Oleh
Saulina Salsabila
NIM : 11180340000175
Fakultas Ushuluddin
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa, masih terdapat banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Yudaisme ini dapat memberikan
Penulis
Gerakan Zionisme dan Perannya
Dalam agama Yahudi secara tidak langsung berakar dari masa pencerahan yaitu gerakan
pemikiran yang timbul pada abad XVIII di belahan Eropa. Gerakan ini sangat menganggukan
pikiran, bersifat liberal, kemanusiaan, dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan banyak
penemuan-penemuan ilmiah. Inilah sebuah gerakan yang mereka menyebutnya dengan gerakan
Zionisme atau gerakan modern dalam agama Yahudi. Istilah Zionisme berasal dari akar kata
Zion atau sion yang pada awal sejarah Yahudi merupakan sinonim dari perkataan Yerussalem.
Zion berasal dari bahasa Inggris, dalam bahasa latin artinya Sion, dan bahasa ibraaninya adalah
Tsyon. Arti dari istilah ini adalah bukit yaitu bukit suci Jerusalem.
Zion juga ditunjukkan bagi kota Jerussalem sebagai kota yang tidak kentara, kota Allah
tempat tinggal Yahweh. Zion menurut para serjana merupakan sebuah nama bukit yang
diceritakan dalam perjanjian lama.
Zionisme adalah sebuah gerakan dan ideologi yang terkait dengan sejarah orang-orang
Yahudi di Negara pembuangan untuk kembali ke negeri nenek moyang mereka, Palestina.
Sebelumnya , istilah Zionisme pernah digunakan untuk menyebutkan komunitas bangsa Yahudi
penganut Yudaisme yang mengharapkan datangnya seorang juru selamat, yang akan membawa
mereka kepada kerajaan Tuhan yang akan dipusatkan ditempat terjadinya kisah-kisah yang
dialami oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.1
‘Zionisme’ berasal dari kata Ibrani “zion” yang artinya batu-karang. Maksudnya merujuk
kepada batu bangunan Haykal Sulaiman yang didirikan di atas sebuah bukit karang bernama
“Zion”, terletak di sebelah barat-daya Al-Quds (Jerusalem).) Bukit Zion ini menempati
kedudukan penting dalam agama Yahudi , karna menurut Taurat, “Al-Masih yang dijanjikan
akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah yang dijanjikan’. Dan Al-Masih akan
memerintah dari atas puncak bukit Zion”. Zion di kemudian hari diidentikan dengan kota suci
Jerusalem itu sendiri.
1
Ismail, Sejarah Agama-agama (Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR , 2017)hlm 216
‘Zionisme’ kini tidak lagi hanya memiliki makna keagamaan, tetapi beralih kepada
makna politik, yaitu “suatu gerakan pulangnya ‘diaspora’ (terbuangnya) kaum Yahudi yang
tersebar di seluruh dunia untuk kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan Palestina sebagai
tanah-air bangsa Yahudi, dengan Jerusalem sebagai ibukota negaranya”.
Gerakan Zionisme adalah suatu gerakan berdasarkan prinsip ‘rasisme’. Rasisme adalah suatu
paham yang mempercayai bahwa suatu ras tertentu lebih unggul daripada ras-ras yang lain.
Gagasan tentang gerakan Zionisme, yaitu suatu gerakan politik untuk mendirikan sebuah Negara
Yahudi di Palestina, dan secara diam-diam ditunjukkan untuk menghancurkan dan menguasai
Negara-negara non-Yahudi di seluruh dunia.
Pada tahaun 1840 kelompok Yahudi berhasil menggaet seorang tokoh genius yang
berlatar belakang militer militer untuk bergabung ke dalam persengkolan internasional, yaitu
seorang jenderal berkebangsaan Amerika, Albert Pyke.
2
Maulani,Z.A, Zionisme Gerakan Menaklukan Dunia (Jakarta : Daseta, 2002 ) hlm 7
DAFTAR PUSTAKA