu masyarakat mengembangkan
sumber–sumber atau meningkatkan kesejahteraan/kesehatan. Tujuannya adalah
mencapai kesehatan yang optimal, dengan contoh menjelaskan manfaat program
latihan bagi pasien.
2. Pemeliharaan kesehatan (Health Maintenance).
Perawat melakukan aktivitas untuk membantu masyarakat mempertahankan
status kesehatannya. Contoh kegiatan disini adalah mengajarkan atau
menganjurkan seseorang usia lanjut melakukan latihan untuk mempertahankan
kekuatan dan mobilitas otot.
3. Pemulihan Kesehatan (Health restoration).
Perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan setelah pasien memiliki
masalah kesehatan atau penyakit. Sebagai contoh adalah mengajarkan pasien
merawat luka atau membantu orang cacat mempertahankan kekuatan fisik
seoptimal yang dapat dilakukan.
4. Perawatan orang yang menjelang ajal.
Perawat memnerikan rasa nyaman dan merawat orang dalam keadaan
menjelang ajal. kegiatan dapat dilakukan dirumah sakit, rumah, dan fasilitas
kesehatan yang lain.

E. Jenis-jenis praktik keperawatan


Pemasaran adalah suatu proses dan managerial yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan,menawarkan,dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak
yang lain atau segala kegitatan yang menyangkut penyampaian produk dan jasa
mulai dari produsen hingga konsumen.
Dalam peran ini perawat dapat berperan sebagai pengagas
ide,pengelola,pemilik modal,pemilik saham ataupun sebagai owner. Adapun
berikut adalah beberapa jenis praktik keperawatan :
1. Homecare

Praktik mandiri oleh perawat biasanya disebut dengan home


care. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau
Kemenkes RI, home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu
dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit.Menurut Rice R, bentuk-bentuk layanan home care atau
perawatan kesehatan di rumah bisa berupa kasus umum pasca
perawatan di rumah sakit dan kasus khusus yang sering dijumpai pada
beberapa komunitas.

Beberapa kasus umum pasca perawatan di rumah sakit yang biasa


dilakukan di praktik mandiri atau home care adalah diantaranya sebagai
berikut:

a. Pasien yang mengalami gangguan oksigenasi


b. Pasien yang mengalami penyakit obstruktif paru kronis
c. Pasien yang mengalami penyakit gagal jantung
d. Pasien yang mengalami luka dengan tingkat kronis
e. Pasien yang mengalami penyakit diabetes
f. Pasien yang mengalami gangguan pada fungsi kemih
g. Pasien yang membutuhkan cairan infus
h. Pasien yang mengalami gangguan pada fungsi syaraf
i. Pasien yang mengalami penyakit human immunodeficiency
virus atau HIV AIDS
j. Pasien yang sedang mengalami pemulihan dan rehabilitasi

Sedangkan kasus khusus yang sering dijumpai pada beberapa


komunitas yang biasa dilakukan pada praktik mandiri atau home
care adalah diantaranya sebagai berikut:

a. Pasien yang mengalami kondisi terminal


b. Pasien yang sudah dalam usia lanjut
c. Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan atau kesehatan
mental
d. Pasien yang mengalami kondisi post partum
2. Mendirikan Praktik Bersama
Selain praktik mandiri, perawat juga bisa mendirikan praktik bersama.
Maksudnya adalah, perawat bisa bekerjasama dengan beberapa dokter,
bidan, atau apoteker dalam menjalankan praktik ini. Sehingga praktik
yang didirikan lebih lengkap dari segi tenaga medis dibandingkan dengan
praktik mandiri.

3. Membuka Jasa Konseling Keperawatan


Konseling bisa disamakan dengan konsultasi. Perawat bisa
membuka jasa konseling di rumah. Tidak semua manusia memiliki
pengetahuan luas yang berkaitan tentang kesehatan atau medis. Sehingga
warga sekitar, paling tidak tetangga, bisa berkonsultasi dengan perawat
jika ada hal-hal yang ingin diketahui tentang medis.

Dengan kecanggihan teknologi, seperti dengan adanya internet dan


sosial media, konseling keperawatan juga bisa dilakukan secara online.
Misalnya, seorang perawat bisa membuat website yang dapat
menampung berbagai pertanyaan terkait hal medis. Kemudian perawat
bisa memberikan jawaban sesuai dengan bidang pengetahuannya.
Perawat yang membuka usaha jasa konseling keperawatan
termasuk contoh pekerja sektor informal dan menjadi contoh bisnis
modal 5 juta atau bahkan kurang dari 5 juta.

4. Membuka Jasa Terapi


Jasa terapi yang bisa dibuka adalah jenis terapi komplementer.
Terapi komplementer adalah salah satu jenis terapi yang dijalankan untuk
pengobatan suatu penyakit dan berguna untuk memperbaiki sistem
kekebalan tubuh (sistem imun), supaya sistem imun dalam tubuh
manusia mampu merangsang untuk penyembuhan penyakit yang ada
dalam tubuh. Terapi komplementer berguna juga sebagai penunjang
pengobatan medis konvensional, seperti terapi dengan bahan herbal,
terapi chiropractic, terapi medan magnet, terapi energi, terapi akupuntur,
terapi hiperbarik, dan berbagai terapi lainnya. Jasa terapi adalah usaha
yang jarang tapi dibutuhkan.

5. Membuka Jasa Fisioterapi


Menurut Krausen, fisioterapi merupakan suatu cara atau bentuk
pelayanan kesehatan untuk mengembalikan fungsi organ tubuh dengan
memakai tenaga alam, yaitu tenaga listrik, air, panas, dingin, dan sinar
matahari. Penggunaan berbagai tenaga alam untuk mengembalikan
fungsi organ tubuh tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan supaya
mendapatkan efek dari pengobatan tersebut. Jika fisioterapi dilakukan
secara berlebihan ataupun kurang juga akan memiliki dampak yang
kurang baik. Hal ini merupakan contoh dari peluang usaha yang
menjanjikan dengan modal kecil.

6. Menjadi Seorang Penulis


Perawat bisa menuangkan berbagai gagasan, pengetahuan, serta
pengalaman yang pernah dilalui ke dalam sebuah buku, khususnya
tulisan yang berkaitan tentang medis atau kesehatan.

7. Membuka Jasa Penyewaan Alat Medis


Perawat bisa membuka jasa penyewaan alat-alat medis seperti alat
glucometri, tabung oksigen, kursi roda, atau alat-alat medis lainnya.
Biasanya jasa penyewaan alat medis ini diperlukan bagi pasien yang
terbaring lemah di rumah, atau sedang dalam proses rawat jalan. Jasa
penyewaan alat medis merupakan salah satu peluang usaha yang belum
banyak pesaing.

Seorang perawat memiliki pekerjaan yang mulia. Semoga peran


sebagai perawat tidak hanya muncul pada saat di rumah sakit atau
instansi kesehatan lainnya, tetapi di luar itu bisa tetap bermanfaat bagi
orang-orang yang membutuhkan.
F. Langkah – langkah perawat menjadi nursepreneur
Konsep Nursepreneur sudah lama muncul dalam dunia keperawatan.
Namun, di Indonesia konsep ini belum begitu familiar. Ada satu hal yang sangat
menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat
pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan
oleh perawat. 5 langkah itu adalah bagian dari PROSES – KEPERAWATAN yang
terdiri dari (1) pengkajian, (2) diagnosa, (3) perencanaan, (4) implementasi, dan (5)
evaluasi. Jika dikaitkan dengan NURSEPRENEUR, proses keperawatan itu akan
menjadi 5 langkah awal untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis,
yaitu :

1. PENGKAJIAN
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan
pengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses
pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah apa
yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar
(market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah
mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah apa?.
2. DIAGNOSA
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan
diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka
yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki
untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini
adalah tahap diagnosa.
3. PERENCANAAN
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka
langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam
pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita
harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita jual? Apa
yang kita berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk
menjawab kebutuhan pasar?
4. IMPLEMENTASI
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha
yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan
tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan
tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua
orang berani take action.
5. EVALUASI
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh
terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi
yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi
akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita
jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan
peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa
dilakukan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Entrepreneurship atau kewirausahaan, berasal dari entrepreneur (wirausahawan,
berasal dari bahasa Perancis entreprende yang berarti mengambil pekerjaan
(to undertake). Konsep mengenai entrepreneur adalah: the entrepreneur is one who
undertakes to organize, manage, and assume the risk of business.
Untuk menjadi nursepreneur yang sukses juga harus pintar untuk mengambil
keputusan disetiap peluang dan bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Jadi yang
terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk
mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah
yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang segar,
melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dengan ilmu dan
penerapan yang aktual. Perawat indonesia dapat memahami situasi dalam
kewirausahaan dan dapat berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI 2007 : Nursepreneurship

Kazuo Murakami, The divine message of the DNA, Tuhan dalam gen kita, Mizan, 2007

Taylor, Lilis dan leMone, Fundamental of Nursing, (1997, jb lippincott company, Philadelphia.USA)

Anda mungkin juga menyukai