Komunikasi Pemerintahan
Komunikasi Pemerintahan
ELVINA (C1G118057)
BILLY (C1G118007)
MITRA (C1G118039)
KENDARI
2019
PEMBAHASAN
1.3 Penerapan
Penerapan good government pernah terjadi di Indonesia yaitu saat
pemerintahan Kabinet Persatuan Nasional Gus Dur –Mega baik dalam pembentukan
maupun dalam pelaksanaannya ada pengaruh besar dari pemikiran good government.
1.4 Manfaat
Manfaat dari good government adalah :
1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang
didasarkan pada asa transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta
kesetaraan dan kewajaran.
2. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan.
3. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional
sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan
pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
1.5 Keuntungan Penggunaan E-Government
Masyarakat di kota besar yang sibuk dan kadang-kadang lokasi tempat
tinggalnya cukup jauh dengan kantor pelayanan. maka dengan diimplementasikannya
e-government, masyarakat tetap dapat mengakses informasi dan layanan publik.
Dengan adanya fasilitas tersebut, masyarakat diharapkan akan menjadi lebih
produktif karena masyarakat tidak perlu antri dalam waktu lama hanya untuk
menyelesaikan sebuah perizinan seperti saat ini. Suatu hal yang perlu diingat adalah,
bahwa menerapkan e-government sama sekali tidak sama dengan menjadikan kantor-
kantor pemerintahan sebagai lingkungan high-tech (teknologi tinggi). Melainkan e-
government bertujuan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
membuat layanan pemerintah lebih dekat pada orang-orang yang menggunakan
layanan-layanan tersebut, yaitu masyarakat.
Dengan adanya on line system ini, masyarakat dapat memanfaatkan banyak
waktunya untuk melakukan aktivitas yang lain sehingga diharapkan produktifitas pun
dapat meningkat, baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Dapat dikatakan
bahwa secara garis besar e-government mempunyai banyak keuntungan, antara lain:
(1) Peningkatan kualitas pelayanan. Pelayanan publik dapat dilakukan selama 24 jam,
berkat adanya teknologi internet. (2) Dengan menggunakan teknologi online, banyak
proses yang dapat dilakukan dalam format digital, hal ini akan banyak mengurangi
penggunaan kertas (paperwork) proses akan menjadi lebih efisien dan hemat. (3)
Database dan proses terintegrasi (akurasi data lebih tinggi. mengurangi kesalahan
identitas dan Iain-lain). (4) Semua proses dilakukan secara trans-paran, karena semua
proses berjalan secara online.
Selain keuntungan di atas. keuntungan lain-nya adalah, masyarakat dapat
mengakses pemerintah dengan cepat, dan linkage antardaerah bisa mudah terkontrol.
Bahkan ada kesempatan untuk saling promote, bagaimana bisa mengontrol daerahnya
dengan lebih cepat. Hanya saja, e-government untuk negara sebesar Indonesia,
dengan lebih dari 14 ribu pulau, sulit menciptakan satu platform yang baku. Satu
platform tidak bisa digeneralisasi untuk semua. Misalnya yang diterapkan untuk
Jakarta mungkin tidak akan pas untuk Papua ataupun Sulawesi. Jadi, setiap daerah
punya satu pandangan yang bisa mendaiam terhadap daerahnya.
Untuk masyarakat, selain kemudahan akses, keuntungan lain yang didapat
masih banyak. Contoh di Malaysia. Ada KTP yang bentuknya seperti kartu kredit. Ini
disebut “kartu pintar”. Di sini ada chip yang berisi semua data mengenai pemegang
kartu, dari nama, golongan darah. nama ibu dan saudara kandung, sampai data-data
lainnya. Keuntungannya bagi masyarakat, dia cukup memiliki satu kartu untuk
mengakses semuanya. Misalnya waktu mengisi bensin tapi tidak membawa uang.
kartu ini bisa digunakan sebagai kartu kredit atau kartu debit. Jadi, tak perlu bawa
KTP, SIM, kartu kredit, atau kartu ATM yang berbeda-beda. Satu kartu untuk
semuanya. Keuntungan lain, umpamanya untuk membuat surat kelakuan baik, tak
perlu repot-repot harus membuat surat mulai RT, RW, kelurahan, dan baru kemudian
ke kepolisian. Cukup satu kartu ini saja.
Keberhasilan penerapan e-government dipengaruhi beberapa hal, antara lain
peran pemerintah pusat, hasil uji coba e-government dengan meniru praktek terbaik
dari pemerintahan daerah lain, dan adanya organisasi pelatihan independen yang
bertugas mempelajari implementasinya. Demikian hasil studi yang dilakukan oleh
perusahaan aplikasi SAP dengan dua organisasi nirlaba asal Inggris, yaitu
Improvement and Development Agency (IDeA) dan Society of IT Management
(Socitm).
Indonesia sebagai negara kesatuan memiliki sumberdaya alam yang berlimpah
dan tersebar, dan dihuni oleh lebih dari 210 juta penduduk dari berbagai suku, agama
dan budaya. Indonesia juga mempunyai posisi geopolitik yang sangat strategis karena
berada di antara dua benua dan dua samudera. Berbagai potensi tersebut harus
dikelola secara baik bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Untuk itu
pemerintah perlu meningkatkan kewenangan pemerintah daerah melalui
pemberianotonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Penanganan sangat
sentralistik selama lebih dari 30 tahun ternyata hanya mencipiakan ketidakadilan.
Sumberdaya nasional hanya dimanfaatkan oleh kelompok tertentu. Akibatnya tumbuh
kecemburuan sosial antar daerah yang mengancam kesatuan dan persatuan nasional.
Salah satu tujuan pemberian otonomi adalah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan masyarakat. Untuk itu pemerintah daerah dituntut memahami secara lebih
baik kebutuhan masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan. Pemerintah daerah
harus melibatkan seluruh unsur masyarakat dalam proses pembangunan. Tata-
pemerintahan di daerah harus diselenggarakan secara partisipatif. Penyelenggaraan
pemerintahan yang eksklusif hanya melibatkan unsur pemerintah dan/atau legislative
akan membuat masyarakat tidak peduli pada pembangunan. Hal ini lebih lanjut akan
menyebabkan keberlanjutan pembangunan menjadi sangat rapuh dan rentan.
Partisipasi masyarakat dapat terwujud seiring dengan tumbuhnya rasa percaya
masyarakat kepada para penyelenggara pemerintahan di daerah. Rasa percaya ini
akan tumbuh apabila masyarakat memperoleh pelayanan dan kesempatan yang setara
(equal). Tidak boleh ada perlakuan yang didasari atas dasar perbedaan pria-wanita,
kaya-miskin, kesukuan dan agama. Pembedaan perlakuan atas dasar apapun dapat
menumbuhkan kecemburuan dan mendorong terjadinya konflik sosial di masyarakat.
Otonomi daerah juga bertujuan untuk mendorong tumbuhnya prakarsa dan
kreatifitas local, agar daerah dapat lebih mandiri dan mampu berkompetisi secara
sehat. Prakarsa masyarakat termasuk prakarsa dunia usaha dapat berkem-bang jikaada
situasi kondusif, situasi yang memberikan rasa aman dan kepastian hukum. Untuk itu
penyelenggara pemerintahan dituntut taat hukum secara konsisten dan sungguh-
sungguh. Ketidakpastian hukum mendorong masyarakat bersikap apatis. Bagi dunia
usaha tiadanya kepastian hukum dan rasa aman dapat mengurangi minat berinvestasi,
sesuatu yang sangal diperlukan bagi pembangunan daerah.
Kewenangan otonomi daerah harus dilaksanakan secara bertanggung jawab.
Artinya sebagai konsekuensi dari pemberian hak dan kewenangan, pe
nyelenggara pemerintahan dituntut melaksanakan tugas dan kewajiban secara
profesional agar tujuan otonomi daerah dapat terwujud penuh. Dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya penyelenggara pemerintahan harus sadar untuk tidak hanya
berorientasi pada hasil tetapi juga pada kebenaran dan kewajaran dalam proses
pencapaiannya. Setiap upaya yang menggunakan sumberdaya masyarakat, perlu
diselenggarakan secara transparan. Penyelenggaran pemerintahan daerah yang
bertanggung jawab dan transparan akan menumbuhkan rasa percaya masyarakat pada
pemerintah daerah.
Good government maksudnya adalah pemerintah yang baik dan benar. Baik
dan benar di sini tentu saja meliputi berbagai bidang dan tidak mengacu pada satu
bidang tertentu. Untuk mewujudkan hal itu, selain memilih para wakil rakyat yang
terbaik, dan yang amat penting dan menentukan ialah memilih Presiden/Wakil
Presiden yang mumpuni. Dengan terpilihnya para anggota legislatif yang terbaik, dan
Presiden/Wakil Presiden yang terbaik pula, maka bangsa ini akan memasuki satu era
baru yaitu “Indonesia Baru”, yang mempunyai pemerintah yang baik (Good
Goverment) dan tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Pemerintah yang
baik, akan bisa membawa negara ke arah yang lebih baik.
Setiap negara pastilah mempunyai masalah-masalah misalnya saja masalah
dalam negeri ataupun masalah internasiona, dan untuk keluar dari masalah-masalah
tersebut dibutuhkan para pemimpin negara yang baik dan benar. Jika masalah sudah
dapat teratasi maka negara tersebut akan berkembang menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Dalam keadaan apapun, bangsa ini harus tetap memelihara persatuan dan
kesatuan, tidak boleh terpecah belah apalagi bercerai berai karena perbedaan suku,
agama, etnis, budaya, dan sebagainya karena bangsa Indonesia mempunyai motto
Bhinekka Tuggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Bangsa dan
negara ini harus tetap utuh, bersatu, dan maju dari Pemerintah yang dapat membuat
rakyatnya hidup makmur (good goverment).
Permasalahan pemerintah yang kurang baik dan benar adalah Kurangnya
komunikasi antara pemerintah dengan rakyatnya, sehingga sering menimbulkan
masalah masalah baru yang tak kunjung terselesaikan bahkan Lembaga-lembaga
hukum negara lebih membela pemerintah walaupun semua bukti terruju pada
pemerintah itu sendiri dan memojokan rakyat. Hal ini menunjukan bahwa
INDONESIA belum memiliki Good Goverment. Walaupun begitu pemerintah sudah
berusaha secara maksimal untuk menjadi Good Goverment tapi kenapa juga usaha
yang sudah lama dilakukan belum nampak sama sekali Hasilnya padahal semua janji
manis telah di berikan kepada seluruh rakyat serta uang negara yang begitu
banyaknya telah dikeluarkan demi terciptanya Good Goverment di Indonesia.
Cara yang tepat untuk menghapus dan menghindari jauh-jauh pendapat
masyarakat itu adalah dengan menjadi negara yang good goverment. Yaitu
menjunjung tinggi nila-nilai pancasila, UUD 1945, mendahulukan kepentingan
masyarakat (publik) dibandingkan kepentingan pribadi (pemerintah), membuat
kebijakan-kebijakan publik yang sesuai dengan pendapat masyarakat dan tidak
memihak pada salah satu pihak sehingga tidak adanya kesenjangan sosial yang terjadi
diantara pemerintah dan masyarakat. Tetapi bukan hanya dari pihak pemerintah saja
yang harus merubah kebiasaan buruk untuk menjadi negara yang memiliki good
goverment melainkan rakyat juga harus ikut serta. Peran rakyat disini juga tidak kalah
pentingnya. Rakyat dapat melakukan hal-hal yang benar dengan menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku di indonesia dengan cara membayar pajak tepat
waktu, menggunakan fasilitas umum selayaknya, senang menggunakan produk dalam
negeri, lebih pintar membaca situasi kondisi dan keadaan politik, mebuka diri dengan
hal-hal yang baru.
1.6 Prinsip- prinsip good government
Kunci utama memahami good goverment adalah pemahaman atas prinsip-
prinsip di dalamnya. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah
bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good goverment. Prinsip-prinsip
good goverment antara lain:
1. Partisipasi Masyarakat Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam
pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga
perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut
dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta
kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif.
2. Tegaknya Supremasi Hukum Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa
pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi
manusia.
3. Transparansi
Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses
pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak
yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat
dimengerti dan dipantau.
4. Peduli pada Stakeholder Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan
harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan.
5. Berorientasi pada Konsensus Tata pemerintahan yang baik menjembatani
kepentingan-kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus
menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan
bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.
6. Kesetaraan
Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.
7.Efektifitas dan Efisiensi Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga
membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan
sumber-sumber daya yang ada seoptimal mungkin.
8.Akuntabilitas
Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan organisasi-organisasi
masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada lembaga-
lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggung jawaban tersebut berbeda satu
dengan lainnya tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan.
9.Visi Strategis Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan
jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta
kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut.
Selain itu mereka juga harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejarahan,
budaya dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut.
Menurut Santosa, untuk mencapai Good Governance, maka elemen-elemen
negara yang meliputi pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat maupun lembaga
peradilan harus berfungsi optimal dan efektif. Masyarakat sipil harus mampu
menjalankan peranannya sebagai penyalur aspirasi rakyat dan public watchdog.
Sektor swasta harus diberikan jaminan bahwa kegiatan ekonomi dapat berjalan
dengan baik, dan menaati norma-norma sosial serta aturan hukum. Dengan demikian,
good governance mensyaratkan lima hal, sebagai berikut:
· Lembaga perwakilan yang mampu menjalankan fungsi kontrol yang optimal
terhadap penggunaan kekuasaan negara dan keberadaan wakil rakyat yang aspiratif
akan sangat menentukan penyelenggaraan pemerintah yang efisien, tidak korup dan
selalu berorientasi pada aspirasi rakyat (yang diwakilinya).
· Pengadilan yang independen merupakan komponen strategis dari sistem
penegakan hukum dan rumah keadilan bagi korban ketidakadilan untuk mendapatkan
pemulihan hak yang terlanggar.
· Aparatur pemerintah (birokrasi) yang memiliki integritas yang kokoh dan
responsif terhadap kebutuhan masyarakat (strong, reliable and responsive
bureaucracy).
· Masyarakat sipil yang kuat sehingga mampu melaksanakan fungsi kontrol publik
(strong and participatory civil society).
· Desentralisasi dan lembaga perwakilan di daerah yang kuat (democratic
desetralization). Karena kebijaksanaan publik produk desentralisasi akan lebih
partisipatoris dan aspiratif.
Tolak ukur ciri-ciri pemerintahan yang baik yang memiliki visi tentang
keterbatasan daya dukung ekosistem, adalah pengakuan terhadap 8 (delapan)
parameter dalam kebijaksanaan pemerintahan, yaitu:
2. Transparansi;
7. Kejelasan (clarity);
1.Negara
a. Menciptakan kondisi politik, ekonomi dan sosial yang stabil
b. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan
c. Menyediakan public service yang efektif dan accountable
d. Menegakkan HAM
e. Melindungi lingkungan hidup
f. Mengurus standar kesehatan dan standar keselamatan publik
2.Sektor Swasta
a. Menjalankan industri
b. Menciptakan lapangan kerja
c. Menyediakan insentif bagi karyawan
d. Meningkatkan standar hidup masyarakat
e. Memelihara lingkungan hidup
f. Menaati peraturan
g. Transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi kepada masyarakat
h. Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
3.Masyarakat Madani
a. Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi
b. Mempengaruhi kebijakan publik
c. Sebagai sarana cheks and balances pemerintah
d. Mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintah
e. Mengembangkan SDM
f. Sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat
Pemerintahan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara
yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
3. Akuntabilitas (accountability)
Good Goverment sebagai suatu gerakan adalah segala daya upaya untuk
mewujudkan suatu pemerintahan yang baik. Oleh karena itu gerakan good goverment
harus memiliki agenda yang jelas. Untuk kasus Indonesia, agenda good goverment
harus disesuaikan dengan kondisi riil bangsa saat ini, yang meliputi:
1. Agenda Politik
Krisis politik yang melanda bangsa Indonesia dewasa ini tidak lepas dari penataan
sistim politik yang kurang demokratis. Oleh karena itu perlu dilakukan pembaharuan
politik yang menyangkut masalah-masalah penting seperti:
a. Amandemen UUD 1945 Sebagai sumber hukum dan acuan pokok
penyelenggaraan pemerintahan, amandemen UUD 1945 harus dilakukan untuk
mendukung terwujudnya good goverment seperti pemilihan presiden langsung,
memperjelas susunan dan kedudukan MPR dan DPR, kemandirian lembaga
peradilan, kemandirian kejaksaan agung dan penambahan pasal-pasal tentang hak
asasi manusia.
b. Perubahan Undang-Undang Politik dan Undang-Undang Keormasan yang lebih
menjamin partisipasi dan mencerminkan keterwakilan rakyat.
c. Reformasi agraria dan perburuhan
d. Mempercepat penghapusan peran sosial politik TNI
e. Penegakan supremasi hukum
2. Agenda Ekonomi
Krisis ekonomi bisa melahirkan berbagai masalah sosial yang bila tidak teratasi
akan mengganggu kinerja pemerintahan secara menyeluruh. Mengingat begitu
banyak permasalahan ekonomi di Indonesia, perlu dilakukan prioritas-priotitas
kebijakan. Prioritas yang paling mendesak untuk pemulihan ekonomi saat ini antara
lain:
a. Agenda Ekonomi Teknis
- Otonomi Daerah. Pemerintah dan rakyat Indonesia telah membuat keputusan
politik untuk menjalankan otonomi daerah yang esensinya untuk memberikan
keadilan, kepastian dan kewenangan yang optimal dalam pengelolaan sumber daya
daerah guna memungkinkan daerah dapat mengaktualisasikan segala potensi yang
dimilikinya. Agar pelaksanaan otonomi daerah ini berjalan tanpa gejolak dibutuhkan
serangkaian persiapan dalam bentuk strategi, kebijakan program dan persiapan
institusi di tingkat pusat dan daerah.
- Sektor Keuangan dan Perbankan. Permasalahan terbesar sektor keuangan saat
ini adalah melakukan segala upaya untuk mengembalikan fungsi sektor perbankan
sebagai intermediasi,serta upaya mempercepat kerja BPPN. Hal yang harus dilakukan
antara lain tidak adanya dikhotomi antara bankir nasional dan bankir asing, lebih
diperlukan kinerja yang tinggi, tidak peduli apakah hal itu dihasilkan oleh bankir
nasional ataupun asing, perlu lebih mendorong dilakukannya merger atau akuisisi,
baik di bank BUMN maupun swasta, pencabutan blanket guarantee perlu dipercepat,
namun dilakukan secara bertahap, mendorong pasar modal dan independensi
pengawasan (Bapepam), perlunya penegasan komitmen pemerintah dalam hal kinerja
BPPN.
- Kemiskinan dan Ekonomi Rakyat. Pemulihan ekonomi harus betul-betul
dirasakan oleh rakyat kebanyakan. Hal ini praktis menjadi prasarat mutlak untuk
membantu penguatan legitimasi pemerintah, yang pada giliranya merupakan bekal
berharga bagi percepatan proses pembaharuan yang komprehensif menuju Indonesia
baru.
3. Agenda Sosial
Masalah sosial yang cukup krusial dihadapi bangsa Indonesia akhir-akhir ini
adalah konflik yang disertai kekejaman sosial luar biasa yang menghancurkan
kemanusiaan dan telah sampai pada titik yang membahayakan kelanjutan kehidupan
dalam bentuk kekerasan komunal dan keterbuangan sosial dengan segala variannya.
Oleh karena itu masyarakat bersama pemerintah harus melakukan tindakan
pencegahan terhadap daerah lain yang menyimpan potensi konflik. Bentuk
pencegahan terhadap kekerasan komunal dapat dilakukan melalui; memberikan
santunan terhadap mereka yang terkena korban konflik, mencegah berbagai
pertikaian vertikal maupun horizontal yang tidak sehat dan potensial mengorbankan
kepentingan bangsa dan mencegah pula segala bentuk anarkhi sosial yang terjadi di
masyarakat.
4. Agenda Hukum
Menurut bahasa Good Governance berasal dari dua kata yang diambil dari
bahasa inggris yaitu Good yang berarti baik, dan governance yang berarti tata
pemerintahan. Dari pengertian tersebut good governance dapat diartikan sebagai tata
pemerintahan yang baik, atau pengelolaan/ penyelenggaraan kepemerintahan yang
baik.Good governance didefinisikan sebagai suatu kesepakatan menyangkut
pengaturannegara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan swasta
untuk mewujudkankepemerintahan yang baik secara umum. Arti good dalam good
governance mengandung pengertian nilai yang menjunjung tinggi keinginan rakyat,
kemandirian, aspek fungsional dan pemerintahan yang efektif dan efisien.
Governance (tata pemerintahan) mencakup seluruhmekanisme, proses, dan lembaga-
lembaga dimana warga dan kelompok masyarakatmengutarakan kepentingan mereka,
menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban danmenjembatani perbedaan-
perbedaan di antara mereka.Dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik sangat
tergantung dari ketiga lembagayang menyusun governance tersebut yaitu pemerintah
(government), dunia usaha (swasta),dan masyarakat. Ketiga domain itu harus saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.Ketiga lembaga ini harus menjaga
kesinergian dalam rangka mencapai tujuan, karena ketigadomain ini merupakan
sebuah sistem yang saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan.Ada kaitan erat
antara governance (tata pemerintahan) dengan government (pemerintah),dimana
government (pemerintah) lebih berkaitan dengan lembaga yang mengemban
fungsimemerintah dan mengemban fungsi mengelola administrasi pemerintahan.
Kalau TataPemerintahan (Governance) lebih menggambarkan pada pola hubungan
yang sebaik-baiknyaantar elemen yang ada. Dengan demikian cakupan tata
Pemerintahan (Governance) lebih luasdibandingkan dengan Pemerintah
(Government), karena unsur yang terlibat dalam TataPemerintahan mencakup semua
kelembagaan yang didalamnya ada unsur Pemerintah(Government).
1. Bank Dunia
Good Governance yaitu salah satu konsep pendekatan yang berorientasi kepada
pembangunan sector public oleh pemerintahan yang sangat baik.
3. Bintoro Tjokroamidjojo
Good Governance yakni sebuah bentuk manajemen pembangunan, yang juga disebut
administrasi pembangunan, yang menempatkan peran pemerintah sentral yang
menjadi agent of change dari suatu masyarakat yang berkembang di dalam negara
berkembang.
5. Nugroho
Government ini sangat indentik pada pengelolaan atau pengurus dengan makna
spesifik atau pengurus negara.
Good Governance adalah suatu hubungan yang dalam sinergis dan konstruktifnya ada
di antara swasta dan masyarakat.
2.2.Urgensi Good Governance
Good gavernance adalah pemerintahan yang baik dalam standar proses dan
maupunhasil-hasilnya, semua unsur pemerintahan bisa bergerak secara sinergis, tidak
saling berbenturan, memperoleh dukungan dari rakyat dan terlepas dari gerakan-
gerakan anarkisyang dapat menghambat proses pembangunan. Dikategorikan
pemerintahan yang baik, jika pembangunan itu dapat dilakukan dengan biaya yang
sangat minimal menuju cita-citakesejahteraan dan kemakmuran, memperlihatkan
hasil dengan indikator kemampuan ekonomirakyat meningkat, kesejahteraan
spritualitasnya meningkat dengan indikator masyarakat rasaaman, tenang, bahagia
dan penuh dengan kedamaian.Pada era sekarang ini Indonesia terasa sangat perlu
untuk menerapkan konsep-konsepgood governance dalam segala aspek
kepemerintahannya. Menurut Lingkaran SurveiIndonesia (LSI) yang melakukan
survei pada saat peringatan satu tahun pemerintahan presidenSusilo Bambang
Yudhoyono disebutkan bahwa pemerintahan SBY menghasilkan dua rapor biru dan
empat rapor merah.Empat angka merah itu diberikan untuk kinerja hubungan
internasional, kinerja ekonomi,kinerja hukum dan kinerja politik. Kinerja
pemerintahan SBY dalam hubungan internasionaldinilai sangat buruk karena konflik
antara Indonesia-Malaysia yang penangananya yang sangat buruk. Sedangkan dua
angka biru didapat dalam bidang keamanan dan sosial, bidangkeamanan contohnya
penyelesaian konflik di Aceh, sedangkan dalam bidang sosial tanggapmenghadapi
bencana.Dengan fakta survei tersebut good governance seyogyanya diterapkan di
negaraIndonesia ini supaya cita-cita bangsa indonesia menjadi negara yang makmur
segeraterwujud. Good governance ini harus di dukung oleh semua lembaga yang
menyusungovernance itu sendiri.Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan arti
penting atau keurgensian dari Goodgovernance di Indonesia yaitu:
a. Memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Masih banyaknya korupsi dan
penyimpangan dalam penyelenggaraan negara di Indonesia memicu munculnya Good
Governance 10 reformasi dengan salahsatu issue reformasi yang fundamental yaitu
recoveryeconomy dari unsur KKN dengan cara menjalankan Goodgovernace di
Indonesia.
b.Memperbaiki sistem pemerintahan atau tata kenegaraan yang selama ini bobrok
dandi gerogoti unsur KKN, sehingga terwujud suatu pemerintahan yang bersih
yangsesuai dengan keinginan warganegara indonesia.
1.Akuntabilitas(Bertanggung jawab)
Kesehatan
3.Partisipasi
e.Indenpendensi peradilan
6.Orientasi konsensus/kesepakatan
4. Asas Keterbukaan
Asas yang dapat membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperolah
informasi yang benar , jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara
dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan
rahasia negara.
5. Asas Proporsoionalitas
7. Asas Akuntabilitas
Asas yang dapat menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaraan negera harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Asas Efisiensi
Penggunaan pada sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang
optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan
berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
9. Asas Efektivitas
Dalam pencapaian suatu tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang
tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran
keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
2.6 Aspek – Aspek Good Governance
Hukum atau Kebijakan merupakan salah satu aspek yang ditujukan pada
perlindungan kebebasan.
Administrative Competence and Transparency merupakan salah satu
kemampuan membuat perencanaan dan melakukan implementasi secara
efisien, kemampuan melakukan penyederhanaan organisasi, penciptaan
disiplin, dan model administratif keterbukaan informasi.
Desentralisasi yakni sebuah desentralisasi regional dan dekonsentrasi di
dalam departemen.
Penciptaan Pasar yang Kompetitif ialah suatu penyempurnaan mekanisme
pasar, peningkatan peran pengusaha kecil, dan segmen lain dalam sektor
swasta, deregulasi, dan kemampuan pemerintahan melakukan kontrol
terhadap makro ekonomi.
Di era pemerintahan orde baru, salah satu citra buruk pemerintahan ditandai
dengansaratnya KKN telah membuat fase sejarah dalam kehidupan perpolitikan
bangsa Indonesia,sebagai kelanjutannya muncullah reformasi. Di antara isu reformasi
yang diwacanakan oleh para elit politik adalah good governance Konsep good
governance secara bertahap menjadisemboyan yang populer di kalangan
pemerintahan, swasta dan masyarakat pada umumnya.Sehingga jadilah ide good
gavernancemenjadi suatu harapan dan konsep yang diusung olehsemua lapisan
masyarakat umum di republik ini. Namun yang menjadi pertanyaan kita smua,apakah
konsep good governance sudah di laksanakan dan dijalankan di negara indonesia
ini?Untuk menjawab pertanyaan ini dapat ditelusuri dari indikator di bawah ini,
seandainyaindikator di bawah ini sudah terpenuhi dan tercukupi maka dapat
dipastikan bahwa goodgovernance sudah terlaksana di indonesia ini. Sebenarnya
indikator ini adalah tugas daridomain/lembaga yang pembentuk good governance itu
sendiri. Indikator tersebut antara lain:
a)Pemerintah
Menegakkan HAM.
Menjalankan industri
Menaati peraturan
Mengembangkan SDM