Umur : 40 Tahun
1. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway
b. Breathing
c. Circulation
d. Disability/disentegrity
1
e. Exposure/environment
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
baik, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan, bentuk rambut lurus, warna rambut
hitam
b. Mata
Bentuk mata simetris.tidak ada kelainan pada konjungtiva ,tidak ada kelainan pada
sclera
c. Hidung
d. Telinga
e. Mulut
2
Tidak Ada Kaku Kuduk, Perdarahan (-), Lesi(-)
g. Thorak
Jantung
h. Paru paru
Auskultasi : Suara nafas paru vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
i. Abdomen
Perkusi : Tympani.
j. Perineum/rektum/vagina
k. Ekstremitas bawah
4. Therapi
3
- Melakukan Heacting luka
A. Analisa Data
1 26-03-2011 DS :
Gcs:8
TTV
TD:90/80 mmhg
RR:10x/menit
HR:110x/menit
T:36,3c
CRT>2 detik
2. 26 -01-2011 DS :
DO :
akral dingin
4
telinga dan lubang hidung
klien
1. TD : 90/80 mmHg
2. RR : 10 x/menit
3. N : 110x/menit
4. T : 36,3 oC
B. PRIORITAS MASALAH
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
3. B
erikan posisi
1. Kesadaran klien
Semifowler pada klien
Composmentis
5
2. TTV dalam batas 4. K
neurologis
4. Periksa seluruh
permukan tubuh
1. TTV dalam batas
terhadap adanya luka
normal
terbuka
2. CRT Klien dalam batas
5. Lakukan Balut tekan
normal( <2 detik)
pada daerah/tonjolan
3. Tidak terjadi Sianosis
tulang yang terjadi
perdarahan.
6. Melakukan Heacting
pada luka
7. Kolaborasi pemberian
6
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diaagnosa
Tgl & Jam Implementasi EVALUASI Paraf
Keperawatan
- TD : 90/80
mmHg
- RR : 10 x/menit
- N : 110 x/menit
2. Mengkaji CRT.
- T : 36,3 oC
3. Memberikan Posisi
- Kesadaran
Semifowler pada
Sopor
klien
- GCS 8
4. Kolaborasi dengan
- CRT
dokter pemberian
>2
obat neurologis
detik
- Posisi klien
7
semifowler
Pemberian
obat Citicoline
250mg jalur
IV
A: Masalah
belum teratasi
P: lanjutkan
intervensi
8
perifer tidak 2. Monitor pengisian O:TTV klien :
klien - Adanya
Perdarahan
masif disertai
Fraktur
terbuka
femur
dibagian
kanan
- Pendarahan
mulai
berkurang
Pemberian Cairan
kristaloid yaitu RL
500 cc
9
A:Masalah
belum teratasi
teratasi
P:Lanjutkan
intervensi
10
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN Tn. I
DENGAN KASUS FRAKTUR FEMUR DEXTRA
DI INSTALANSI GAWAT DARURAT
RS SIAGA MEDIKA BANYMAS
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 14 April 2014
Hari : Senin
Jam : 16.00 WIB
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. I
Usia : 43 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan : SMP
Suku bangsa : Jawa – Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Purbalingga
Diagnose Medis : Fraktur Femur Dextra
No. RM : 142258
2. Pengkajian Primer
a. Airway
P : Tidak ada cedera pada saluran napas atau leher, tidak ada sumbatan jalan
nafas (sekret, benda asing, dll), airway clear.
b. Breating
I : Bentuk dada simetris, tidak tampak adaanya bekas luka, klien tidak
terpasang alat oksigenasi.
P : Tidak ada deviasi trakea, tulang – tulang iga teraba normal
P : Bunyi perkusi terdengar timpani (normal)
A : Suara paru vesikuler, RR = 23 x/menit
c. Circulation
I : Klien tidak tampak tanda - tanda sianosis, mukosa bibir lembab,
konjungtiva tidak anemnis.
3. Pengkajian sekunder
a. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala : Musochepal, terdapat luka di pelipis 2.
2. Muskuloskeletal
Terpasang spalk pada ekstremitas bawah bagian kanan , tidak ada perdarahan,
terdapat raktur femur dekstra, terdapat nyeri tekan pada bagian paha kanan,
ekstremitas kaki kanan dan kiri tidak terdapat edema, terpasang infuse RL 20
tpm ditangan kiri.
3. Genetalia :
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
11
2. Rongten Tampak garis fraktur pada area femur dekstra.
3. EKG Sinus , S1 S2 reguler
4. Terapi
Infuse RL 20 tpm
Torasic 3 x 200mg
12
B. ANALISA DATA
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik
2. Hambatan mobilisasi fisik b.d kerusakan muskulokeletal
13
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
14
E. Implementasi dan Evaluasi
15