ILEUS PARALITIK
Illeus paralitik
E. MANIFESTASI KLINIS ILEUS PARALITIK
Pasien ileus paralitik akan mengeluh perutnya kembung (abdominal
distention), anoreksia, mual dan obstipasi. Muntah mungkin ada, mungkin pula
tidak ada. Keluhan perut kembung pada ileus paralitik ini perlu dibedakan dengan
keluhan perut kembung pada ileus obstruksi.
Pasien ileus paralitik mempunyai keluhan perut kembung, tidak disertai
nyeri kolik abdomen yang paroksismal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya
distensi abdomen, perkusi timpani dengan bising usus yang lemah dan jarang
bahkan dapat tidak terdengar sama sekali. Pada palpasi, pasien hanya menyatakan
perasaan tidak enak pada perutnya. Tidak ditemukan adanya reaksi peritoneal
(nyeri tekan dan nyeri lepas negatif). Apabila penyakit primernya peritonitis,
manifestasi klinis yang ditemukan adalah gambaran peritonitis.
Gejala klinisnya,yaitu :
1. Distensi yang hebat tanpa rasa nyeri (kolik).
2. Mual dan mutah.
3. Tak dapat defekasi dan flatus, sedikitnya 24-48 jam.
4. Pada palpasi ringan perut, ada nyeri ringan, tanpa defans muskuler.
5. Bising usus menghilang.
6. Gambaran radiologis : semua usus menggembung berisi udara.
H. PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
a. Penderita dirawat di rumah sakit.
b. Penderita dipuasakan
c. Kontrol status airway, breathing and circulation.
d. Dekompresi dengan nasogastric tube.
e. Intravenous fluids and electrolyte
f. Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.
2. Farmakologis
a. Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.
b. Analgesik apabila nyeri.
3. Operatif
a. Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai
dengan peritonitis.
b. Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric
untuk mencegah sepsis sekunder atau rupture usus.
c. Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan
teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil explorasi melalui
laparotomi.
I.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1. Identitas
Biodata klien yang penting meliputi nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku dan gaya hidup.
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan klien pada
saat dikaji. Pada umumnya akan ditemukan klien merasakan
nyeri pada abdomennya biasanya terus menerus, demam,
nyeri tekan dan nyeri lepas, abdomen tegang dan kaku.
Riwayat kesehatan sekarang
Mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan klien mencari
pertolongan, dikaji dengan menggunakan pendekatan
PQRST :
P : Apa yang menyebabkan timbulnya keluhan.
Q : Bagaiman keluhan dirasakan oleh klien, apakah
hilang, timbul atau terus- menerus (menetap).
R : Di daerah mana gejala dirasakan
S : Keparahan yang dirasakan klien dengan memakai
skala numeric 1 s/d 10.
T : Kapan keluhan timbul, sekaligus factor yang
memperberat dan memperingan keluhan.
Sistem pernafasan
Peningkatan frekuensi napas, napas pendek dan dangkal
Sistem kardiovaskuler
Takikardi, pucat, hipotensi (tanda syok)
Sistem persarafan
Tidak ada gangguan pada sistem persyarafan
Sistem perkemihan
Retensio urine akibat tekanan distensi abdomen,
anuria/oliguria, jika syok hipovolemik
Sistem pencernaan
Distensi abdomen, muntah, bising usus meningkat, lemah
atau tidak ada, ketidakmampuan defekasi dan flatus.
Sistem muskuloskeletal
Kelelahan, kesulitan ambulansi
Sistem integumen
Turgor kulit buruk, membran mukosa pecah-pecah (syok)
Sistem endokrin
Tidak ada gangguan pada sistem endokrin
Sistem reproduksi
Tidak ada gangguan pada sistem reproduksi
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan gangguan absorbsi nutrisi.
3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
4. Resiko infeksi berhubungan dengan perforasi dinding usus
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri akut berhubungan NOC NIC :
:
dengan: Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Agen injuri (biologi, kimia, pain control, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
fisik, psikologis), kerusakan comfort level kualitas dan faktor presipitasi
jaringan Observasi reaksi nonverbal dari
Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab menemukan dukungan
nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan kebisingan
menggunakan manajemen nyeri Kurangi faktor presipitasi nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
frekuensi
intervensi
dan tanda nyeri)
Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
Tanda vital dalam rentang normal Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Mengerti factor yang meningkatkan berat kebiasaan, gaya hidup dan factor herediter
badan yang
Mengidentfifikasi tingkah laku dibawah dapat mempengaruhi BB
kontrol klien Diskusikan bersama pasien mengenai risiko
Memodifikasi diet dalam waktu yang lama yang berhubungan dengan BB berlebih dan
untuk mengontrol berat badan penurunan BB
Penurunan berat badan 1-2 pounds/mgg Dorong pasien untuk merubah kebiasaan
Menggunakan energy untuk aktivitas sehari makan
hari
Perkirakan BB badan ideal pasien
Nutrition Management
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada Kelola Antibiotik
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada Kelola Antibiotik
DAFTAR PUSTAKA