Regional Gas Geochemistry of Indonesia
Regional Gas Geochemistry of Indonesia
biogenic terdapat anomali dari nilai C2+. Umumnya, gas biogenik memiliki nilai
δ13 CCH4 yang ringan (lebih kecil dari -60‰) dan konsentrasi C2+ yang sangat
rendah, namun hasil plot-silang menunjukkan bahwa nilai C2+ pada daerah ini
cukup tinggi atau lebih besar 5%. Penambahan nilai C2+ ini disebabkan karena
adanya proses migrasi gas termogenik ke reservoir kemudian bercampur dengan
gas biogenik yang sudah terdapat di reservoir tersebut.
Pembentukan minyak bumi (oil generation) di cekungan Sumatera Selatan
diperkirakan berhubungan dengan tektonik miosen. Formasi Lahat / Formasi
Lemat dan Formasi Talang Akar merupakan batuan induk yang sangat berpotensi
untuk menghasilkan minyak bumi, karena memenuhi persyaratan kedalaman yang
cukup (5000 - 7400 kaki). Batuan induk berumur Oligosen – Miosen berada pada
sayap lipatan dengan kedalaman dan kemiringan yang besar dari Struktur Suban.
Batuan induk ini sedang atau telah melewati tahap jendela pembentukan gas-
kondensat. Proses migrasi hidrokarbon di cekungan Sumatera Selatan
diperkirakan berhubungan dengan tektonik Plio-Pleistosen. Migrasi vertikal dan
lateral terjadi pada waktu yang sama. Migrasi vertikal dari batuan induk kearah
batuan reservoir yang dangkal dikontrol oleh sesar-sesar. Migrasi lateral dikontrol
oleh kemiringan lapisan.