Anda di halaman 1dari 4

. Apakah yang terjadi jika sel tersebut tidak digunakan jembatan garam?

Apakah terbentuk
arus listrik atau tidak?
4. Jika larutan yang digunakan diganti dengan larutan nonelektrolit, apakah reaksi redoks
Cu
- Cu sebagai oksidator dan Zn sebagai reduktor
Diagram: Cu/Cu2+//Zn2+/Zn
Oks : Cu à Cu2+ + 2e Eo= 0,34
Red : Zn2+ + 2e à Zn Eo= - 0,76 -
Cu + Zn2+à Cu2+ + Zn Eo= - 1,1 v
listrik, selisih energi reaktan (tinggi) dengan produk (rendah) diubah menjadi energi listrik.
Sistem reaksi melakukan kerja terhadap lingkungan
Kedua tipe sel menggunakan elektroda, yaitu zat yang menghantarkan listrik antara sel dan
lingkungan dan dicelupkan dalam elektrolit (campuran ion) yang terlibat dalam reaksi atau yang
membawa muatan.
Pemilihan larutan elektrolit karena larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik yang
disebabkan adanya proses ionisasi. Sehingga, apabila larutan elektrolit diganti larutan larutan non
elektrolit, maka tidak terjadi redoks pada sel volta dan juga tidak dapat menghasilkan arus listrik
karena larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di
dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Sehingga tidak dapat membawa
muatan.

BAB II

Jawab :
1. a. Zn + Cu2+ → Cu + Zn2+
b). Cu2+ + Fe → Cu + Fe2+

Diagram Fe/Fe2+//Cu2+/Cu
Oks : Feà Fe2+ + 2e Eo= - 0,44
Red : Cu2+ +5. a. E0 yang besar mengalami reduksi , E0 yang kecil mengalami Oksidasi
Reduksi : Fe2+ + 2e —– Fe E0 = – 0,44 V
Oksidasi : Zn —— Zn2+ + 2e E0 = + 0,76V
Redoks : Fe2+ + Zn —– Fe + Zn 2+ E0 sel = +0,32 V
b. notasi sel : Zn / Zn2+ // Fe2+ / FeZn dalam larutan ZnSO4 (Zn2+ dan SO42-) semakin
terlihat menipis karena teroksidasi. (massa logam Zn berkurang karena terlarut sebagai ion)
Zn à Zn2+ + 2e .
sehingga, ion Zn2+ semakin bertambah dalam larutan dan menyebabkan larutan bermuatan
positif (Zn2+ bertambah). Sedangkan, 2e hasil oksidasi akan mengalir ke larutan CuSO4 melalui
kawat penghantar.
dalam larutan CuSO4 (Cu2+ dan SO42-) semakin terlihat menebal karena ada reaksi reduksi
yang menyebabkan logam Cu mengendap. (Massa logam Cu bertambah)
Berdasarkan penjelasan diatas telah diketahui bahwa jembatan garam mengambil peranan
penting dalam sel volta. Yang bilamana kedua elektroda dihubungkan dengan sebuah kawat
yang nantinya akan terjadi energi listrik (menghasilkan energi listrik), Jembatan garam juga
berfungsi menjaga kenetralan listrik dari kedua larutan tersebut. Jembatan garam menyebabkan
elekton mengalir secara terus menerus melalui kawat. Sehingga, jika jembatan garam tidak ada,
maka tidak dapat menghasilkan energy listrik, karena terhambatnya electron yang mengalir
melalui kawat.
3
c). Fe2+ + Zn → Fe+ Zn2+
2. Oleh karena dalam sel volta terjadi reaksi redoks. Sehingga dibutuhkan jembatan garam
untuk menyeimbangkan ion-ion yang ada di dalam larutan. Untuk dapat lebih jelasnya, kami
memberikan contoh berdasarkan salah satu percobaan diatas. Yaitu logam Cu dan Zn.
Cu2+ + 2e à Cu
sehingga ion Cu2+ semakin berkurang dalam larutan dan menyebabkan larutan bermuatan
negatif (SO42- lebih banyak).

Maka dari itu, dibutuhkan jembatan garam (NaCl sebagai larutan elektrolit inert) yang
mengandung ion-ion positif dan ion-ion negatif karena berfungsi menetralkan muatan positif dan
negatif dalam larutan elektrolit. Na+ akan menetralkan kelebihan ion SO42- dalam larutan
CuSO4. Cl-akan menetralkan kelebihan ion dalam larutan ZnSO4.

3.
PENGEMBANGAN KONSEP
1.Tuliskah reaksi yang terjadi pada kedua elektroda didalam sel volta.
2.Jelaskan kegunaan jembatan garam melalui ilustrasi mikroskopis.
- Zn sebagai oksidator dan Cu Sebagai reduktor
Diagram: Zn/Zn2+//Cu2+/Cu
Oks : Znà Zn2+ + 2e Eo=-0,76
Red : Cu2++ 2eà Cu Eo= 0,34 -
Zn + Cu2+à Zn2++Cu Eo= 1,1 v
- Cu sebagai oksidator dan Fe sebagai reduktor
Diagram Cu/Cu2+/Fe2+/Fe
dapat terjadi dalam sel volta? Apakah sel tersebut dapat menghasilkan arus listrik? Mengapa?
5. Diketahui :
E0 red : Fe2+ / Fe = – 0,44 V
Zn2+ / Zn = – 0,76 V
a. tentukan besarnya potensial sel
b. tulis notasi seL
c. apakah reaksi berlangsung spontan
6. Diketahui data potensial elektrode sebagai 2. Katode(+) tempat terjadinya reduksi
sedangkan pada anode(-) tempat terjadinya oksidasi.
3. Reaksi redoks dapat berlangsung spontan jika potensial sel lebih dari nol.
4. Pada voltmeter reaksi sel yang dapat berlangsung akan menunjukkan skala positif
(bergerak ke kanan). Jika reaksi tersebut di balik, skala akan bergerak ke kiri dan tidak dapat
terbaca. Besarnya skala dapat ditentukan menggunakan reaksi yang dapat berlangsung dengan
membalik tanda (+) menjadi (-).
5. Membandingkan data dalam buku dan percobaan adalah hampir sama, tetapi ada selisih
dikarenakan adanya variabel pengganggu selama percobaan
Persamaan reaksi setengah sel dan bagan diagram sel serta perhitungan potensial sel

Red : Fe2+ +2eà Fe Eo= -0,44 -


Cu + Fe2+à Cu2+ + Fe Eo= - 0,78v

c. E0 sel positif, ma Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) E° = +0,34 volt

6.Oksidasi : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- E° = +0,76 volt


Redoks : Cu2+(aq) + Zn(s) → Cu(s) + Zn2+(aq) E°sel = +1,10 volt
Oleh karena E° positif, berarti reaksi berlangsung spontan.
Selain dari tanda E0 sel ,keberlangsungan suatu reaksi dapat diperkirakan dengan
menggunakan deret Volta :
K Ba Ca Na Mg Al Zn Cr Fe Ni Co Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au
Pada deret Volta, dari kiri ke kanan makin mudah
mengalami reaksi reduksi atau dari kanan ke kiri makin
mudah mengalami reaksi oksidasi. Logam-logam di sebelah
kiri atom H memiliki harga E° negatif. Adapun logam-logam
di sebelah kanan atom H memiliki harga E° positif.
Untuk ; reaksi
X (s) + y+ (aq) ——— X+ (aq) + y (s)
Reaksi berlangsung jika logam x terletak disebelah kiri logam y
Contoh : Ni(s) + Pb2+ (aq) ——- Ni2+ (aq) + Pb(s)
7. 1. Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia yang mengubah zat kimia menjadi energi
listrik.
4. Sel Volta (sel galvani) memanfaatkan reaksi spontan (∆G < 0) untuk membangkitkan energi
2eà Cu Eo= 0,34 -
Fe + Cu2+à Fe2+ + Cu Eo= 0,78 v
- Zn sebagai oksidator dan Fe sebagai reduktor
Diagram Zn/Zn2+//Fe2+/Fe
Oks : Zn à Zn2+ + 2e Eo= -0,76
Red : Fe2+ + 2e à Fe Eo= - 0,44
Zn + Fe2+à Zn2+ + Fe Eo= 0,32 v
- Fe sebagai oksidator dan Zn sebagai reduktor
- Diagram Fe/Fe2+/Zn2+/Zn
Oks : Fe à Fe2+ + 2e Eo= - 0,44
Red : Zn2+ + 2e à Zn Eo= -0,76 -
Fe + Zn2+à Fe2+ + Zn Eo= -0,32 v

berikut:
Cu2+(aq) | Cu(s) E°sel = +0,34 volt
Zn2+(aq) | Zn(s) E°sel = -0,76 volt
Ramalkan apakah reaksi tersebut dapat berlangsung spontan?
7. buatlah kesimpulan dari laporan tersebut?

- Fe sebagai oksidator dan Cu sebagai reduktor

Anda mungkin juga menyukai