Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Atletik dan Sejarah Atletik

pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukannya


dinamakan “athleta” (atlet). Kita dapat menjumpai pada kata “pentahtlon” yang
terdiri dari kata “panta” berarti lima atau panca athlon berarti lomba. Arti
selengkapnya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, atletik adalah salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan/diperlombakan yang meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan
lempar. Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa Jerman
mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat
perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola, senam
dan lain-lain.

Sejarah atletik dimulai oleh bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan
perlombaan atletik. Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga Yunani Purba bernama
Homerus. Atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “Athios”, artinya lomba.
Pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba
dan decathlon atau dasa lomba. Pada buku Odysus, karya Hemerun menerangkan
bahwa petualangan Odysus mengunjungi kepulauan di sebelah selatan Yunani, oleh
kepala suku diadakan upacara penyambutan. Dalam upacara tersebut diadakan
perlombaan yang terdiri dari: lari, lempar cakram, tinju, dan gulat. Pada tahun 776
SM, Yunani mengadakan Olimpiade. Juara pentahlon atau pancalomba dinyatakan
sebagai juara Olimpiade.
Pada nomor lari (marathon), nomor ini merupakan kegiatan berlari yang telah dimulai
sejak tahun 490 sebelum Masehi. Kegiatan ini berawal dari sebuah kota kecil yang
bernama Marathon, 40 km dari Athena. Baru pada tahun 1908, jarak marathon
dibakukan menjadi jarak 42,195 km. Sejak itu, cabang olahraga marathon selalu
menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian olahraga. Olimpiade modern
dilaksanakan atas prakarsa seorang warga negara Prancis yang bernama Baron Peire
Louherbin pada tahun 1896 bertempat di Athena Yunani. Dalam Olimpiade tersebut
nomor atletik merupakan tambang medali yang diperebutkan.
Meskipun atletik telah ada dari sejak lama, tapi organisasi atletik internasional baru
terbentuk pada tanggal 17 Juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia
dengan nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF.
Sejak saat itu, atletik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tanggal 3
September 1950 di Indonesia berdiri PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Sekian uraian tentang Pengertian Atletik dan Sejarah Atletik, semoga bermanfaa
SEJARAH LARI
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari sebagai
prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat berjalan
dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui tercepat
dan terkuat. Ada versi yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang
dilanda peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina
Yunani. Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang
memenangkan perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa
pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam
sehari untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang
akhirnya pingsan dan meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang
tersebut dan menghormati si pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba
lari dan semakin berkembang menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah
menjadi berbagai cabang lari.

Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam
olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba
berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan
waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat
julukan olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang
yang dibagi dalam jarak tempuh tertentu. Dalam perkembangnya cabang olah raga lari
terbagi menjadi lari cepat jarak pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance),
lari jarak jauh (long distance). Lari jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak
50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah
terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m,
half marathon, dan marathon. Saat ini perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung
digabungkan dengan cabang olah raga lain seperti lari halang rintang, triathlon,
pentathlon, heptathlon, decathlon.

Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak tercatat,


apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis
dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil
sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari
yang kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka
selanjutnya manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya. Kecenderungan
manusia pada saat tumbuh dewasa juga beraktifitas lari mengejar hewan dengan
berburu menggunakan alat buruan seperti tombak atau batu.

Semakin modern manusia hidup pada suatu era semakin sedikit aktifitas berjalan dan
berlari. Lama kelamaan menyadari bahwa manusia tetap membutuhkan oleh raga lari
dalam aktifitasnya untuk memelihara kesehatanya. Sehingga menjadi kecenderungan
bahwa manusia memilih olah raga lari dalam hidupnya untuk dijadikan kebiasaan atau
hobi. Kini, dalam era modern keinginan manusia tidak hanya dijadikan sekedar hobi,
namun berubah menjadi klub sehat dan menjadi gaya hidup bahkan untuk
bersosialisasi. Yang berarti bahwa tidak hanya olah raga lari untuk prestasi saja yang
berkembang dan digabungkan dengan cabang olah raga lainnya, namun olah raga lari
non prestasi (untuk kebugaran) juga mengalami perkembangan yang digabungkan
dengan aktifitas lain manusia. Suatu saat akan muncul klub olah raga lari non prestasi
menjadi trend gaya hidup seperti klub bike to work atau klub body building.
LARI JARAK PENDEK (SPRINT) undefined undefined

Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh atau sampai jarak
yang telah ditentukan. Pelarinya bisa juga disebut dengan Sprinter. Lari cepat meliputi
jarak: 100 m, 200 m, 400m. Kelangsungan gerak pada sprint secara teknik sama,
kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada penghematan penggunaan tenaga karena
perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin
membutuhkan daya tahan yang besar, sehingga ada yang dinamakan “edurance”.
Nomor Lari
-. Lari jarak pendek 100, 200, 400 meter
-. Lari jaraj menengah 800, 1500 meter
-. Lari jarak jauh 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara start, ialah:
- Start berdiri (standing start)
- Start jongkok (crouching start)
- Start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari
estapet 4 x 100 m.
Secara teknis penggunaan start jongkok yang digunakan sama. Yang
membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan
jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak
tenaga yang harus dibutuhkan.
Teknik lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari,
dan teknik memasuki garis finish.
1). Start jongkok
Cara melakukan start jongkok adalah sebagai berikut:
• Posisi berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran blok start, lutut kaki
belakang berada sejajr dengan ujung kaki depan.
• Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan diletakkan dibelakang
garis start.
• Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang dapat dipertahankan
sampai ada aba-aba.
Start jongkok yang digunakan oleh pelari jarak pendek, dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu:
• Start jongkok pendek (bunch start): jarak kaki saat jongkok 14-28 meter
• Start jongkok menengah (medium start): jarak kaki saat jongkok 35-42 meter
• Start jongkok panjang (long start): jarak kaki saat jongkok 50-70 meter
Aba – aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagai berikut:
• Bersedia
Pelari menuju tempat start didepan blok start dengan melangkahkan mundur seperti
merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start, yang disusul kaki belakang,
kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari tangan tepat di belakang garis start.
Kedua lengan tetap dalam posisi lurus dengan sidikit melebar dari bahu. Bahu sedikit
condong ke depan berat badan berada di tengah-tengah sehinggabadan dalam posisi
seimbang. Punggung diangkat sedikit agak rata,otot leher dan rahang rileks, kepala
bagian belakang segaris dengan punggung, pandangan ke bawah atau ke depan sekitar
1-2 meter dengan garis start dan konsentarsi dengan aba-aba selanjutnya.
Perhatikan!!! Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk
menempatkan kaki tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan.
Letakkan tangan tepat di belakang garis start.
Hal-hal yang penting dalam sikap start:
1. Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V
terbalik, bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus.
2. Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke lintasan
kira-kira 2m atau pandangan di antara kedua lengan menghadap garis star.
3. Tubuh rileks/ tidak kaku
4. Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya.
5. Jarak letak kaki terhadap garis star tergantung dari bentuk sikap yang dipegunakan:
a. Bunch Start/Start Jongkok Jarak Pendek
Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. ujung kaki belakang
ditempatkan segaris dengan tumit kaki muka bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dari
garis star kira-kira: kaki depan 45 cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari panjang
tungkai.
b. Medium start/start jongkok jarak menengah
Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping ujung kaki
depan, jarak kaki dari garis star kira-kira kaki depan 37 cm, kaki belakng 85 cm,
tergantung dari panjang tungkai.
c. Longated start/start jongkok jarak jauh
Pada waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang dari
tumit kaki depan, jarak kaki dai agis star kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki belakang
100 cm, tergantung dari panjang tungkai masing-masing pelari.
• Siap
Angkat pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua tangan dan pandangan
ke bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan dalam sikap lurus
membentuk sudut 120 derajat.
Secara rinci gerakan pada aba-aba siap
Angkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis
punggung menurun kedepan. Berat badan lebih kedepan. Jaga keseimbngan sampai
aba-aba berikutnya bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai aja!),
pandangan ke arah garis star di antara bawah tangan. Lengan tetap lurus/ siku jangan
bengkok. Pada waktu mengangkat pinggul disertai dengan mengambil nafas dalam-
dalam. yang paling penting konsentrasi penuh pada bunyi pistol/ bunyi sempritan atau
bunyi lainya yang disepakati bersama.
• Ya
Tolakkan kaki pada blok start, ayunkan kedua lengan ke depan secara bergantian dan
berlawanan dengan gerakan kaki (jika tangan kanan didepan maka kaki kanan
dibelakang, begitu juga sebaliknya).
Secara rinci
Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat
(gerakan lengan harus harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat-kuat
sampai terkadang lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah mungkin
mencapai tanah pada langkah pertama. Berat badan harus meluncur lurus kedepan,
dari sikap jongkok berubah kesikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit
tidak langsung tegak, hindarkan gerakan ke samping. Langkah lari makin lama makin
menjadi lebar, enam sampai sembilan langkah pertama merupakan langkah peralihan.
Bernafas seperti biasa, menahan nafas berarti menegakkan badan.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialah
pemanasan dengan sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otot-otot
ditambah dengan gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya cidera otot.

2). Gerakan lari


Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan, yaitu:
• Posisi tubuh pada saat lari
Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan rahang
tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut
tertutup dan rapat serta pandangan ke depan lintasan.
• Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti dengan siku
sedikit dibengkokkan.
• Gerakan langkah kaki
Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan
selalu pada ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.

3). Memasuki finish


Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai
sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangatlah rugi.
Teknik memasuki garis finish:
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finis.
- Lari terus tanpa perubahan apapun.
- Dada dicondongkan ke depan/ membusungkan dada kedepan, tangan kedua-duanya
diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk.
- Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke
depan, yang lazim disebut The String.
Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk
mencapai kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah
kecepatan langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat
langkah sebelum melewati garis finis.
Yang dilarang adalah:
• Meloncat pada saat memasuki garis finish
• Menarik/menggapai pita finish
• Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan digaris finish.
Dari ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Konsentrasilah pada saat start dan lari
• Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish
• 30 meter menjelang finish lari harus dipercepat
• Sikap lari tetap pada jalur lurus
• Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan.

Gerakan Lari Jarak Pendek


Setelah melakukan gerakan start dengan langkah-langkah peralihan yang
meningkat makin lebar dan condong badan yang berangsur-angsur berkurang, maka
kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan lari cepat.
Cara melakukan gerakan lari cepat sebagai berikut:
a. Kaki bertolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Lutut diangkat tinggi-tinggi (setinggi
punggul). Tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar (lebar
langkah sesuai dengan panjang tungkai).
b. Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan dengan lutut antara 25 –
30 derajat. Hal ini hanya dapat terlaksana bilamana gerak lengan tidak terlalu
berlebih-lebihan.
c. Lengan bergantung di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90 derajat.
Tangan menggenggam kendor. Gerakan atau ayunan lengan ke muka dan ke belakang
harus secara wajar, gerakan lengan makin cepat berimbang dengan gerakan kaki yang
makin cepat pula.

Sejarah Lari Jarak Menengah


Lari jarak menengah merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Tentunya istilah
atau gerakan lari tidak lagi asing bagi kita semua, karena aktivitas berlari tidak akan
lepas dari kehidupan manusia setiap harinya.

Namun, mengapa berlari dimasukkan ke dalam olahraga dan dipertandingkan, bahkan


secara internasional ? Tentunya ada sejarah lari jarak menengah yang menyebabkan
hal tersebut bisa terjadi.

Sebelum kita membahas seperti apa sejarah lari jarak menengah, sebaiknya kita
pahami dulu pengertian dari lari jarak menengah dan sekaligus perbedaannya dengan
lari jarak pendek atau yang kita kenal dengan istilah sprint.

Pada dasarnya, lari jarak menengah merupakan gerakan lari yang menempuh jarak
800 m dan 1500 m. Start yang digunakan untuk lari jarak menengah nomor 800 m
adalah start jongkok , sedangkan untuk jarak 1500 m menggunakan start berdiri.

Pada lari 800 m masing –masing pelari berlari di laintasannya sendiri, setelah
melewati satu tikungan pertama barulah pelari–pelari itu boleh masuk ke dalam
lintasan pertama. Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah
penyesuaian antara kecepatan dan kekuatan / stamina dari masing –masing pelari.

Pada umumnya, gerakan lari jarak menengah sedikit berbeda dengan gerakan lari
jarak pendek atau sprint. Akan tetapi, sebenarnya perbedaan tersebut terletak pada
cara kaki menapak. Pada lari jarak menengah, kaki menapak pada ujung tumit kaki
dan menolak dengan ujung kaki.

Sedangkan pada lari jarak pendek, kaki menapak dengan ujung-ujung kaki dan tumit
sedikit sekali menyentuh tanah. Di samping itu, lari jarak mendengah juga dilakukan
dengan gerakan-gerakan yang lebih ekonomis untuk menghemat tenaga.

Untuk lebih jelas mengenai sejarah lari jarak menengah, simaklah uraian yang akan
disajikan berikut ini.

 Sejarah berlari
Pada umumnya, sejarah lari memang tidak tertulis secara autentik sejak kapan
manusia berlari sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya
telah dapat berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk
mengetahui tercepat dan terkuat.

Ada versi yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan
perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan.

Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari
untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang
akhirnya pingsan dan
meninggal dunia.

Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan


maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah
raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.

Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade
dan pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern. Olah raga ini pun
berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi dalam jarak tempuh tertentu.

Dalam perkembangnya cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak pendek
(sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari jarak
pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m,
400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m.

Untuk lari jarak jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon.
Saat ini
perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga
lain seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.

Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak tercatat,


apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari.

 Hal yang perlu diperhatikan

Dalam berlari pada jarak menengah, ada beberapa hal penting lainnya yang perlu anda
perhatikan, di antaranya adalah :

– Frekuensi kaki dipercepat, langkah diperlebar

– Jangan melakukan gerakan melompat pada saat memasuki garis finish


– Perhatian di pusatkan pada garis finish

– Apabila ada pita jangan berusaha meraih dengan tangan

– Jangan berhenti mendadak setelah melewati garis finish

Inilah sekilas mengenai sejarah lari jarak menengah. Semoga bermanfaat

Lari jarak menengah merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Tentunya istilah
atau gerakan lari tidak lagi asing bagi kita semua, karena aktivitas berlari tidak akan
lepas dari kehidupan manusia setiap harinya.

Namun, mengapa berlari dimasukkan ke dalam olahraga dan dipertandingkan, bahkan


secara internasional ? Tentunya ada sejarah lari jarak menengah yang menyebabkan
hal tersebut bisa terjadi.

Sebelum kita membahas seperti apa sejarah lari jarak menengah, sebaiknya kita
pahami dulu pengertian dari lari jarak menengah dan sekaligus perbedaannya dengan
lari jarak pendek atau yang kita kenal dengan istilah sprint.

Pada dasarnya, lari jarak menengah merupakan gerakan lari yang menempuh jarak
800 m dan 1500 m. Start yang digunakan untuk lari jarak menengah nomor 800 m
adalah start jongkok , sedangkan untuk jarak 1500 m menggunakan start berdiri.

Pada lari 800 m masing –masing pelari berlari di laintasannya sendiri, setelah
melewati satu tikungan pertama barulah pelari–pelari itu boleh masuk ke dalam
lintasan pertama. Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah
penyesuaian antara kecepatan dan kekuatan / stamina dari masing –masing pelari.

Pada umumnya, gerakan lari jarak menengah sedikit berbeda dengan gerakan lari
jarak pendek atau sprint. Akan tetapi, sebenarnya perbedaan tersebut terletak pada
cara kaki menapak. Pada lari jarak menengah, kaki menapak pada ujung tumit kaki
dan menolak dengan ujung kaki.

Sedangkan pada lari jarak pendek, kaki menapak dengan ujung-ujung kaki dan tumit
sedikit sekali menyentuh tanah. Di samping itu, lari jarak mendengah juga dilakukan
dengan gerakan-gerakan yang lebih ekonomis untuk menghemat tenaga.

Untuk lebih jelas mengenai sejarah lari jarak menengah, simaklah uraian yang akan
disajikan berikut ini.

 Sejarah berlari
Pada umumnya, sejarah lari memang tidak tertulis secara autentik sejak kapan
manusia berlari sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya
telah dapat berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk
mengetahui tercepat dan terkuat.

Ada versi yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan
perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan.

Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari
untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang
akhirnya pingsan dan
meninggal dunia.

Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan


maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah
raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.

Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade
dan pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern. Olah raga ini pun
berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi dalam jarak tempuh tertentu.

Dalam perkembangnya cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak pendek
(sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari jarak
pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m,
400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m.

Untuk lari jarak jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon.
Saat ini
perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga
lain seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.

Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak tercatat,


apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari.

 Hal yang perlu diperhatikan

Dalam berlari pada jarak menengah, ada beberapa hal penting lainnya yang perlu anda
perhatikan, di antaranya adalah :

– Frekuensi kaki dipercepat, langkah diperlebar

– Jangan melakukan gerakan melompat pada saat memasuki garis finish

– Perhatian di pusatkan pada garis finish


– Apabila ada pita jangan berusaha meraih dengan tangan

– Jangan berhenti mendadak setelah melewati garis finish

Inilah sekilas mengenai sejarah lari jarak menengah. Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai