Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH IMPLAN KB

BAB I
PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG


Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah
anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Program keluarga berencana mempunyai misi yang sangat menekankan
pentingnya upaya menghormati hak – hak reproduksi dan sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas keluarga. Sedangkan visi dari program keluarga berencana adalah memberdayakan
masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas, menggalang kemitraaandalam
peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan ketahanan keluarga, dan meningkatkan kualitas
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat
kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelahdalam.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya
sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung
jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya
ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun.
Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika
memang ingin hamil lagi.
Pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut tentang KB implan adalah jenis, cara kerja,
efektitas, keuntungan, kerugian, yang tidak boleh menggunakan KB implant, jadwal kunjungan.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah membuat asuhan kebidanan,di harapkan mahasiswa dapat mengerti,memahami serta
mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. “S” usia 35 tahun Akseptor Baru Kb Implant.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun Tujuan Khusus yang dapat kita ambil dari penyusunan askeb ini adalah agar mahasiswa
mampu:

1. Melakukan Pengkajian data subyektif dan obyektif


2. Mengidentifikasi diagnosa.masalah dan kebutuhan
3. Mengidentifikasi masalah potensial
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Membuat Rencana tindakan
6. Melaksanakan Tindakan
7. Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan
1.3 MANFAAT
a) Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami tentang konsep dasar Alat kontrasepsi KB Implant.
b) Institusi
Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan Dian Husada mampu
membuat Asuhan Kebidanan pada Akseptor Baru pada KB Implant.
c) Lahan Praktek
BPS dapat meningkatkan Asuhan pelayanan yang komprehensif pada Akseptor Baru KB
Implant.
1.4 METODE PENULISAN
Didalam penulisan Asuhan kebidanan ini metode yang digunakan adalah deskriptif dengan
menggunakan studi kasus dengan pendekatan managemen kebidanan menurut varney meliputi
langkah-langkah pengumpulan data,identifikasi diagnosa,masalah dan kebutuhan,identifikasi
masalah potensial,identifikasi kebutuhan segera,intervensi,implementasu dan evaluasi.
1.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penyusunan Asuhan kebidanan ini adalah:

1. Wawancara

Yaitu dengan bertanya langsung pada klien tentang hal-hal yang berhubungan dengan latar
belakang kondisi kesehatan klien.

1. Observasi langsung

Yaitu melalui pengamatan langsung maupun pemeriksaan fisik dengan


inspeksi,palpasi,auskultasi dan perkusi.

1. Studi Dokumentasi

Dengan melihat rekam medik.

1. Studi literature

Yaitu melalui referensi dan literatur.


1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

1. BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah,tujuan penulisan.manfaat,metode penulisan,teknik pengumpulan


data,serta sistematika penulisan.

1. BAB II TINJAUAN TEORI

Pada tinjauan teori ini yang dibahas adalah Definisi, Profil Implant, Cara kerja, Jenis, Efektifitas,
Indikasi, Kontraindikasi, Keuntungan dan Cara pemasangan serta tinjauan managemen.
1. BAB III TINJAUAN KASUS

Meliputi 7 langkah managemen varney yaitu pengkajian data subyektif,identifikasi diagnosa dan
masalah,identifikasi masalah potensial,identifikasi kebutuhan segera,intervensi,implementasi dan
evaluasi.

1. BAB IV PEMBAHASAN

Membahas tentang kesenjangan teori dan praktek dilapangan yaitu pada tinjauan kasus
kehamilan dengan letak sungsang.

1. BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran

1. DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI
Implant adalah Alat kontrasepsi yang berbentuk kapsul kosong silastic (karet silikon) yang di isi
dengan hormon dan ujung-ujungnya kapsul yang di tutup dengan silastic adhesive.(Keluarga
Berencana Hanafi.2004:179)
2.2 PROFIL IMPLANT
- Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, indoplant dan implanon
- Nyaman
- Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea
- Aman dipakai pada masa laktasi
(Prawirohardjo, 2003 : MK – 52)
2.3 JENIS IMPLANT

1. Norplant

Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3.4 cm dengan diameter 2.4 cm
yang diisi dengan 36mg levonorgestel dan lama kerjanya 5 tahun.

1. Implanon

Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, diameter 2 mm, yang
diisi dengan 68 mg 3 – keto – desogestel dan lama kerjanya 3 tahun

1. Jadena dan indoplant


Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestel dengan lama kerjanya 3 tahun
2.4 CARA KERJA

1. Lendir serviks menjadi kental


2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
3. Mengurangi transportasi sperma
4. Menekan ovulasi
5.

2.5 EFEKTIFITAS

1. Angka kegagalan Norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama
2. Efektivitas Norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada tahun ke-6 kira – kira
2,5 – 3 % akseptor menjadi hamil
3. Norplant – 2 sama efektivitasnya seperti norplant, untuk waktu 3 tahun pertama

2.6 KEUNTUNGAN KONTRASEPSI

1. Daya guna tinggi


2. Perlindungan jangka panjang
3. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
4. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
5. Bebas dari pengaruh estrogen
6. Tidak menggangu ASI
7. Tidak mengganggu kegiatan senggama
8. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
9. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

2.7 KEUNTUNGAN NON KONTRASEPSI

1. Mengurangi nyeri haid


2. Mengurangi jumlah darah haid
3. Mengurangi / memperbaiki anemia
4. Melindungi terjadinya kanker endometrium
5. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
6. Melindungi diri dari penyebab penyakit radang panggul
7. Menurunkan angka kejadian endometritis

2.8 KERUGIAN

 Tidak memberikan efek protektif terhadap PMS dan AIDS


 Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
 Akseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai keinginan
sendiri akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
 Dapat mempengaruhi penurunan dan peningkatan berat badan
 Memiliki resiko (infeksi, hematoma,dan perdarahan)
 Dapat menyebabkan perubahan pola siklus haid : spoting, amenore, hipermenore,dll.

2.9 YANG BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT

1. Usia reproduksi
2. Tidak memiliki anak ataupun belum punya anak
3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan
kehamilan jangka panjang
4. Menyusui dan belum membutuhkan kontrasepsi
5. Pasca persalinan dan tidak menyusui
6. Pasca keguguran
7. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
8. Riwayat kehamilan ektopik
9. Tekanan darah < 180/100 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia bulan
sabit (sickle cell)
10. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
11. Sering lupa menggunakan pil

2.10 YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT

1. Hamil atau diduga hamil


2. Perdaraham pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Benjolan / kanker payudara atau riwayat kanker payudara
4. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
5. Mioma uterus dan kanker payudara
6. Gangguan toleransi glukosa
7. Penyakit jantung,hipertensi,diabetes mellitus.

2.11 WAKTU MULAI MENGGUNAKAN IMPLANT

 Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan metode
kontrasepsi tambahan.
 Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila di insersi
setelah hari ke-7 siklus haid,klien jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
 Bila klien tidak haid, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi
kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7
hari saja.
 Bila menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, Insersi dapat dilakukan setiap
saat. Bila menyusui penuh klien tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain.
 Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, Insersi dapat dilakukan
setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain
untuk 7 hari saja.
 Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan implant,
Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan, atau klien
menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar
 Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,implant dapat diberikan pada
saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
 Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali AKDR),dan klien
ingin menggantinya dengan implant, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini
tidak terjadi kehamilan.Tidak perlu menunggu hingga datangnya haid berikutnya
 Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR, Implant dapat diinsersikan pada hari ke-7
dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.
 Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan.

2.12 PENAPISAN
ª Tanyakan apakah klien telah mendapatkan konseling tentang prosedur pemasangan implant
ª Tanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat (anastesi local atau jenis antiseptic
tertentu)
ª Singkirkan kemungkinan adanya kehamilan
ª Periksa kondisi kesehatan klien yang dapat menimbulkan masalah.
ª Melakukan pemeriksaan fisik lanjutan bila ada indikasi dan meneliti kembali rekam medic
2.13 ALAT DAN BAHAN

1. Larutan antiseptik 10. Alkohol 70%


2. Duk steril 11. Sarung tangan
3. Obat anestesi lokal/lidokain 12. Band ais plester
4. Spuit 5ml 13. Pinset anatomi
5. Trokar no.10 14. Perban
6. Kapsul Implant 15. Water proof
7. Kasa 16. Tempat sampah di tutup plastik
8. Skapel no 11/15 17. Larutan klorin 0.5 %
9. Kapas 18. Template

2.14 CARA PEMASANGAN


Cuci tangan dengan air sabun,keringkan dengan handuk atau kain bersih
Gunakan sarung tangan dengan benar
Melakukan antiseptic pada daerah pemasangan
Memasang kain penutup (doek) steril atau DTT di sekeliling lengan pasien
Suntikkan anastesi local dengan benar
Menguji anastesi sebelum melakukan insisi pada kulit
Membuat insisi dangkal pada kulit selebar kurang lebih 2 mm.
Memasukkan trokar dengan benar
Memasukkan kapsul dengan benar
Melakukan perabaan perabaan pada kapsul yang telah terpasang
Menekan tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan perdarahan (kalau ada)
Mendekatkan tepi luka dan menutupnya dengan plaster.
Memasang pembalut tekan
Beri petunjuk pada klien cara merawat luka
Lakukan proses dekontaminasi
Melepaskan sarung tangan
Cuci tangan dengan sabun dan air kemudian keringkandengan handuk atau kain bersih
Buat rekam medic, lakukan pencatatan pada buku register/catatan akseptor
Observasi klien selama 5 menit sebelum mengijinkan klien pulang.
2.15 JADWAL KUNJUNGAN KEMBALI KE KLINIK
Ibu yang memakai implant dianjurkan kembali periksa bila ditemukan hal – hal sebagia berikut :

1. Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah


2. Perdarahan yang banyak dara kemaluan
3. Rasa nyeri pada lengan
4. Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah
5. Ekspulsi dari batang impalant
6. Sakit kepala yang hebat atau penglihatan menjadi kabur
7. Nyeri dada hebat
8. Dugaan adanya kehamilan

2.16 RUMOR DAN FAKTA TENTANG KONTRASEPSI IMPLANT

 Rumor :Susuk dapat berpindah-pindah dalam tubuh klien


fakta :Susuk tidak akan berpindah pindah dari tempat insersinya, dan akan tetap
berada di lokasinya sampai saatnya diangkat
 Rumor emasangan susuk atau implant sangat sakit

Fakta rosedur pemasangan selalu disertai pemberian anastesi lokal sehingga tidak
akan timbul rasa sakit yang hebat

 Rumor :Susuk akan terpasang secara permanen

Fakta :Susuk dapat dicabut setiap saat,sedangkan jadwal penggantiannya sesuai dengan
jenis implant yang digunakan.

 Rumor :Susuk/implant tidak perlu diganti

Fakta :Susuk perlu diganti secara berkala sesuai jenis implant yang digunakan.

2.17 TINJAUAN MANAJEMEN


I. PENGKAJIAN
Pengkajian : Untuk mengetahui siapa yang melakukan pengkajian, kapan waktunya,
dilakukan dimana dan mulai masuk ke sarana kesehatan kapan.
Data Subyektif

1. Biodata

Nama ibu/suami : Untuk mengetahui identitas dan digunakan sebagai sapaan untuk
komunikasi.
Umur ibu/suami : Untuk mengetahui apakah umur ibu menjadi faktor predisposisi
pemasangan kb implant.
Agama : Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya dan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan.
Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal klien, menilai lingkungannya
bising/tidak, dekat ibu, dan dekat atau tidak dengan sarana kesehatan.
Suku/bangsa : Untuk mengetahui asal suku daerah ibu atau suami, mengetahui adapt
budayanya, memudahkan dalam berkomunikasi dengan bahasa daerah dalam menyampaikan
KIE.
Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu/suami sebagi dasar dalam
memberikan KIE.
Pekerjaan : Untuk mengetahui aktifitas ibu di tempat kerja berkaitan dengan
kemungkinan kenaikan tekanan darah.

1. Alasan datang

Untuk mengetahui alasan pertama kali ibu datang ke sarana kesehatan.

1. Keluhan utama

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat pengkajian berkaitan dengan pemasangan
implant

1. Riwayat kesehatan yang lalu

Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti nyeri frontal, mual,
muntah, nyeri perut hebat atau penyakit kronis seperti gagal ginjal, sakit TBC atau penykait
keturunan seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung.

1. Riwayat kesehatn sekarang

Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti nyeri frontal, mual,
muntah, nyeri perut hebat atau penyakit kronis seperti gagal ginjal, sakit TBC atau penykait
keturunan seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung.

1. Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah saudara pihak keluarga ibu atau suami ada yang pernah atau sedang
menderita akut seperti nyeri frontal, mual, muntah, nyeri perut hebat atau penyakit kronis seperti
gagal ginjal, sakit TBC atau penykait keturunan seperti tekanan darah tinggi, kencing manis,
asma, dan jantung.

1. Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan ibu, menikah berapa kali, lamnya men ikah, usia pertama
kali menikah, termasuk resiko tinggi atau tidak pada wanita yang paling ideal menikah pertama
kali usia > 20 tahun, dan hamil antara 20-35 tahun.
1. Riwayat haid

Untuk mengetahui siklus haid teratur/tidak, banyaknya darah yang keluar, lamanya haid, disertai
nyeri/tidak, keputihan berbau, gatal/tidak, lamanya, hari pertama haid terakhir kapan, untuk
mengetahui fungsi alat reproduksi.

1. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu

Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah hamil/bersalin dan apakah sebelumnya pernah
hamil/bersalin dan adakah resiko atau penyulit dalam kehamilan, persalinan,nifas dan KB yang
lalu. Bila ada dapat diantisipasi dengan segera oleh petugas kesehatan, sehingga komplikasi tidak
terjadi.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui perbedaan pola kebisaan ibu sebelum dilakukan pemasangan alat kontrasepsi
implant.
11. Data Psikososial
Untuk mengetahui keadaan kejiwaan ibu yang mempengaruhi terhadap proses pemasangan
kontrasepsi implant dan Untuk mengetahui hubungan ibu dengan suami, keluarga ataupun
dengan orang lain. ehubungan dengan peakaian kontrasepsi implant.
12. Data spiritual
Untuk mengetahui kepercayaan ibu terhadap agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal yang
berkitan dengan masalah asuhan yang diberikan.
Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum : Untuk mengetahui kesadaran ibu secara keseluruhan.

Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu, composmentis, samnolen,


spoor, koma.
Tekanan Darah : Untuk mengetahui tekanan darah ibu apakah mungkin menjadi
kontraindikasi pemakaian kontrasepsi implant.
Suhu : Untuk mengetahui temperatur suhu ibu.
Nadi : Untuk mengetahui frekwensi deta jantung ibu/menit.
Pernafasan : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan ibu/menit, iramanya
regular/tidak.
BB : Untuk mengetahui ukuran BB ibu apakah mungkinmenjadi
kontraindikasi pemasangan kontrasepsi Implant

1. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi

Wajah : Untuk mengetahui ekspresi wajah ibu, anemi/tidak, oedema/tidak, bagaimana


tingkat kelembapan kulit di wajah.
Mata : Untuk mengetahui apakah konjungtiva ibu pucat/tidak (menandakan ada anemi atau
tidak), sklera putih/kuning (menandakan ikterus).
Mulut : Untuk mengetahui tingkat kelembapan sehubungan dengan tingkat ehidrasi, adanya
stomatitis.
Leher : Untuk mengetahui adanya hiperpigmentasi berkaitan dengan peningkatan kadar
estrogen dan mungkin progesterone, pembesaran vena jugularis.
Mamae : Untuk mengetahui apakah terdapat hiperpigmentasi karena pengaruh hormone
melanosit, adakah kelainan pada putting susu, dan kebersihan di daerah sekitar mamae untuk
menentukan rencana asuhan selanjutnya.
Abdomen : Melihatnya adanya garis-garis di perut (strie), bekas jahitan luka operasi,
panjangnya serta lokasinya.
Vulva : Untuk mengetahui derajat kebersihannya, keluaran berupa darah lendir, adakah
perdangan, varises, oedema, kondiloma akuminata, yang beresiko pada proses persalinan.
Perineum : Untuk mengetahui derajat kebersihannya dan adanya bekas jahitan episiotomi.
Anus : Untuk mengetahui derajat kebersihannya dan adakah pembesran vena didaerah
anus.
Ekstremitas : Untuk mengetahui kualitas pergerakan spontan atau (tangan) dan bawah (kaki),
varises, oedema.
Integument : Untuk mengetahui derajat dehidrasi, cicatrik, luka, ruam, dll

1. Palpasi

Leher : Untuk mengetahui adakah kelainan berupa pembengkakan atau massa.


Payudara : Untuk mengetahui adakah benjolan abnormal dan pengeluaran secret.
Abdomen : Untuk mengetahui adakah kelainan organ hepar, ginjal, berupa pembengkakan
dan apakah teraba massa serta adanya nyeri tekan.

1. Auskultasi

Thoraks : Untuk mengetahui irama intensitas suara kiri dan kanan.

1. Perkusi

Untuk mengetahui reflek patella positif/negative.

1. Pemeriksaan penunjang

Untuk membantu menegakkan diagnosa.


II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA.MASALAH DAN KEBUTUHAN
Diagnosa : Ny…usia .. tahun dengan akseptor baru KB implant
Ds : Ibu mengatakan ingin menggunakan KB susuk
Do : TTV : untuk mengetahui kondisi ibu
Kebutuhan : Kebutuhan ibu selama pemasangan kontrasepsi implant
III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V.INTERVENSI
Dx : Ny…. usia… tahun dengan akseptor baru Kb implant
Intervensi
1. Jalin hubungan terapeutik antara petugas dan klien

R/ menciptakan rasa saling percaya antara petugas kesehatan dan klien

1. Anjurkan ibu mencuci lengan kirinya

R/ mencegah terjadinya infeksi karena bakteri

1. Lakukan pemasangan implant (susuk) 2 kapsul secara sub-kutan di lengan kiri

R/ lengan kiri dominan tidak aktif beraktivitas

1. Jelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi

R/ mengurangi kekhawatiran ibu tentang efek samping implant

1. Beritahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari dipasang adalah normal
dan tidak usah takut

R/ ibu tidak takut dan tidak cemas

1. Beritahu ibu bahwa implant 2 kapsul masa pemakaiannya untuk 3 tahun

R/ antisipasi sebelum 3 tahun implant harus sudah dicabut

1. Jelaskan pada ibu bahwa implant langsung bekerja setelah pemasangan

R/ ibu tahu kapan bisa memulai hubungan seksual

1. Jelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi

R/ menghindari infeksi dan ekspulsi pada kapsul

1. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan

R/ memantau keadaan luka insisi


10. Berikan ibu antibiotik dan analgesik
R/ mengurangi nyeri luka insisi
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal :
Jam :
Dx : Ny. … usia … tahun akseptor baru KB implant

1. Menjalin hubungan terapeutik antara ibu dan petugas kesehatan dengan sapa, salam dan
senyum
2. Menganjurkan ibu mencuci lengan kirinya dengan sabun dan air dan keringkan dengan
handuk

Jam : …..

1. Melakukan pemasangan implant (susuk) 2 kapsul secara subkutan di lengan kiri

- Meletakkan kain yang bersih dan kering di bawah lengan


- Menentukan tempat pemasangan
- Memastikan peralatan dan menyiapkan lidokoin
- Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
- Melakukan penyuntikan anestesi 1-2cc lidokoin dan tunggu 2-3 menit
- Membuat insisi dangkal di kulit sebar ± 2 mm
- Memasukkan ujung trokar sampai batas tanda pertama
- Mengeluarkan pendorong dan masukan kapsul
- Masukkan kembali pendorong dan dorong sampai terasa ada tahanan
- Menarik trokan dan pendorong bersama-sama sampai batas kedua dan belokkan ke sisi
lain
- Lakukan cara yang sama hingga kapsul kedua terpasang
- Meraba kapsul dan menutup luka dengan plester dan kasa
Jam …….

1. Menjelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi seperti pusing, BB bertambah dan
haid tidak teratur
2. Memberitahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari dipasang adalah
normal dan tidak usah takut
3. Memberitahu ibu bahwa implant 2 kapsul masa pemakaian untuk 3 tahun
4. Menjelaskan pada ibu bahwa implant langsung bekerja setelah pemasangan
5. Menjelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi seperti luka tidak boleh kena air selama 1
minggu, jangan mengangkat benda-benda berat dulu.
6. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan atau jika ibu mengalami
demam atau kapsul mencuat keluar

Jam …..
10. Memberikan ibu antibiotik dan analgesik
VII. EVALUASI
Langkah ini sebagai pencegahan apakah rencana Asuhan tersebut efektif di dalam
pendokumentasian,dapat ditetapkan dalam bentuk SOAP
S : Data subyektif di ambil dari pasien.
O : Data obyektif di ambil dari observasi.
A : Kesimpulan keadaan Klien.
P : Rencana untuk tindakan selanjutnya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal : 10 JANUARI 2010
Jam : 09.30 WIB
1. I. PENGKAJIAN

1. Data Subjektif

1. Biodata

Nama : Ny. “S” Nama : Tn. “A”


Umur : 33 tahun Umur : 38 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Randuharjo Alamat : Randuharjo

1. Alasan datang

Ibu mengatakan datang ingin mengikuti pemasangan gratis KB susuk

1. Keluhan utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa

1. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk tidak sembuh-sembuh,
AIDS, penyakit kuning. Penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi dan penyakit menahun
seperti jantung.

1. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit menular seperti batuk tidak sembuh-
sembuh, AIDS, penyakit kuning. Penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi dan penyakit
menahun seperti jantung.

1. Riwayat perkawinan

Menikah : 1x
Lama : 13 tahun
Umur pertama nikah : 20 tahun
Jumlah anak :3

1. Riwayat haid

Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 3 hari
Warna : merah
Bau : amis
Banyaknya : 1 kotek/hari
Fluor albus : kadang sebelum menstruasi
Dismenorhea :-

1. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu

No Kehamilan Persalinan Nifas KB


Anak Suami UK Penylt Penlg Jenis Penylt Penylt Penylt Metode
ke
12 12 11 40-41 -- Bidan Spontan -- -- -- Suntik
3 3 1 39-40 - Bidan Spontan - - - Pil
40-41 Bidan Spontan suntik

1. Pola kebiasaan

Nutrisi : – Makan 3x sehari dengan porsi sedang dengan komposisi nasi, sayur, lauk pauk
- Minum air putih 4-6 gelas/hari
Istirahat : – Tidak biasa tidur siang
- Tidur malam ± 7 jam
Aktivitas : – Ibu sehari-hari bekerja di toko dan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
biasa
Higiene : – Mandi 2x sehari, keramas 2 hari sekali dan ganti celana dalam tiap selesai mandi
Eliminasi : – BAB 1x/hari
- BAK 4-6x/hari

1. Data psikososial

Ibu tidak merasa ada paksaan ingin memakai KB ini dan hubungan ibu dan suami baik serta
dengan tetangga sekitar.

1. Data spiritual

Ibu mengatakan menjalankan ibadah sholat 5 waktu

1. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

K/u : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 100/70 mmHg
N : 84x/menit
RR : 20x/menit
BB : 45 kg
1. Pemeriksaan fisik

1. Inspeksi

Rambut : bersih, tidak rontok, penyebaran merata


Kepala : kulit kepala bersih, tidak terdapat bekas luka
Muka : simetris, tidak pucat, tidak oedem
Hidung : simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada gigi palsu, ada caries pada gigi
geraham bawah kanan-kiri : 2-2
Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada perdarahan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis
Dada : simetris, irama dan gerak nafas teratur, tidak ada retraks intercostae
Payudara : simetris, tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada striae
Genetalia : vulva bersih, tidak ada fluor albus, tidak oedem, anus tidak hemoroid
Ekstremitas
Atas : simetris, tidak odem, gerakan baik, jari lengkap
Bawah : simetris, tidak odem, gerak baik, jari lengkap

1. Palpasi

Kepala : tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan


Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis
Payudara : tidak ada nyeri tekan
Abdomen : tidak teraba massa
Ekstremitas : tidak teraba oedem dan nyeri tekan

1. Auskultasi

Dada : tidak terdengar bunyi nafas tambahan seperti wheezing, ronchi dan stridor

1. Perkusi

Patella :+/+

1. II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN

Dx : Ny. “S” usia 35 tahun dengan akseptor baru KB Implant


Ds : -
Do : K/u : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 100/70 mmHg
N : 84x/menit
RR : 20x/menit
BB : 46 kg
- Palpasi abdomen : tidak teraba massa
Kebutuhan :
- Konseling efek samping pemasangan
- Perawatan luka insisi

1. III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

1. IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

1. V. INTERVENSI

Tanggal : 10 JANUARI 2010


Jam : 10.00 WIB
Dx : Ny. “S” usia 35 tahun dengan akseptor baru KB implant
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1×30 menit, diharapkan ibu bisa melewati
post pemasangan implant tanpa adanya komplikasi
Kriteria Hasil :
- Ibu mengerti dengan penjelasan petugas
- Ibu kooperatif
- Luka insisi tidak terjadi infeksi
- Kapsul tidak ekspulsi
Intervensi

1. Jalin hubungan terapeutik antara petugas dan klien

R/ menciptakan rasa saling percaya antara petugas kesehatan dan klien

1. Anjurkan ibu mencuci lengan kirinya

R/ mencegah terjadinya infeksi karena bakteri

1. Lakukan pemasangan implant (susuk) 2 kapsul secara sub-kutan di lengan kiri

R/ lengan kiri dominan tidak aktif beraktivitas

1. Jelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi

R/ mengurangi kekhawatiran ibu tentang efek samping implant

1. Beritahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari dipasang adalah normal
dan tidak usah takut
R/ ibu tidak takut dan tidak cemas

1. Beritahu ibu bahwa implant 2 kapsul masa pemakaiannya untuk 3 tahun

R/ antisipasi sebelum 3 tahun implant harus sudah dicabut

1. Jelaskan pada ibu bahwa implant langsung bekerja setelah pemasangan

R/ ibu tahu kapan bisa memulai hubungan seksual

1. Jelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi

R/ menghindari infeksi dan ekspulsi pada kapsul

1. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan

R/ memantau keadaan luka insisi


10. Berikan ibu antibiotik dan analgesik
R/ mengurangi nyeri luka insisi

1. VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 10 JANUARI 2010


Jam : 10.15 WIB
Dx : Ny. “S” usia 35 tahun akseptor baru KB implant

1. Menjalin hubungan terapeutik antara ibu dan petugas kesehatan dengan sapa, salam dan
senyum
2. Menganjurkan ibu mencuci lengan kirinya dengan sabun dan air dan keringkan dengan
handuk

Jam : 10.20 WIB

1. Melakukan pemasangan implant (susuk) 2 kapsul secara subkutan di lengan kiri

- Meletakkan kain yang bersih dan kering di bawah lengan


- Menentukan tempat pemasangan
- Memastikan peralatan dan menyiapkan lidokoin
- Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
- Melakukan penyuntikan anestesi 1-2cc lidokoin dan tunggu 2-3 menit
- Membuat insisi dangkal di kulit sebar ± 2 mm
- Memasukkan ujung trokar sampai batas tanda pertama
- Mengeluarkan pendorong dan masukan kapsul
- Masukkan kembali pendorong dan dorong sampai terasa ada tahanan
- Menarik trokan dan pendorong bersama-sama sampai batas kedua dan belokkan ke sisi
lain
- Lakukan cara yang sama hingga kapsul kedua terpasang
- Meraba kapsul dan menutup luka dengan plester dan kasa
Jam 10.50 WIB

1. Menjelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi seperti pusing, BB bertambah dan
haid tidak teratur
2. Memberitahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari dipasang adalah
normal dan tidak usah takut
3. Memberitahu ibu bahwa implant 2 kapsul masa pemakaian untuk 3 tahun
4. Menjelaskan pada ibu bahwa implant langsung bekerja setelah pemasangan
5. Menjelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi seperti luka tidak boleh kena air selama 1
minggu, jangan mengangkat benda-benda berat dulu.
6. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan atau jika ibu mengalami
demam atau kapsul mencuat keluar

Jam 11.00 WIB


10. Memberikan ibu antibiotik dan analgesik

1. VII. EVALUASI

Tanggal :10 JANUARI 2010


Jam : 11.00 WIB
Dx : Ny. “S” usia 35 tahun dengan akseptor baru KB implant
S : – Ibu mengatakan merasa nyeri sedikit dan terasa ada ganjalan di lengan kirinya
- Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan petugas
O : – Ibu mampu mengulang penjelasan tentang cara merawat luka bekas insisi
- Ibu mengerti kapan ia harus datang kontrol di bidan
A : Ny. “S” usia 35 tahun dengan akseptor baru KB implant
P : – Anjurkan ibu menjaga luka insisi agar tetap kering
- Anjurkan ibu kontrol ke bidan 5 hari setelah pemasangan yaitu tanggal 30 Juni 2009 atau jika
ibu mengalami demam atau kapsul mencuat keluar
- Berikan terapi antibiotik dan analgesik
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny”S” umur 35 tahun dengan akseptor baru KB
implant. Selama 1×24 jam dan membandingkan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus tidak
ditemukan adanya kesenjangan.
Pengumpulan data yang telah dilakukan dalam mengkaji data dari pasien tidak mengalami
kesulitan. Data subyektif dan obyektif semua dapat dikaji sesuai dengan konsep asuhan
kebidanan. Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan.
Diagnosa dan masalah ditentukan berdasarkan data subyektif dan obyektif yang diperoleh saat
pengkajian data. Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan
kasus.
Pada tahap perencanaan semua intervensi pada tinjauan teori dapat dilakukan pada tinjauan kasus
tanpa ada hambatan. Sehingga dalam hal ini tidak terjadi kesenjangan, karena sudah terjadi
interaksi saling percaya sehingga terjalin kerjasama yang baik antara nakes, klien dan keluarga.
Pelaksanaan intervensi terhadap klien dapat dilakukan semua pada tinjauan teori dan tinjauan
kasus. Dan didukung juga dengan adanya sarana dan prasarana ynag tersedia dan memungkinkan
untuk melakukan asuhan kebidanan sesuai intervensi.
Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu yang melakukan pemasangan KB impalant, tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Jadi tidak ada hal-hal
yang perlu dikhawatirkan

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada Ny”S” usia 35 tahun dengan
akseptor baru KB implant. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan asuhan kebidanan
dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengkaji data, dignosa, dan masalah yang dialami
klien, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari pengkajian tersebut, tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus, sehingga
tidak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan, karena ibu dan janin baik-baik saja. Tidak ditemukan
kelainan atau penyulit pada keduanya serta tidak ada komplikasi.
5.2 SARAN

1. Sebagai institusi sebaiknya menyediakan buku-buku yang lebih banyak tentang KB


implant
2. Pada lahan praktek lebih ditingkatkan mutu pelayanannya dan semua tindakan yang
dilakukan didokumentasikan.
3. Para mahasiswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik antara petugas kesehatan,
pasien sehingga terjalin kepercayaan dalam melakuakan tindakan.
4. Sebagai pasien, hendaknya lebih terbuka lagi dalam memberikan informasi dan
mengungkapkan keluhan yang dirasakan.

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, hanafi.2004.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta:Muliasari


Mansjoer,arif.2001.Kapitaselekta kedokteran.Jakarta:Media AesculapiusnFKUI
Prawirihardjo,sarwono.2003.Buku Panduan Praktis Pelayanan
kontrasepsi.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo Sarwono

Anda mungkin juga menyukai