Anda di halaman 1dari 2

Customer Solution (berkolerasi dengan Produk) Pada konsep ini, Customer Solution

berkaitan erat dengan produk apa yang akan ditawarkan. Produk yang akan ditawarkan
ini hendaknya merupakan solusi yang dibutuhkan oleh konsumen.
Lingkungan Mikro, terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan
dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar. Yaitu :
Perusahaan
Pelanggan
Pensuplai bahan baku
Pesaing
Para perantara
Anggota masyarakat
Lingkungan Makro, terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang
lebih besar dan yang mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan.
Yaitu :
Kependudukan
Teknologi
Ekonomi
Politik dan hukum
Fisik
Sosial/budaya
Segmenting: Adalah upaya memetakan pasar (sasaran program) dengan memilah-milahkan
konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia,
tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi
produk.
Targeting: Setelah memetakan pasar (sasaran program), tahap targeting seperti
namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar.
Positioning: Apabila target pasar (sasaran program) sudah jelas, positioning adalah
bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita
dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Menurut Don E.Schwitz,
positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang
kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain
positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam kategori
tertentu.

Market driven merupakan suatu strategi pemasaran untuk mendapat informasi tentang
potensi pasar sebagai basis informasi bagi pemilihan, perumusan dan penerapan
startegi untuk mendapatkan keunggulan dalam pemasaran. Pendekatan market driven
pada orientasi bisnis didasarkan pada pemahaman dan reaksi terhadap pilihan-pilihan
dan perilaku produsen di struktur pasar yang ada.

Salah satu proses dalam konsep manajemen adalah menyusun factor penentu
keberhasilan yang diawali dengan mengkaji lingkungan strategis yang meliputi
kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari dalam
maupun dari luar suatu organisasi atau unit satuan wilayah baik pada level Negara,
provinsi, kabupaten, dan kota. Lingkungan internal dan eksternal mempunyai dampak
pada kehidupan dan kinerja seluruh komponen yang terlibat pada pembangunan,
mencakup kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan eksternal.

Pendekatan Market based


Market Based Strategy adalah melihat kondisi pasar dengan melakukan analisis
lingkungan eksternal: pesaing, pamasok, produk substitusi, konsumen.
Focus Strategy bersaing dalam Market Based Strategy:
a. Bagaimana memproteksi pasar (how to protect the market),
b. Membuat “rintangan” agar pesaing kesulitan untuk memasuki pasar (barriers
to entry)
Beberapa langkah dasar dalam Market Based Startegy :
1. Mempelajari lingkungan eksternal, terutama lingkungan industry,
2. Mengidentifikasi industry yang mempunyai profitabilitas tinggi,
3. Mengidentifikasi strategy yang cocok dengan industry tersebut sehingga
mendapat laba diatas rata-rata,
4. Mengembangkan atau dibutuhkan untuk menerapkan strategy yang dipilih,
5. Menerapkan strategy yang tepat (fit strategic) diharapkan perusahaan dapat
memperoleh laba.

2. Pendekatan Resources Based


Resources Based review (RBV) adalah berupaya meletakkan kekuatan utama bersaing
pada aspek bagaimana menciptakan masa depan (how it invent the market) melalui
sumber daya yang dimilikinya untuk meningkatkan kapabilitas perusahan melalui
pemilihan kompetisi inti yang unik (distinctive compentence) sehingga kompetisi
tsb. Dapat merupakan hambatan bagi para pesaing sebab sulit ditiru (barriers to
imitation).
Beberapa langkah penting dalam mengembangkan pendekatan Resources Based :
1. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber daya yang digunakan untuk
kegiatan bisnis seperti: teknologi, keuangan, SDM, paten, merek, dsb.
2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kapabilitas untuk menghasilkan
distinctive competence (kompetisi inti yang unik)
3. Menseleksi dan mengembangkan untuk diaplikasikan dalam rangka mencari
profitabilitas yang tinggi secara berkelanjutan dan sulit ditiru.
4. Memformulasikan strategi pengembangan “core resources and capabilities”
seefektif mungkin dalam semua kegiatan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai