Anda di halaman 1dari 5

Nama : Arina Choirunnisa

NIM :18050634015
Prodi : S1 Pendidikan Tata Rias 2018

1. Pengertian Komunikasi
adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari
satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara verbal atau
lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti.
Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih
untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada orang lain

2. Teknik Komunikasi yang Baik


1. Berbicara efektif
Berbicara efektif artinya tidak bertele-tele, tidak berputar-putar untuk menyampaikan suatu
poin pembicaraan. Cepat, tepat, lugas dan dapat dimengerti oleh lawan bicara kita. Berbicara
efektif membuat lawan bicara kita akan fokus pada setiap hal yang kita sampaikan dan dapat
mempengaruhi langsung ke dalam pikirannya.

2. Berbicara penuh motivasi


Komunikasi yang terjalin dan sampai kepada lawan bicara haruslah yang bersifat mendorong.
Hal ini terlebih ketika yang berbicara adalah orang yang memiliki jabatan lebih tinggi
daripada lawan bicaranya, seperti bos kepada anak buahnya. Motivasi yang dimaksud adalah
adanya dorongan/penyemangat dalam kata-kata yang diucapkan agar lawan bicara tergerak
untuk melakukan sesuatu dengan baik dan sungguh-sungguh berdasarkan pengarahan yang
sudah diberikan.

3. Berbicara untuk mendapat perhatian


Pembicaraan yang membosankan dan bertele-tele tentu akan membuat lawan bicara atau
pendengar mengabaikan kata-kata kita. Dalam teknik berkomunikasi/bicara perlu
diperhatikan tema/materi yang akan kita sampaikan pada lawan bicara agar membuat mereka
tetap focus dengan kita. Ada baiknya untuk memperhatikan siapa lawan bicara kita agar
materi yang kita sampaikan tepat sasaran, selain itu usahakan penyampaiannya dilakukan
dengan gaya yang menarik. Temukan materi yang belum pernah pendengar tahu dan selipkan
hal-hal unik untuk menarik perhatian lawan bicara.

4. Berbicara melalu keinderaan


Agar tema/materi yang kita sampaikan meninggalkan bekas dalam pikiran lawan bicara maka
kita bisa menguatkan komunikasi kita dengan ekspresi indera yang meyakinkan. Gerak
tangan, tatapan mata, senyuman, atau kernyitan dahi akan menambah kesan tentang tema
yang kita sampaikan. Hal ini juga agar lawan bicara mengerti bahwa tema yang kita
bicarakan adalah hal yang penting dan patut untuk didengar.
3. Alur Komunikai dalam Organisasi
1. Komunikasi Ke Atas
Komunikasi Ke Atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir
dari tingkat yang lebih rendah ( Bawahan ) ke tingkat yang lebih tinggi ( penyelia ). Semua
pegawai dalam sebuah organisasi, kecuali mungkin mereka yang menduduki posisi puncak,
mungkin berkomunikasi ke atas –yaitu, setiap bawahanan dapat mempunyai alasan yang baik
atau meminta informasi dari atau memberi informasi kepada seseorang yang otoritasnya lebih
tinggi dari pada dia. Suatu permohonan atau komentar yang diarahkan kepada individu yang
otoritasnya lebih besar, lebih tinggi, atau lebih luas merupakan esensi komunikasi keatas.
Faktor yang mempengaruhi Efektifitas Komunikasi ke Atas :
1. Komunikasi ke atas lebih mungkin digunakan oleh pembuat keputusan pengelolaan, apabila
pesan itu disampaikan tepat pada waktunya.
2. Komunikasi ke atas yang bersifat positif, lebih mungkin di gunakan oleh pembuat keputusan
mengenai pengelolaan dari pada komunikasi yang bersifat negative.
3. Komunikasi ke atas lebih mungkin diterima, jika pesan itu mendukung kebijaksanaan yang
baru.
4. Komunikasi ke atas memungkinkan lebih efektif, jika komunikasi itu langsung kepada
penerima yang dapat berbuat mengenai hal itu.
5. Komuniksi ke atas akan lebih efektif, apabila komunikasi itu mempunyai daya tarik secara
intuatif bagi penerima.

2. Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau
pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi ke bawah digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan.
Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan
berotoritas tinggi kepada mereka yang berotoritas rendah. Biasanya kita beranggapan bahwa
informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai; namun, dalam organisasi
kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen (Davis, 1967).
Faktor yang mempengaruhi Komunikasi ke Bawah :
1. Keterbukaan
2. Kepercayaan pada pesan tulisan
3. Pesan yang berlebihan
4. Timing
5. Penyaringan

3.Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan di antara orang orang yang sama
tingkatan otoritasnya di dalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam
organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas tugas
atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan
saling memberikan informasi.

4. Faktor Penghambat Komunikasi


1. Faktor Pengirim Pesan
Faktor pengirim pesan bisa menjadi salah satu hambatan pada saat komunikasi
berlangsung. Biasanya, pengirim pesan tidak mampu menyampaikan apa yang akan menjadi
inti pesan yang akan disampaikan sehingga terjadi permasalahan ini. Pengirim pesan yang
juga tidak menjelaskan apa informasi yang akan disampaikan dengan tepat bisa menyebabkan
proses komunikasi kurang efektif. Tidak hanya itu saja, komunikasi yang terjadi juga akan
cenderung menjadi kurang bermakna.
2.Faktor Penerima Pesan
Faktor penghambat selanjutnya justru bisa muncul dari penerima pesan.
Ketidakmampuan penerima pesan dalam menerjemahkan isi pesan dari sender menyebabkan
komunikasi menjadi terhambat. Umumnya ini terjadi apabila penerima pesan tidak bisa
mengenali atau fokus terhadap pesan yang disampaikan. Contohnya, saat seseorang sedang
kurang fokus dalam suatu pembicaraan, maka bisa saja ia melakukan kesalahan interpretasi.
Ini juga faktor yang sering menjadi hambatan komunikasi organisasi
3. Media
Penggunaan media yang tepat bisa menjadikan suatu proses komunikasi berjalan
dengan lebih tepat, dimana informasi atau isi pesan akan tersalurkan dengan baik. Namun
demikian, apabila seseorang salah dalam menggunakan media, maka bisa saja komunikasi
yang terjadi menjadi terhambat. Isi pesan menjadi kurang bisa diterima sehingga tujuan awal
dari komunikasi tidak tercapai dengan baik. Sebagai contoh, seseorang melakukan
penyuluhan kepada kelompok lansia dengan menggunakan media berupa brosur. Tentunya
ini akan menjadikan proses penyuluhan tidak berjalan dengan baik karena bisa saja para
lansia akan kesulitan untuk membaca informasi yang ada pada brosur. Ini termasuk contoh
dalam hambatan komunikasi tulis
4. Saluran
Saluran adalah bagaimana suatu isi pesan dalam komunikasi bisa diteruskan. Apabila
terjadi hambatan dalam saluran, tentu saja komunikasi yang berjalan akan berlangsung
dengan tidak semestinya. Sebagai contoh, seseorang mengalami gangguan sinyal pada saat
melakukan komunikasi via telepon. Ini bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan yang
disebabkan akibat saluran. Pola komunikasi organisasi yang baik diperlukan agar saluran
komunikasi juga tetap baik.
5.Hambatan sosio-antropologis
Hambatan dengan faktor sosio-antropologis memiliki makna bahwa hambatan yang
terjadi adalah akibat dari faktor sosiologis dan latar belakang budaya individu. Hal ini bisa
digambarkan manakala seseorang yang memiliki keyakinan kuat karena pengaruh budayanya,
terpapar informasi yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya. Ini menyebabkan
individu tersebut sulit untuk menerima informasi baru.
6.Hambatan semantis
Hambatan semantis lebih kepada hambatan yang didasarkan pada bahasa sebagai alat
komunikasi. Perbedaan bahasa yang kemudian tidak terjadi proses penerjemahan di sana akan
menyebabkan terjadinya hambatan ini. Faktor penghambat komunikasi ini umum terjadi,
terutama ketika seseorang dengan kemampuan bahasa yang terbatas mengunjungi wilayah
yang bahasanya sangat berbeda jauh dengan bahasa asal daerahnya.
7. Hambatan psikologis
Hambatan psikologis bisa muncul manakala proses komunikasi yang berlangsung
dipengaruhi oleh ketidaksiapan psikologis, baik dari pihak pengirim atau pun penerima
pesan. Hambatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi cenderung tidak fokus saat
menerima suatu informasi.
8.Hambatan ekologis
Hambatan ekologis adalah hambatan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Lingkungan yang kurang kondusif akan menyebabkan terhambatnya proses komunikasi yang
diinginkan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ini memang sering terjadi. Tentu saja ini
berarti bahwa lingkungan harus benar-benar mendukung proses komunikasi agar hambatan
ini tidak terjadi.
5. Cara Mengatasi Hambatan dalam Komunikasi
1. Buat dalam bentuk tulisan.
Langkah awal untuk menghindar hambatan komunikasi adalah membuat catatan.
Catatlah setiap percakapan dan lihat adakah kesalahan dalam proses berkomunikasi. Dengan
begini, setiap pihak dapat melihat fakta dan kejelasan yang terjadi dalam proses komunikasi.
2. Buat pemberitahuan akan tenggat waktu.
Masukkan dalam kalender Anda tenggat waktu yang diperlukan dalam sebuah tugas
ataupun proyek. Komunikasikan pemberitahuan ini kepada seluruh anggota tim dan pastikan
setiap orang mengetahui tenggat waktunya. Inilah cara untuk menghilangkan hambatan
komunikasi yang kedua.
3. Mendengarkan orang lain.
Hilangkan persepsi, pikiran ataupun perasaan yang Anda buat sendiri. Ini hanya akan
membawa Anda pada kemarahan, kekecewaan dan bahkan stres. Cobalah untuk lebih
mendengarkan apa yang dikatakan seseorang. Perhatikan kata-kata dan tujuan yang dimaksud
oleh orang tersebut. Jika Anda tidak merasa jelas, mintalah orang tersebut untuk
mengklarifikasinya. Jadi, mulailah mendengarkan orang lain. Cobalah untuk memahami
permasalahan yang ada dan posisikan diri Anda bukan hanya dari satu sisi. Ini mungkin tidak
membuat Anda nyaman, tetapi, ini adalah cara yang luar biasa untuk menghilangkan
hambatan komunikasi.
4. Lebih fokus dengan tujuan, tugas atau proyek yang sedang dikerjakan.
Langkah selanjutnya untuk menghilangkan hambatan komunikasi adalah menetapkan
tujuan yang jelas bagi tim. Tentukan siapa akan bertanggung jawab pada apa. Ini akan
menjadi landasan yang kuat dalam menjalani tugas, sehingga tidak akan terjadi
miskomunikasi ataupun pekerjaan yang tumpang tindih. Buatlah perencanaan mencakup
tujuan, langkah yang akan dilakukan dan orang yang bertanggung jawab terhadap tugas
tersebut. Ini menjaga setiap orang tetap fokus dan tahu harus menemui siapa jika
membutuhkan sesuatu. Jika Anda menerapkan ini secara berulang-ulang saat terjadinya
hambatan komunikasi, perencanaan akan membuat Anda melewati hambatan itu dengan
mudah. Pikiran dan perasaan yang ‘dibuat-buat’ itu juga akan hilang. Tidak ada lagi ruang
untuk interpretasi dan persepsi masing-masing
5. Mengikuti pelatihan.
Komunikasi yang buruk akan membawa dampak negatif bagi pekerjaan. Tetapi,
memiliki keterampilan komunikasi bukanlah hal yang dapat dilakukan secara kilat. Anda
harus berkomitmen, memiliki jiwa pemimpin dan memiliki rencana yang jelas. Jadi, cobalah
untuk mengikuti pelatihan komunikasi yang akan memberikan Anda ilmu menghilangkan
hambatan komunikasi. Libatkan juga anggota tim yang lain dalam pelatihan. Sehingga, setiap
orang akan memiliki kesempatan untuk memperbaiki atau bahkan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi.
6. Adakan pertemuan tatap wajah.
Cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan komunikasi
adalah mengadakan pertemuan tatap wajah. Pertemuan tatap wajah ini merupakan cara untuk
memastikan bahwa setiap orang di dalam tim telah memahami tujuan yang ada. Ini juga
mampu membuat tim untuk melihat masalah yang terjadi dan menemukan cara untuk
mengatasinya.
7. Hilangkan pembatas yang hierarki.
Jangan takut untuk menentang ide tradisional yang dimiliki organisasi. Hilangkanlah
batasan hierarki yang sering menjadi hambatan komunikasi. Sebagai pemimpin, Anda harus
membuat setiap anggota tim merasa bahwa suara mereka juga didengar. Buatlah sebuah
forum terbuka yang memumgkinkan setiap orang menyampaikan pendapat dan gagasan yang
mereka miliki untuk organisasi tanpa memedulikan gelar yang mereka miliki. Inilah cara agar
menumbuhkan komunikasi yang terbuka dan menghilangkan hambatan komunikasi.
8. Membangun komunikasi proaktif sebagai prioritas.
Langkah selanjutnya untuk menghilangkan hambatan komunikasi adalah membangung
komunikasi proaktif dan menjadikannya sebagai prioritas. Jika terdapat kegagalan, maka
penyebabnya adalah komunikasi. Jika Anda membangun komunikasi proaktif, setiap orang
akan memiliki kesempatan untuk menyampaikan ide atau gagasan yang dimilikinya. Dan
ketika tim Anda dihadapkan dengan masalah, Anda dan tim akan dapat menemukan solusi
untuk mengatasinya.
9. Belajar dari kegagalan komunikasi yang lalu.
Ketika Anda menemui kegagalan, maka Anda akan tahu letak miskomunikasi dan
bagaimana mengatasinya. Ini akan menjadi rambu-rambu peringatan bagi Anda di kemudian
hari. Belajarlah dari pengalaman masa lalu dan jadikan pengalaman tersebut sebagai alat
yang dapat membantu Anda menghilangkan hambatan komunikasi di hari depan.

Pertanyaan :
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Apa pengertian berbicara secara efektif?
3. Apa saja faktor yang memengaruhi alur komunikasi kebawah?
4. Apa pengertian alur komunikasi horizontal?
5. Sebutkan cra-cara mengatasi hambatan dalam berkomunikasi!

Anda mungkin juga menyukai