Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan
makanan atau nutrisi dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan
kekurangan gizi amat bervariasi dan masih merupakan masalah yang serius.
Walaupun demikian, secara klinis digunakan istilah malnutrisi energi dan protein
(MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis MEP yang tepat harus dilakukan
dengan pengukuran antropometri yang lengkap (tinggi badan, berat badan,
lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit), dibantu dengan pemeriksaan
laboratorium.
Malnutrisi merupakan masalah yang menjadi perhatian internasional serta
memiliki berbagai sebab yang saling berkaitan. Penyebab malnutrisi menurut
kerangka konseptual UNICEF dapat dibedakan menjadi penyebab langsung
(immediate cause), penyebab tidak langsung (underlying cause) dan penyebab
dasar (basic cause).
Program Lembaga Pangan Dunia (WFP) dalam penelitannya pada awal
tahun 2008 menyebutkan jumlah penderita gizi buruk dan rawan pangan di
Indonesia mencapai angka 13 juta. Meski data pemerintah yang disampaikan
oleh Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari secara resmi menyebutkan penderita
gizi buruk hingga tahun 2007 mencapai angka 4,1 juta, atau naik tiga kali lipat
dibanding jumlah penderita yang sama di tahun 2005 yakni 1,67 juta jiwa.
Nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal,
faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan

1
atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Nutrisi sangat penting
bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk
hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari
selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit
dikemudian hari
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya
yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris,
saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usu halus bagian distal. Sedangkan
organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas. Nutrisi sangat
bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi
dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh
karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu nutrisi?
2. Apa saja jenis-jenis nutrisi itu?
3. Bagaimana Angka Kecukupan Nutrisi yang dibutuhkan setiap orang?
4. Bagaimana masalah umum yang berkaitan dengan gangguan pemenuhan
Nutrisi?
5. Apa saja Faktor yang mempengaruhi kebutuhan Nutrisi?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis nutrisi.
3. Untuk mengetahui Angka Kecukupan Nutrisi yang dibutuhkan setiap
orang?
4. Untuk mengetahui masalah umum yang berkaitan dengan gangguan
pemenuhan Nutrisi?
5. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi kebutuhan Nutrisi?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi
merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari
parenteral karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien
oleh tubuh lebih efisien.
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001). Nutrisi merupakan salah satu
kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi menurut beberapa
ahli adalah sebagai berikut:
a. Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).
b. Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan
(Wikipedia, 2008).
c. Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita
makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut
(Uri, 2008).

4
B. Jenis-jenis Nutrisi

Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi,


membantu “membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh
kita, dan memperbaiki jaringan. Berbagai jenis nutrisi ialah Protein,
Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral dan Air.

1. Protein

Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit. Bahkan dalam
setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein . Protein mempunyai banya fungsi,
antara lain adalah membantu memecah nutrisi untuk menjadi energi, sebagai
struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan racun.

Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino. Tubuh
kita dapat memproduksi beberapa asam amino. Protein yang kita peroleh dari
daging dan produk hewani lainnya mengandung semua asam amino yang kita
butuhkan. Protein dari daging dan produk hewani yang lain juga disebut sebagai
protein lengkap. Berbeda dengan dengan protein Nabati yang tidak mengandung
semua asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam amino yang kita
butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa makanan nabati agar kita
memperoleh asam amino yang lengkap yang kita butuhkan.

Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara lain meliputi,
Ikan, kerang, Daging unggas, Daging merah (sapi, babi, domba), Telur, Kacang-
kacangan, Selai kacang, Biji bijian Produk dari kedelai (tahu, tempe, burger
vegetarian), Susu dan produk terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt).

5
2. Karbohidrat

Makanan yang kita makan mengandung berbagai jenis karbohidrat. Dari jenis
jenis karbohidrat ada yang lebih baik untuk kesehatan kita dibanding jenis
karbohidrat yang lainnya. Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:

a. Gula.

Gula secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan susu.
Makanan seperti kue dan biskuit memiliki pemanis buatan atau juga disebut
dengan gula tambahan. Gula yang kita dapatkan secata alami maupun yang
didapat dari gula tambahan Semuanya dapat diubah menjadi glukosa, atau
zat gula darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan menjadikan energi.

b. Zat tepung

Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat tepung dapat
ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis, kacang polong,
dan jagung. Ia juga ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-bijian.

c. Serat

Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh
kita. Serat melewati tubuh kita tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun tubuh
kita tidak mendapatkan energi dari serat, kita masih perlu
mengkonsumsi serat untuk tetap sehat. Serat membantu menyingkirkan
lemak berlebih dalam usus, yang membantu mencegah penyakit jantung. Serat
juga membantu mendorong makanan melalui usus, yang membantu mencegah
sembelit.

6
3. Lemak

Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan Lemak. Lemak
memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari
makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang
baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal ( monounsaturated ) dan
lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh
kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit jantung. Beberapa makanan
yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain adalah, Minyak zaitun,
Minyak kacang, Minyak canola, dan Alpukat. Dan beberapa makanan yang
memiliki kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara lain adalah minyak
jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.
Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh dan
trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan
penumpukan zat lemak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah yang
kaya oksigen ke jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke
dengan menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam arteri yang
menjadi saluran aliran darah ke otak kita. Sebuah penelitian juga menunjukkan
bahwa dengan mengkonsumsi banyak lemak trans dapat meningkatkan risiko
kanker payudara.
Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain Daging
merah (sapi, babi, domba), Daging unggas, Mentega, Susu, Minyak kelapa,
Minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada beberapa
makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan dan kentang goreng.

7
4. Vitamin
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh
kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13 vitamin yang dibutuhkan tubuh
kita . Masing masing vitamin memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah beberapa
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Vitamin A. Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa
infeksi, serta membantu menjaga kulit kita agar tetap sehat. Vitamin A dapat kita
temukan pada makanan seperti brokoli, bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur,
susu, krim, dan keju.
Vitamin B1. Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna
karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita temukan
pada makanan seperti hati, kacang, sereal, roti, dan susu.
Vitamin B2. Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk
memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati, telur, keju,
susu, makanan hijau , kacang polong, dan gandum.
Vitamin B3. Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam
menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin B3 juga baik
dalam menjaga sistem sarafdan kulit kita. Vitamin B3 dapat kita temukan dalam
makanan antara lain Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas.
Vitamin B5. Vitamin b5 membantu dalam proses penggunaan karbohidrat
dan lemak dan membantu dalam produksi sel darah merah. Vitamin ini dapat kita
temukan dalam daging sapi, ayam, lobster, susu, telur, kacang, kacang polong,
brokoli, ragi, dan biji-bijian.
Vitamin B6. Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam
menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam proses transportasi oksigen
serta sangat baik untuk kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung dalam Hati,
biji-bijian, kuning telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.

8
Vitamin B 9 (asam folat). Vitamin b9 membantu dalam produksi sel baru
dan memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan hijau, hati, ragi,
kacang, kacang polong, jeruk, sereal dan gandum mengandung vitamin jenis ini.
Vitamin B12. Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah merah
dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat kita temukan pada
Susu, telur, hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.
Vitamin C. Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang, kulit
dan pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin C antara lain
jeruk, tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis
Vitamin D. Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang. Untuk
memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur atau terkena sinar matahari
selama 5- 30 menit minimal 2 kali dalam seminggu. Selain itu kita juga bisa
mengkonsumsi makanan antara lain seperti Hati dan Susu.
Vitamin E. Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan,
memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki jaringan tubuh. Makanan
yang mengandung Vitamin E antara lain kuning telur, hati sapi, ikan, susu,
brokoli, dan bayam.
Vitamin H (Biotin). Vitamin H dapat membantu tubuh dalam menggunakan
karbohidrat dan lemak serta membantu dalam pertumbuhan sel. Kita dapat
menemukan Vitamin H dalam Hati, kuning telur, tepung kedelai, sereal, ragi,
kacang polong, buncis, kacang, tomat, dan susu.

Vitamin K. Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan


pembentukan tulang. bayam, kubis, keju, bayam, brokoli, kubis, dan tomat.
Selain itu, tubuh kita juga memproduksi vitamin K.

9
5. Mineral

Sama halnya dengan vitamin, mineral adalah zat yang ditemukan dalam
makanan yang dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada
dua jenis mineral: macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah
mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar, yaitu kalsium,
fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Sedangkan jejak mineral terdiri
dari besi, tembaga, yodium, seng, fluorida, dan selenium.

6. Kalsium.

Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta membantu


menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium terkandung dalam ikan Salmon,
sarden, susu, keju, yoghurt, kubis Cina, kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan
jeruk.

7. Khlorida.

Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita.


Klorida terkandung dalam Garam, rumput laut, gandum, tomat, selada, seledri,
buah zaitun, sarden, daging sapi, dan keju.

8. Tembaga.

Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga untuk


membentuk tulang dan sel darah merah. Tembaga dapat ditemukan
dalam kerang (terutama tiram), coklat, jamur, kacang, dan gandum.

10
9. Fluoride.

Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan dan teh
merupakan makanan yang mengandung flouride.

10. Yodium.

Youdium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid. Tiroid


terkandung dalam Seafood, dan garam beryodium.

11. Zat Besi.

Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke seluruh
jaringan tubuh serta membantu menjalankan fungsi otot. Untuk memenuhi
kebutuhan zat besi kita dapat mengkonsumsi Daging merah, unggas, ikan, hati,
tepung kedelai, telur, kacang-kacangan, kacang polong, bayam, lobak hijau,
kerang, dan sereal.

12. Magnesium.

Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi serta untuk


memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Magnesium terkandung dalam
beberapa makanan ysitu kacang-kacangan, seafood, susu, keju, dan yogurt.

13. Fosfor.

Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi untuk membentuk


tulang dan gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Fosfor dapat kita temukan pada makan antara lain Susu, yoghurt, keju, daging
merah, unggas, ikan, telur, kacang-kacangan, dan kacang polong.

11
14. Kalium

Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita


serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Kalium
terkandung dalam Susu, pisang, tomat, jeruk, melon, kentang, ubi jalar, plum,
kismis, bayam, lobak, kangkung, dan kacang polong.

15. Selenium

Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta membantu fungsi


kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging merah, biji-bijian, telur, ayam,
hati, bawang putih, dan ragi bisa kita konsumsi untuk memeneuhi kebutuhan
akan Selenium.

16. Sodium

Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi menjaga


keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta berfungsi memeliahara
syaraf dan otot agar tetap normal. Makanan yang mengandung Sodium antara
lain adalah Garam, susu, keju, bit, seledri, daging sapi, daging babi, sarden, dan
buah zaitun hijau.

17. Seng (Zinc)

Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu dalam


penyembuhan luka. Selain itu Seng juga berfungsi membantu tubuh kita untuk
melawan penyakit. Seng dapat kita temukan dalam beberapa makanan antara
lain Hati, telur, makanan laut, daging merah, tiram, telur, kacang-
kacangan, biji-bijian, sereal, gandum, dan biji labu.

12
18. Air

Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari 60 persen
tubuh kita terdiri dari air.Beberapa fungsi

a. Membasahi jaringan, seperti di sekitar mulut, mata, dan hidung


b. Mengatur suhu tubuh anda
c. Sebagai Bantalan sendi kita
d. Membantu tubuh kita mendapatkan nutrisi

C. Angka Kecukupan Gizi dan Pemenuhan Zat Nutrisi

Angka Kecukupan Gizi yang dianjukan (AKG) atau Recommended Dietary


Allowances (RDA) adalah taraf komsumsi zat-zat gizi eswnsial, yang berdasarkan
pengetahuan Ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hamper semua orang
sehat. Angka Kecukupan Gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (Dietary
requirement). Angka Kecukupan adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang
dibutuhkan seseorang untuk memepertahankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan berdasarkan pada patokan berat badan untuk masing-
masing kelompok umur,gender,aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis tertentu seperti
kehamilan dan menyusui. Dalam penggunaanya, bila kelompok penduduk yang
dihadapi. Mempunyai rata-rata berbeda dengan patokan yang digunakan, maka perlu
dilakukan penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu
kurus, AKG dihitung berdassarkan berat idealnya.AKG yang dianjurkan tidak
digunakan untuk perorangan.
Zat-zat gizi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu golongan
makromolekul (karbohidrat, protein dan lemak) serta mikromolekul (vitamin dan
mineral). Meskipun merupakan komponen yang paling vital untuk kehidupan, air
tidak akan dibahas lebih lanjut. Yang merupakan sumber semua zat-zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh adalah makanan dan minuman (pangan) yang dlikonsumsi.
13
Umumnya bahan pangan dapat diperoleh dari hasil tanaman maupun hewan, karena
itu dikenal bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani.
Bahan pangan nabati dapat berupa serealia (beras, jagung gandum/terigu,
sorgum, barley oats, millets dan lain-lain); kacang kacangan dan bij-bijian berminyak
(kedelai, kacang tanah, kacang tunggak, kacang hijau, kacang babi, kacang jogo,
kelapa, dan lain- lain); serta sayur-sayuran dan buah-buahan. Sedangkan bahan
pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, babi, ayam dan unggas
lainnya, kelinci, dan lain-lain); ikan (ikan darat ikan laut, termasuk juga udang,
kepiting, lain-lain); susu (sapi, kerbau, kambing, dan lain-lain).
Tergantung dari komposisi kimianya, bahan pangan tersebut digolongan juga
sebagai sumber karbohidrat (pati), misalnya serealia dan umbi-umbian; sumber
protein, misalnya kacang- ngan dan semua bahan pangan hewani; sumber lemak
isalnya kacang-kacangan, bij-bijian, berminyak, dan beberapa bahan hewani serta
sumber vitamin dan mineral misalnya bahan makanan hewani; dan juga vitamin dan
mineral bahan makanan hewani, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Fungsi masing-masing zat gizi yang berbeda-beda. Meskipur Sepert
makromolekul (karbonidrat, protein dan lemak) dapat digunakan sebagai energi,
namun masing-masing memiliki juga fungsi yang khas. Demikian juga vitamin dar
mineral yang berbeda, akan memiliki fungsi yang berbeda. Oleh karena itu
pengukuran lebih baik dilakukan satu per satu

14
D. Masalah Umum Pemenuhan Nutrisi
1. Masalah Gizi Kurang
Keberhasilan pemerintah dalam peningkatan produksi dalam Pembangunan
Jangka Panjang Tahap I (PJP I) dengan peningkatan biaya, dan peningkatan
daya beli masyarakat telah memperbaiki masalah gizi, dan, masalah-masalah
yang ada sejak awal Pelita IL , hingga saat ini masih ada meskipun dalam taraf
jauh berkurang.
a. Kurang Energi Protein (KEP)
Kurang Energi Protein (KEP) yang disebabkan oleh kekurangan energi.
Pada anak-anak, KEP dapat mendorong gangguan, kerentanan terhadap
gangguan. Pada orang dewasa, KEP mengurangi produktivitas dan kesehatan
tubuh yang rentan terhadap penyakit. KEP diklarisifikasi dalam gizi buruk,
gizi kurang dan gizi baik.
KEP berat pada orang dewasa yang disebabkan oleh kelaparan, pada saat
ini su ada lagi. KEP berat pada orang dewasa yang dikenal sebagai honger
oedeem. KEP saat ini terutama pada anak balita. Hasil analisis data antro
melalui Susenans di seluruh provinsi pada tahun 1989 sampai dengan tahun
20 pada Tabel 13.3. Analisis data dilakukan oleh Direktorat Bina Gi partemen
Kesehatan dengan pria yang dikenal dengan istilah Z.score.
Prevalensi gizi buruk (<-3,0 SB) mencari peningkatan dari tahun 1989
hingga tahun 1989 untuk tahun 1995 dan meningkat pada tahun 2002 dan
2003. Prevalensi gizi kurang (-3,0 SB hingga -2,0 SB) cenderung menurun
dari tahun 2002 sampai tahun 2003, untuk sedikit meningkat pada tahun 2001
dan pada tahun 2002 dan 2003. Prevalensi gizi buruk / KEP berat tertinggi (>
10%) pada tahun 1999 ter- dapat di 5 propinsi yaitu DI Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, NTB, NTT dan Kalimantan Selatan. KEP lebih banyak
jumlahnya di daerah pedesaan daripada perkotaan. Di samping kemiskinan,
faktor yang lain adalah, pengetahuan tentang faktor-faktor yang diperlukan

15
yaitu, pengetahuan masyarakat tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI)
dan / atau memberikan makanan setelah bayi disapih juga tentang
pemeliharaan lingkungan yang sehat.
Menurunnya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang secara rata-rata,
meskipun Indonesia mengalami krisis ekonomi sejak tahun 1997, dan sebagai
program diselenggarakannya Jaringan Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK)
yang dikembangkan sejak tahun 1998, antara lain dengan tambahan makanan
tambahan (PMT) untuk balita bermasalah melalui rumah sakit-rumah sakit
dan Puskesmas.

b. Anemia Gizi Besi (AGB)


Masalah anemia gizi di Indonesia terutama yang berhubungan dengan
kekurangan zat besi (AGB). Angka nasional anemia gizi pada tahun 1989
melalui survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) untuk ibu hamil, yaitu
sebesar 70%. SKRT tahun 1992 mencatat prevalensi AGB untuk ibu hamil
sebesar 63,5% dan balita 55,5%.
Data tersebut menunjukan bahwa tahun 1995 Angka AGB tinggi untuk
semua golongan, yaitu untuk semua umur serta Ibu hamil dan menyusui,
sedangkan SKRT tahun 2001, hanya mencatat prevalensi AGB untuk balita
dan ibu hamil, yaitu meningkat dari 40,5% pada tahun 1995 menjadi 48,1%
pada balita, dan menurun dari 50,9% pada tahun 1995 menjadi 40,1% pada
ibu hamil
Data tersebut menunjukan bahwa pada tahun 1995 angka AGB untuk
semua golongan, yaitu berkisar sekitar 40,5%-57,9% Prevalensi AGB
tertinggi (remaja) dan pendapatan pada usian > 64 tahun (setengah tua), yaitu
masing-masing sebesar 57,9%, berikutnya pada usia 10-14 tahun (remaja)
dam usia 55-64 tahun( setengah tua), yaitu masing masing sekitar 57,7 dan
51,1%. Prevalensi AGB tinggi tersedia baik pada laki-laki dan

16
perempuan.Prevalensi GB untuk ibu hamil pada tahun 1995 turun bila di
bandingkan dengan tahun 1992, yaitu dari 63.5% menjadi 50.9%.
Penyebab masalah AGB adalah orang-orang yang suka untuk mengisi
makanan, terutama dengan masalah biologik tinggi (asal hewan), dan pada
wanita ditambah dengan uang melalui haid atau pada persalinan . langannya
dilakukan melalui pemberian tablet atau sirup besi untuk kelompok sasaran.

c. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)


Kekurangan iodium terutama terjadi di daerah pegunungan, dimana
daerah tanah kurang mengandung iodium. Daerah GAKI merentang sepanjang
Bukit dibarisan Sumatera, daerah pegunungan di Jawa, Bali, NTB, NTT,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Di daerah tersebut GAKI ada
secara endemik. Pada pemetaan GAKI pada anak-anak sekolah yang
dilakukan secara periodik sejak tahun 1989 melalui Survei Nasional GAKI
oleh Departemen Kesehatan, tampak kecenderungan turun rata-rata prevalensi
total gondok / Total Goitre Rate (TGR). Bila pada tahun 1989 rata-rata angka
TGR adalah sebesar 37,2%, pada tahun 1992 turun menjadi 27,7%, pada
tahun 1995 turun menjadi 18,0%, pada tahun 1998 turun menjadi 9,8% , dan
pada tahun 2001 meningkat menjadi 11,1%. Aneka gondok nyata Visible
Goitre Rate (VGR) pada tahun 1989 tercatat sebesar 9,3% dan pada tahun
1992 turun menjadi 6,8%. Prevelensi GAKI berat (TGR 30%) pada survey
tercacat tahun 1998 di NTT dan Maluku, GAKI sedang (TGR 20,0% -29,9%)
di Sumatera Barat dan Sulawesi Tenggara. GAKI tidak merupakan masalah
lagi ( TGR < 5%) di 9 provinsi, yaitu Riau,Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan
Sulawesi Utara. Provinsi selebihnya menunjukan prevalensi GAKI ringan (
TGR 5%-19,9%).

17
Penanggulangan masalah GAKI secara khusus dilakukan melalui pemberian
kapsul minyak beriodium/ Iodized oil capsule kepada semua wanita usian
subur dan anak sekolah dasar di daerah endemic. Secara umum pencegahan
GAKI dilakukan melalui iodisai garam dapur.
GAKI menyebabkan pembesaran kelenjar gondok (Tiroid). Pada anak-
anak menyebabkan hambatan dalam pertumbuhan jasmani, maupun mental .
ini menampakan diri berupa keadaan tubuh cebol, dungu, terbelakang atau
bodoh.

d. Kurang Vitamin A
Kekurangan vitamin A yang menyebabkan kebutaan. Pada akhir
pembangunan jangka panjang PJP I sudah hamper tidak ada lagi. Hasil
Susenans di 15 provinsi rawan defesiensi vitamin A menunjukan, bahwa
prevalensi KVA dengan indicator beercak Bitot (X1B), yang pada tahun 1978
ada sekitar 1,3%. Namun sejak tahun 1992 sudah tidak ditemukan lagi.
Survey ulang dilakukan 4 bulan kemudian menunjukan perlakuan penurunan
prevalensi bercak bitot (X1B) hingga 0%. Hal ini dilakukan karena
memberikan dosis tinggi di daerah-daerah kantong rawan
Xeroftalmia. KVA dapat menyebabkan kebutaan, mengurangi daya yahan
tubuh sehingga mudah terserang infeksi, yang sering menyebabkan kematian
pada anak anak. Penyebab masalah KVA adalah kemiskinan dan kurangnya
pengerahuan tentang gizi.

18
2. Penanggulangan Masalah Gizi Kurang
Penanggulangan masalah gizi yang kurang perlu dilakukaa secara terpadu
antardepartemen dan kelompok profesi, melalui upaya peninglaran pengadaan
pangan, penganekaragaman suatu produksi dan konsumsi makanan,
peningkatan status sosial ekonomi, pendidikan dan keseharan masyarakat,
penaisasi hasil pertanian dan teknologi ini dimaksudkan untuk melangsungkan
perbaikar pola konsurmsi pangan masyarakat ang beraneka-ragam, dan dalam
kualitas gizi.
Melalui Intruksi Presiden No. 8 tahun 1999 telah dicanangkan Gerakan N
nanggulangan Masalah Pangan dan Gizi, yang diarahkan pada: (1)
pemberdaraan keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat rumah
tangga; (2) pemberdayaan masya rakat untuk meningkatkan ruang, kualitas
pencegahao dan penanggulangan masalah pangan dan gizi di masyarakat; (3)
pemantapan kerjasama lintas sektor dalam pemantauan dan penanggulangan
masalah gizi melalui SKTG; dan (4) Peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan keschatan (Azwar, A. 2000)

3. Masalah Gizi Lebih


Banyak Masalah yang lebih baru muncul pada tahun-tahun terakhir PJP I,
yaitu pada awal tahun 1990-an. Peningkatan pendapatan pada kelompok
masyarakat tertentu terutama dalam gaya hidup, terutama dalam pola makan.
Pola makan tradisional yang tinggi tinggi, tinggi serat kasar, dan berat lemak
berubah, sangat rendah, kasar, kasar, dan berat. Tingkat kualitas tidak bisa
seimbang. Perubahan pola makan ini dipercepat oleh makin kuatnya arus
budaya nakanan asing yang disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan
globalisasi ekonomi. Di samping itu perbaikan ekonomi menyebabkan
berkurangnya aktifiras fisik masyarakat tertentu. Perubahan pola makan dan
aktivitas fisik ini berakibat semakin banyak penduduk yang mengalami masalah

19
gizi lebih seperti kegemukan dan obesitas. Makanan sehat dengan tekanan
hidup atau stress.
Data antropometri anak balita (BB / U) yang dianalisis melalui Susenas dan
dianalisis oleh Direktorat Bina Gizi Masyarakat (BGM) Depkes dengan
menggunakcan kriteria + 2,0 SB sebagai ambang batas gizi lebih / kegemukan,
menunjukkan yaitu dalam 10 tahun yaitu dari tahun 1989 sampai 1999
prevalensi gizi lebih pada balita meningkat dari 0,77% menjadi 4,48% . ( Dit
BGM Depkes,1999). Hasil pemantauan oleh Dirrektora BGM Dekpes pada
tahun l996 / 1997 terhadap 10,949 orang dewasa terdiri dari 3,661 laki-laki
(34,9%) dan 6.833 perempuan (65,1% ) sepanjang 19-65 tahun yang dipilih
secara acak 14 kota menunjukkan bahwa prevalensi kegemukan pada laki-laki
adalah sebesar 12,8% dan pada wanita 20,0% dengan rata-rata 17,5% (Saroto
dkk 1998). Prevalensi obesitas Pada laki - laki adalah sebesar 2,5% dan pada
wanita 5,9% dengan rata - rata 4,7% . Kriteria kegemukan adalah Indeks Masa
Tumbuh (IMT) 25, I-30,0, sedang obesitas IMT> 30,0 .Data ini menunjukkan
bahwa prevalensi kegemukan dan ketepatan waktu pada 19-65 tahun lebih besar
pada laki-laki laki-laki
Dampak Masalah Lebih Sehat dengan penyakit degeneratif, seperti jantung
koroner, diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit hati. Data BPS tahun 1992
dan 1995 menunjukkan loncatan besar penyebab kematian. Bila tahun 1972,
penyakit jantung dan lingkaran darah ke-11 set penyebab kematian dengan
morbidicas 1,1 per 1000 penduduk, pada tahun 1992 dan 1995 nyakit ini telah
imenduduki urutan pertama dalam penyebab kematian, yaitu masing-masing
sebesar 15,5 % dan 18,9%. Penyakit inu menonjol pada orang-orang dewasa
dan di seluruh dunia di Sumatera, Jawa, dan Bali. Selain itu, penyakit endokrin
dan terutama diabetes melicus dan neoplasma (tumor dan kanker) menonjol di
perkotaan, terutama di antara pasien yang lebih tinggi.

20
4. Penanggulangan masalah gizi lebih
Masalah gizi lebig disebabkan oleh kebanyakan masukan enegeri dengan
pengekuran energy. Penangulangannya adalah dengan menyeimbangkan
masukan dan output energi. Penyeimbangan masukan energi dilakukan
dengan mengurangi meminum konsumsi dan lemak serta menghilangkan
konsumis alkohol. Untuk inu diperlukan upaya penyuluhan ke masyarakat
luas. Di samping itu, diperlukan peningkatan teknologi pengolahan makanan
tradisional Indonesia siap santap, sehingga makanan tradisional yang lebih
sehat ini disajkan dengan cara-cara dan kemasan yang dapat menyaingi cara
penyajian dan kemasan yang dapat menyaingi cara penyajian dan kemasan
makanan Barat.

E. Faktor yang mempengaruhi pemenuhan Nutrisi


Beberapa faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi.
1. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal ini dapat disebabkan oleh
kekurangan informasi, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pemenuhan
kebutuhan gizi.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi, dapat mempengaruhi status giziseseorang. Misalnya di beberapa
daerah tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tetapi
tidak digunakan sebagai bahan makanan sehari-hari karena masyarakat
menganggap bahwa mengkonsumsi tempe dapat merendahkan derajat
mereka.

21
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat juga mempengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa
daerah terhadap larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja.
Padahal makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang baik. Adapula
larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat
menyebabkan cacingan. Padahal ikan merupakan sumber protein yang
sangat baik bagi anak-anak.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap satu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada remaja karena asupan
gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan
makanan bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga
perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain,
orang yang status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan
makanan bergizi, sebaliknya orang dengan status ekonomi cukup lebih
mudah untuk menyediakan makanan yang bergizi.

22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi pada manusia sangatlah penting. Banyak sekali risiko jika
tidak terlalu memperhatikan nutrisi bagi tubuh kita. Kebutuhan nutrisi berkaitan
erat dengan aspek-aspek yang lain daandapat dicapai jika terjadi keseimbangan
dengan aspek aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi
organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim,
pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman
penyakit.Permasalahan kebutuhan Nutrisi harus segera diselesaikan dengan
tindakan-tindakan yang tepat.
Selain pemenuhan Nutrisi untuk orang yang sehat, kebutuhan Nutrisi untuk
oorang sakit sangat dibutuhkan, dengan memberikan makanan secara oral pada
pasien yaitu NGT diharapkan kebutuhan Nutrisi untuk pasien dengan keadaan
tertentu tetap dapat mendapat asupan Nutrisi untuk kebutuhan yang dibutuhkan
tubuh.

B. Saran
Dalam hal inu penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam
pembuatan makalah tentang nutriai. Semoga makalah ini bisa menambah
wawasan pembaca dan menjadi landasan untuk penulis selanjutnya supaya lebih
baik lagi.

23
DAFTAR PUSTAKA

Pearce, C Evelyn . 2008 . Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis . Jakarta : PT


Gramedia Pustaka Utama.

Sediaoetama,A.D.1985.Ilmu Gizi.jil 1.Dian Rakyat : Jakarta.

Sloane, Ethel . 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula . Jakarta : EGC

Suhardjo. 1988 . Perencanaan Pangan dan Gizi . Bumi Aksara : Jakarta.

Supariasa,I. Dewa Nyoman S. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai