2.1.1 Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain, didalam peranya masing – masing menciptkan dan
mempertahankan kebudayaan. (Baylon dan Maglaya, dikutip Nasrul Effendi, 1998:
32).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan .
Keluarga adalah sekumpulan dengan ikatan perkawinan, dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perekembangan
fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Keluarga inti ( Nuclear Family) yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami,
istri, dan anak (kandung atau angkat)
Keluarga besar ( Extended Fanily) yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga
lain yang mempunyai hubungan darah misal kakek, nenek, paman dan bibi
Keluarga Dyad yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak
Single Parent yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan
anak ( kandung atau angkat ) karena perceraian atau kematian
Single Adult yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa
Keluarga Usila yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia
lanjut.
Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah hidup
serumah.
Orang tua (ayah – ibu) yang tida ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama
dalam satu rumah tangga.
Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis hidup bersama dalam satu rumah
tangga.
Keluarga Berantai ( Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
Keluarga Kabisat ( Cabitation Family) yaitu dua orang yang hidup satu rumah
tanpa pernikahan tapi membentuk suatu keluarga.
Keluarga inti
Keluarga pasangan suami istri bekerja
Keluarga Besar
Keluarga binuklir
Peranan Ayah
Ayah sebagai suami dar istri dan anak – anak, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya
Peranan Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak – anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkunganya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya
Peranan anak
Fungsi Afektif
Fungsi afektif behubungan erat dengan faktor internal keluarga yang merupakan
basis kekuatan keluarga. Faktor afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Keberhasilan melaksanakan faktor afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling
mempertahankan iklim positif.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan faktor afektif
adalah:
Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar
anggota keluarga
2) Ikatan antar amggota keluarga dan identifikasi serta penyesuaian pada berbagai
aspek kehidupan anggota keluarga
Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi.
Fungsi Reproduksi
Fungsi Ekonomi
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktik asuhan kesehatan, yaitu untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang
sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi
status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga malaksanakan pemeliharaan
kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan
Fungsi Religius
Fungsi Ekonomis
Fungsi Rekreatif
Fungsi Biologis
Fungsi Pendidikan
Asih : memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan pada anggota
keluarganya sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia
dan kebutuhannya.
Fungsi Psikologis
3. Membantu ortu suami / istri yang sedang sakit dan memasuki manula
1. Mempertahankan kesehatan
3. Berfikir positif
Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang di harapkan sesuai dengan posisi sosial yang
di harapkan
Struktur kekuatan
1. Nilai merupakan suatu sistem,sikap dan kepercayaan secara sadar atau tidak
untuk mempersatukan anggota keluarga dalam suatu budaya
1. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi melalui jalur garis ayah
2. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi melaui jalur garis ibu
3. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang timggal bersama keluarga sedarah
dari suami
4. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersam akeluarga sedarah
dari istri
Pemegang kekuasaan
3. Equalitarian: yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu
5. Apakah keluarga berbeda – beda dalam cara - cara koping terhadap masalah –
masalah mereka sekarang
3. Bertanggung jawab
4. Pengambil kuputusan
Daerah Tradisional
1. Tradisional
2. Agraris
3. Tenang
4. Sederhana
5. Akrab
1. Dinamika
2. Rasional
3. Konsumtif
4. Demokratif
5. Individual
2.2.1 Definisi
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai
kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan.
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya
yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
2.2.2 Kandungan
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia
beracun yang membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap sedutan
itu menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah
bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat
(acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga
(DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di
“kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi.
Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan karbon monoksida.
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi
penyebab kanker (karsinogen)..
Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung dan strok.
Hampir satu perempat mangsa penyakit jantung adalah hasil puncak dari tabiat
merokok. Di Malaysia, sakit jantung merupakan menyebab utama kematian
sementara strok adalah pembunuh yang keempat.
Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh
kenderaan. Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia ataupun hewan, yang
akan membawa kerusakkan pada setiap organ, yaitu bermula dari hidung, mulut,
tekak, saluran pernafasan, paru-paru, saluran penghazaman, saluran darah, jantung,
organ pembiakan, sehinggalah ke saluran kencing dan pundi kencing, yaitu apabila
sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari badan.
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan
pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan
penggunaan filter pada rokok.
Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara
digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat
gabus.
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih
dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi.
Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak
bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11 –
21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. Perokok ringan
menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun
pagi.
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang
merasakan penambahan rasa yang positif. menambahkan ada 3 sub tipe ini :
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang
menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah,
cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok
bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak
enak.
3. Perilaku merokok yang pecandu, mereka yang sudah pecandu akan menambah
dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya
berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah
malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia
menginginkannya.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih
jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya
yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang
bukan perokok.
Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 senyawa kimia, 200 diantaranya
beracun dan 43 lagi pemicu kanker.
Efek racunnya terhadap sang perokok dibandingkan yang tidak merokok yaitu :
14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal
jantung, serta tekanan darah tinggi.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi
tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida,
dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.
Semaki n pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke
udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih
berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat
candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan
memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk
membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan
rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok
sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok
yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup
pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di
tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk
merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam
ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja
merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang
lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi
sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki
persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh
dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata program
tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini
dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang
berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk
kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan yang
disampaikan meliputi:
Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu
mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.
Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok. Kamu bisa
menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek
maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu
sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain (misal: orangtua)
Daftar pustaka
1. http://www.sitepalace.com/ramisa/bahayarokok.htm
2. http://bahayarokok.blogspot.com/
3. http://www.e-psikologi.com/remaja
4. http://www.pjnhk.go.id/content/view/175/31/
5. http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok
2.3 Konsep Hipotensi
2.3.1 Definisi
Hipotensi merupakan suatu sindrom klinis yang terjadi jika sirkulasi darah arteri
tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan, dengan tekanan
darah sistole Kurang dari 100 mmHg
2.3.2 Etiologi
1. Faktor genetik
3. Aktivitas berlebih
4. Kurang istirahat
a. Syok hipovolemik
1). Disritmia
c. Syok obstruktif
d. Syok distributif
1. Tekanan darah sistemik rendah dan takikardia, puncak tekanan darah sistolik <
100 mmHg atau > 10% dibawah tekanan darah yang telah diketahui.
2. Keringat dingin
4. Badan lemah
8. Asidosis metabolik
Pemantauan hemodinamik :
2.3.4 Penatalaksanaan
2. Mengembalikan cairan
2.3.5 Pencegahan
1. Makan – makanan yang bergizi dan mengandung natrium dan zat bezi
2.4.4 Pengkajian
Data umum
a) Identitas
Pengkajian data umum keluarga adalah identitas yang meliputi nama KK,
Umur, alamat, pekerjaan KK, pendidikan KK, komposisi keluarga dan kemudian
dikaji status imunisasi, silsilah keluarga, tipe keluarga, suku bangsa, agama yang
dianut, sumber pendapatan, harta yang dimiliki, dan aktivitas rekreasi.
b) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
Tempat tinggal keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat
homogen ,uraikan)
d) Identifikasi Religius
Mengkaji agama tang dianut keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi
keagamaan.
Status ekonomi keluarga di tentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainya selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan
pula oleh kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang
dimiliki oleh keluarga:
Aktivitas rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi bersama-
sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun juga penggunaan waktu
senggamg keluarga.
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti yang meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing, anggota keluarga, status
imunisasi, dan sumber pelayanan yang digunakan.
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari anak suami dan
istri
Pengkajian Lingkungan
a) Karakteristik rumah
Ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah – pidah tempat dan lama keluarga
tinggal di daerah ini.
Menjelaskan mrngenai waktu yang di gunakan oleh keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluargayang ada dan sejauh mana keluarga berinteraksi dengan
masyarakat.
e) Sistem pendukung keluarga
Meliputi jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang di miliki keluarga untuk
menunjang kesehatan. Yang mencakup fasilitas fisik, psikologis, atau dukungan dari
keluarga dan fasilitas sosial dan dukungan dari masyarakat setempat.
Struktur keluarga
c) Struktur peran
Nilai dan norma yang di anut dalam keluarga yangberhubungan dengan kesehatan.
Fungsi keluarga.
a) Fungsi afektif
Gambaran diri anggota keluarga, perasan memiliki dan dimiliki, dukungan keluarga,
bagaimana kehangatan keluarga tercipta, bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai.
b) Fungsi sosial
Hubungan dan interaksi dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga disiplin,
norma, budaya, dan perilaku.
e) Fungsi ekonomi
Sejauh mana anggota keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam
upaya untuk meningkatkan status kesehatan keluarga.
b) Stressor jangka panjang( > 6 bulan ) yang saat ini terjadi pada keluarga.
e) Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara – cara koping terhadap masalah -
masalah mereka sekarang.
Pemeriksaan fisik
a) Keluhan utama
d) Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Sistem pernafasan
Sistem kardiovaskuler
Sistem persyarafan
Sistem perkemihan
Harapan keluarga
a) Pengertian
Berduka disfungsional
Isolasi sosial
Perubahan dalam proses keluargha
Perubahanpenampilan peran
Kurang pengetahuan
Isolasi sosial
1. Sifat masalah
Skala » Aktual 3
Resiko 2
Skala » Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
Skala » Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
Scoring :
Score
X Bobot
Angka tertinggi
4). Ajarkan cara – cara yang benar dalammerawat bayi,memeberi susu dan merawat
tali pusat