SPO Preeklamsi Dan Eklamsi - REVISI - OK
SPO Preeklamsi Dan Eklamsi - REVISI - OK
Disyahkan :
Direktur Utama
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
.......................................
OPERASIONAL
dr. Widiyanto Danang Prabowo, MPH
NBM : 1.067.920
Pengertian 1. Penanganan Preeklamsi adalah Suatu penanganan terhadap patologi kehamilan
yang ditandai dengan TRIAS Hipertensi, Udema, dan protein uria yang terjadi
setelah umur kehamilan 20 minggu sampai setelah persalinan.
pemberi layanan untuk mengevaluasi kasus kasus yang dinilai bermasalah baik
dari segi pelayanan, pendidikan, maupun penelitian.
Tujuan 1. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
2. Optimalisasi pelayanan ibu dan anak.
Kebijakan Peraturan Direktur Nomer: 14/PERDIR/01.17 tentang Kebijakan Pelayanan Maternal dan
Perinatal: Menerapkan perawatan pada ibu dan bayi resiko tinggi yang mencakup;
Pelayanan Persalinan normal dan penanganan persalinan resiko sedang dan tinggi.
Prosedur Penanganan preeklamsi dan eklamsi di poliklinik dan IGD :
1. Lakukan pemeriksaan tanda vital tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu tubuh.
2. Cek laboratorium yang diberikan darah rutin, protein urine, fungsi hepar dan
ginjal, elektrolit, HbSag, GDS, analisa gas darah jika diperlukan.
3. Pasang infus dengan cairan D5% atau RL 2024tetes/menit dan pasang kateter.
4. Berikan suntikan MgSO4 dosis awal 8gr larutan 40% (20ml) IM masing masing
dipantat kiri dan kanan atau berikan secara IV 4 gr MgSO4 20% ( 20ml)/
MgSO4 40% (10ml+10ml aquabides) dalam waktu 510 menit, atau stel syiringe
pump pada 240 ml/h
PENANGANAN PASIEN PREEKLAMSI DAN EKLAMSI
5. Kirim pasien ke bangsal perawatan.
Penanganan pasien di bangsal perawatan :
1. Rawat pasien diruang yang tenang (ruang isolasi).
2. Lakukan pemeriksaan tanda vital minimal 6kali dalam 24jam dengan cara
berbaring.
3. Minimalkan rangsangan seperti rangsangan cahaya, suara
4. Berikan MgSO4, anti hipertensi, diuretik, sesuai program SpOG.
Dosis Pemeliharaan Dosis Pemeliharaan
20% 1gr/jam (50ml) dalam waktu 10
jam
Kejang berulang Kejang berulang
Aquabidest, secara IV dalam waktu
syiringe pump pada 120ml/h
5. Lakuakan balance cairan tiap 6 jam.
6. Monitoring DJJ dan gerakan janin.
7. Lakukan pemeriksaan USG.
8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diit rendah garam.
9. Tentukan tindakan obstetrik selanjutnya oleh SpOG.
Penangan pasien Eklamsia di IGD :
1. Lakukan penilaian awal dan tatalaksana kegawat daruratan ,berikan MGSO4 2 gr
PENANGANAN PASIEN PREEKLAMSI DAN EKLAMSI
terdapat kejang ,dapat di pertimbangkan pemberian diazepam.
2. Pemberian oksigen 3 liter/menit.
3. Pemasangan infus dngan cairan D5% atau RL 20 24tpm dan pasang kateter.
4. Lakukan pemeriksaan tanda vital darah rutin, protein urin, fungsi hepar dan
ginjal, elektrolit, HbSAg, Gula darah, analisa gas darah jika diperlukan, cito.
5. Berikan suntikan MgSO4 dosis awal 8gr larutan 40% di pantat kiri dan kanan.
6. Kirim pasien ke ruang ICU.
Penanganan pasien di ICU :
1. Lakukan pemeriksaan tanda vital dengan patient monitor.
2. Minimalkan rangsangan cahaya dan suara.
3. Berikan MgSO4, anti hipertensi, diuretik sesuai program SpOG.
4. Hentikan pemberian MgSO4 setelah 24jam bebas kejang.
5. Monitor DJJ.
6. Lakukan pemeriksaan USG.
7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemeberian diet rendah garam.
kejang.
9. Bila diperlukan tindakan bedah Caesar, bisa dilakukan 12 jam setelah kejang.
Terminasi kehamilan :
a. Terminasi kehamilan untuk pasien preeklampsia dan eklampsia dilakukan
saat usia kehamilan 35 minggu.
b. Jika usia kehamilan kurang dari 35 minggu, dengan mempertimbangkan
yang lebih tinggi
Unit Terkait Kamar Bersalin/VK, Poliklinik, IGD, An Nisa, ICU
PENANGANAN PASIEN PREEKLAMSI DAN EKLAMSI