PSIKOLOGI LINGKUNGAN
UJIAN AKHIR SEMESTER 2
2019
AJEN CAMPAKARARANG
(201822548)
3. Menurut Sommer (dalam Alt man, 1975) ruang personal adalah daerah di
sekeliling seseorang dengan batasan-batasan yang tidak jelas dimana
seseoramg tidak boleh memasukinya. Goffman (dalam Altman, 1975)
menggambarkan ruang personal sebagai jarak / daerah di sekitar individu
dimana dengan memasuki daerah orang lain, menyebabkn orang lain
tersebut merasa batasnya dilanggar, merasa tidak senang, dan kadang-
kadang menarik diri. Beberapa definisi ruang personal secara implisit
berdasarkan hasil-hasil penelitian, antara lain :
• Ruang personal adalah batasan-batasan yang tidak jelas antara seseorang
dengan orang lain.
• Ruang personal sesungguhnya berdekatan dengan diri sendiri.
• Pengaturan ruang personal merupakan proses dinamis yang memungkinkan
diri kita keluar darinya sebagai suatu perubahan situasi.
• Ketika seseorang melanggar ruang personal orang lain, maka dapat berakibat
kecemasan, stress, dan bahkan perkelahian.
• Ruang personal berhubungan secara langsung dengan jarak-jarak antar
manusia, walaupun ada tiga orientasi dari orang lain : berhadapan, saling
membelakangi, dan searah.
Seseorang membutuhkan ruang personal agar mereka bisa terlepas dari
kepenatan dan kesesakan serta bisa menjadi suatu tempat dimana manusia
menarik dirinya dari kerumunan orang sekitarnya. Ruang pribadi ( personal
space) yaitu ruang maya yang berada di sekeliling tubuh masing-masing
individu dan teritori (territory) yang dibentuk sesuai dengan kondisi
tertentunamunmasih dapat diusik oleh individu lain sehingga pertahanan
manusia ini sifatnya tidak masif. Menurut Robert S. Feldman dalam bukunya
‘Social Psychology’ (1985), menjelaskan bahwa ruang pribadi merupakan
bentuk usaha perlindungan, pengurangan stres dan fokus.
Di dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang yang senang bergaul
dengan sekitarnya menyebabkan menipisnya ruang personal dengan orang-
orang di sekelilingnya, orang yang menggunakan jarak personal 80 cm kepada
orang asing. Mungkin untuk orang yang kurang bergaul, jarak tersebut terlalu
dekat untuk berkomunikasi. Jadi, semakin sering dan semakin luas pergaulan,
makan ruang personal orang akan menipis. Baik ruang personal dengan orang
asing maupun dengan teman dekat. (academia.edu Privasi dan Ruang Personal)
& (academia.edu Personal Space dan Territoriality Psikologi Lingkungan)
5. Carl Gustav Jung, seorang psikolog ternama dari Swiss, menjadikan warna
sebagai alat penting dalam psikoterapinya. Beliau meyakini setiap warna
punya makna, potensi, dan kekuatan untuk memengaruhi. Bahkan
menghasilkan efek tertentu pada produktivitas, emosi, hingga
perubahan mood (suasana hati) seseorang. Beliau juga membuktikan
Pengaruh Warna bagi Psikologi Manusia. Secara psikologis di uraikan oleh
J. Linschoten dan Drs. Mansyur, warna warna itu bukanlah suatu gejala
yang hanya dapat diamati saja, warna dapar mempengaruhi kelakuan dan
memegang peran penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka
tidaknya kita akan bermacam-macam. Warna bisa menyampaikan pesan
untuk mempengaruhi perilaku seseorang. Warna juga sangat berpengaruh
terhadap jiwa seseorang, hingga kesehatan.