E-mail: mdipow@gmail.com
ABSTRACT
This practicum is titled Load Characteristics in AC Circuits. The purpose of this practicum
is to study the characteristics of voltage and current in alternating current systems and to
see the phase differences in capacitive, inductive and resistive loads. In this experiment
waves will be seen on the resistor, capacitor, and inductor in the circuit using an
oscilloscope
Keywords: Alternating Current, phase difference, resistive load, capacitive, and inductif.
ABSTRAK
Praktikum ini berjudul Karakteristik Beban pada Rangkaian AC. Tujuan dilaksanakannya
praktikum ini yaitu untuk Mempelajari karakteristik tegangan dan arus pada sistem arus
bolak – balik serta untuk melihat perbedaan fasa pada beban kapasitif, induktif dan resistif.
Pada percobaan ini nantinya akan dilihat gelombang pada resistor, kapasitor, dan induktor
dalam rangkaian menggunakan osiloskop
Kata kunci: Arus Bolak-Balik, beda fasa, beban resistif, kapasitif, dan induktif.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1. Apa itu arus bolak-balik?
2. Bagaimana perbedaan fasa pada beban resistif, kapasitif, dan induktif?
1.2. Tujuan
1. Mempelajari karakteristik tegangan dan arus pada sistem arus bolak –
balik
2. Melihat perbedaan fasa pada beban kapasitif, induktif dan resistif.
2. METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
2.1. Teori Singkat
A. Karakteristik Beban AC
Dalam sistem listrik arus bolak-balik, jenis beban dapat
diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :
digunakan rumus :
Dengan :
XL = reaktansi induktif
F = frekuensi (Hz)
L = induktansi (Henry)
3. Beban Kapasitif (C)
Beban kapasitif (C) yaitu beban yang memiliki kemampuan
kapasitansi atau kemampuan untuk menyimpan energi yang
berasal dari pengisian elektrik (electrical discharge) pada suatu
sirkuit. Komponen ini dapat menyebabkan arus leading terhadap
tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif dan mengeluarkan
daya reaktif. Persamaan daya aktif untuk beban induktif adalah
sebagai berikut :
P = VI cos φ
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V= tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)
φ = sudut antara arus dan tegangan
Gambar 5 Rangkaian Kapasitif Gelombang AC
XL = reaktansi kapasitif
f = frekuensi
C = kapasitansi (Farad)
Gambar 6.4
Gambar 6.5
Gambar 6.6
a. Buat rangkaian seperti gambar 6.4
b. Atur tegangan sumber VS sampai bernilai 2 Volt rms
c. Tampilkan bentuk gelombang tegangan VS pada kanal 1 dengan
menghubungkan oscilloscope pada titik A - C
d. Tampilkan bentuk gelombang arus pada kanal 2, dengan cara
menghubungkan probe pada titik A - B, kemudian bentuk gelombang
tegangan Vr dengan menghubungkan probe pada titik B - C
e. Catat penunjukan Amperemeter dan Voltmeter, serta gambar bentuk - bentuk
gelombang pada point c dan d di atas
f. Ulangi point a sampai dengan e dengan rangkaian 6.5 dan 6.6 (tentukan
sendiri nilai komponen yang digunakan sebagai beban)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
Karakteristik Arus dan Tegangan Arus Bolak Balik Pada Komponen R, L
dan C
Gambar 6.4
V (Volt) R (Ω) L (mH) I (mA)
Beda Fasa
VS – VR VS – VL
0 14,4
Gambar 6.5
V (Volt) R (Ω) C (µF) I (mA)
4 100 10 18,58
Beda Fasa
VS – VR VS – VC
0 57,6
Gambar 6.6
V (Volt) R (Ω) L (mH) C (µF) I (mA)
VS – VR VS – VL VS – VC
0 14,4 57,6
3.2. Pembahasan
Karakteristik Arus dan Tegangan Arus Bolak Balik Pada Komponen
R, L dan C
Pada percobaan ini dapat dilihat gelombang dari masing-masing rangkaian. Pada
saat melihat gelombang pada resistor, dapat dilihat bahwa arus dan tegangannya
sefasa. Pada saat melihat gelombang pada induktor, dapat dilihat bahwa
gelombang arusnya tertinggal oleh tegangan. Dan pada saat melihat gelombang
kapasitor, dapat dilihat bahwa arusnya mendahului tegangan. Dari percobaan ini
jga dapat dihitung beda fasanya. Pada VS-VR beda fasanya 0 karena sefasa. Pada
VS-VL beda fasanya yaitu 14,4, dan pada VS-VC beda fasanya yaitu 57,6.
Pada induktor sendiri terjadi kondisi lagging yaitu kondisi fasa saat arus
tertinggal oleh tegangan dan pada konduktor terjadi kondisi leading yaitu kondisi
fasa saat arus mendahului tegangan. Pada gambar 6.4 merupakan beban resistif
dimana beban resistif berarti mengkonsumsi daya aktif dan tidak menyebabkan
perubahan nilai factor daya, sehingga factor daya tetap. Kemudian untuk gambar
6.5 merupakan beban kapasitif dimana bebang kapasitif menyerap daya aktif dan
mengeluarkan daya reaktif. Untuk gambar 6.6 merupakan beban induktif dimana
beban induktif menyerap daya aktif dan daya reaktif.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Ada 3 macam rangkaian beban listrik, yaitu beban resistif murni ( R ) , beban
induktif ( L ), dan beban kapasitif ( C ).
2. Pada resistif murni fase arus sama dengan fase tagangan. Pada beban induktif fasa
arus tertinggal terhadap tegangan. Pada beban kapasitif fasa arus mendahului
tegangan.
4.2. Saran
Lebih hati hati pada saat percobaan agar mengurangi kesalahan pada saat
melakukan praktikum.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih kami ucapkan kepada asisten yang telah membantu kami dalam proses
pengambilan data pada saat praktikum sehingga kami dapat menyelesaikan jurnal pada
modul 6 Rangkaian Listrik ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://bocahnakula.blogspot.com/2017/11/hukum-kelistrikan-arus-bolak-balik.html
https://saranabelajar.wordpress.com/2010/02/18/karakteristik-beban-pada-sistem-arus-
listrik-bolak-balik-ac/