Anda di halaman 1dari 20

FISIKA LINGKUNGAN

“BAHAGIAN DALAM BUMI”

Dosen Pengampu:

Drs. H. Muhammad Arifuddin, M. Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Agus Jarod Widodo (A1C414004)

Nisrina Salimah (A1C4150)

Tria Ratna Ningtias (A1C4150)

Lena Mardiana (A1C415203)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan
rahmat, nikmat, Hidayah- Nya lah kami mampu menyelesaikan makalah ini.
Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW, beserta
segenap keluarga, sahabat serta pengikutnya. Makalah yang berjudul “ BAHAGIAN
BUMI” dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “ FISIKA
LINGKUNGAN”.

Dalam penyusunan makalah ini termuat sumber yang membantu kelancran


untuk menyusun makalah ini. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak
berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan


kelemahan. Oleh karena itu, kami meminta maaf atas kekurangan dan kelemahan
tersebut. Kami juga senantiasa mmenerima kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini kedepannya lebih baik lagi dalam pembuatan kedepannya. Harapan
kami, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, Februari 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................ii


DAFTAR ISI ..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Lapisan dalam Bumi .................................................................................... 3
2.2 Berat Jenis dan Tekanan dalam Bumi .......................................................... 10
2.3 Elastisitas Bumi............................................................................................ 11
2.4 Temperatur Bumi ......................................................................................... 12
2.5 Komposisi Bumi .......................................................................................... 13
2.6 Medan Magnet Bumi.................................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Rangkuman .................................................................................................. 18
3.2 Saran ............................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia telah banyak mengetahui mengenai permukaan bumi, baik secara langsung,
maupun tak langsung. Mereka lebih menyelidiki, mengawasi, dan memetakan dari angkasa.
Mereka telah menganalisa tanah dan batu-batu di atas permukaan bumi. Akan tetapi mereka
belum melakukan pengamatan, penyelidikan, dan penelitian yang serupa pada bagian dalam
bumi. Pembuatan lubang-lubang dalam rangka pemboran minyak bumi tidak lebih dari 3 km
dalamnya. Kedalaman lubang tersebut relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan jari-jari
bumi, yaitu rata-rata 6.370 km. Pengetahuan mengenai bagian dalam bumi sebagian besar
diperoleh dari pelajaran mengenai gempa bumi. Sebagian lagi diperoleh dari perputaran
bumi, gravitasi bumi, geomagnetik bumi, momen inersia, dan pasang surut air laut. Para ahli
juga berusaha menghasilkan data-data melalui laboratorium. Umumnya gempa bumi relatif
kecil, hanya mengakibatkan efek setempat, tetapi kadang-kadang terdapat juga yang
mengeluarkan energi lebih besar dari energi yang ditimbulkan oleh bom hidrogen. Gempa
bumi menjalar dari sumber gempa ke pencatat melalui media bumi. Pencatat (seismograph)
menerima guncangan berupa gelombang. Gelombang tersebut menjalar ke pencatat, baik
secara langsung, maupun stelah dipantulkan atau dibiaskan oleh lapisan-lapisan di dalam
bumi. Kecepatan penjalaran gelombang tersebut tergantung dari massa jenis dan elastisitas
dari materi yang dilalui gelombang di dalam bumi. Catatan guncangan gempa pada stasiun
pencatat merupakan lukisan yang sangat komplek, karena sejumlah gelombang dengan
amplitudo, kecepatan, energi dan lintasan yang berbeda tiba pada pencatat dalam waktu yang
bersamaan. Dari sifat gelombang tersebut dapatlah diduga sifat-sifat dan struktur bagian
dalam bumi. Misalnya bumi terdiri dari inti bumi yang dilapisi oleh selimut yang keras,
disebut mantel. Antara inti bumi dan mantel terdapat suatu batas yang jelas. Jari-jari inti
bumi kira-kira 3.470 km, yaitu kira-kira 55% jari-jari bumi. Pusat bumi dipidahkan pula oleh
suatu lapisan menjadi inti dalam da inti luar. Inti dalam mempunyai jari-jari sekitar 1.200
km, kemungkinan dari besi yang dipadatkan oleh tekanan yang tinggi. Karena inti luar tidak

1
mengantarkan gelombang tertentu, maka inti luar ini diduga terdiri dari benda cair, yaitu besi
yang melebur.
Karena data-data yang didapat tidak langsung, maka para ahli sering menggunakan kira-
kira atau kemungkinan. Sebenarnya pengetahuan manusia tidak selalu benar, walaupun data-
data tersebut berdasarkan penglihatan. Suatu kenyataan bahwa alat-alat yang digunakan oleh
seorang ahli ilmu pengetahuan lebih dapat dipercaya dari mata manusia.
1.2 Rumusan Maslah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dibuat beberapa rumusan masalah, antara lain
sebagai berikut:
1. Bagaimana mengetahui lapisan dalam bumi?
2. Bagaimana menentukan berat jenis dan tekanan dalam bumi?
3. Bagaimana menentukan elastisitas bumi?
4. Bagaimana menentukan temperatur bumi?
5. Bagaimana komposisi bagian dalam bumi?
6. Bagaimana menentukan medan magnet bumi?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah mahasiswa dapat:


1. Mengetahui lapisan dalam bumi;
2. Menentukan berat jenis dan tekanan dalam bumi;
3. Menentukan elastisitas bumi;
4. Menentukan temperatur bumi;
5. Mengetahui komposisi bagian dalam bumi;
6. Menentukan medan magnet bumi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lapisan Dalam Bumi


Setiap tahun sejumlah gempa bumi terjadi pada beberapa tempat didunia ini. Setiap
gempa menimbulkan sejumlah energy yang sangat dahsyat. Energi tersebut menjalar dari sumber
gempa ke seluruh bagian bumi., termasuk ke bagian dalam bumi, berupa goncangan atau getaran
yang berbentuk gelombang. Di permukaan bumi gelombang tersebut dicatat oleh suatu alat yang
disebut seismograp (pencatat gempa bumi). Dewasa ini seismograf terpencar pada beberapa ribu
tempat diseluruh permukaan bumi. Jarum seismograf melukiskan pergerakan tanah dibawah
gedung alat tersebut berada. Catatan dari lukisan jarum seismograf itu disebut seismogram.
Bentuk goncangan gempa bumi yang terjadi di Tokyo, dapat dicatat oleh seismograf di Jakarta
dalam beberapa menit kemudian. Dewasa ini seismologist (ahli gempa bumi) telah mencatat
suatu daftar yang seksema mengenai waktu penjalaran gelombang gempa diseluruh bagian bumi.
Terdapat dua tipe gelombang yaitu gelombang utama (primary wave) atau gelombang P dan
gelombang kedua (Scondary wave) atau gelombang S. Gelombang tersebut menjalar sampai
kebagian dalam bumi. Gelombnag P menjalar di dalam bumi, baik melaui benda padat, maupun
melalui benda cair. Didalam batu karang dekat permukaan bumi, gelombnag P bergerak dengan
kecepatan kira-kira 4,8 km/detik dan kecepatan maximum sebesar 13,5 km/detik terdapat pada
kedalaman sekitar 3000 km.
Gelombang S menjalar dengan kecepatan 2/3 dari kecepatan gelombang P. Gelombang S
merambat hanya melalui benda padat dan tidak dapat menjalar melalui zat cair. Jika gelombang
mencapai perbatasan antara dua lapisan tanah di dalam bumi, gelombang tersebut mungkin
dipantulkan oleh perbatasan, kembali kearah luar menuju permukaan bumi. Kemungkinan dapat
pula terjadi gelombang tersebut dibiaskan atau dibelokkan ketika gelombang itu melalui
perbatasan menuju lapisan selanjutnya. Dengan demikian ketika melalui perbatasan kedua
lapisan, arah gelombang berubah. Gelombang yang menuju perbatasan batu karang akan
dipantulkan kembali kearah dalam. Ahli geologi telah mencatat kecepatan gelombang pada
beberapa tempat didalam bumi dan ternyata kecepatan gelombang P tidak sama dengan
kecepatan gelombang S. Perbedaan tersebut tergantung dari kedalaman lapisan bumi yang

1
dilalui. Dari data-data yang diperoleh bagian dalam bumi dapat dibagi menjadi beberapa daerah
menurut kedalaman.

Seismogram dapat dibandingkan dengan photo sinar X dari badan manusia. Struktur
dalam badan manusia mempengaruhi intensitas sianr X ketika melewati badan manusia.
Demikian juga gelombang gempa bumi dipengaruhi oleh seluruh lapisan bumi dalam perjalanan
gelombang dari pusat gelombang sampai kealat pencatat seismograf . Menterjemahkan
seismogram lebih susah dari pada menterjemahkan photo sinar X, karena photo sinar X
menyerupai struktur dalam badan manusia, tetapi seismogram hanya menunjukkan suatu lukisan
yang sangat ruwet dari garis-garis. Untuk membaca gambar tersebut diperlukan rumus-rumus
dari matematika dan fisika. Bukti-bukti yang didapat dari hasil lukisan seismogram menyatakan
bahwa pada dasarnya bagian dalam bumi dapat dibagi menjadi dua. Yaitu pusat (inti) bumi dan
lapisan luar (mantel) yang mengelilingi pusat bumi. Kemudian pusat bumi dapat pula dibagi
menjadi dua bagian , yaitu inti dalam dan inti luar.
Pada tahun 1914 , B. Gutenberg menghitung tabel mantel bumi berdasarkan analisa
kecepatan gelombang gempa bumi, yaitu sekitar 2.900 km. Baik gelombang P, maupun
gelombang S dapat merambat didalam lapisan mantel ini. Karena gelombang S tidak dapat
menjalar dalam cairan, maka lapisan mantel dapat dipastikan terdiri dari benda padat, kecuali
samudera, lautan dan kantong-kantong dari cairan gunung berapi.

1
Pada tahun 1907, Mohorovicic menemukan suatu hasil yang sangat berguna untuk
menentukan lapisan bumi berdasarkan analisa seismogram gempa bumi. Bahkan, ia menemukan
bahwa kecepatan gelombang berubah setelah menembus daerah yang berjarak puluhan km dari
permukaan bumi. Gelombang P dan S menjalar dengan kecepatan yang lebih kecil dan berubah-
ubah, ketika menembus perbatasan tersebut. Perbatasan ini merupakan lapisan yang tidak begitu
nyata, disebut sebagai lapisan discontinue Mohorovicic. Ternyata lapisan ini terbentang sampai
mengelilingi bumi. Umumnya lapisan tersebut terdapat kira-kira terletak di kedalaman 30 km
dibawah dataran. Kedalaman tersebut sedikit lebih besar dibawah pegunungan, dan kira-kira 8
km dibawah dasar lautan . Sebahagian dari lapisan ini yang terletak di atas perbatasan
discontinue Mohorovicic, disebut crust (lapisan karang). Inti bumi terdiri dari 3 bagian, yaitu inti
dalam, inti luar dan lapisan perbatasan antara inti dalam dan inti luar yang tebalnya kira-kira 500
km.
Gelombang S tidak dapat merambat melalui inti luar. Karena gelombang S tidak dapat melalui
zat cair, maka inti luar dapat dipastikan terdiri dari zat cair. Ketika gelombang P melalui pusat
bumi, kecepatannya berkurang secara tiba-tiba dari 13,5 km/detik menjadi 8 km/detik dan arah
gelombang tersebut dibiaskan. Pembiasan menyebabkan pengurangan intensitas gelombang.
Kemudian gelombang itu mencapai daerah yang disebut daerah bayangan dipermukaan bumi.
Lukisan pada seismogram membuktikan bahwa kecepatan gelombang P bertambah, jika ia
mencapai inti dalam. Ini membuktikan bahwa pusat dalam merupakan zat padat. Jari-jari inti
dalam bumi sekitar 1.200 km. Ketebalan inti luar kira-kira 1.770 km. Dengan demikian tebal
atau jari-jari pusat bumi adalah kira-kira 3.470 km (tebal inti dalam = 1.200 km, inti luar = 1.770
km dan tebal lapisan antara inti dalam dan inti luar = 500 km).

1
Gelombang seismik adalah gelombang elastik yang merambat dalam bumi.Bumi sebagai
medium gelombangterdiri dari beberapa lapisan batuan yangantar satu lapisan dengan lapisan
lainnyamempunyai sifat fisis yang berbeda. Ketidakkontinuan sifat medium ini
menyebabkangelombang seismik yang merambatkansebagian energinya dan akan
dipantulkanserta sebagian energi lainnya akan diteruskanke medium di bawahnya.

1
Suatu sumber energi dapatmenimbulkan bermacam–macam gelombang, masing–
masingmerambat dengan carayang berbeda.Gelombang seismik dapat dibedakan menjadi dua
tipe yaitu:
1. Gelombang badan (body waves), yang terdiridari gelombang longitudinal(gelombang P)
dan gelombang transversal (gelombang S).Gelombang ini merambatke seluruh
lapisanbumi.
2. Gelombang permukaan (surface waves) yangterdiri dari gelombang Love,gelombang
Raleygh dan gelombang Stoneley. Gelombang ini hanya merambat padabeberapa lapisan
bumi, sehingga pada survei seismik gelombang ini tidak digunakan.
Gelombang P (Primary Wave) disebut dengan gelombang kompresi/gelombang
longitudinal.Gelombang ini memiliki kecepatan rambat paling besar mampu merambat
melalui batuan padat, cair (magma) ataupun air. Gelombang P menekan dan menarik batu-
batuan sama halnya dengan sumber bunyi yang menggetarkan medium (udara).Persamaan
kecepatan gelombang P:

dengan λ = konstanta lame; µ = rigiditas; dan ρ = densitas.


Gelombang S (Shear Wave) disebut juga gelombang shear atau gelombang transversal.
Gelombang S emiliki cepat rambat yang lebih lambat bila dibandingkan dengan gelombang P
dan hanya dapat merambat pada medium padat saja.Persamaan dari kecepatan Gelombang S
(Vs) adalah sebagai berikut:

2.2 Berat Jenis dan Tekanan didalam Bumi


Massa bumi kira-kira 6,6 x 1024 kg, volume bumi adalah sekitar 1,1 x 1027 cm3 dan massa
jenis rata-rata adalah 5,5 gr per cm3. Air mempunyai massa jenis adalah 1 gr/cm3 pada
temperature 0 derajat celcius. Ini berarti bahwa bumi rata-rata 5 kali lebih padat dari air.
Kebanyakan batu karang dipermukaan bumi mempunyai massa jenis lebih kecil dari 3. Karena

1
massa jenis rata-rata bumi adalah lebih besar dari 5, maka bahagian dalam bumi semestinya
terdiri dari suatu zat lebih padat dari batu karang yang ada pada permukaan bumi. Dengan
mempelajari bentuk gelombang yang dicatat pada seismogram, maka ahli geologi dapat
menentukan massa jenis beberapa tempat yang berbeda didalam mantel dan inti bumi, karena
kecepatan gelombang dalam media tertentu tergantung dari kepadatan materi yang dilalui
gelombang. Selain dari itu dilakukan pula pembuktian massa jenis dengan cara lain. Sebagai
akibat perputaran bumi pada sumbunya bumi kita menggelembung pada equator. Gaya tarikan
gravitasi bulan pada gelembung equator mengakibatkan perubahan arah tertentu dari sumbu
bumi, walaupun perubahan arah tersebut sangat kecil. Ahli geologi memperhitungkan, bahwa
perubahan tersebut berhubungan juga dengan bentuk dan struktur dalam planet bumi.
Bermacam-macam teori fisika yang berhubungan dengan elastisitas dan gaya gravitasi sangat
menolong untuk menentukan besar massa jenis bumi. Percobaan terhadap batu-batuan bumi di
dalam laboraturium sangat membantu untuk menentukan berat jenis bumi. Berdasarkan seluruh
data-data yang diperoleh, Dr. K.E Buller telah menentukan bahwa massa jenis bumi sedikit lebih
besar dari 3 tempat tepat dibawah crust dan kira-kira 5,5 pada dasar mantel. Pada perbatasan
antara mantel dan inti bumi, pada bagian inti luar, massa jenis bumi berubah secara tajam dari
5,5, sampai 10. Pada bagiandalam dari inti luar massa jenis bumi terus bertambah mencapai 11,5
perubahan massa jenis ini terjadi, karena tekanan yang besar dari lapisan luar. Juga massa jenis
inti telah ditentukan secara teliti oleh K.E Buller, yaitu sebesar 13 pada pusat inti. Apabila telah
diketahui perbedaan massa jenis didalam bumi, maka kita dapat menghitung distribusi tekanan
didalam bumi. Tekanan pada permukaan laut kira-kira 1.033,6 gr/cm2 ( 1 atm = 76 Hg/cm2 ).
Pada dasarnya samudera pasifik tekanan kira-kira 6,6 X 105 gr/cm2. Dr. K.E Buller telah
menghitung besar tekanan pada dasar mantel sebesar 1,3 X 109 gr/cm2 dan pada pusat bumi kira-
kira 3,25 x 109 gr/cm2. Tekanan ini kira-kira sama dengan tekanan batang baja yang tingginya
4.800 km pada sebuah bidang datar.

2.3 Elastisitas Bumi


Sesungguhnya bumi bukanlah suatu benda yang betul-betul kaku, akan tetapi elastis
dibawah suatu tekanan, sebagaimana halnya benda baja berada dibawah suatu tekanan tertentu.
Dengan penjelasan tersebut dapat diterangkan, bahwa gaya tarik matahari dan bulan tidak hanya
menyebabkan pergerakan pasang-surut di lautan, tetapi juga pada benda padat bumi. Elastisitas

1
bumi juga mempengaruhi fluktuasi kedudukan sumbu bumi. Berdasarkan teori diatas, pada tahun
1863, Baron Kelvin menghitung elastisitas bumi dengan mengemukakan bahwa kekakuan bumi
rata-rata lebih besar dari kekakuan batang baja.

2.4 Temperatur Bumi


Sumber panas didalam bumi kebanyakan berasal dari perubahan (desintegrasi) elemen
radioaktif. Pada lapisan permukaan bumi temperature naik agak cepat kearah bagian dalam bumi.
Perubahan temperature tersebut sebanyak 10℃ sampai 20℃ setiap km. Perbedaan temperatur
setiap km disebut gradient suhu bumi. Apabila suhu tersebut diteruskan kebagian dalam bumi,
maka hanya pada kedalaman beberapa km saja temperatur telah mencapai ribuan derajat celcius.
Kalau demikian keadaannya, maka batu karang pada kedalaman tersebut telah cair. Sedang dari
pengetahuan gelombang seismik diketahui, bahwa batu karang pada kedalaman tersebut belum
mencair. Sedangkan telah dikemukakan bahwa mantel kira-kira setebal 2.900 km masih berada
dalam keadaan padat. Dengan demikian perubahan temperatur pada bagian dalam bumi lebih
kecil daripada dekat permukaan bumi. Penentuan tinggi temperatur pada bagian dalam bumi
berdasarkan sifat bahwa temperatur akan naik jika tekanan besar. Dengan cara demikian dapatlah
ditentukan temperatur bagian dalam bumi, yaitu pada dasar crust adalah 500℃ sampai 1.000℃.
Temperatur mantel bergeser antara 2.000℃ sampai 3.000℃ dan pada pusat bumi temperatur
menjadi kira-kira 4.000℃. Jumlah panas (H) yang keluar dari permukaan bumi persatuan luas
sangat kecil, yaitu 1,2 x 10-6 cal/cm2 detik. Jumlah panas tersebut merupakan perkalian antara
gradient suhu bumi dengan coefisient daya hantar panas (K).

H = - K dt/dr
dt = perubahan temperatur
dr = perubahan kedalaman
K = coef. Daya hantar panas

1
Tanda (-) menunjukkan bertambah kecil r, maka bertambah besar t. Sebagian besar panas ini
berasal dari perubahan materi radioaktif didalam karang dekat permukaan bumi. Radioaktif
kebanyakan terdapat didalam batu granitic dilapisan keras. Batu seperti ini hanya terdapat
didaratan dan tidak terdapat pada daerah samudera. Dengan demikian pengaliran panas melalui
permukaan dasar lautan lebih kecil dari pada permukaan daratan. Pengukuran terakhir
menyatakan , bahwa pengaliran panas yang keluar melalui permukaan bumi hamper uniform.
Perbedaan temperatur tidak melebuhi 20%, yang diakibatkan oleh kejadian yang sangat
kompleks. Panas yang keluar dari dalam bumi hanyalah sebagian kecil saja dari energy yang
diterima oleh lapisan bumi, jika dibandingkan dengan energi yang diterima oleh permukaan
bumi dari matahari.

2.5 Komposisi Bagian Dalam Bumi


Pada umumnya dapat diterima bahwa materi dibawah crust (kulit keras) terdiri dari batu
karang (rock) silikat. Belum begitu jelas jenis materi apakah yang paling banyak didalam daerah
tersebut. Walaupun demikian dapat diduga, bahwa material olivine (selikat magnesium-besi)
kemungkinan terbanyak terdapat didaerah itu. Pembuktian ini didapat dengan membandingkan
kecepatan gelombang gempa dalam lapisan ini dengan percobaan tertentu terhadap batu karang
didalam laboratorium geophisika. Pada bagian bawah mantel, komposisi dari karang nampaknya
sama dengan bagian atasnya. Kemungkinan juga daerah ini berisi materi yang terdiri dari silica,
magnesia dan oxinde besi. Sampai dewasa ini dapat diterima secara umum bahwa inti dalam
bumi dibangun dari besi nikel. Pendapat ini didasarkan dari sejumlah pengetahuan mengenai
meteor, yaitu suatu fragment (bagian kecil benda) yang jatuh pada permukaan bumi terdiri dari
tiga macam, yaitu:
1. “besi” (besi yang bercampur dengan nikel)
1
2. “batu” (menyerupai karang batu yang terdapat dipermukaan bumi)
3. “besi batu” (gabungan antara besi dengan batu)

Suatu analisa terhadap “besi” menunjukkan bahwa “besi” terdiri dari suatu Kristal besi-nikel
yang padat, yang dibentuk melalui pendinginan secara perlahan-lahan. Pendinginan ini hanya
terjadi pada suatu tekanan yang terjadi jauh dikedalaman suatu benda yang relatif sangat
besar.Telah dihitung bahwa “besi” dibentuk didalam suatu benda yang besarnyakira-kira sebesar
bulan. Keterangan ini menjelaskan bahwa beberapa meteor telah jatuh dari planet, seperti planet
bumi dan hancur menjadi pecahan-pecahan kecil. Pecahan tersebut ternyata menyerupai materi
yang terdapat dikedalaman bumi. Dengan demikian inti bumi dapat dipercaya terdiri dari besi
(besi nikel), yaitu sama denagn materi meteor. Kebanyakan ahli geophisika mengakui bahwa inti
dalam terdiri dari besi nikel, mungkin juga berisi zat lain yang lebih padat dari besi nikel.
Beberapa ahli menyatakan juga bahwa inti luar terdiri sebagian besar dari besi-nikel dalam
keadaan yang tidak padat, yaitu dalam keadaan bentuk yang meleleh.
Pada tahun 1948 H. Ramsay (Inggris) mengembangkan pemikiran bahwa inti luar
mempunyai susunan kimia yang sama dengan bagian bawah mantel. Perbedaan massa jenis
diantara kedua bagian ini disebabkan karena penambahan tekanan dibawah mantel.

2.6 Medan Magnet Bumi


Pada tahun 1600 William Gilbert (ahli fisika Inggris) mengemukakan suatu teori bahwa
bumi merupakan magnet yang sangat besar yang kutub-kutubnya hamper berimpit dengan kutub-
kutub bumi. Ia kemukakan pula bahwa medan magnet bumi berasal dari bagian dalam bumi.
Salah satu teori menyatakan bahwa besi magnet yang permanent berada dikedalaman bumi. Ahli
yang lain mengemukakan bahwa inti dalam bumi sebagian besar merupakan zat cair , dengan
demikian tidak mungkin terdapat magnet yang permanent didalam bumi.
Pada tahun 1947 S. Biackett (universitas London) mengemukakan bahwa setiap benda
yang berputar, seperti bumi, menimbulkan medan magnet. Akan tetapi berdasarkan percobaan
didalam laboratorium, benda yang berputar tidak menunjukkan timbulnya medan magnet.
Dewasa ini diterima suatu teori bahwa medan magnet dari planet bumi kita ini, ditimbulkan oleh
aliran listrik yang berputar dibagian dalam bumi.

1
Pada tahun 1893 H. Lamb mengemukakan bahwa arus listrik dalam bumi harus secara
terus menerus ditimbulkan oleh suatu sumber energy didalam bumi tersebut. Wajar kalau ia
berpendapat bahwa aliaran listrik itu terjadi didalam lapisan, dimana tahanan listrik adalah yang
paling kecil, yaitu didalam lapisan inti luar yang cair.
Pada tahun 1939 W. H Elsasser (ahli fisika Amerika) mengemukakan bahwa aliran
tersebut mungkin timbul didalam inti sebagai akibat pertempuaran dua lapisan yang mempunyai
sifat listrik yang berbeda danpada 15nergy15ture yang berbeda.

Teori ini disebut sebagai teori thermoelektrik . Thermoelektrik


ditimbulkan oleh suatu rangkaian yang terdiri dari dua logam
yang berbeda dengan 15nergy15ture yang berbeda pula (T1 ≠ T2)
Pada tahun 1954 Runcorn mengemukakan bahwa sumber
tersebut mungkin terjadi sebagai effeck thermoelektrik pada perbatasan mantel dengan inti luar.
Teori terakhir dikemukakan oleh Elsasser yang menyatakan bahwa sumber aliran tersebut
berasal dari dynamo alam yang sangat besar dikedalaman bumi, yang mengubah energy mekanik
menjadi energy magnet. Energi mekanik ditimbulkan oleh suatu bentuk tertentu dari pergerakan
cairan yang membawa aliran listrik didalam inti luar.

Kutub- kutub magnet bumi terletak dekat kutub utara dan kutub selatan bumi. Kedudukan
kutub utara magnet bumi kira-kira di Pulau Bathurst , 75 derajat lintang utara dan 100 derajat
bujur barat, yaitu kira-kira 1.900 km, dari kutub utara bumi. Jarum kompas selalu mengarah ke
kutub utara magnet bumi. Pada beberapa tempat jarum kompas tersebut juga mengarah kekutub

1
utara bumi, akan tetapi pada umumnya kedua arah ini selalu berbeda. Besarnya sudut yang
menyatakan perbedaan arah itu disebut deklinasi magnet (d). Apabila kita gunakan jarum magnet
yang didukung oleh sumbu horizontal, maka jarum magnet tidak meletakkan dirinya secara
horizontal, akan tetapi ujung jarum utara mengrah kebawah. Apabila letak alat diatas diatur
sedemikian rupa, sehingga arah jarum magnet menuju arah utara-selatan magnet bumi, maka kita
dapat menentukan sudut antara arah jarum dengan arah horizontal. Sudut ini disebut inklinasi
magnet. Apabila kita ukur sudut sudut inklinasi ini pada beberapa tempat dipermukaan bumi ini,
maka pada umumnya besar sudut itu tidak sama. Pada belahan bumi utara jarum utara magnet
menuju kebawah, sednagkan pada belahan bumi selatan, jarum selatan bumi yang menuju
kebawah, dan pada equator arah jarum tersebut hamper horizontal. Terdapat dua tempat dibumi
ini yang sudut inklinasinya 90 derajat, yaitu satu tempat dibelahan bumi utara dan satu tempat
lagi dibelahan bumi selatan. Besar medan magnet berubah dari satu tempat ke tempat lain, hal ini
disebabkan karena sifat medan magnet dari batu karang tidak sama pada setiap tempat. Selain itu
besar medan magnet pada satu tempatpun tidak selalu sama.Ternyata baik arah, maupun besar
medan magnet bumi tidak tetap. Perbedaan yang radikal telah terjadi pada empat abad yang
terakhir ini, walaupun diketahui perubahan medan magnet tersebut telah terjadi sepanjang
sejarah bumi. Para ahli ilmu pengetahuan telah dapat membuktikan bahwa kutub-kutub magnet
bumi telah bergeser jauh dari kedudukan semula. Perubahan tersebut disebabkan karena suatu
proses yang terjadi pada inti dalam bumi yang mempengaruhi medan magnet bumi. Perubahan
besar medan magnet ini disebabkan juga karena partikel-partikel yang bermuatan dilemparkan
dari matahari menuju bumi melalui angkasa dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari.
Peristiwa ini disebut angin matahari (solar wind). Kedatangan angin itu menimbulkan perubahan
arah dan besar medang magnet bumi. Perubahan yang tiba-tiba ini sering mengganggu
perhubungan diseluruh dunia, yang disebut taufan magnet. Arus partikel yang menimbulkan
taufan magnet tersebut mungkin memegang peranan didalam pembentukan aurora. Aurora
adalah suatu pemandangan yang indah terdiri dari sejumlah warna cahaya yang sangat terang
didalam atmosfer disekitar kutub utara dan kutub selatan magnet. Partikel-partikel yang
bermuatan masuk ke atmosfer bumi mempengaruhi medan magnet bumi, dan sebaliknya medan
magnet bumi mempengaruhi pula partikel-partikel tersebut. Kadang-kadang medan magnet bumi
mengakibatkan benda-benda bermuatan tersebut berkumpul didalam suatu daerah jauh diatas

1
equator mengelilingi bumi. Daerah ini disebut Van Allen Belt. Karena pengaruh medan magnet,
maka 17nergy partakel berkurang.

1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengetahuan mengenai bagian dalam bumi sebagian besar diperoleh dari pelajaran
mengenai gempa bumi. Bagian dalam bumi dapat dibagi menjadi dua, yaitu pusat (inti) bumi
dan lapisan luar (mantel) yang mengelilingi pusat bumi. Inti bumi terdiri dari 3 bagian, yaitu
inti dalam, inti luar, dan lapisan perbatasan antara inti dalam dan inti luar yang tebalnya kira-
kira 500 km.
Bermacam-macam teori fisika yang berhubungan dengan elestisitas dan gaya gravitasi
sangat menolong untuk menentukan besar massa jenis bumi. Apabila telah diketahui
perbedaan massa jenis di dalam bumi, maka kita dapat menghitung distribusi tekanan
didalam bumi. Tekanan pada permukaan laut kira-kira 1.033,6 gr/cm2 ( 1 atm= 76 cm
Hg/cm2 ). Pada dasar samudera pasifik tekanan kira-kira 6,6 x 105 gr/cm2. Dr. K.E. Buller
telah menghitung besar tekanan pada dasar mantel sebesar 1,3 x 109 gr/cm2 dan pada pusat
bumi kira-kira 3,25 x 109 gr/cm2.
Bumi bukanlah suatu benda yang betul-betul kaku, akan tetapi elastisitas dibawah suatu
tekanan. Gaya tarik matahari dan bulan tidak hanya menyebabkan pergerakan pasang-surut di
lautan, tetapi juga pada benda padat bumi. Elatisitas bumi juga mempengaruhi fluktuasi
kedudukan sumbu bumi.
Sumber panas di dalam bumi kebanyakan berasal dari perubahan (desintegrasi) elemen
radioaktif. Penentuan tinggi temperatur pada bagian dalam bumi berdasarkan sifat bahwa
temperatur akan naik jika tekanan diperbesar. Temperatur dari bagian dalam bumi, yaitu pada
dasar crust adalah 500˚C sampai 1.000˚C. Temperatur mantel bergeser antara 2.000˚C
sampai 3.000˚C dan pada pusat bumi temperatur menjadi kira-kira 4.000˚C. Jumlah panas
(H) yang keluar dari permukaan bumi persatuan luas sangat kecil, yaitu 1,2 x 10-6 cal/cm2
detik. Jumlah panas tersebut merupakan perkalian antara gradient suhu bumi dengan
koefisien daya hantar panas (K).
Pada bagian bawah mantel, komposisi dari karang nampakknya sama dengan bagian
atasnya. Kemungkinan juga daerah ini berisi materi yang terdiri dari silica, magnesia, dan
oxinde besi. Sampai ini dapat di terima secara umum bahwa inti dalam bumi dibangun dari

1
besi nikel. Inti bumi dapat dipercaya terdiri dari besi (besi nikel), yaitu sama dengan materi
meteor.
Kutub – kutub magnet bumi terletak dekat kutub utara dan kutub selatan bumi. Besarnya
sudut yang menyatakan perbedaan arah itu disebut deklinasi magnet (d) dan inklinasi magnet
(i). Besar medan magnet berubah dari satu tempat ke tempat lain, hal ini disebabkan karena
sifat medan magnet dari baru karang tidak sama pada setiap tempat. Perubahan tersebut
disebabkan karena suatu proses yang terjadi pada inti dalam bumi yang mempengaruhi
medan magnet bumi.
3.2 Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah
diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami
butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR PUSTAKA

Alim, Joenes. 1988. Fisika Lingkungan. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan.

Anonim. 26 Februari 2017. Metode Seismik Refraksi, (Online),


(http://radargeofisika.blogspot.co.id/2014/09/seismik-refraksi.html, diakses 1 Maret
2017).

Anda mungkin juga menyukai