Fitriyuli Mayasari
Program Studi Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
*Email: fitriyulimayasari@gmail.com
ABSTRAK
Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu Unit kerja di rumah sakit yang melayani pasien dengan berobat jalan
termasuk seluruh prosedur diagnostik serta terapeutik. Waktu tunggu merupakan salah satu hal penting yang akan
menentukan citra awal pelayanan rumah sakit. Salah satu alat untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen rumah
sakit adalah dengan Total Quality Service (TQS). Kepuasan pasien merupakan faktor utama dan tolak ukur
keberhasilan rumah sakit yang diberikan kepada pelanggan yang berdampak jumlah kunjungan meningkat dan
pasien yang puas cenderung akan kembali. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan desain potong
lintang (cross sectional) dengan melakukan analisis korelasi yang menganalisa hubungan variabel dependen dan
variabel independen. Penelitian dilakukan dengan menghitung waktu tunggu poliklinik dan waktu pemeriksaan
dokter, kemudian dilakukan survey kuesioner TQS terhadap 135 responden. Hasil penelitian menyatakan bahwa
waktu tunggu poliklinik, waktu pemeriksaan dokter tidak mempengaruhi kepuasan pasien. Kualitas personil,
pelayanan administrasi, pengalaman perawatan medis, dan tanggung jawab sosial memiliki hubungan yang
signifikan dengan kepuasan pasien. Dan faktor tanggung jawab sosial merupakan variabel yang paling dominan
dan berpengaruh terhadap kepuasan pasien di RSIA AMC Metro.
Kata kunci: waktu tunggu, faktor Total Quality Service, kepuasan pasien.
ABSTRACT
Outpatient services is one of unit working in hospitals that serve patients with outpatient including all diagnostic
and therapeutic procedures. The waiting time is one important thing that will determine the initial image of
hospital services. One of the tools for identifying customer needs hospital is the Total Quality Service (TQS).
Patient satisfaction is a major factor and a measure of the success of the hospital which is given to customers who
impact the number of visits increased and patients are satisfied tend to be returned. This research is a quantitative
research with cross sectional design (cross-sectional) with correlation analysis to analyze the relationship the
dependent variable and independent variables. The study was conducted by calculating the waiting time and time
clinic doctor examination, then conducted a TQS questionnaire survey on 135 respondents. The study states that
the waiting time and the doctor’s examination time did not affect patient satisfaction. The quality of personnel,
administrative services, medical care experiences, and social responsibility has a significant relationship with
patient satisfaction. And the social responsibility factor is the most dominant variable and the effect on patient
satisfaction.
2. Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan Pelayanan rawat jalan menurut Keputusan Menteri
klinikanak,klinikpenyakitdalam,klinikkebidanan, Kesehatan pada Nomor 560/SK/Menkes/SK/IV/2003
dan klinik bedah. adalah tentang pelayanan pasien untuk observasi,
3. Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan
setiap hari kerja, kecuali hari jumat pukul 08.00 – kesehatan lainnya tanpa menginap di rumah sakit.
11.00
4. Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 Pelayanan Rawat Jalan Ditinjau dari SPM
menit
5. Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit Ibu Anak Anugerah Medical Centre (RSIA Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat jalan
AMC) Kota Metro sesuai dengan Surat Keputusan adalah sebagai berikut:
Kementerian Kesehatan dengan Nomor Penetapan Kelas 1. Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus
HK.03.05/I/1313/2011termasuk dalam rumahsakitkhusus 100%dokterspesialis.
tipe C yang berlokasi di Jalan Kunang 15 Kota Metro 2. Rumahsakitsetidaknyaharusmenyediakanpelayanan
Propinsi Lampung. Tahun 2012 terdapat 11.932 pasien klinikanak,klinikpenyakitdalam,klinikkebidanan,dan
rawat jalan, pada 2013 menjadi 10.928 pasien, dan klinikbedah.
meningkatpada2014menjadi16.096pasien.SemulaRSIA 3. Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 setiap
AMC hanya melayani pasien umum, namun sejak Januari harikerja,kecuaiharijumatpukul08.00–11.00.
2014RSIAmelayanipasienBPJS.PasienRawatjalantahun 4. Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60
2014 terdiri atas pasien BPJS dan pasien umum dimana menit.
jumlahpasienBPJSsebanyak5.633(35%).(RekamMedik 5. Kepuasanpelangganlebihdari90%.
RSIA AMC Kota Metro, 2012-2014). Masyarakat yang
menggunakan layanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Waktu Tunggu
Anak Anugerah Medical Centre (RSIA AMC) Metro,
Lampung,tidakhanyaberasaldarikotaMetrodansekitarnya Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesi
saja, tapi juga berasal dari kabupaten lain, mengingat RSIA Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
AMC merupakan rumah sakit khusus Ibu dan Anak satu- Minimal Rumah Sakit, dikatakan bahwa waktu tunggu
satunyayangadadikotaMetro. adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar
sampai dilayani oleh dokter spesialis. Disebutkan pula
Berdasarkan pengamatan peneliti dan wawancara tidak bahwa standar waktu tunggu pasien rawat jalan adalah
terstruktur dengan pasien sebelum melakukan penelitian di kurang dari atau sama dengan 60 menit.
poliklinik Kebidanan dan Kandungan diketahui bahwa
pasienmengalamiwaktutungguyangmemanjanglebihdari Waktu Pelayanan
ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, rata-rata pasien
menunggulebihdari60menit. Waktu pelayanan menurut Aditya (2002), waktu
pelayanan adalah waktuminimal yangdigunakan untuk
TINJAUAN PUSTAKA melayani pasien dari awal masuk tempat pendaftaran
sampai dengan pulang. Minimal sama dengan batas
Rumah Sakit waktustandarwaktuyaitu90menit.Denganpembagian
waktu: waktu tunggu pelayanan ≤ 60 menit, waktu
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia pemeriksaan dokter ≥15 menit, dan minimal 15 menit
Nomor 44 Tahun 2009 pasal 1 tentang rumah sakit, untuk administrasi dan pengambilan obat. Menurut
dikatakan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan Depkes RI (2007) yang dikutip oleh Sudarsono (2010),
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan standar waktu pelayanan dalam memeriksa pasien di ruang
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan periksayaituminimal15menit.Faktorpelayanandibagidua,
rawat inap, rawat jalan,dan gawat darurat. yaitu waktu tunggu dan waktu pemeriksaan, dalam waktu
pemeriksaan aspek dokter sangat mempengaruhi kepuasan
Pelayanan Rawat Jalan pasien.
Penerapan Konsep Total Quality Service (TQS) Kota Metro, mulai dari pasien datang ke ruang tunggu
poliklinik, kemudian diperiksa oleh dokter, dan sampai
TQS adalah suatu proses dimana etos komitmen pelayanan selesai diperiksa oleh dokter. Pengumpulan data
yang ditanamkan dalam perusahaan dimana hal tersebut dilakukan selama 1 minggu pada tanggal 3 Juni 2015
dengan sendirinya akan menggerakkan usaha para sampai dengan tanggal 9 Juni 201, mulai pukul 08.00
karyawannya untuk mengembangkan serta menjaga WIB hingga pukul 20.00 WIB. Populasi responden
kualitas pelayanan mereka. Tujuan dari TQS adalah adalah pasien yang berkunjung ke poliklinik spesialis
membangun rasa memiliki dalam memberikan pelayanan Kebidanan dan Kandungan RSIA AMC untuk dilakukan
yang prima. Pihak perusahaan tidak hanya memperhatikan pemeriksaan. Sehingga sampel pada penelitian ini adalah
kualitas pelayanannya, tetapi juga pihak manajemen harus berjumlah135orang.Jenisdatayangdikumpulkanpada
menentukanleveldarikualitastersebut(Zeithamlat,al,2000 penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.
dalam Kosim 2004). TQS berfokus pada lima aspek
utama: Alatpengumpulandatapadapenelitianini menggunankan
1. Fokus pada pelanggan (customer focus) form isian waktu tunggu pasien yang dibagi menjadi:
2. Keterlibatan total (total involvement) a. Waktu tunggu poliklinik
3. Sistem pengukuran (measurement) b. Waktu pemeriksaan dokter
4. Dukungan sistematis (systematic support)
5. Perbaikan berkesinambungan Kemudian menggunakan form kuesioner TQS yang di
isi oleh responden setelah responden selesai dan keluar
Karakteristik Pasien dari ruang pemeriksan dokter. Teknik pengumpulan
datadilakukandenganmenghitungwaktutunggupasien
Menurut Kotler dan Keller (2009), keputusan pembeli di poliklinik dimulai sejak pasien datang di ruangtunggu
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor karakteristik poliklinik sampai pasien dipanggil masuk ke ruang
pribadi tersebut meliputi usia, pekerjaan dan keadaan pemeriksaan dokter. Kemudian dihitung juga waktu
ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup pemeriksaan oleh dokter, dihitung mulai pasien masuk
dan nilai. kedalam ruang pemeriksaan dokter sampai pasien
keluar dari ruang pemeriksaan dokter. Waktu tunggu
Kepuasan Pasien poliklinik dan waktu pemeriksan dihitung secara menit
dengan menggunakan jam digital yang dipakai oleh
Mengetahuikepuasanpasienataupelangganmerupakanhal peneliti. Setelah keluar dari ruang pemeriksaan, pasien
yangpentingbagisebuahinstitusi pelayananjasakhususnya akan mendapat lembar form kuesioner yang selanjutnya
rumah sakit. Pelanggan yang puas akan memakai kembali akan di isi oleh responden tersebut. Pengolahan data
jasa layanan tersebut dan juga akan memberitahukan atau dilakukan dengan tahapan (1) editing data, (2) coding
mengajakoranglain. (pemberian kode data), (3) processing (memasukkan
data), (4) cleaning (pembersihan data). Teknik yang
METODOLOGI PENELITIAN digunakan untuk menganilis data (Sugiyono,2007): (1)
analisisunivariat,(2)analisisbivariat(3)analisismultivariat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik
dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mendapatkan gambaran mengenai waktu tunggu
pasien dan faktor-fakto dari TQS yang mempengaruhi 1. Analisis Univariat
kepuasan pasien. Desain penelitian yang digunakan
adalah desain cross sectional (potong lintang) dimana Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi
pengumpulan data untuk variabel independen dan umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan.
variabel dependen dilakukan pada waktu yang sama. Berdasarkantabel1,diketahuibahwarespondendalam
Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi dengan kelompok usia yang lebih dari 25 tahun lebih banyak
menganalisa hubungan variabel independen dengan dari pada responden dalam kelompok usia kurang dari
variabel dependen. Penelitian dilakukan pada poliklinik samadengan25tahun.Respondenyangberpendidikan
spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Ibu SMA ke bawah lebih banyak dari pada yang
dan Anak Anugerah Medical Centre (RSIA AMC) berpendidikan setelah SMA. Responden yang tidak
bekerja/IRT lebih banyak dari pada responden yang (96,3%). responden yang diperiksa dokter
bekerja. Distribusi responden berdasarkan pembiayaan kurang dari 15 menit sebanyak Sedangkan
kesehatan tidak merata. Jumlah responden paling jumlah responden yang diperiksa dokter lebih
banyak melakukan pembiayaan kesehatan sendiri dari sama dengan 15 menit hanya 5 orang
sebanyak 72 orang (53,3%). Sedangkan jumlah (3,7%).
responden yang pembiayaan kesehatannya melalui
BPJS/Askesada63orang(46,7%). Diketahui dari tabel 5 bahwa rata-rata waktu
tunggu poliklinik di RSIA AMC adalah 88,39
a. Variabel Dependen menit, dan rata-rata waktu pemeriksaan dokter
adalah 6,69 menit.
Berdasarkan tabel2didapatkanrata-ratakepuasan
pasien terhadap perawatan medis danpengobatan Sebagian besar responden merasa infrastruktur
dokter sebesar 3,14. Hal tersebut menunjukkan rumah sakit baik. Jumlah responden yang merasa
sebagian besar responden berpendapat bahwa infrastrukturrumahsakitbaiksebanyak101orang
perawatan medis danpengobatan dokterdi RSIA (74,8%). Sedangkan jumlah responden yang
AMC baik dan paling berpengaruh terhadap merasa infrastruktur rumah sakit buruk ada 34
kepuasanpasiensecarakeseluruhandibandingkan orang(25,2%).
dengan dimensi kepuasan lain. Sedangkan
kepuasanpasien yangpalingrendahterdapatpada RespondenmerasaprosespelayananBerdasarkan
dimensi perawatan medis oleh perawat yaitu penelitian pada tabel 7 tampak sebagian besar
sebesar2,98. responden merasa kualitas personil rumah sakit
baik. Jumlah responden yang merasa kualitas
Indikator hasil ukur kepuasan pada penelitian personil rumah sakit baik sebanyak 85 orang
ini dibagi menjadi kategorik puas dan tidak (63%). Sedangkan jumlah responden yang
puas.Pembagianberdasarkan cut-offpointnilai merasakualitaspersonil rumahsakitburuk ada50
medianhasilpenelitian.Daritabel3menunjukkan orang(37%).
sebagian besar responden merasa puas. Jumlah
responden yang merasa puas sebanyak 110 Pada tabel 8, hasil penelitian tampak hampir
orang (81,5%). Sedangkan jumlah responden semua klinis rumah sakit baik. Jumlah
yang merasa tidak puas ada 25 orang (18,5%). responden yang merasa proses pelayanan
klinis rumah sakit baik sebanyak 129 orang
b. Variabel Independen (95,6%). Sedangkan jumlah responden yang
merasa proses pelayanan klinis rumah sakit
Berikutinihasilukurvariabelindependenyang buruk hanya 6 orang (4,4%).
terdiri dari waktu tunggu pelayanan dan faktor-
faktor TQS yang mempengaruhi kepuasan Pada tabel 9, sebagian besar responden merasa
pasien yang dibagi menjadi dua kategori pelayanan administrasi rumah sakit baik.
berdasarkan cut off nilaimedian hasil penelitan, Jumlah responden yang merasa pelayanan
yaitu kategori baik dan kategori buruk. administrasi rumah sakit baik sebanyak 101
orang (74,8%). Sedangkan jumlah responden
Hasilpenelitianpadatabel4menunjukkanbahwa yang merasa pelayanan administrasi rumah
lebihbanyakrespondenyangmenunggulebihdari sakit buruk ada 34 orang (25,2%).
60 menit. Jumlah responden yang menunggu Hasil penelitian pada tabel 10 sebagian besar
lebih dari 60 menit sebanyak 79 orang (58,5%). responden merasa indikator keselamatan
Sedangkan jumlah responden yang menunggu rumah sakit baik. Jumlah responden yang
kurang dari sama dengan 60 menit ada 56 orang merasa indikator keselamatan rumah sakit baik
(41,5%). sebanyak 109 orang (80,7%). Sedangkan
jumlah responden yang merasa indikator
Sebagian besar responden diperiksa dokter keselamatan rumah sakit buruk ada 26 orang
kurang dari 15 menit. Jumlah 130 orang (19,3%).
Dari hasi penelitian pada tabel 11, sebagian 15 menit. Sedangkan pada responden yang
besar respondenmerasakeseluruhan pengalaman diperiksa lebih dari sama dengan 15 menit ada
perawatan medis rumah sakit baik. Jumlah 5 orang (100%) yang merasa puas. Hasil uji
responden yangmerasa pengalaman perawatan statistik diperoleh nilai p=0,584 artinya p value
medis rumah sakit baik sebanyak 116 orang > alpha (0,05) maka dapat disimpulkan
(85,9%). Sedangkan jumlah responden yang hipotesis nol (Ho) diterima, dan hipotesis
merasa pengalaman perawatan medis rumah alternatif (Ha) ditolak atau tidak ada hubungan
sakit buruk ada 19 orang (14,1%). yang signifikan antara waktu pemeriksaan
dokter dengan kepuasan pasien (ditampilkan
Tampak bahwa hampir semua responden dalam tabel 14).
merasa tanggung jawab sosial rumah sakit
baik.Jumlahresponden yangmerasatanggung 3. HubunganInfrastrukturdenganKepuasan
jawab sosial rumah sakit baik sebanyak 123 Pasien di RSIA AMC Metro
orang (91,1%). Sedangkan jumlah responden
yang merasa tanggung jawab sosial rumah Hasil analisis hubungan antara infrastruktur
sakit buruk ada 12 orang (8,9%) (ditampilkan dengan kepuasan pasien diperoleh bahwa ada
dalam tabel 12). 25 orang (73,5%) yang merasa puas pada
mereka yang merasa infrastruktur rumah sakit
2. Analisis Bivariat ( Uji Chi Square) buruk. Sedangkan pada responden yang
merasa infrastruktur rumah sakit baik ada 85
1. Hubungan Waktu Tunggu Poliklinik orang (84,2%) yang merasa puas. Hasil uji
dengan Kepuasan Pasien di RSIA AMC diperoleh nilai OR = 1,91 artinya infrastruktur
Metro yangbaikmemilikipeluanguntukmemberikan
kepuasan pasien sebesar 1,91 kali lebih besar
Ada 64 orang (91%) yang merasa puas pada dibandingkan dengan infrastruktur yang buruk
mereka yang menunggu lebih dari 60 menit. di RSIA AMC Metro. Hasil uji statistik
Sedangkan pada responden yang menunggu diperoleh nilai p=0,261 artinya p value > alpha
kurang dari sama dengan 60 menit ada 46 (0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada
orang (82,1%) yang merasa puas. Hasil uji perbedaan proporsi kepuasan pelanggan antar
diperoleh niali OR (odds rasio) 1,08 artinya infrastruktur, yang artinya hipotesis nol (Ho)
waktu tunggu poliklinik yang baik memiliki diterima, dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak
peluang untuk memberikan kepuasan pasien atau tidak ada hubungan yang signifikan antara
sebesar 1,08 kali lebih besar dibandingkan infrastruktur dengan kepuasan pasien
dengna waktu tunggu polilinik yang buruk. (ditampilkan dalam tabel 15).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p=1 artinya
p.value ≤ alpha (0,05) maka dapat disimpulkan 4. Hubungan Kualitas Personil dengan
hipotesis nol (Ho) diterima, dan Hipotesis Kepuasan Pasien di RSIA AMC Metro
alternatif (Ha) ditolak atau tidak ada hubungan Hasil analisis hubungan antarakualitas personil
yang signifikan antara waktu tunggu poliklinik dengan kepuasan pasien diperoleh bahwa ada
dengan kepuasan pasien (ditampilkan dalam 32 orang (64%) yang merasa puas pada
tabel 13). mereka yang merasa kualitas personil rumah
sakit buruk. Sedangkan pada responden yang
2. Hubungan Waktu Pemeriksaan Dokter merasa kualitas personil rumah sakit baik ada
dengan Kepuasan Pasien di RSIA AMC 78 orang (91,8%) yang merasa puas. nilai
Metro OR=6,268, artinya responden yang merasa
kualitas personil rumah sakit baik memiliki
Hasilanalisishubunganantarawaktu pemeriksaan peluang 6,268 kali untuk merasa puas
dokter dengan kepuasan pasien diperoleh dibanding responden yang merasa kualitas
bahwa ada 105 orang (80,8%) yang merasa personil rumah sakit buruk. Hasil uji statistik
puas pada mereka yang diperiksa kurang dari diperoleh nilai p=0,0001 artinya p value ≤
rumah sakit baik memiliki peluang 20,06 kali Pendidikan dan pengetahuan yang tinggi menuntut
untuk merasa puas dibanding responden yang pelayanan yang lebih baik. Pendidikan pasien dapat
merasa tanggung jawab sosial rumah sakit mempengaruhikepuasan akanpelayanan sesuai dengan
buruk. Hasil uji statistik diperoleh nilai nilai-nilai dan harapan pasien (Handayani, 2003).
p=0,0001 artinya p valeu ≤ alpha (o,05) maka Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin pasien
dapat disimpulkan Ho ditolak, dan Ha diterima kurang menunjukkan penyesuaian diri dengan
atau ada hubungan antara tanggung jawab informasi yang diperoleh dan kebiasaan rutin di rumah
sosial dengan kepuasan pasien di RSIA AMC sakit. Sebaliknya, semakin rendah pendidikan maka
Metro. pasien akan semakin patuh (Kosim, 2015). Responden
dalam penelitian ini lebih banyak yang berpendidikan
3. Analisis Multivariat SMA kebawah daripada berpendidikan setelah SMA.
Jumlah yang berpendidikan SMA kebawah ada 74
Variabel yang dominan dan paling berpengaruh orang, sedangkan jumlah responden yang berpendidikan
terhadap kepuasan pasien dapat dilihat pada ada setelah SMA ada 61 orang.
tabel 21 dengan menilai interpretasi dari nilai OR.
Sehingga dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: Dari hasil penelitian, dilihat dari pekerjaan responden,
1. Responden yang merasa tanggung jawab lebih banyak yang tidak berkerja atau ibu rumah tangga.
sosialrumahsakitbaikmemilikipeluang57,34 Jumlah responden yang tidak bekerja ada 91 orang, dan
kali untuk merasa puas dibanding responden responden yang bekerja ada 44 orang. Hal ini tentu
yang merasa tanggung jawab sosial rumah mempengaruhi pola pikir responden dalam memberikan
sakit buruk. penilaian berdasarkan perbandingan antara persepsi
2. Responden yang merasa kualitas personil dengan informasi yang diperoleh (Kosim, 2015).
rumah sakit baik memiliki peluang 14,98 kali
untuk merasa puas dibanding responden yang Dari hasil penelitian, dilihat dari pembiayaan kesehatan,
merasa kualitas personil rumah sakit buruk. ada 63 responden yang melakukan pembayaran dengan
3. Responden yang merasa pengalaman BPJS/Askes, dan ada 72 responden dengan biaya
perawatan medis rumah sakit baik memiliki sendiri. Penghasilan dapat mempengaruhi kepuasan
peluang2,90 kali untukmerasapuasdibanding pasien atas pelayanan kesehatan yang diberikan. Bagi
responden yangmerasa pengalaman perawatan pasien yang berpenghasilan tinggi dan merasa mampu
medis rumah sakit buruk. membayar maka tidak akan mudah merasa puas bila
pelayanan sesuai dengan harapannya, terkadangmereka
Karakteristik Responden lebih banyak menuntut. Sedangkan pasien dengan
pembiayaan kesehatan murah cenderung tidak banyak
Umur penting dalam suatu penelitian kepuasan. Seiring keluhan (Handayani, 2003).
bertambahnya usia maka pengalaman juga bertambah.
Usia lebih dari 25 tahun merupakan suatu periode Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah
kehidupan seseorang yang telah berkembang matang. Sakit Secara Keseluruhan di RSIA AMC Metro
Pasien yang muda biasanya memberikan kerjasama
yang baik, karena mereka memang dalam suatu masa Dari hasil penelitian, sebagian besar responden di
yang sedang berkembang dan menyesuaikan terhadap poliklinik kebidanan dan kandungan RSIA AMC
berbagai macam hubungan dan perkembangan tanggung merasa puas terhadap pelayanan rumah sakit secara
jawab. Dari hasil penelitian ini responden dalam keseluruhan. Ada 81,5% responden yang merasa puas,
kelompokusialebihdari25tahunlebihbanyakdaripada dan 18,5% responden yang merasa tidak puas. Sebagian
responden dalam kelompok usia kurang dari sama besar pasien merasa puas terhadap pelayanan rumah
dengan 25 tahun. Melihat usia yang dimiliki responden sakit secara keseluruhan, hal ini bisa saja dipengaruhi
tersebut menunjukkan bahwa responden telah mampu oleh kondisi psikologis pasien atau ibu yang sedang
untuk menilai mana pelayanan yang memuaskan dan hamil saat memeriksakan kandungannya di poliklinik
mana pelayanan yang tidak memuaskan di RSIA RSIAAMC.Kehamilanmerupakandambaansebagian
AMC. besar pasangan yang menikah “Happy babies begin
with happy pregnancy”, menyangkut hal itu terdapat
penelitian yang membuktikan bahwa kondisi psikologi 4. Indikator yang paling rendah menurut penilaian
dan emosi seorang ibu hamil sangat berpengaruh responden adalah kepuasan terhadap perawatan
terhadap pertumbuhan janin dalam kandungannya. medis yang diberikan oleh perawat. Rata- rata
penilaian responden adalah 2,98. Dari hasil
Kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit secara penelitian, responden mengungkapkan bahwa ada
keseluruhan pada penelitian ini adalah menilai indikator- perawat yang kurang ramah, kurang telaten, dan
indikator sebagai berikut : kurang dalam memberikan perhatian kepada
1. Kepuasan terhadap perawatan medis dan juga pasien. Adapun kepuasan pasien dapat dipengaruhi
pengobatan yang diberikan oleh dokter menempati oleh kepuasan yang berorientasi pada penerapan
urutan tertinggi dalam rata-rata penilaian kepuasan kode etik dan standar pelayanan, salah satunya
pasien, yaitu 3,14. Menurut Umar (1999), kepuasan meliputi hubungan antara perawat dan pasien
pelanggan adalah tingkat perasaan pelanggan setelah (Azwar, 1994). Kepuasan dan ketidakpuasan
membandingkandenganharapannya.Seorang yang layanan rumah sakit juga erat kaitannya dengan
merasa puas terhadap nilai yang diberikan oleh perawat dan petugas lain di rumah sakit (Jacobalis,
produk atau jasa kemungkinan besar akan menjadi 2009).
pelanggandalamwaktulama.Darihasilpenelitian,di
RSIA AMC ada tiga dokter spesialis obgyn yang Hubungan Waktu Tunggu Poliklinik dengan
praktek, dan masing-masing dokter telah mendapat Kepuasan Pasien di RSIA AMC Metro
hati dari tiap-tiap pasien. Responden sudah merasa
nyaman berobat dengan dokter spesialis obgyn Hasil analisis hubungan antara waktu tunggu poliklinik
tersebut, karena menurut pandangan pasien dokter dengan kepuasan pelanggan diperoleh bahwa ada 64
tersebut berkompeten, melayani pasien dengan baik, orang (91%) yang merasa puas pada mereka yang
mampu berkomunikasi yang efektif dan mudah menunggu lebih dari 60 menit. Sedangkan pada
dipahamioleh pasien. responden yangmenunggu kurangdarisama dengan 60
2. Indikator yang kedua pasien menilai kepuasan menit ada 46 orang (82,1%) yang merasa puas. Hasil uji
dalam hal kenyamanan yang dihubungkan dengan statistik diperoleh nilai p=1 maka dapat disimpulkan
lingkungan rumah sakit. Penilaian rata-rata pasien tidak ada hubungan yang signifikan antara waktu
adalah 3,06. Menurut Jacobalis (2009) kenyamanan tungggu poliklinik dengan kepuasan pelanggan. Dalam
dan kemudahan fasilitas dan lingkungan dapat penelitian ini meskipun waktu tunggu lama, namun
mempengaruhi kepuasan pasien. Dari hasil didapatkan pasien yang tetap merasa puas, hal ini
penelitian RSIA AMC Metro menurut pasien disebabkan karena pasien sudah ada pengalaman
sudah cukup bersih dan rapih, lokasi RS yang tidak sebelumnya, pasien sudah pernah berobat atau dirawat
dipinggir jalan utama membuat suasana yang sehingga sudah dapat merasakan pelayanan yang
nyaman dan tidak bising. Akses yang mudah diberikan oleh rumah sakit baikitu dari perawat maupun
dicapai juga merupakan salah satu nilai jual bagi dokter dan sudah merasa cocok dengan dokter spesialis
RSIA AMC. yang memeriksa. Kepuasan pada aspek komunikasi
3. Yangketigayaitukepuasanyangmelibatkanproses pada konsultasi sangat mempengaruhi aspek lain dari
di rumah sakit (misalnya pendaftaran, perawatan, interaksi antaratenaga kesehatan dengan pasien. Namun
waktu tunggu, pengobatan, pemulangan). Rata-rata demikian pihak manajemen rumah sakit juga perlu
responden menilai proses administrasi yaitu 2,99. melakukan perbaikan waktu tunggu yang lama ini
Pelayanan administrasi merupakan salah satu dengan membuat kebijakan dan teguran lisan kepada
indikator penting dalam mempengaruhi kepuasan dokter spesialis supaya memperbaiki jadwal praktek
pasien. Dari hasil penelitian, pelayanan yang dengan lebih disiplin dan tepat waktu, supaya pasien
melibatkan administrasi pasien ditangani dengan tidak lama menunggu dan juga untuk meningkatkan
segera, dan tidak berbelit-belit. Pasien pun mudah mutu pelayanan rumah sakit. Dalam hal waktu tunggu,
dalam membutuhkan informasi melalui telefon. dari penelitian petugas atau perawat kurang berinteraksi
Menurut Kotler dan Keller 2009 dalam Kosim dengan pasien yang sedang dalam masa tunggu, dengan
2015, apabila responden menilai pelayanan kondisi seperti itu maka akan menyebabkan lama
administrasi yang diberikan baik, maka kualitas pelayanan kesehatan dianggap kurang bermutu
pelayananakandipersepsikanbaikdanmemuaskan. (Syafruddin, 2011).
Hubungan Waktu Pemeriksaan Dokter Dengan Hubungan antara Infrastruktur dengan Kepuasan
Kepuasan Pasien di RSIA AMC Metro Pasien di RSIA AMC Metro
Hasil analisis hubungan antara waktu pemeriksaan Hasil analisis hubungan antara infrastruktur dengan
dokter dengan kepuasan pasien diperoleh bahwa ada kepuasan pasien diperoleh bahwa ada 25 orang (73,5%)
105orang(80,8%) yangmerasa puaspadamereka yang yangmerasa puaspadamereka yangmerasa infrastruktur
diperiksa kurang dari 15 menit. Sedangkan pada rumah sakit buruk. Sedangkan pada responden yang
responden yang diperiksa lebih dari sama dengan 15 merasa infrastruktur rumah sakit baik ada 85 orang
menit ada 5 orang (100%) yang merasa puas. Hasil uji (84,2%) yang merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh
statistik diperoleh nilai p=0,584 artinya p value > alpha nilai p=0,261 artinya p value > alpha (0,05) maka dapat
(0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara
yang signifikan antara waktu pemeriksaan dokter infrastruktur dengan kepuasan pasien.
dengan kepuasan pasien di RSIA AMC Metro. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pasien yang merasa Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang
puas pada waktu pemeriksaandokter buruk (<15 menit) mengaku tidak puas pada infrastruktur buruk, mereka
menganggap dokter spesialis yang memeriksa mereka beranggapan bahwa infrastruktur mengenai tempat
telah memberikan pelayanan dan penjelasan dengan pendaftaran terletak jauh dari poliklinik dan sarana
ramah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lainnya, serta menyebrangi jalan yang dilalui oleh
yang dilakukan oleh Kurniawan (2012) yang meneliti kendaraan umum.
tentang lama waktu pemeriksaan di poliklinik spesialis,
bahwa tidak ada hubungan antara lama waktu Hubungan Kualitas Personil dengan Kepuasan
pemeriksaandokterdengankepuasanpasien.Hasilyang Pasien di RSIA AMC Metro
tidak signifikan antara waktu pelayanan dengan kepuasan
pasien dapat dijelaskan sebagai berikut, dimana kepuasan Hasil analisis hubungan antara kualitas personil dengan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang kepuasan pasien diperoleh bahwa ada 32 orang (64%)
munculsetelahmembandingkan antara persepsi/kesannya yang merasa puas pada mereka yang merasa kualitas
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan- personil rumah sakit buruk. Sedangkan pada responden
harapannya (Kotler, 1997), jadi dapat dikatakan pasien yang merasa kualitas personil rumah sakit baik ada 78
yang merasakan waktu pemeriksaan dokter kurang orang (91,8%) yang merasa puas. Hasil uji statistik
lama namun tetap merasa puas karena perasaan puas diperoleh nilai p=0,0001 maka dapat disimpulkan ada
seseorang itu berbeda-beda dan dipengaruhi oleh persepsi hubungan yang signifikan antara kualitas personil
dan kesan mereka setelah medapatkan pelayanan. Dalam dengan kepuasan pasien. Dari hasil penelitian,
hal ini pasien sudah merasa nyaman dan cocok dengan berdasarkan 14 pertanyaan yang diberikan, responden
dokter yangmemeriksa,danhaltersebutsesuaidenganhasil yangmenilaikualitaspersonilkurangbaikpalingbanyak
penelitian ini tentang dimensi kepuasan pasien yang paling pada dimensi pertanyaan waktu konsultasi dan periksa
tinggidiRSIAAMCadalahpadadimensiperawatanmedis oleh dokter cukup lama. Hal ini juga sesuai dengan hasil
dan pengobatan oleh dokter. Kemudian dapat juga penelitian ini yang menunjukkan bahwa waktu
dihubungkan dengan karakteristik pasien, dimana pemeriksaan dokter memberi hasil paling banyak pada
karakteristikindividumerupakan determinan dan indikator waktu pemeriksaan < 15 menit. Pasien yang mengaku
kualitas pelayanan kesehatan dan mempengaruhi puas pada kualitas personil buruk menganggap waktu
kepuasan pasien. Dari penelitian ini pendidikan responden konsultasi dan pemeriksaan dokter yang kurang lama,
lebih banyak yang berpendidikan ≤ SMA, pendidikan juga namun pasien tetap datang ke RSIA AMC karena
akan mempengaruhi penilaian seseorang terhadap menganggap dokter yang memeriksa mereka adalah
pelayanan kesehatan, semakin rendah pendidikan maka dokter yang kompeten dan terampil, serta menjelaskan
pasienakansemakinpatuh(Kosim,2015) diagnosa dengan jelas.
perawatan medis rumah sakit baik ada 86,2% yang yang diperiksa kurang dari 15 menit yang merasa
merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,002 puas. Komunikasi dan diskusi secara terbuka
artinya p value ≤ alpha (0,05) maka dapat disimpulkan memungkinkan pasien memperoleh penjelasan
ada hubungan yang signifikan antara pengalaman yang jelas dan lengkap dapat berpengaruh terhadap
perawatan medis dengan kepuasan pasien di RSIA mutu pelayanan yang berhubungan dengan
AMC Metro. kepuasan. Pasien juga akan merasa puas jika
memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai
Hasil penelitianmenunjukkansebagian besar responden dengan yang diharapkan.
akan merekomendasikan rumah sakit ini kepada 4. Kepuasanpasienterhadappelayananrumahsakitdi
anggota keluarga lain atau teman. Menurut Kotler RSIA AMC Metro secara keseluruhan yang paling
(1997) konsumen yang terpuaskan akan menjadi mempengaruhi adalah dimensi kepuasan terhadap
pelanggan mereka dan akan melakukan pembelian perawatan dokter.
ulang,mengatakanhal-halyangbaiktentangperusahaan 5. Kualitaspersonil,pelayananadministrasi, pengalaman
kepada orang lain, kurang memperhatikan merek perawatan medis dan tanggung jawab sosial di
ataupun iklan produk pesaing, membeli produk yang RSIA AMC Metro termasuk dalam kategori baik
lain dari perusahaan yang sama. Kepuasan pasien yang dan paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
berhubungan dengan kenyamanan, keramahan dan 6. Kualitas personil, pelayanan administrasi,
kecepatan pelayanan dapat berpengaruh langsung pengalaman perawatan medis,dan tanggung jawab
maupun tidak langsung terhadap kualitas pelayanan sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan
(Jacobalis,2009). kepuasan pasien di RSIA AMC Metro.
7. Faktor tanggung jawab sosial merupakan variabel
KESIMPULAN AN SARAN yang paling dominan dan berpengaruh terhadap
kepuasan pasien di RSIA AMC Metro.
Kesimpulan
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut : Dari penelitian yang telah dilakukan di RSIA AMC,
1. Karakteristik responden di instalasi rawat jalan maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
poliklinik kebidanan dan kandungan adalah,
sebagian besar berusia > 25 tahun, yaitu sebanyak 1. Manajemen rumah sakit sebaiknya segera melakukan
77,8%. Pendidikan responden lebih banyak ≤ perbaikan waktu tunggu, yaitu dengan teguran
SMA, yaitu 54,8%. Pekerjaan responden sebagian kepada dokter supaya memperbaiki jadwal praktek
besar ibu rumah tangga atau tidak bekerja, yaitu dengan datang tepat waktu sesuai dengan jam yang
67,4%. Pembiayaan kesehatan yang lebih banyak telah ditentukan dan disepakati. Dapat juga
digunakan oleh responden adalah biaya sendiri, melakukan diskusi terlebih dahulu dengan dokter
yaitu 53,3 %. Karakteristik individu merupakan tentang hal-hal apa yang membuat dokter tersebut
determinan dan indikator kualitas pelayanan tidak datang tepat waktu sehingga membuat waktu
kesehatan dan mempengaruhi kepuasan pasien. tunggu poliklinik menjadi lama, dan juga apa yang
2. Waktu tunggu poliklinik tidak mempengaruhi menyebabkan waktu pemeriksaan dokter kurang
kepusan pasien. Diketahui ada 91% responden lama.
yang menunggu lebih dari 60 menit yang merasa
puas. 2. Perbaikan dan penjadwalan ulang jam praktek
Kepuasanseseorangmunculsetelah membandingkan dokter. Peneliti memberi masukan supaya di
antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja yang evaluasi kembali jadwal dokter, dengan membagi
telah di dapat. Kepuasan pasien juga dapat jadwal bagi dokter jaga di poliklinik dan dokter jaga
dipengaruhi oleh pendidikan seseorang, dimana di ruangan. Apabila penjadwalan tidak dibagi,
semakin rendah pendidikan maka pasien akan dikhawatirkan jika ada pasien yang membutuhkan
semakin patuh. tindakan di ruang perawatan atau ruang operasi,
3. Waktu pemeriksaan dokter tidak mempengaruhi maka dokter yang sedang praktek di poliklinik akan
kepuasan pasien. Diketahui ada 80,8% responden lebih mengutamakan pasien di ruangan tindakan,
Tabel 21. Hasil Seleksi Variabel Independen dengan Uji Regresi Logistik