Anda di halaman 1dari 6

Perencanaan Tebal

Konstruksi Jalan
Prinsip Dasar
• Pada methode tanpa bahan
pengikat ini dianggap bahwa W=1/2P
P
seluruh kunstruksi perkerasan
terdiri dari butiran-buturan
lepas yang mempunyai sifat
seperti lapisan pasir ialah
meneruskan setiap gaya tekan
kesegala penjuru dengan
0 0
sudut rata-rata 45o terhadap 45 45 h
garis vertikal,sehingga
penyebaran gaya tersebut σt σt
merupakan bentuk kerucut r=h
dengan sudut puncak 90o
• Melihat schema penyebaran gaya tersebut tampak
bahwa bagian perkerasan sebelah atas akan menderita
tekanan yang paling besar. Tekanan ini makin kebawah
semakin kecil karena penyebaran gaya semakit meluas
sehingga pada tebal perkerasan tertentu (h) tekanan dari
atas sudah lebih kecil atau sama dengan daya dukung
tanah dasar yang diperbolehkan atau

σ α ≤ (σ tnh )
• σα = tekanan dari atas akibat muatan
kendaraan

• σ tnh = daya dukung tanah dasar yang


diperbolehkan.
Unsur-unsur :
h = tinggi atau tebal
perkerasan.
W=1/2P
P = tekanan gandar tunggal
P
(statis) yang maximum.
Po
= standard tekanan gandar
tunggal atau klias jalan kira-
kira Po = ½ P.
W= ½ P = tekanan roda statis.
σt
0
45 45
0
h = kekuatan tanah dasar

σt σt
r=h
Hukum keseimbangan
Gaya muatan dari atas karena W harus sama dengan gaya dukung dari
tanah dasar karena γt.

W = Luas daerah tekanan x σt


½P = π . r2 . σ t
½ P = π . h2 . σt r=h
P
Rumus dasar I h= :
2.π .σ t

Karena P bergerak berkali-kali, maka P menjadi P dinamis = γ . P


Rumus Dasar I,a :
γ .P
h=
2 .π .σt

γ = koeffisien keamanan untuk kejut dan untuk getaran-getaran


karena lalulintas.
P dinamis = γ P
Nilai γ ini berkisar antara 1,25 – 4 tergantung kepadatan lalulintas.
Perencanaan Metoda CBR
• Perhitungan tebal perkerasan lentur menggunakan metoda CBR (US Corps
of Engineers). Metoda ini memperhitung beban yang dipikul berupa beban
diam dengan luas bidang tekan tertentu yang akan dipikul oleh perkerasan
berupa lapis agregat denga CBR minimal 80 %.

• Perhitungan tebal perkersan dengan metoda CBR menggunakan


persamaan sebagai berikut :

hek :=
P⋅ (1 + 0.7⋅ log (δ⋅ η ⋅ n )) − Λ
2⋅ π⋅ 0.8CBR

dimana : hek = Tebal perkersan dengan agregat CBR min 80% sebagai bahan
perkerasan (cm)
P = Beban sumbu yang diperhitungkan (Kg)
CBR = Nilai CBR tanah dasar (%)
δ = Faktor drainase
η = Faktor kondisi tanah dasar dan curah hujan
n = Jumlah pengulangan beban selama umur rencana
Λ = Jari-jari bidang kontak beban (cm)

Anda mungkin juga menyukai