Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH FISIKA

HIDROSTATIKA DAN HIDRODINAMIKA


DI BUAT OLEH :
NAMA : HAFID ASARI
NIM : 1914221034
KELAS : SIPIL SORE 2019 1
HIDROSTATIKA

Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam
keadaan diam, dan merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada
penerapan matematika pada subyek tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam
keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan
ilmu mengenai fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida.
Tekanan statik di dalam fluida
Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan
normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan
tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah. Karakteristik ini
membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah
gaya diberlakukan pada fluida dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga
ujung pipa. Jika terdapat gaya lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang
ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan.
Tekanan hidrostatik
Sevolume kecil fluida pada kedalaman tertentu dalam sebuah bejana akan memberikan tekanan ke
atas untuk mengimbangi berat fluida yang ada di atasnya. Untuk suatu volume yang sangat kecil,
tegangan adalah sama di segala arah, dan berat fluida yang ada di atas volume sangat kecil tersebut
ekuivalen dengan tekanan yang dirumuskan sebagai berikut :
dengan (dalam satuan SI),
P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal);
ρ adalah kerapatan fluida (dalam kilogram per meter kubik);
g adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik kuadrat); 2
h adalah tinggi kolom fluida (dalam meter).
Gaya Apung (Prinsip Archimedes)
Sebuah benda padat yang terbenam dalam fluida akan mengalami gaya apung yang besarnya sama
dengan berat fluida yang dipindahkan. Hal ini disebabkan oleh tekanan hidrostatik fluida. Sebagai
contoh, sebuah kapal kontainer dapat mengapung sebab gaya beratnya diimbangi oleh gaya apung
dari air yang dipindahkan. Makin banyak kargo yang dimuat, posisi kapal makin rendah di dalam air,
sehingga makin banyak air yang "dipindahkan", dan semakin besar pula gaya apung yang bekerja.
Prinsip apungan ini ditemukan oleh Archimedes.Berat jenis sebuah benda adalah berat benda itu di
udara dibagi dengan berat air yang volumenya sama
Dinamika fluida adalah subdisiplin dari mekanika fluida yang mempelajari fluida bergerak. Fluida
terutama cairan dan gas. Penyelsaian dari masalah dinamika fluida biasanya melibatkan perhitungan
banyak properti dari fluida, seperti kecepatan, tekanan, kepadatan, dan suhu, sebagai fungsi ruang
dan waktu. Disiplini ini memiliki beberapa subdisiplin termasuk aerodinamika (penelitian gas) dan
hidrodinamika (penelitian cairan). Dinamika fluida memliki aplikasi yang luas. Contohnya, ia
digunakan dalam menghitung gaya dan moment pada pesawat, mass flow rate dari petroleum dalam
jalur pipa, dan perkiraan pola cuaca, dan bahkan teknik lalu lintas, di mana lalu lintas diperlakukan
sebagai fluid yang berkelanjutan. Dinamika fluida menawarkan struktur matematika yang
membawahi disiplin praktis tersebut yang juga seringkali memerlukan hukum empirik dan semi-
empirik, diturunkan dari pengukuran arus, untuk menyelesaikan masalah praktikal.
Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari fluida (yang dapat
berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida statik dan fluida dinamik. Fluida
statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara fluida dinamis mempelajari fluida yang
bergerak. Tekanan hidrostatis ( Ph) adalah tekanan yang dilakukan zat cair pada bidang dasar
tempatnya. 3
PARADOKS HIDROSTATIS Gaya yang bekerja pada dasar sebuah bejana tidak tergantung pada
bentuk bejana dan jumlah zat cair dalam bejana, tetapi tergantung pada luas dasar bejana ( A ), tinggi
( h ) dan massa jenis zat cair ( p ) dalam bejana.
Ph = g h Pt = Po + Ph F = P h A = g V
p = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi Pt = tekanan total
Po = tekanan udara luar
Ketika botol yang memiliki empat lubang diberi air hingga penuh,pancaran air yang mendarat di atas
tanah dari pinggiran botol memiliki jarak pancaran yang sama pada keempat lubang tersebut.Dapat
kita simpulkan bahwa semua titik yang terletak pada bidang datar yang sama di dalam zat cair yang
sejenis memiliki tekanan (mutlak) yang sama.Pernyataan inilah yang kita sebut sebagai hukum pokok
hidrostatika. Evangelista Toricelli merupakan seorang fisikawan Italia yang menemukan
Barometer,yang terdiri dari sebuah tabung panjang yang tertutup pada salah satu ujungnya dan diisi
dengan raksa.Ujung terbuka tabung dicelupkan kedalam suatu wadah yang juga berisi raksa.Ujung
tertutup tabung mendekati vakum,sehingga tekanannya dapat dianggap nol.Titik B ditekan oleh
tekanan udara luar P0 dan titik A ditekan oleh raksa setinggi h.Titik B dan A berada pada bidang
mendatar dalam zat cair sejenis,yang menurut hukum pokok hidrostatika haruslah 4
PB=PA P0 = ρgh
Dengan ρ adalah massa jenis raksa dan h adalah tinggi kolom raksa.
Hukum Utama Hidrostatika
Apabila suatu wadah dilubangi di dua sisi yang berbeda dengan ketinggian yang sama dari dasar
wadah, maka air akan memancar dari ke kedua lubang tersebut dengan jarak yang sama. Hal ini
menunjukkan bahwa pada kedalaman yang sama tekanan air sama besar.
Disamping itu kita juga sudah mengetaahui bahwa tekanan hidrostatis di dalam suatu zat cair pada ke
dalaman yang sama memiliki nilai yang sama.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam fluida statik terdapat sebuah hukum yang menyatakan tekanan
hidrostatis pada titik – titik di dalam zat cair yang disebut dengan Hukum Utama Hidrostatis.
Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa :
Tekanan hidrostatis suatu zat cair hanya bergatung pada tinggi kolom zat cair (h), massa jenis zat cair
(r) dan percepatan grafitasi (g), tidak bergantung pada bentuk dan ukuran bejana, perhatikan gambar
berikut :
Gambar : tiga buah bejana berbeda bentuk berisi zat cair yang sama dengan ketinggian yang sama
memiliki tekanan hidrostatis yang sama besar pada tiap bejana. 5
Kelima bejana di atas di isi dengan air yang sama dengan ketinggian yang sama. Tekanan hidrostatis
pada tiap dasar bejana sama besar, sedangkan berat zat cair pada tiap bejana berbeda.Sebuah tabung
berbentuk U berisi minyak dan dan air seperti tampak pada gambar di bawah.
Titik A dan titik B berada pada satu bidang datar dan dalam satu jenis zat cair. Berdasarkan hukum
utama hidrostatis maka kedua titik tersebut memiliki tekanan yang sama, sehingga
Setiap bagian di dalam fluida statis akan mendapat tekanan zar cair yang disebabkan adanya gaya
hidrostatis disebut Tekanan Hidrostatis “Ph”. Contoh nyatanya ketika sebuah bola yang di
masukkan ke dalam air, ketika kita lepaskan akan mendapat gaya ke atas.
Besarnya tekanan hidrostatis tidak bergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair dalam bejana,
tetapi tergantung pada massa jenis zat cair, percepatan gravitasi bumi dan kedalamannya. Secara
matematis tekanan hidrostatis disuatu titik (misal didasar balok) diturunkan dari konsep tekanan.
ingat! w = m.g = ρ V g = ρA h g
maka,
Ket : Ph = Tekanan Hidrostatis (N/m2) ; h =kedalaman/tinggi diukur dari permukaan fluida (m) ; g =
percepatan gravitasi (m/s2)
Jika tekanan udara luar (Patm) mempengaruhi tekanan hidrostatis maka tekanan total pada suatu titik
adalah
berdasarkan rumus diatas tekanan hidrostatis di suatu titik dalam fluida diam tergantung pada
kedalaman titik tersebut, bukan pada bentuk wadahnya oleh karena itu semua titik akan memiliki
tekanan hidrostatis yang sama. Fenomena ini disebut sebagai Hukum Utama Hidrostatis. 6
KESIMPULAN
hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan
sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan matematika pada
subyek tersebut.

fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya.
Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang sama
ke segala arah.

Tekanan=P , dengan rumus P = ρgh


Menurut prinsip Archimedes,berat air yang sama volumenya sama dengan gaya apung pada benda
ketika tenggelam.Karena itu sama dengan hilangnya berat benda bila ia ditimbang ketika tenggelam
di air.

Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa :


Tekanan hidrostatis suatu zat cair hanya bergatung pada tinggi kolom zat cair (h), massa jenis zat cair
(r) dan percepatan grafitasi (g), tidak bergantung pada bentuk dan ukuran bejana,
Setiap bagian di dalam fluida statis akan mendapat tekanan zar cair yang disebabkan adanya gaya
hidrostatis disebut Tekanan Hidrostatis “Ph”.
Besarnya tekanan hidrostatis tidak bergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair dalam
bejana, tetapi tergantung pada massa jenis zat cair, percepatan gravitasi bumi dan kedalamannya.

Suatu titik dalam fluida diam tergantung pada kedalaman titik tersebut, bukan pada bentuk wadahnya
oleh karena itu semua titik akan memiliki tekanan hidrostatis yang sama. Fenomena ini disebut
sebagai Hukum Utama Hidrostatis. 7
HIDRODINAMIKA

PENGERTIAN HIDRODINAMIKA
Hidrodinamika terdiri dari kata hidros = air dan dinamica = gerakan, berarti pengertian
hidrodinamika dalam arti sempit adalah gerakan/pergerakan air. Ada pendapat dari seorang insinyur
bernama Alizar (2013) yang menyatakan bahwa hidrostatiska adalah ilmu perihal zat alir atau fluida
yang diam tidak bergerak dan hidrodinamika adalah perihal zat alir yang bergerak. Hidrodinamika
yang khusus mengenai aliran gas dan udara, disebut Aerodinamika. Studi hidrodinamika merupakan
bagian ilmu mekanika fluida yang berhubugan dengan cairan yang bergerak dan tenaga yang
menggerakkannya (Nurhanjati, 2011). Menurut Stewart, 2006 dalam Darmiati, 2013 bahwa definisi
dari hidrodinamika itu sendiri adalah studi ilmiah tentang gerak fluida, khususnya zat cair
incompressible yang dipengaruhi oleh gaya internal dan eksternal. Dalam hidrodinamika laut gaya-
gaya yang terpenting adalah gaya gravitasi, gaya gesekan, dan gaya.
Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid atau lebih
dikhususkan pada gerak air. Skala atau lingkup analisis ilmu ini adalah pada gerak partikelir air atau
dapat disebut dalam skala makroskopik. Skala makroskopik disini memiliki maksud air tersusun dari
partikel-partikel fluida. Karena berhubungan dengan perlakuan fisis dari persamaan-persamaan dasar
fluida kontinyu berbasis hukum-hukum newton. Jadi,
objek yang dijadikan bahan analisa merupakan fluida newton. Studi Hidrodinamika dibagi menjadi
dua, yaitu: 1.) perumusan dari persamaan diferensial untuk menentukan kecepatan fluida; dan 2.)
aneka metode matematika yang digunakan untuk dasar-dasar persamaan diferensial.
Hidrodinamika adalah cabang dari mekanika fluida. Dalam oseanografi, mekanika fluida digunakan
berdasarkan mekanika Newton yang dimodifikasi dengan memperhitungkan turbelensi (Stewart,
2006 dalam Darmiati, 2013). Hidrodinamika memiliki dua persamaan dasar, yaitu persamaan
kontinuitas dan persamaan momentum. Persamaan dasar hidrodinamika yang biasa digunakan pada
model hidrodinamika adalah persamaan kekekalan massa dan momentum yang diintegrasikan
terhadap kedalaman. 8
Hidrodinamika juga dapat didefinisikan sebagai penelitian mengenai zat cair yang mengalir meliputi
tekanan, kecepatan aliran, lapisan-lapisan zat yang melakukan gesekan. Bernoulli telah berhasil
merumuskan rumus dengan persyaratan-persyaratan atau pendekatan khusus yaitu:
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viskos)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan, arah maupun besarnya
(selalu konstan)
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan (incompresible) melalui sebuah pembuluh dan mengalir sejumlah
cairan yang sama besarnya (continuitas).
KONSEP HIDRODINAMIKA
Hidrodinamika bisa ditinjau sebagai matematika terapan karena ia berhubungan dengan perlakuan
matematika dari persamaan-persamaan dasar untuk fluida kontinum yang diperoleh dari dasar-dasar
hukum newton. Anonim (2001) menambahkan pendapat mengenai hidrodinamika bahwa
hidrodinamika mempelajari cairan dalam keadaan bergerak atau mengalir dalam dimensi waktu (t)
dan tiga dimensi tempat (x,y,z). Hidrodinamika juga merupakan dasar dari hidrolika dan oseanografi.
Pentingnya hidrodinamika adalah sebagai berikut :
1. Di dalam hidrodinamika dibahas persamaan- persamaan pengatur gerakan fluida
2. Untuk mengerti gerakan fluida
3. Untuk memprediksi dari pola-pola pergerakan fluida
4. Menjadi dasar dari pemahaman fluida
5. Mengerti dan memahami mengapa suatu arus, gelombang, dan lainnya terbentuk (memahami
fenomena alam)
Menurut Hutahaean (2012), konsep dasar hidrodinamika mempelajari pergerakan fluida bedasarkan
pergerakan partikel-partikel pembentuk fluidanya yang mengacu pada konsep kontinui atau
Continuum Concept. Sebab perilaku fluida merupakan gambaran dari partikel-partikel fluida yang
berinteraksi dan berubah secara kontinu. Pada konsep dasar hidrodinamika, partikel fluida disebut
materi titik. Partikel fluida diasumsikan homogen dan kontinui dalam ruang yang 9
lebih besar, sehingga hukum-hukum mekanika fluida dan hidrodinamika dibentuk dari
menjumlahkan gerak dari partikel-partikel pembentuknya dalam suatu area atau volume. Konsep
utama yang berlaku di hidrodinamika adalah konsep kontinum.yaitu konsep yang menyatakan bahwa
seluruh partikel fluida berubah secara kontinu terhadap ruang. Artinya, densitas fluida yang
merupakan bagian dari partikel fluida adalah fungsi dari dimensi ke segala arah dan fungsi terhadap
waktu.
Kajian hidrodinamika adalah fluida Newtonian, alasannya adalah fluida Newtonian merupakan fluida
yang dapat berubah atau berdeformasi jika terkena gaya geser sekecil apapun, sehingga digunakan
sebagai acuan konsep-konsep hidrodinamika. Konsep fisis dari hidrodinamika adalah fokus dari ilmu
hidrodinamika untuk mengerti fenomena fisis melalui formulasi matematis. Hidrodinamika sangat
berkaitan dengan fluida Newtonian, yaitu :
· Hukum I Newton : setiap benda akan tetapdalam keadaan diam ataupun bergerak selama tidak ada
gaya luaryang bekerja padanya.
· Hukum II Newton : laju perubahan momentum sebanding dengan gaya yang bekerja padanya.
Konsep Dasar
Ø Energi :
Hukum 1 Termodinamika
· E1-E2 = Q – w
· Aliran adiabatik (Panas yang masuk = Panas yang keluar)
Ø Momentum
· Menyatakan hubungan gaya (F), Volume (V), densitas (ρ), dan gaya inersia. F=d(ρV/dt)
Hukum Utama Hidrostatika
Apabila suatu wadah dilubangi di dua sisi yang berbeda dengan ketinggian yang sama dari dasar
wadah, maka air akan memancar dari ke kedua lubang tersebut dengan jarak yang sama. Hal ini
menunjukkan bahwa pada kedalaman yang sama tekanan air sama besar. Disamping itu kita juga
sudah mengetahui bahwa tekanan hidrostatis di dalam suatu zat cair pada ke dalaman yang sama
memiliki nilai yang 10
sama. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam fluida statik terdapat sebuah hukum yang menyatakan
tekanan hidrostatis pada titik – titik di dalam zat cair yang disebut dengan Hukum Utama Hidrostatis.
Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa :
Besarnya tekanan
hidrostatis tidak
bergantung pada bentuk
bejana dan jumlah zat
cair dalam bejana, tetapi
tergantung pada massa
jenis zat cair, percepatan
gravitasi bumi dan
kedalamannya. Secara
matematis tekanan
hidrostatis disuatu titik
(misal didasar balok)
diturunkan dari konsep
tekanan. w = m.g = ρ V
g=ρAhg

Anda mungkin juga menyukai